BPH, dll - Fungsi seksual : misalnya perubahan fungsi seksual, berkemih, adanya obstruksi uretra, kelnjar prostat - Status kesehatan yang lain, segala perubahan lama aktivitas fisik dan seksual - Penggunaan obat-obat, alkoholisme. B. Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan rektal digit : untuk
pemeriksaan kelenjar prostat - Pemeriksaan testikuler : penis di inspeksi terhadap abnormalitas, dan palpasi adanya massa, misalnya tumor pada testis, inflamasi, dll C. Pemeriksan Diagnostik
- PSA (prostat antigen spesifik) : prostat
menghasilkan suatu subtansi yang dikenal Antigen spesifik. PSA akan meningkat, jika adanya kanker prostat. - Ultrasound : pemeriksaan ultrasound Transrektal (TRUS) untuk pada pasien yang ditemukan abnormalitas - Pemeriksaan jaringan dan cairan : dilakukan jika ada indiasi infeksi atau tumor (pemeriksaan biopsi atau histologi) Lanjutan Pemeriksan Diagnostik ......
- Uji fungsi seksual : yaitu uji
pembengkakan (tumescence) penis nocturnal untuk memantau perubahan dalam lingkar penis saat tidur bagi pasien dicurigai impotensi - Pemeriksaan saraf : diperiksa juga untuk mengetahui adanya hubungan dengan kelainana saraf, mislanya trauma tulang belakang) - Tes psikologis Disfungsi ereksi Ansietas Nyeri Kurang pengetahuan Perubahan eliminais urine Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Risiko infeksi Harga diri rendah Tugas individu :
Buat patofisiologi penyimpangan KDM
Buat NCP, dari masing-maisng diagnosa keperawatan diatas