Professional Documents
Culture Documents
TRAUMA ABDOMEN
1. Glndula thyroid
2. Lobus superior pulmonis dextra
3. Lobus medius pulmolis dextra
4. Cor (jantung)
5. Diafragma
6. Lig teres hepatis
7. Colon tranversum
8. Caecum
9. Intestium teneu (ileum)
10. Thymus
I 2 11. Lobus Superior pulmonis sinistra.
12. Lobus inferior pulmonis sinistra.
13. Pericardium
14. Hepar
3 4 15. Gaster
16. Omentum majus
17. Intestinum teneu (jejunun)
18. Colon sigmoid.
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk mengenai organ liver
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
b. Trauma tumpul
Trauma di daerah abdomen yang tidak menyebabkan
perlukaan kulit / jaringan tetapi kemungkinan
perdarahan akibat trauma bisa terjadi.
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Tanda dan gejala :
Pecahnya organ solid (tdk berongga).
Hepar atau lien yang pecah perdarahan.
Penderita tampak pucat, perdarahan >> gejala shock
hemoragik.
Nyeri abdomen, ringan berat.
Auskultasi bising usus menurun.
Nyeri tekan, terkadang nyeri lepas dan defans muskular
(kekakukuan otot)
Lanjutan tanda dan gejala :
Pecahnya organ berlumen
(berongga).
Pecahnya gaster, usus halus atau kolon
peritonitis.
Keluhan nyeri seluruh abdomen.
Bising usus menurun.
Palpasi ada defans muskular, nyeri tekan
dan nyeri lepas. Pada perkusi didapati nyeri
C. Penatalaksanaan
Pengkajian
1. Primary survey
2. Sekondary survey
3. Pemeriksaan Keadaan umum
4. Riwayat kesehatan
5. Head to tue terfokus kepada abdomen
Inspeksi :
Ekhimosis umbilikal perdarahan peritonial.
Ekhimosis flank perdarahan organ
retroperitoneal.
Ekhimosis perineum, scrotum atau labia
fraktur pelvis.
Luka tembus disertai keluarnya isi abdomen
(usus).
Pelvis simetris atau tidak, adakah jejas / tdk di
pelvis.
Auskultasi
Dengarkan bising usus di semua kwadran
Apabila bising usus menurun atau hilang
kemungkinan perdarahan/perforasi pada organ
abdomen
Perkusi
Dullnes di kwadran kiri atas
Hematoma pada limpa
Palpasi
Nyeri pada kwadran kiri atas menyebar ke
arah shuoldier trauma limpa / diafragma.
Distensi abdomen
Nyeri lokal abdomen
Nyeri abdomen berat, tegang dan spasme
otot (defans muskular) indikasi proses
inflamasi (peritonitis).
Tekan dengan hati-hati ada tidak krepitasi
pada pelvis.
Perkusi
Dullnes di kwadran kiri atas Hematoma pada
limpa
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium : DL, fungsi ginjal,
elektrolit, urinalisa.
Foto polos abdomen.
USG
CT Scan Abdomen.
D. Komplikasi
Perdarahan intra abdomen
Perforasi dan Peritonitis
Masalah Keperawatan
Gangguan pola nafas
Bebaskan jalan nafas.
Berikan posisi yang nyaman.
Berikan oksigenisasi.
Observasi tanda vital tiap jam ( TD, N, RR)
Pasang NGT untuk decompresi
Kolaborasi pemeriksaan AGD.
Kolaborasi tim medis.
Masalah Keperawatan
Gangguan volume cairan.
Pasang IV line 2 jalur dengan cairan kristaloid.
Pasang cateter bila tidak ada kontra indikasi.
Monitoring intake dan out put.
Observasi tanda-tanda vital tiap jam.
Fiksasi pelvis bila ada fraktur pelvis
Benda asing tertancap, jangan dicabut ttp pasang bantalan
kasa yang cukup tebal selanjutnya pasien disiapkan untuk
operasi mencegah perdarahan hebat
Usus keluar, jangan dimasukkan ttp tutup kasa steril yang
dibasahi NaCl 0,9% atau aluminium foil pertahankan
kelembaban
Kolaborasi persiapan operasi bila shock berulang
Masalah keperawatan