Professional Documents
Culture Documents
- Dewasa
- Telur fertil
- Telur infertil
- Telur dekortikasi
Filum NEMATHELMINTHES PLATYHELMINTHES
CACING BULAT CACING PIPIH
Usus Habitat Darah/jaringan
Ascaris lumbricoides
Trichuris trichiura Whuchereria bancrofti
Ancylostoma duodenale Whuchereria malayi
Contoh
Enterrobius vermicularis spp Loa loa
Trichinella spiralis Dracunculus medinensis
dst
dst
Ascaris lumbricoides
Morfologi
1. Jantan
Ciri-ciri : - Ekor melingkar, dengan 2 spikulum.
- Tubuh silinder melingkar, kutikula
bergaris
melintang.
- Ukuran 15-30 cm.
- Mulut mempunyai 3 bibir (1 dorsal, 2
lateroventral).
Fertil
Ciri-ciri : - Ukuran 60 x 45 um.
- Bentuk oval.
- Dinding 3 lapis (Albuminoid, khitin,
vitelin).
Gambar :
Telur Ascaris lumbricoides
yang fertil.
Telur
2. Infertil
Ciri-ciri : - Dihasilkan oleh betina yang belum
melakukan kopulasi atau terlalu
cepat dikeluarkan.
- Ukuran 90 x 40 um.
Gambar :
Telur Ascaris lumbricoides
yang infertil.
Telur
3. Dekortikasi
Telur dekortikasi yaitu telur yang tidak
mempunyai lapisan albuminoid. Telur ini fertil tapi
lapisan albuminoidnya sudah lepas karena pengaruh
mekanis waktu dikeluarkan bersama tinja.
Gambar :
Telur Ascaris lumbricoides
yang fertil.
Epidemiologi
Soil transmitted : Infeksi Ascaris dapat terjadi melalui
sayur-sayuran mentah yang
terkontaminasi telur infeksius atau
melalui tangan yang kotor yang terkena
tanah terkontaminasi telur Ascaris.
Terapi
- Piperazin (Upixon).
- Pyrantel pamoat (Combantrin).
- Mebendazol.
Patologi
- Pneumonitis.
- Malnutrisi.
- Obstruksi usus.
- Gangguan kelenjar empedu.
- Keluar ke mulut dan hidung bila cacing kepanasan
dalam usus kalau suhu badan penderita naik.
Pencegahan askariasis dapat dilakukan :
Defekasi di jamban keluarga
Mencuci sayuran/merendam lalap selama 30 detik
di dalam air mendidih
Penyuluhan kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan, air bersih,
pengolahan kotoran, sampah, aspalisasi, betonisasi
dll.
Enterobius
vermicularis
(cacing kremi)
Filum : Nemathelminthes
Famili : Oxyuroidae
Kelas : Nematoda
Genus : Enterobius
Spesies : Enterobius vermicularis /
Oxyuris vermicularis
Ciri Morfologi
Warna keputihan, mulut mempunyai 3 bibir.
Bagian anterior tubuh terdapat alae sefalik
lateral.
Ukuran 2-6 mm, ekor melengkung dengan
1
spikulum diujungnya.
Ukuran 8-13 mm, mempunyai ekor yang
runcing seperti jarum penggerek.
Vulva terletak 1/3 bagian anterior tubuh.
Anus terletak di 1/3 bagian posterior tubuh.
Habitat : usus halus, bermigrasi ke anus,
perineum,
vagina, appendiks.
Stadium telur :
Bentuk asimetris, satu sisi rata dan sisi
yang lain
cembung.
Mampu memproduksi 11.000 butir telur.
Dinding telur bening, di dalamnya
terdapat
embrio yang posisinya menggulung.
Penularan
1
AUTOINFEKSI
4 2
INHALASI KONTAK LANGSUNG
3
RETROFEKSI
Patologi
Diagnosa :
menemukan telur dan cacing dengan anal
swab.
Terapi :
Palmitin pamoat.
LABORATORIUM PARASITOLOGI
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
B. timori
KLASIFIKASI HELMINTH
NEMATODA
Dewasa Mikrofilaria
Manusia Serangga
Larva Larva
filariform rabditiform
- Terdapat didaerah beriklim tropis,
- Menyebabkan filariasis limpatik,
- Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
bersarung yang hidup dialiran darah tepi
(secara periodik nokturna) pada waktu
malam. Pada siang hari mikrofilaria
terdapat dikapiler alat dalam (paru,
jantung, ginjal, dll)
Morfologi :
Berbentuk benang halus berwarna putih
susu.
Ukuran : (244-296) x (7,5-10) um.
Mempunyai selubung berupa kutikula halus
dengan ujung anterior tumpul sedang
posterior lebih tajam, terlihat kurang jelas.
Inti teratur dan bagian ekor kosong (tidak
ada intinya).
Periodisitas : nocturna
Manusia dikenal sebagai hospes definitif
Transmisi infeksi melalui nyamuk (Culex
quinquefasciatus, Aedes polynensiensis,
Anopheles spp).
Cacing dewasa berada pada saluran limfe
sedangkan mikrofilaria ditemukan dalam
darah dan limfe.
Mikrofilaria terhisap oleh nyamuk waktu ia
menghisap darah, lalu migrasi kedalam otot
nyamuk. Setelah periode pertumbuhan,
larva bergerak keluar otot dan migrasi ke
probosis.
Patologi dan gejala klinik :
Pengobatan
DEC (Diethilcarbamazyne) 6 mg/kgBB/hari untuk 12 hari
Pemeriksaan laboratorium penderita
filariasis adalah untuk mencari identitas
spesies mikrofilaria.
Sampel pemeriksaan berupa : darah, biopsi
kulit, kadang-kadang urine, cairan otak.
Jumlah mikrofilaria memberikan informasi
tentang transmisi dan cara infeksinya.
Pemeriksaan serologi jarang dilakukan
karena hasilnya tidak spesifik dan sensitif.
1. Pemeriksaan mikrofilaria dalam darah ?
Taenia saginata
Taenia solium
KLASIFIKASI HELMINTH
Cacing Pita
Taenia saginata
Taenia solium
Filum : Platyhelminthes
Famili : Taeniidae
Ordo : Cyclophyllidea
Kelas : Cestoda
Genus : Taenia
Spesies : Taenia saginata,
Taenia solium
CESTODA
Morfologi Umum :
Ciri Morfologi :
Mempunyai 4 batil isap tanpa kait
Bentuk leher sempit, ruas-ruas tidak jelas dan
didalamnya tidak terlihat struktur tertentu
Proglotid bentuknya lebih panjang dari pada lebar
Strobila terdiri dari proglotid yang belum dewasa,
proglotid dewasa (mature) dan proglotid gravid
Lubang kelamin letaknya selang seling pada sisi
kanan dan kiri dari strobila
Letak ovarium di 1/3 bagian posterior dari proglotid
Cabang uterus 15-30 pada satu sisi
Mempunyai 2 stadium : stadium dewasa dan larva
Stadium larva disebut sistiserkus bovis
Stadium larva pada hospes perantara terdapat pada
otot maseter, paha belakang, punggung sapi.
Infeksinya dengan memakan daging sapi tidak
matang yang terinfeksi oleh cacing ini.
Skoleks Taenia saginata
Cabang
uterus
Ciri Morfologi Telur :
Telur bergaris radier (30-40) x (20-30) berisi embrio
heksakan dinamakan Onkosfer.
1 Gravid proglotid mengandung 100.000 telur. Waktu
proglotid lepas koyak keluar telur.
Telur + tinja ada dirumput di makan ternak (sapi).
Telur jadi embrio heksakan didalam tubuh sapi.
Menembus dalam usus saluran darah ke otot
sistiserkus bovis.
Telur cacing pita
Embrio heksakan
Lapisan vitelin
Patologi:
Gejala ringan seperti sakit ulu hati , tidak enak diperut,
mual, muntah, diare, pusing, gugup. (Gejala tesebut
berkaiatan dengan : cacing bergerak gerak dalam usus
progotid keluar dari anus).
Batil isap
SkoleksTaenia solium
LABORATORIUM PARASITOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
Hymenolepis nana
Hymenolepis diminuta
KLASIFIKASI HELMINTH
CESTODA
Morfologi Umum :
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Hymenolepididae
Genus : Hymenolepis
Spesies : Hymenolepis nana,
Hymenolepis diminuta
Hymenolepis nana
Ciri Morfologi :
Skolex
Batil
isap Strobila
Ciri telur :
Penebalan
(4-8 filamen halus)
Onkosfer Kutub
Patogenesis :
Infeksi ringan :
- asimptomatis
- kadang-kadang terdapat gangguan perut yang tidak
jelas.
Astenia (lesu)
BB turun makan hilang
Insomnia
Nyeri perut
Muntah-muntah, pusing, keluhan neurologik
Manifestasi alergi pada anak yang
hipersensitif
Anemia sekunder
Diare + darah
Diagnosa : telur dalam tinja
Ciri Morfologi :
Batil
isap
Strobila
Ciri telur :
Tidak ada
filamen Membran dalam
Onkosfer
Patologi + Gejala Klinis :
Infeksi pada manusia ringan jangka waktu hidup
pada manusia pendek.
Diagnosa :
Menemukan telur dalam tinja. Kadang-kadang
cacing dapat keluar secara spontan, setelah
purgasi
Schistosoma japonicum
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematobium
KLASIFIKASI HELMINTH
Fillum : Platyhelmintes
Familli : Schistomatiidae
Ordo : Prosostomata
Kelas : Trematoda
Genus : Schistosoma
Species : Schistosoma japonicum
S. mansoni
S. haematobium
Ciri umum :
Tidak hermaprodit (ada jantan dan betina).
mempunyai kanal ginekoporik.
hidup didalam kanal ginekoporik .
Serkaria ekor bercabang.
Habitat dalam pembuluh darah.
Daur Hidup :
Telur Mirasidium hospes perantara 1 (keong
air) sporokista 1 sporokista 2 serkaria
metaserkaria (tanaman air).
Schistosoma japonicum
Batil isap mulut
Canalis ginekoporik
Serkaria Telu
r
Schistosoma mansoni
Duri kasar
Oral sucker
Ventral sucker
Canalis ginekoporik
Sel telur
Telu
r
Schistosoma haematobium
Habitat :
S. haematobium : di vena dinding vesica
urinaria
S. mansoni dan S. japonicum : divena
mesenterium + vena hati.
Diagnosis :
Telur dalam tinja, urin, biopsy, + tes serologi
Terapi :
Tidak ada yang aman atau agak toksik semua
mempunyai resiko.
Cacing dewasa hidup dalam vena mesentrika.
Pengaruh obat anti schistosoma dapat
menyebabkan : Pegangan cacing dewasa lepas
cacing terbawa sirkulasi portal ke dalam hati
dis. Hepatic sift.
LABORATORIUM PARASITOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
Fasciola hepatica
KLASIFIKASI HELMINTH
Fillum : Platyhelmintes
Familli : Fascioliidae
Ordo : Prosostomata
Kelas : Trematoda
Ciri Morfologi :
Ukuran 30 x 13 mm
Bentuknya pipih seperti daun
Mempunyai duri seluruh tubuh
Bagian anterior bentuk seperti kerucut
Pada puncak terdapat batil isap mulut
Pada dasar terdapat batil isap perut
Telur : Bentuk oval, beroverkulum,warna
kuning bening, coklat, ukuran 140x 25 m
Telur yang belum matang keluar dengan tinja
dari saluran empedu.
Oral sucker
Uterus
Ovarium
Ventral sucker
Testis
Daur hidup :
metaserkaria TELUR
mirasidium
Sporokisata, R1, R2
TRP II. TT. AIR Serkaria Keong Lymnea
Cacing Fasciola
hepatica
Patologis :
Demam, lesu, kurang nafsu makan, BB turun,
rasa sakit perut dikanan atas (daerah hati)
Gangguan pencernaan perlukaan
tenggorokan.
Gangguan berat :
Bisul dihati, hepatomegali, kelumpuhan ( sisi)
Reaksi tumor sederhana kerusakan jaringan.
Migrasi cacing ke sal. Empedu kerusakan parenkim
hati saluran empedu mengalami peradangan,
penebalan, sumbatan sirosis periportal
Diagnosis :
Pemeriksaan telur pada tinja, cairan
duodenum atau cairan empedu.
Serologi ELISA
Imunodiagnosis
Ultrasonografi.
Terapi :
Albendazol dan praziquantel merupakan
obat pilihan
KLASIFIKASI
FILLUM ARTHROPODA
Telur
Larva
Pupa
Imago
Anopheles spp
1. Stadium Telur :
Bentuk lonjong seperti kumparan dilengkapi dengan
pelampung.
2. Stadium Larva :
Posisi istirahat dalam air : meletakkan diri sejajar
dengan permukaan air.
Tubuh terdiri dari : kepala (caput), dada (thorax),
dan perut (abdomen).
Pada kepala terdapat antena dan mata
Pada sisi abdomen terdapat rambut palma
(rambut yang tersusun seperti kipas) ciri khas
Di bagian posterior terdapat insang
Stadium Larva dari
Anopheles spp
3. Stadium Pupa :
Mempunyai corong yang pendek dikepala
Mempunyai rambut palma
4. Stadium Imago :
Jantan : - Palpus maxilaris ujungnya melebar,
- lebih panjang daripada probosis,
- antena tipe plumose
Created by : sy207
Culex spp
1. Stadium Telur :
Bentuk oval seperti bowling tersusun rapat satu sama lain
berupa rakit.
2. Stadium larva :
Posisi istirahat dalam air : membentuk sudut dengan
permukaan air
Tidak mempunyai rambut palma
Siphon (corong napas) panjang
3. Stadium Pupa :
Mempunyai corong berbentuk tabung yang panjang
4. Stadium Imago :
Jantan: - palpus maxilaris lebih panjang daripada
probosis,
- antena tipe plumose
Betina : palpus maxilaris pendek, antena tipe pilose.
Created by : sy207
Aedes spp
1. Stadium Telur :
Bentuk oval atau lonjong lepas satu-satu.
2. Stadium Larva :
Posisi istirahat dalam air sama dengan Culex spp.
Terdapat spina lateral di bagian thorax.
Pada bagian abdomen terakhir terdapat struktur
berbentuk sisir.
Mempunyai siphon dan insang.
3. Stadium Pupa :
Mempunyai corong yang melebar seperti terompet yang
panjang.
4. Stadium Imago :
Jantan : Palpus maxilaris ujungnya membelok ke kiri
dan ke kanan.
Antena tipe plumose
Betina : Palpus maxilaris pendek
Antena tipe pilose
Created by : sy207
Nama lain horse flies, deer flies, green heads, dan lain-
lain.
Tubuhnya besar, mata relatif besar.
Kepala berbentuk segitiga.
Betina menghisap darah, jantan menghisap sari-sari
tanaman.
Metamorfosis sempurna.
Antena sepasang, ujungnya berbulu.
Sebagai vektor penyakit sura pada kuda dan antrax
pada binatang.