PENDAHULUAN Gangguan jiwa: sindroma perilaku, pola psikologis yg secara klinis bermakna. Menimbulkan penderitaan (distress). Menimbulkan hendaya (disability) terhadap satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Terapi untuk gg jiwa: mengubah perilaku, meredakan distress, meningkatkan kemampuan fungsi dlm kehidupan. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Bagian dari psikoterapi; psikoterapi di dalam kelompok. Sekelompok klien (8-10 orang) bersama-sama membicarakan satu topik tertentu. Sudah dimulai sejak th 1900 an. Terbukti dapat memfasilitasi perubahan perilaku yang efektif. PERAN PERAWAT DALAM TAK Pemimpin kelompok: leader; merancang TAK, memimpin jalannya TAK Wakil Pemimpin Kelompok: Co Leader; membantu Leader memimpin TAK. Fasilitator; seolah menjadi anggota kelompok, membantu menstimulasi kelompok. Observer; mengamati, menilai, memberi masukan. PROSES TAK 1. PERSIAPAN 2. ORIENTASI: Salam terapeutik Evaluasi/validasi Kontrak 3. TAHAP KERJA 4. TAHAP TERMINASI: Evaluasi Rencana Tindak lanjut Kontrak yang akan datang Persiapan Memilih klien sesuai dengan indikasi Membuat kontrak dg klien Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan Orientasi Salam terapeutik: mengucapkan salam pembuka Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini Kontrak: Menjelaskan tujuan Menjelaskan aturan main: perkenalan, cara meninggalkan kelompok, lama kegiatan Tahap Kerja Daftar kegiatan dari satu awal sampai akhir yang dilaksanakan Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai Terinci berupa skenario kegiatan dari awal sampai akhir Terminasi Evaluasi: Menannyakan perasaan klien setelah kegiatan Memberikan pujian
Rencana tindak lanjut: menganjurkan
klien melakukan kegiatan sesuai dengan TAK yang baru diikuti Kontrak YAD: TAK yg akan dilaksanakan kemudian Evaluasi Unsur yang dinilai: Kemampuan verbal Kemampuan non verbal Dokumentasi hasil evaluasi Dokumentasikan dalam dokumen rekam medik JENIS TAK TAK Sosialisasi TAK Orientasi Realita TAK Stimulasi Sensori TAK Stimulasi Persepsi TAK SOSIALISASI Indikasi: klien baru, klien yang mengalami kerusakan interaksi sosial, isolasi sosial. Sbg dasar TAK yg lain. Terdiri 7 fase. Tujuan: Klien dapat bersosialisasi dan meningkatkan keterampilan berhubungan dg orang lain. TAK ORIENTASI REALITA Tujuan: klien akan menyadari realita waktu, tempat, orang di sekitarnya. Indikasi: untuk klien yang terganggu orientasi realitanya. Kegiatan: orientasi waktu, tempat, orang. TAK STIMULASI SENSORI Tujuan: Klien responsif dengan stimulasi lingkungan. Indikasi: untuk klien yang kurang responsif terhadap stimulus lingkungan. Bentuk stimulasi: suara (musik), visual (gambar), atau gabungan (televisi, video). TAK STIMULASI PERSEPSI Tujuan: klien akan berlatih berfikir tentang diri dan lingkungan sehingga dapat berubah perilakunya. Indikasi: bisa untuk semua gg perilaku. Isi: membahas satu issu bersama-sama, sesuai tahapan sehingga pada akhir kelompok dirumuskan kesimpulan perubahan sikap dan perilaku. Bentuk kegiatan: membahas satu issu seperti membaca artikel, menonton tv, dilanjutkan dg diskusi ttg issu tersebut. TAK STIMULASI PERSEPSI Dapat dikembangkan sesuai masalah keperawatan klien. Contoh: Klien halusinasi: TAKSP mengontrol halusinasi Klien HDR: TAKSP meningkatkan harga diri Klien PK: TAKSP Asertive Trainning. Klien ansietas: TAKSP Mengatasi Cemas Klien Defisit PD: TAKSP Meningkatkan Perawatan Diri KUALIFIKASI TERAPIS Telah melalui persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan, lokakarya. Praktik yg disupervisi Pengalaman mengikuti terapi kelompok