You are on page 1of 96

ANATOMI dan

FISIOLOGI
SISTEM SARAF

Ns.Joanggi W.H.,S.Kep
SISTEM SARAF
Termasuk sistem pengendali
Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk
sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar
di seluruh jaringan tubuh.
Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima
data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi
perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan
tindakan yang penting demi keadaan homeostasis

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-an


kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan
sekitarnya.
Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu
berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan (internal & eksternal)

Stimulus
Setiap perubahan yang terjadi di luar dan di
dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke
sistem saraf
Mis: huruf mata
3 FUNGSI SISTEM SARAF
Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat
indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai
penginput data
Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan
mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan
Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
SISTEM SARAF
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis,
bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses
biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima
informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal
elektrik di dalam sistem
Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf
perifer (PNS).
CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS
bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls
elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf
PNS terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara
CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain
SISTEM SARAF
CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya
memproses informasi yang diterima oleh PNS
CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung
jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS
dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar
maupun tidak sadar.
Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS,
sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk
PNS
PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga, saraf
peraba, perasa, penciuman)
SISTEM SARAF
Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian dari
saraf motorik
Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi
ditransmisikan dari dan ke otak, otak menerima informasi dari
saraf sensorik dan dikirimkan ke saraf motorik.
Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh saraf
sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang sama
informasi ttg tubuh kita (mis.lapar) diterima oleh saraf motorik
dan dikirimkan ke otak
Informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
OTAK
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white
matter)

SUMSUM TL BELAKANG
Panjang + 45 cm
Garis tengah + 12 mm
Terdapat jaringan kelabu dan putih
Gray Matter - White Matter

Gray Matter bagian SSP yang mengandung


serabut saraf yang tidak bermyelin sel saraf
korteks serebral, bag dalam sumsum tlg
belakang
White Matter bagian SSP yang mengandung
serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna
putih) - lapisan dalam serebrum
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
Tengkorak dan tulang belakang
Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges
1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan
penghubung, pembuluh darah, dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis
3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf &
pembuluh darah
1.a. Anatomi Otak
Terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
Masing - masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi
kelabu dan substansi putih.

Substansi Kelabu
(Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin)
Substansi Putih
(Kumpulan akson bermielin)

Ventrikel
(rongga berisi
cairan serebrospinal)

Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal.


1.b.Pembagian Otak
Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.

Telencephalon Cerebrum (Otak Besar)


Otak
Depan
Diencephalon Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)

Otak
Mesencephalon Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak)
Tengah

Metencephalon Pons (bagian dari batang otak) , cerebellum


Otak
Belakang
Myelencephalon Medulla oblongata (bagian dari batang otak)

Diencephalon:
Cerebral Hipothalamus
Mesencephalon
Otak Tengah Metencephalon Thalamus
Kelenjar Pineal
Diencephalon
Otak Belakang Myelencephalon (bagian dari epithalamus)

Batang Otak:

Otak Tengah
Syaraf Spinal Pons
Otak Depan Telencephalon Medulla
oblongata
Syaraf Spinal
a. Embrio saat berumur (b) Embrio saat berumur 5 minggu Cerebellum (Otak Kecil)
1 bulan
(c) Otak manusia dewasa
1. Otak Depan
Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus, hipotalamus, dan infundibulum.
Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar.
Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu :
lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal

Lob.Frontal Lob.Parietal

Somatosensory
Frontal Bicara association
association area
Rasa
area
Membaca
Bicara
Mendengar
Visual
Bau association
Auditory area
association
area
Melihat

Lob.Temporal Lob.Oksipital

Gambar 4 : Pembagian lobus pada Otak Besar (Cerebrum)


2. Otak Tengah

Terletak didepan otak kecil


Otak
Di dalam otak kecil terdapat kolikulus superior Depan
yang merupakan pusat pergerakan mata.
Selain itu juga terdapat kolikulus inferior
berfungsi sebagai pusat pendengaran tertentu.
Otak Tengah

Kolikulus inferior

Kolikulus superior

Rangsang
dari mata Rangsang
dari telinga

Gambar 5 : Bagian-bagian otak tengah


3. Otak Belakang

Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla


oblongata dan pons.
Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur
pergerakan otot, keseimbangan kerja otot dan
rangka, serta mengatur sikap dan posisi tubuh.
Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak sadar
seperti bernafas, menelan, batuk, bersin dll. Juga
bertanggung jawab mengatur kecepatan
pernafasan, dan aktivitas jantung dan pembuluh
darah.
Pons juga terlibat dalam proses-proses tubuh yang
Pons Otak
terjadi pada medulla oblongata.
Medulla kecil
oblongata

Otak Belakang

Gambar 6 : Pembagian Otak Belakang


menjadi 3 bagian
CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus
khoroid ke ventrikel2 di
otak
Cairan bening/seperti air
Sebagai penahan
goncangan
Tempat pertukaran nutrien
antara darah dan sistem
saraf
Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis
Section 35-3
Cerebrum

Thalamus

Pineal gland

Hypothalamus

Cerebellum
Pituitary gland
Pons

Spinal cord
Medulla oblongata
SEREBRUM (1)
Merupakan bagian terbesar otak
Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku,
pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan,
kemampuan berbicara, bahasa
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
Mengandung substansi/jaringan kelabu dan
putih
Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam
dan dihubungkan kembali oleh corpus
callosum
SEREBRUM (2)
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan
tubuh, begitu sebaliknya
Bagian luar substansi kelabu : korteks
Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur
luas permukaan >>
Lekukan diantaranya : sulkus
Sulkus yang terdalam membentuk fisura
longitudinalis dan lateralis
Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa
lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada
di atasnya
SEREBRUM (3)
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis
Substansi putih terletak lebih dalam
Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki
fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik
SEREBELUM

Bagian otak terbesar kedua bag otak belakang


Berada di bawah serebrum, pada belakang
tengkorak
Berperan dalam koordinasi otot & menjaga
keseimbangan sikap tubuh
Susunan substansi kelabu & putih = serebelum
Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan
sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum
BATANG OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang
belakang
Terdiri dari 2 daerah :
Medulla Oblongata bag bawah batang otak,
menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg,
mengendalikan denyut jantung , kecepatan
bernafas dan aliran darah dalam pembuluh
Pons menyampaikan sinyal dari serebrum ke
serebelum
Bagian lain dalam otak
Thalamus
menerima impuls dari reseptor sensorik
menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di
serebrum
Hypothalamus
mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah,
lelah,dll
Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi
endokrin
Keduanya berada di otak bagian depan
OTAK
OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja.
Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan bisep,
trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah raga otak
bekerja SS otonom meningkatkan detak jantung lebih
cepat.
SUMSUM TULANG BELAKANG
= Medula spinalis
Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal
mll foramen magnum, berakhir diantara
vertebra L1 dan L2
Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer
(PNS)
Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
Mengandung 31 psg saraf spinal
SUMSUM TULANG BELAKANG
Serviks
Thoraks
Lumbal
Sakral
Koksigeal
Penebalan serviks +
lumbal
Kauda equina
Konus medullaris
Filum terminale
4 jenis serabut saraf
Sensorik somatik body senses
sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan
Sensorik viseral organ senses
Rasa sakit, suhu di dalam organ
C/ mual, lapar, kram
Motorik somatik body movement
Kontraksi tidak sadar otot rangka
Motorik viseral organ movement
Kontraksi otot2 polos, kelenjar
= sistem saraf otonom
Substansi abu2/gray matter (1)

Gray Matter
Bentuk huruf H di
lapisan dalam
Kanal tengah = pada gray
commissure
Tanduk posterior/dorsal
Tanduk anterior/ventral
Terdiri atas
Badan sel
Akson tak bermyelin
Dendrit
Saraf glia
Substansi abu2/gray matter (2)
Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan
informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang
Akar dorsal mengandung serabut sensorik
Sensorik somatik
Sensorik viseral
Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat
interneuron melewatinya
Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang
mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan
kelenjar
Akar ventral mengandung
Motorik viseral
Motorik somatik
Substansi putih/white matter (2)
Mengelilingi substansi
kelabu/gray matter
Membentuk kolom
putih
Funiculus posterior
Funiculus anterior
Funiculus lateral
Terdiri atas
Akson bermyelin
Akson tanpa myelin
Substansi putih/white matter (2)
Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum
tulang dan antara otak + sumsum tulang
2 tipe utama serabut saraf :
Serabut saraf menaik/ascending : membawa
informasi sensorik dari tubuh ke otak
c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu
Serabut saraf menurun/descending: membawa
informasi motorik dari otak ke sumsum tulang
c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih =
menulis, menjaga keseimbangan, melakukan
gerakan
SISTEM SARAF PERIFER

31 pasang saraf spinal (serabut motorik,


sensorik menyebar pada ekstremitas &
dinding tubuh)
12 pasang saraf kranial (serabut motorik
saja, sensorik saja, atau campuran keduanya
menyebar di daerah leher & kepala)
Saraf Spinal
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu
(serviks, toraks, lumbar, dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
31 pasang saraf spinal (1)
31 pasang saraf spinal (2)
Saraf kranial (1)
Saraf kranial I: olfaktorius
Saraf kranial II: optikus
Saraf kranial III: okulomotorius
Saraf kranial IV : trokhlearis
Saraf kranial V: trigeminalis
Saraf kranial VI: abdusens
Saraf kranial VII: fasialis
Saraf kranial VIII: vestibulokohlear
Saraf kranial IX: glosofaringeal
Saraf kranial X : vagus
Saraf kranial XI : asesorius
Saraf kranial XII: hipoglosus
Saraf kranial (2)
I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima &
menghantar impuls pada sensasi penciuman
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina
mata
III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot
siliaris intrinsik & otot sfingter iris
V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut
campuran
VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik
mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
Saraf kranial (3)
VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di
telinga dalam dan mempersarafi pendengaran &
keseimbangan
IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi
lidah & farings
X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling
luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di
rongga leher, dada & abdomen
XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan
serabut vagus
XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot
intrinsil dan ekstrinsik lidah
Distribusi saraf2 kranial
Susunan sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia
Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari
lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon akan
disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak
dapat membelah
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan
sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara
sel2 saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi
akson sehingga mempengaruhi kecepatan
penghantaran impuls dari saraf. Dapat membelah.
NEURON/SEL SARAF
Merupakan satuan dasar sistem saraf
Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan
dengan sel tubuh lainnya
Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur :
Akson melalui serabut inilah neuron melaksanakan
fungsinya
Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari
otak, serta sumsum tlg belakang
Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain
disebelahnya melalui sinapsis
Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian
oksidatif glukosa dan benda2 keton
NEURON

Jenis neuron

Sensorik/ Motorik/
Interneuron
aferen eferen
NEURON
Interneuron/neuron penyambung neuron yang
berada di dalam CNS menggerakkan isyarat
antar neuron
Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim
impuls dari sistem perifer ke dalam CNS
Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang
membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam
sistem perifer (otot, kelenjar)
Penghantaran impuls

Sinyal kimia neurotransmiter


Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
Potensial aksi sel saraf untuk menghantarkan
impuls sepanjang akson
Neuron sensorik/aferen
Input : Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tl belakang
Saraf penglihatan , pendengaran, rasa, bau adalah kranial,
bukan spinal

Sensory
Neuron Brain
Neuron motorik/eferen
Output : dari otak dan sumsum tulang belakang ke
otot dan kelenjar

Brain
Sensory
Neuron

Spinal
Cord

Motor
Neuron
Interneurons
Interneurons membawa informasi antara sel2 saraf,
hanya ditemukan di otak dan sumsum belakang
NEURON
Jenis neuron
1. Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma
berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki
2. Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di
retina, mukosa penciuman, telinga dalam &
alat pengecap)
3. Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang
dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di
bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang
belakang
Akson
Serabut panjang pada sel
saraf/neuron yang bekerja
membawa keluar pesan
(efferent)
Neuron2 mengirim impuls
listrik dari dalam sel melalui
akson ke sel sasaran/target
Setiap sel saraf memiliki 1
akson, panjang + 20 cm
Struktur menyerupai tabung
& bercabang di ujung akhir
berhubungan dengan
dendrit sel lain
Selaput myelin
Lapisan lemak berwarna
putih melapisi akson
Sebagai isolator elektrik
Tidak semua sel
mengandung myelin
Fungsi : meningkatkan
kecepatan sinyal saraf
akson
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (1)

Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial


aksi
Potensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/
perubahan keseimbangan kimia dari cairan di
dalam & sekeliling neuron bergantung pada
pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel
Jika potensial aksi terjadi pada neuron pesan
molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (2)

Terjadi jika impuls yang masuk adalah


depolarisasi yang mencapai ambang tertentu
pada pangkal akson timbul potensial aksi
sel terstimulasi
Potensial diteruskan ujung neuron mem-
bebaskan neurotransmiter
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (3)
Neuron membawa informasi ke neuron lain atau
ke otot
Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf
dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)

Sinaps terdiri atas:


Ujung saraf
Membran pasca-sinaptik sel yang kontak
Celah sinapsis yang terletak di antara keduanya
Neurotransmiter (1)
Suatu senyawa kimia endogen yang
menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal
antara neuron dengan sel lainnya
Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di
bawah membran presinaps dari sinaps &
dilepaskan ke celah sinaps yang berikatan dg
reseptor di bagian pascasinaps
Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya
potensial aksi pada sinaps
Neurotransmiter (2)
Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/
neuron ybs disimpan dalam vesikel
Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+
ekstrasel ke akson neurotransmiter
dibebaskan ke celah sinapsis
Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor
neurotransmiter pd membran pascasinaps sel
yang berkontak
Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

Neuron kolinergik
Asetilkolin
Berperan pada pengendalian sistem motorik
Neuron dopaminergik
Dopamin
Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik
Neuron nor adrenergik
Nor adrenalin
Berperan pada regulasi TD dan kerja obat antidepresan
Neuron adrenergik
Adrenalin
Berperan = nor adrenergik
Penerimaan impuls
Penerimaan impuls oleh
olehsaraf
sarafaferen/sensorik
aferen/sensorik

Neuron gabaergik
GABA (asam gaminobutirat)
Ada pada CNS, sebagai neuron inhibitorik
Berperan pada regulasi motorik
Neuron serotoninergik
Serotonin
Tidak banyak terdapat di CNS
Serotonin dibentuk dari asam amino triptofan
Penerusan impuls melalui saraf efferen

Mengatur hubungan antara bagian dalam tubuh (tegangan otot,


TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu) melalui serabut
motorik dan viseral
Yang berperan:
Serabut eferen kolinergik
Motoneuron mempersarafi otot skelet ( kontraksi) &
mrp serabut kolinergik
Neuron pasca-ganglion parasimpatis Mrp serabut
kolinergik yang mempersarafi berbagai organ
Neuron praganglion simpatis & parasimpatis
Neuron eferen nor adrenergik merupakan serabut
kolinergik. Reseptor asetilkolin merupakan reseptor
nikotinik
SISTEM SARAF OTONOM
Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan
konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam
tubuh yang sesuai
Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
Neuron preganglionik muncul dari CNS ke ganglion
tubuh, bersinapsis dengan
Neuron pascaganglionik menuju organ efektor
(otot jantung, otot polos, atau kelenjar).
SISTEM SARAF OTONOM
Mengendalikan fungsi motorik viseral
Tidak dengan mudah dikendalikan dg kehendak
Terdiri dari sistem saraf simpatis &
parasimpatis berbeda anatomi maupun
fungsinya
SISTEM SARAF OTONOM

Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral


dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan
efek berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem
lain justru menstimulasinya
Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja
jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel,
dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental
SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi
& pada pembaruan suplai energi
Sistem simpatis = sistem adrenergik
Stimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang
meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif &
perlu energi)
Sistem parasimpatis = sistem asetilkolin
Stimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan
menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan
energi
Ada keseimbangan antara keduanya
SISTEM SARAF OTONOM

CNS jalur efferen SS otonom pleksus otonom


organ efektor
Berperan 2 neuron :
Neuron preganglionik : pada CNS
Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada ganglion
otonom)
Sistem saraf simpatis
Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan
sumsum tulang belakang melalui serabut saraf
Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
3 psg ganglion servikal
11 psg ganglion torakal
4 psg ganglion lumbal
4 psg ganglion sakral
1 psg ganglion koksigen
Sering disebut sistem saraf torakolumbar
Fungsi :
Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh
darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik
otot tak sadar pada kulit
Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
Sistem saraf parasimpatis
Disebut sistem saraf kraniosakral
Terbagi menjadi 2 bagian
Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7
(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk
urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2
SS simpatis membentuk pleksus yang
mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih
SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis Simpatis

Sistem asetilkolin Sistem adrenergik


Rest, digest or repose Fight, Flight or Fright
Saat tubuh tidak aktif Saat tubuh aktif
Mis. Digesti, ekskresi, Mis. Berkeringat nafas
urinasi dalam , peningkatan
Menyimpan energi denyut jantung
Segmen spinal kraniosakral Menggunakan energi
(CN III, VII, IX, X & S2-4) Segmen spinal
torakolumbal (T1-L2)
SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis Simpatis

Serabut preganglionik Serabut praganglionik


panjang/pascaganglionik pendek/ pasca ganglionik
pendek panjang
D division : Digestion, E division : Exercise,
defecation & diuresis excitement, emergency &
embarrassment
Neurotransmiter pada SS Otonom
Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik : asetilkolin
(Ach) menstimulasi potensial aksi neuron pascaganglionik
Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik
pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin
Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik dan
sebagian besar neuron pascaganglionik parasimpatik
asetilkolin (ACh)
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Eye (Iris) Stimulates constrictor Stimulates dilator


muscles. Pupil muscles. Pupil dilates.
constriction
Eye (Ciliary muscle) Stimulates. Lens No innervation.
accommodates allows
for close vision
Salivary Glands Watery secretion Mucous secretion
Sweat Glands No innervation Stimulates sweating in
large amounts
(Cholinergic)
Gallbladder Stimulates smooth Inhibits gallbladder
muscle to contract and smooth muscle
expel bile
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Cardiac Muscle Decreases HR Increases HR and force of


contraction

Coronary Blood Vessels Constricts Dilates

Urinary Bladder; Urethra Contracts bladder Relaxes bladder smooth


smooth muscle; relaxes muscle; contracts
urethral sphincter urethral sphincter
Lungs Contracts bronchiole Dilates bronchioles
(small air passage)
smooth muscle
Digestive Organs Increases peristalsis and Decreases glandular and
enzyme/mucus secretion muscular activity

Liver No innervation No innervation (indirect


effect)
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Kidney No innervation Releases the enzyme


renin which acts to
increase BP
Penis Vasodilates penile Smooth muscle
arteries. Erection contraction. Ejaculation.

Vagina; Clitoris Vasodilation. Erection Vaginal reverse peristalsis

Blood Coagulation No effect Increases coagulation


rate

Cellular Metabolism No effect Increases metabolic rate

Adipose Tissue No effect Stimulates fat breakdown


Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Mental Activity No innervation Increases alertness

Blood Vessels Little effect Constricts most blood


vessels and increases BP.
Exception dilates blood
vessels serving skeletal
muscle fibers
(cholinergic)
Uterus Depends on stage of the Depends on stage of the
cycle cycle

Endocrine Pancreas Stimulates insulin Inhibits insulin secretion


secretion
Organ Penyusun Sistem Saraf

Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi 3 macam,


yaitu:
- Neuron sensorik (sel saraf indra)
- Neuron motorik
- Neuron konektor (sel saraf penghubung)
Karakteristik Neuron
Neuron pada umumnya tidak bermitosis dan
mempunyai karakteristik yaitu :
Excitability yaitu kemampuan menerima
impuls
Conductivity yaitu kemampuan mentransmisi
impuls ke bagian-bagian sel.
Kemampuan mempengaruhi neuron, sel otot
dan sel-sel kelenjar.
Organ Penyusun Sistem Saraf
Neurit (akson)
Merupakan serabut saraf berupa tonjolan
sitoplasma yang panjang
Berfungsi meneruskan impuls sarah dari badan sel
yang satu ke badan sel yang lain
Neurit dilindungi oleh selubung mielin (isolator).
Selubung mielin disusun dari sel-sel Schwann
yang memberi makan neurit dan membantu
regenerasi neurit
Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
neurofibril
Organ Penyusun Sistem Saraf

Badan sel nukleus


dendrit
Di dalam badan Sel Schwann
neurofibril
sel terdapat:
- Sitoplasma Selubung
mielin Nodus
- Nukleus (inti Badan sel Ranvier
sel) Neurit (akson)
- Nukleous (anak
inti sel)
Organ Penyusun Sistem Saraf
Dendrit
Merupakan tonjolan
sitoplasma yang nukleus
dendrit
pendek, dengan ujung Sel Schwann
neurofibril
yang bercabang-
cabang] Selubung
mielin Nodus
Berfungsi meneruskan Badan sel Ranvier
rangsang (impuls)
saraf menuju badan Neurit (akson)
sal saraf
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf otonom
Disebut juga saraf tak sadar
Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:
- Sistem saraf simpatik
- Sistem saraf parasimpatik
parasimpatik simpatik
Mengecilkan pupil Membesarkan pupil
Menstimulasi aliran ludah Menghambat aliran ludah
Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung

Membesarkan bronkus Mengerutkan bronkus


Menstimulasi peristalsis dan
Menghambat peristalsis dan sekresi
sekresi
Menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa
Menstimulasi pelepasan
bilus Sekresi andrenalin dan norandrenalin
Mengerutkan kandung kemih Menghambat kontraksi kandung kemih
Rantai
Ganglia
simpatik
Gerak Refleks
Adalah: gerak cepat yang terjadi sebagai mekanisme
respon untuk mengelak dari rangsangan yang
membahayakan.
Refleks berasal dari kata reflexus yang artinya
melengkung balik
Gerak refleks dapat dibedakan menjadi:
- Refleks bawaan/tunggal
- Refleks kompleks
- Refleks dipelajari
Pada umumnya, perjalanan rangsang pertama kali
diterima reseptor (alat indera). Kemudian, rangsang
dihantarkan melalui saraf sensoris ke otak. Sesudah
diolah di otak, tanggapan terhadap rangsang akan
dihantarkan melalui saraf motoris ke efektor (otot
atau kelenjar). Hasil rangsangan tersebut
menimbulkan gerak biasa.
RANGSANG OTAK TANGGAPAN

NEURON NEURON
SENSORIS MOTORIS
Gerak refleks adalah gerak yang terjadi secara
spontan, tanpa memalui pusat gerak di otak.
Jalan terpendek yang ditempuh suatu gerak
refleks disebut lengkung refleks.
NEURON PERANTARA ATAU
RANGSANG KONEKTOR TANGGAPAN

NEURON NEURON
SENSORIS MOTORIS
NEURON PERANTARA ATAU RANGSANG
KONEKTOR NEURON
SENSORIS

NEURON TANGGAPAN
MOTORIS

You might also like