Professional Documents
Culture Documents
ENERGI DAYA
NYATA
KWH METER
HIDUP ITU UJIAN
2
k d .V .I .Cos k m .n.m
kd
n 2
V .I .Cos
k m .m
Dengan adanya kecpt putar n pada piringan D dalam
jangka waktu tertentu dapat mengukur energi listrik
Kesalahan-kesalahan dan
cara kompensasinya
Penyesuaian fasa
Is
V
ES
90o
2
Kesalahan-kesalahan dan cara
kompensasinya
Agar momen pada piringan D berbanding lurus
dengan daya beban maka 2 harus tertinggal fasa
90 terhadap tegangan.
Tapi dalam prakteknya sudut fasanya lebih kecil
dari 90, yang disebabkan oleh resistansi dan rugi
besi pada inti kumparan tegangan.
Untuk mengatasinya dengan melilitkan kumparan
S beberapa lilit pada inti kumparan tegangan
yang dihubungakan seri dengan resistor,
sehingga fluks kombinasi 2 tertinggal 90
terhadap tegangan
Kesalahan-kesalahan dan cara
kompensasinya
Penyesuaian pada beban berat
Kesalahan-kesalahan dan cara
kompensasinya
Piringan D saat berputar memotong fluksi-fluksi 1 dan 2, akan
membangkitkan momen-momen k1.n.12 dan k2.n.22 dimana momen-
momen tersebut akan bekerja berlawanan arahnya dengan perputaran
yang menyebabkan perlambatan sehingga kesalahan negatif
bertambah dengan semakin besarnya 1 dan 2. Dalam prakteknya
tegangan beban hampir tetap (2 konstan), tetapi arus beban bervariasi
sangat lebar yang menyebabkan varisi pada 1 dan dengan demikian
pada beban berat kesalahan negatif yang disebabkan k1.n.12 terjadi.
Untuk mengurangi kesalahan tersebut 1 dibuat kecil yaitu dengan
menambahkan suatu shunt magnetic pada inti kumparan arus,
sehingga sekarang 1 berkurang menjadi (1-2). Dengan demikian
pembebanan arus yang besar, Fluks-fluks arus (1-2) akan memotong
piringan dan momen gerak yang dihasilkan akan bertambah sesuai
dengan arus beban dan kesalahan negatif tersebut dapat dikurangi.
Kesalahan-kesalahan dan cara
kompensasinya
Penyesuaian pada beban ringan
Kesalahan-kesalahan dan cara
kompensasinya
Bila piringan D berputar, maka momen gesekan mekanis akan
terjadi dan memnyebabkan kesalahn negatif. Kesalahan ini
lebih berarti pada beban-beban ringan yaitu jika arus beban
kecil.
Untuk mengatasinya dengan menempatkan suatu cincin
tembaga pendek diantara inti kumparan tegangan dengan
kumparan dan piringan dengan posisi agak miring pada arah
putaran. Fluksi magnetic 2 yang melalui cincin pendek
tersebut akan mempunyai fasa yang terlambat terhadap
bagian yang tidak ada cincinnya. Jadi suatu efek terjadi
seakan kutub magnetic dari kumparan tegangan telah
bergeser pada arah perputaran dan menghasilkan momen
yang searah perputaran piringan.
Kesalahan-kesalahan dan cara
kompensasinya
Penyesuaian pada beban kosong
Bila piringan D berputar tiba-
tiba beban kosong (I = 0),
kemungkinan piringan tetap
berputar pelan yang
disebabkan oleh momen
inersia dan juga karena 2
(kumparan tegangan tetap
terhubung) serta cincin
tembaga pada inti kumparan
tegangan. Untuk
mengatasinya dengan
membuat lubang kcil (anti
creeping device).
kWH, kVARH
BEBAN
Rangkaian Dasar kWh Meter 1Fasa
dan 3 Fasa
KUMPARAN
ARUS
KUMP
ARAN KUM
TEGA KUMPARA
PAR
NGAN N
AN
TEGANGA
ARU
N
S
FASA R
FASA
FASA S
NOL BEBAN FASA T
HANTARAN NOL
BEBAN
PENGUJIAN PUTARAN KWH METER
a. DENGAN MULTI METER & STOP WATCH
Rangkaian
Beban resistip
Faktor daya = 1
1 2 3 4 6
F A
V B
N
td = waktu dasar pada n putaran (det)
n = putaran kWh meter (ditentukan)
n . 3.600.000 C = konstanta kWh (putaran/kWh)
td = (det) U = tegangan terukur (volt)
C . U.I.cos
I = arus terukur (ampere)
Cos faktor daya = 1 (beban resistip)
Rangkaian
1 2 3 4 6 BEBAN
F W
B
N
P2 = daya aktip teoritis pada kWh (watt)
n . 3.600.000 n = putaran kWh meter (ditentukan)
P2 = (watt) C = konstanta kWh (putaran/kWh)
C.t
t = waktu terukur stop watch (det)
V V V
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R A
S A
T A
N
P 3 1= 3.V . I . Cos (watt)
WR Ws WT
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N
P3 WR + Ws + WT
P3Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)
n . 3.600.000 P32 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)
P3 (Watt)
C.t n = Putaran kWh ditentukan
C = Konstanta kWh (put/kWh)
t = Waktu n put. oleh stop watch (det)
P3 - 1 . 100 %
S= S = Kesalahan kWh meter (%)
P3
Meter kWh yang menggunakan tarip ganda
harus dilengkapi dengan saklar waktu (time
switch) guna menunjukan pemakaian kWh pada
WBP dan LWBP.
3.Type meter
4.Nomor seri dan tahun pembuatan.
5.Tegangan acuan standar,arus dasar dan rasio
ransformator
6.Frekuensi pengenal
7.Konstanta meter
8.Satuan energi listrik
9.Kelas meter
Kelas dua untuk pengukuran langsung
Kelas satu untuk pengukuran tak
langsung
Contoh Papan nama Meter tarif tunggal
0 0 0 0 0 kWh
MILIK ENERTEC
P L N SCHLUMBERGER
-1986
MILIK
P L N 0 0 0 0 0
L
MECOINDO kWh
ENERTEC N
0 0 0 0 0
220 V ~
KILO WATT HOUR FASA TIGA 4 KAWAT
JENIS A6C1 KELAS 2
50 (100) A 3 x 220 / 380V 50 Hz k = 37 29/33 PUT/kWh
Nn
4885044
Meter KVARh
3.Type meter
4.Nomor seri dan tahun pembuatan.
5.Tegangan acuan standar,arus dasar dan rasio
Transformator instrumen ukur.
6.Frekuensi pengenal
7.Konstanta meter (putaran /kvarh)
9.Satuan energi listrik
10.Kelas meter
Kelas tiga.
DIAGRAM PENGAWATAN KWH METER TARIF GANDA DAN KVARH
METER
kWh Meter kVARh Meter
1 3 4 6 7 9 10 12 13 15 1 3 4 6 7 9
R
S
T
N
Time Switch
M
7 8 1 2 3
Tabel Tegangan Acuan Standar Meter kWh
Arus dasar
Meter Kwh Arus Maksimum(A)
standar(A)
5 20
Sambungan langsung 20 60
100 100
1
Sambungan melalui trafo arus -
5
TABEL TEGANGAN ACUAN STANDART
METER KVARH
5 20
Sambungan langsung 20 60
100 100
1
Sambungan melalui trafo arus -
5
TRAFO INSTRUMEN
V1 N1 E1 E2 N2 V2
E1 N1
Trafo tegangan (PT)
E2 N 2
Kesalahan Arus (CT)
Ip
Perbandingan transformasi Kn
Is
K n xI s I p
Kesalahan arus (current error) (%) x100%
Ip
Kn = Perbandingan transformasi
= Kesalahan arus (%)
Is = Arus sekunder sebenarnya (A)
Ip = Arus primer sebenarnya (A)
Penandaan Terminal CT
P1/K dan P2/L terminal sisi primer
S1/k dan S2/l terminal sisi sekunder
Polaritas sisi sekunder harus disesuaikan dengan datangnya
arus diterminal sisi primer (tidak boleh terbalik).
Untuk keamanan dari tegangan tinggi akibat kopling
kapasitif, terminal S2/l harus ditanahkan (sesuai standar
IEC).
Pengujian Trafo Arus ( CT )
Pengujian Trafo Arus.
Sebelum dipasang, harus dilakukan pengujian terlebih dahulu,
untuk mengetahui karakteristik Trafo Arus tersebut, apakah sesuai
dengan data yang ada dalam Trafo Arus itu sendiri.
Pengujian Rasio.
Untuk mengetahui Rasio CT ( Kn = Ipn / Isn ).
Sebagai contoh CT 100/5 A, ( Kn = 100/5 = 20 x ),
Bila CT tersebut diuji dengan Iprimer = 50 A, maka Isekunder
seharusnnya menunjuk 2,5 A.
Pengujian Rasio ( Kn ).
S Trafo Las I primer I sekunder
K / P1 k / S1
W
L / P2 l / S2
K L
k l
mA
c. Cara pemeriksaan :
Pada saat saklar S dimasukkan, jarum mA akan bergerak karena
Arus transient, bila jarum bergerak ke arah kanan berarti polari-
Tas betul dan bila ke kiri berarti polaritas salah.
Contoh,Diagram Pengawatan Alat
Ukur kWh Meter dengan CT
BE
BA
I CT
W N
I sekunder = Max 5 A.
A kWh
Trafo Arus (CT)
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Salah satu sisi sekunder harus dibumikan
Rangkaian sekunder tidak boleh dipasang
sekering atau MCB
Rangkaian sekunder tidak boleh terbuka
(open) atau harus dihubungkan dengan
kumparan arus alat ukur (ampermeter, kWh
Meter, kVARh Meter)
Trafo Instrumen
Trafo Arus / Current Transformer ( CT ).
Kejenuhan tinggi
Primer
PT
V
Kesalahan Tegangan (PT)
K n (Vs V p )
R.E (%) x100%
Vp
Kn = Ratio nominal
R.E = Ratio error (%)
Vs = Tegangan sekunder sebenarnya (V)
Vp = Tegangan primer sebenarnya (V)
Burden PT
. 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 83. 93 . 113
B
R E
S B
T A
N N
kWh meter 3 fasa 4 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Ganda
. .
M
. 13 . 23. 33 .43
.1 . 2. 3 .4 . 5 .6 .7 .83. 93 .123 . 13 .
153
k
. l . k. l . k. l .
CT
K
. L
. K. L
. K. L
.
B
E
R B
S A
TM
N
kWh meter 3 fasa 3 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Tunggal
.1 .2 .3 .5 .73. 83. 93
. . k . l .
CT
K .L . K . L .
B
E
R B
TM S A
N
T
kWh meter 3 fasa 3 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Ganda
. 13 . 23. 33 .43
.1 .2 .3 5 .73.83. 93 . 13 .
153
. k
. l.
CT
K
. L
. K .L.
B
R E
B
TM S A
N
T
Rangkaian CT Dengan Beban
Beban
A
Trafo Instrumen CT
Alat ukur mempunyai 2 type pengukuran
Pengukuran langsung = alat ukur yang mempunyai
kemampuan arus lebih tinggi dari besaran arus yang
akan diukur
Pengukuran tidak langsung = untuk mengukur
besaran arus yang lebih dari kemampuan arus dari
alat ukur tersebut. Maka perlu ditambah alat bantu
( CT )
BEBAN
A
Cos Meter
v
J a la -J a la Beban
v
v v
K u m p a ra n K u m p a ra n K u m p a ra n
S ila n g
L R
c c
G a m b a r R a n g k a ia n A la t U k u r F a k to r D a y a K u m p a r a n S ila n g S a tu F a s a
Cos Meter
Trafo Instrumen ( CT dan PT )
Trafo Arus ( CT )