You are on page 1of 28

Materi 13

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

TRAUMA ABDOMEN

Pelatihan Emergency Nursing Intermediate Level

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


TUJUAN
Peserta mampu :
Menjelaskan trauma abdomen
Menjelaskan pemeriksaan fisik
Menjelaskan tanda dan gejala
Menjelaskan tindakan keperawatan
POKOK BAHASAN
A. Anatomi
B. Trauma abdomen :
- Mekanisme trauma
- Jenis trauma abdomen
- Komplikasi
C. Komplikasi
D. Penatalaksanaan
A. Anatomi saluran cerna.
1. Rongga peritonium : usus halus, usus besar.
2. Rongga Pelvis : rectum, kandung kemih, vena illiaca.
3. Rongga retroperitonium : aorta abdominal, vena cava
inferior, duodenum, pankreas, ginjal, uretra.
4. Upper abdomen (thoracoabdominal area: diafragma,
liver, limpa, lambung, colon ascenden dan descenden.
kolon transversal.
Anatomi Pencernaan
Keterangan :

1. Glndula thyroid
2. Lobus superior pulmonis dextra
3. Lobus medius pulmolis dextra
4. Cor (jantung)
5. Diafragma
6. Lig teres hepatis
7. Colon tranversum
8. Caecum
9. Intestium teneu (ileum)
10. Thymus
I 2 11. Lobus Superior pulmonis sinistra.
12. Lobus inferior pulmonis sinistra.
13. Pericardium
14. Hepar
3 4 15. Gaster
16. Omentum majus
17. Intestinum teneu (jejunun)
18. Colon sigmoid.

Sumber : Atlas Anatomi Fisiologi, .


B. Trauma Abdomen
Pengertian :
Trauma abdomen adalah trauma yang terjadi pada daerah
abdomen yang meliputi daerah retroperitoneal, pelvis dan
organ peritroneal
1. Mekanisme trauma
Langsung
Pasien terkena langsung oleh benda atau
perantara benda yang mengakibatkan cedera
misalnya tertabrak mobil dan terjatuh dari
ketinggian
Tidak langsung
Pengendara mobil terbentur dengan dash
board mobil ketika mobil mengalami tabrakan
2. Jenis trauma Abdomen :
a. Trauma tembus (Tusuk dan tembak)
Penyebab benda tajam atau benda
tumpul dengan kekuatan penuh hingga
melukai rongga abdomen.
* Perdarahan hebat ruptur arteri/vena
* Cedera organ di rongga abdomen
Organ berisiko cedera :
Luka Tusuk :
Hepar (40%),
Usus halus (30%),
Diafragma (20%),
Colon (14%).
Luka tembak :
Usus halus (50%),
Colon (40%),
Liver (30%),
Ruptur vaskuler abdominal (25%).
Gambar : Luka tusuk karena stang sepeda di quadran kanan atas

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk mengenai organ liver

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
b. Trauma tumpul
Trauma di daerah abdomen yang tidak menyebabkan
perlukaan kulit / jaringan tetapi kemungkinan
perdarahan akibat trauma bisa terjadi.

Organ berisiko cedera :


* Hepar 40 - 55 %
* Limpa 35 45 %
Gambar : Trauma tumpul di daerah abdomen

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Tanda dan gejala :
Pecahnya organ solid (tdk berongga).
Hepar atau lien yang pecah perdarahan.
Penderita tampak pucat, perdarahan >> gejala shock
hemoragik.
Nyeri abdomen, ringan berat.
Auskultasi bising usus menurun.
Nyeri tekan, terkadang nyeri lepas dan defans muskular
(kekakukuan otot)
Lanjutan tanda dan gejala :
Pecahnya organ berlumen
(berongga).
Pecahnya gaster, usus halus atau kolon
peritonitis.
Keluhan nyeri seluruh abdomen.
Bising usus menurun.
Palpasi ada defans muskular, nyeri tekan
dan nyeri lepas. Pada perkusi didapati nyeri
C. Penatalaksanaan
Pengkajian
1. Primary survey
2. Sekondary survey
3. Pemeriksaan Keadaan umum
4. Riwayat kesehatan
5. Head to tue terfokus kepada abdomen
Inspeksi :
Ekhimosis umbilikal perdarahan peritonial.
Ekhimosis flank perdarahan organ
retroperitoneal.
Ekhimosis perineum, scrotum atau labia
fraktur pelvis.
Luka tembus disertai keluarnya isi abdomen
(usus).
Pelvis simetris atau tidak, adakah jejas / tdk di
pelvis.
Auskultasi
Dengarkan bising usus di semua kwadran
Apabila bising usus menurun atau hilang
kemungkinan perdarahan/perforasi pada organ
abdomen

Perkusi
Dullnes di kwadran kiri atas
Hematoma pada limpa
Palpasi
Nyeri pada kwadran kiri atas menyebar ke
arah shuoldier trauma limpa / diafragma.
Distensi abdomen
Nyeri lokal abdomen
Nyeri abdomen berat, tegang dan spasme
otot (defans muskular) indikasi proses
inflamasi (peritonitis).
Tekan dengan hati-hati ada tidak krepitasi
pada pelvis.
Perkusi
Dullnes di kwadran kiri atas Hematoma pada
limpa
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium : DL, fungsi ginjal,
elektrolit, urinalisa.
Foto polos abdomen.
USG
CT Scan Abdomen.
D. Komplikasi
Perdarahan intra abdomen
Perforasi dan Peritonitis
Masalah Keperawatan
Gangguan pola nafas
Bebaskan jalan nafas.
Berikan posisi yang nyaman.
Berikan oksigenisasi.
Observasi tanda vital tiap jam ( TD, N, RR)
Pasang NGT untuk decompresi
Kolaborasi pemeriksaan AGD.
Kolaborasi tim medis.
Masalah Keperawatan
Gangguan volume cairan.
Pasang IV line 2 jalur dengan cairan kristaloid.
Pasang cateter bila tidak ada kontra indikasi.
Monitoring intake dan out put.
Observasi tanda-tanda vital tiap jam.
Fiksasi pelvis bila ada fraktur pelvis
Benda asing tertancap, jangan dicabut ttp pasang bantalan
kasa yang cukup tebal selanjutnya pasien disiapkan untuk
operasi mencegah perdarahan hebat
Usus keluar, jangan dimasukkan ttp tutup kasa steril yang
dibasahi NaCl 0,9% atau aluminium foil pertahankan
kelembaban
Kolaborasi persiapan operasi bila shock berulang
Masalah keperawatan

Resiko tinggi infeksi


Perawatan dengan tehnik septik dan antiseptik
Usus keluar, jangan dimasukkan ttp tutup kasa
steril yang dibasahi NaCl 0,9% atau aluminium
foil pertahankan kelembaban.
Pasang NGT untuk decompresi
Observasi tanda-tanda inflamasi peritoneum
(peritonitis) Lapor dr. PJ.
Kolaborasi pemerikan darah DPL.
Kolaborasi tem medis th/ antibiotik.
Terima Kasih

You might also like