You are on page 1of 19

PENANGANAN DAN KEMOTERAPI

PADA KANKER PAYUDARA

Oleh :
Fazelia Berlianthi S.
1102011103
Pembimbing :
Dr. Herry Yudha Utama, Sp.B, MH. Kes, FinaCS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD ARJAWINANGUN
SEPTEMBER 2017
DEFINISI
Carsinoma mammae adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya
sel pada jaringan mammae yang abnormal yang terbatas serta tumbuh
perlahan karena suplai limpatik yang jarang, ketempat sekitar jaringan
mammae, yang banyak mengandung pembuluh limfe dan meluas dengan
cepat dan segera bermetastase.

Penyakit kanker payudara adalah penyakit keganasan yang berasal dari


struktur parenkim payudara.
ANATOMI
FAKTOR RESIKO
Umur lebih dari 30 tahun
Anak pertama lahir pada usia ibu>35 tahun (2x)
Tidak kawin (2-4 x)
Menarche <12 tahun (1,7-4x)
Menopause terlambat >55 tahun (2,5-5x)
Pernah operasi tumor jinak payudara (3-5x)
Mendapat terapi hormonal yang lama (2,5x)
Adanya kanker payudara yang kontralateral (3-9x)
Operasi ginekolog (3-4x)
Radiasi dada (2-3x)
Riwayat keluarga (2-3x)
MANIFESTASI KLINIS
Terdapat massa
Nyeri di daerah massa.
Perubahan bentuk dan besar payudara, adanya lekukan ke dalam, tarikan
dan refraksi pada areola mammae.
Edema dengan peau d orange (keriput seperti kulit jeruk)
Pengelupasan papilla mammae
Keluar cairan abnormal dari putting susu berupa nanah, darah, cairan
encer padahal ibu tidak sedang hamil / menyusui.
Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi
KLASIFIKASI
Klasifikasi karsinoma payudara menurut WHO dibagi menjadi :
Ductal karsinoma
Non infiltrating ductal cell carcinoma
Infiltrating ductal cell carcinoma, terdiri dari :
o medullary carcinoma
o papillary carcinoma
o paget carcinoma
o epidermoid carcinoma
Lobular carcinoma
TNM merupakan singkatan dari T yaitu Tumor size atau ukuran tumor , N yaitu Node atau kelenjar getah bening regional
dan M yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :
T (Tumor size), ukuran tumor :
T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya , dapat
berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :
N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang
sternum
M (Metastasis) , penyebaran jauh :
M x : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tidak terdapat metastasis jauh
M 1 : terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T,N,M didapatkan, ketiga faktor tersebut
kemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut :
Stadium 0 : T0 N0 M0
Stadium 1 : T1 N0 M0
Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2
M0
Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0
Stadium III C : Tiap T N3 M0
Stadium IV : Tiap T-Tiap N -M1.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik meliputi anamnesa seperti mengenai keluhan-
keluhan, perjalanan penyakit, keluhan tambahan, dan faktor-faktor
resiko tinggi.
Teknik pemeriksaan fisik :
o Posisi duduk
o Posisi berbaring
Organ lain yang diperiksa untuk melihat adanya metastasis yaitu
hepar, lien, tulang belakang, dan paru.
Pemeriksaan KGB regional di daerah :
o Aksila,
o Supra dan infraklavikula, serta leher.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mammografi
Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan histopatologis, pemeriksaan ini merupakan
diagnosis pasti adanya kanker payudara.

Bahan pemeriksaan diambil dengan cara :


Eksisional biopsy,
Insisional biopsy,
FNAB ( Fine Needle Aspiration Biopsy ).
DIAGNOSIS BANDING

Fibroadenoma mammae ( FAM ),


Kelainan fibrokistik,
Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar,
Galaktokel,
Mastitis.
TATALAKSANA
Untuk kanker payudara dapat dilakukan terapi :
Batasan stadium yang masih operabel/kurabel adalah stadium IIIa.
Sedangkan terapi pada stadium IIIb dan IV tidak lagi mastektomi,
melainkan paliatif.

Mastektomi
Ada3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
Modified Radical Mastectomy,
Total (Simple) Mastectomy
Radical Mastectomy,
Alternatif lain pada tumor yang kecil dapat dilakukan teknik Breast
Conserving Therapy, berupa satu paket yang terdiri dari pengangkatan
tumor saja
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam
bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel
kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh
(Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan
muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan
pada saat kemoterapi.

( C : Cyclophosphamide = endoxan ; M : methotrexate ; F : 5-Fluorouracil)


selama 6 bulan pada wanita pramenopause, sedangkan pada wanita
pascamenopause diberikan terapi adjuvant hormonal berupa pil anti
estrogen.
Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah
yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar
gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih
tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996).
PROGNOSIS
Semakin dini ditangani semakin baik prognosisnya.
Stadium I : 5 10 tahun 90-80 %
Stadium II : 70-50 %
Stadium III : 20-11 %
stadium IV : 0%
stadium 0 : 96,2%
PENCEGAHAN
Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu
bentuk promosi kesehatan, karena dilakukan pada orang yang
"sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada
berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki
risiko untuk terkena kanker payudara.
Pencegahan tertier
Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah
positif menderita kanker payudara.
PEMERIKSAAN SADARI
Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara
lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun
sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila
dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara
dini menjadi 75%.

You might also like