Professional Documents
Culture Documents
Pendekatan Epidemiologi
Dalam Kesehatan Masyarakat
Studi mengenai distribusi dan determinan kesehatan yang
berkaitan dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi
untuk pemecahan masalah kesehatan.
Penjelasan definisi epidemiologi
Hubungan antara air
minum yang disuplai oleh
perusahaan setempat
dengan kejadian kolera di
London. John Snow
1950- 1960-
1622 1888 an an
Sejarah Epidemiologi di Indonesia
Penyakit menular:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1962 tentang Karantina Laut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1963 tentang Karantina Udara
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 374/MENKES/PER/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 21 tahun 2013 tentang Penangulangan HIV
dan AIDS
Penyakit tidak menular
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang NAPZA
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 406/MENKES/SK/II/2009 tentang Kesehatan
Jiwa Komunitas
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Pedoman Pengendalian Penyakit Asma
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1142/MENKES/SK/XII/2008 tentang
Pedoman Pengendalian Penyakit Asma
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 231/MENKES/SK/VII/2012 tentang Komite
Sel Punca
Peraturan Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
Biologi
Gizi Fisika
Fisik Kimia
Penjamu (Host)
Fisik Biologi
Metode Epidemiologi
Epidemiologi deskriptif
Mengambarkan distribusi suatu penyakit dan melihat
kecenderungan penyakit di populasi tertentu.
Tujuan adalah untuk memahami distribusi dan
keparahan/beban penyakit di populasi.
Melihat waktu (time), Tempat (place) dan orang (person)
Metode Epidemiologi
Epidemiologi analitik
Mempelajari causalitas (cause and effect). mencari tahu mengapa
dan bagaimana suatu penyakit terjadi.
Mengukur hubungan antara pajanan dan hasil/akibatnya
menguji hipotesa dari suatu hubungan sebab-akibat.
Dapat menyajikan cukup bukti untuk menentukan bagaiman cara
mengendalikan dan mencegah suatu penyakit.
Ada dua studi epidemiologi analitik yaitu:
Study epidemiologi experimental/penelitian
Studi epidemiologi observasional.
4 Kriteria Kausalitas
Kriteria Hill
Apa itu
Kausalitas
?
Hubungan Sebab dan Akibat
Sebab Akibat
9 Kriteria
1 2 3
Kekuatan Asosiasi Konsistensi Spesifisitas dari
Hasil uji hubungan atau Konsistensi terhadap Asosiasi
pengaruh yang kuat suatu hasil uji Suatu variabel jika
akan lebih mendukung kausalitas harus dapat secara terbatas
kausalitas dibandingkan ditemukan ketika menyebabkan suatu
dengan hasil yang penelitian itu dilakukan penyakit tertentu,
sedang atau bahkan pada orang, tempat, serta tidak ada variabel
lemah. kondisi, dan waktu maka spesifisitas yang
yang berbeda. tinggi - kausalitas
sangat mungkin
disepakati.
9 Kriteria
4 5 3
Temporalitas Tahapan biologis Masuk akal
Suatu faktor atau Konsistensi terhadap (Plausibility)
variabel harus suatu hasil uji Suatu variabel jika
mendahului keluaran kausalitas harus dapat secara terbatas
dari variabel yang ditemukan ketika menyebabkan suatu
diasumsikan menjadi penelitian itu dilakukan penyakit tertentu,
efek dari faktor atau pada orang, tempat, serta tidak ada variabel
variabel awal. kondisi, dan waktu maka spesifisitas yang
yang berbeda. tinggi - kausalitas
sangat mungkin
disepakati.
9 Kriteria (Hill, 1965)
4 5 6
Koherensi Tahapan biologis Masuk akal
Suatu faktor atau Konsistensi terhadap (Plausibility)
variabel harus suatu hasil uji Tidak bertentangan
mendahului keluaran kausalitas harus dapat dengan apa yang
dari variabel yang ditemukan ketika disebut Hill (1965)
diasumsikan menjadi penelitian itu dilakukan "generally known fact".
efek dari faktor atau pada orang, tempat,
variabel awal. kondisi, dan waktu
yang berbeda.
9 Kriteria
7 8 9
Koherensi Tahapan biologis Analogi
Suatu faktor atau Jika suatu hasil Jika suatu kausalitas
variabel harus penelitiandari sudah ada sebelumnya
mendahului keluaran eksperimen di pada kondisi yang
dari variabel yang laboratorium atau uji relatif sama, maka hasil
diasumsikan menjadi coba acak terkontrol penelitian yang
efek dari faktor atau memiliki kemungkinan memiliki karakteristik
variabel awal. kausalitas lebih besar. hampir sama dapat
dianalogikan memiliki
tingkat kausalitas yang
sama pula.
Penerapan
5 Epidemiologi
Desain Studi Epidemiologi
Studi Eksperimental
Mengukur efek dari suatu intervensi terhadap hasil
tertentu yang diprediksi sebelumnya.
Studi Observasi
Studi Deskriptif
Case Series Kasus Berurutan Individu
Studi Migrant Studi Migran Populasi
Studi Prevalensi Suvei Populasi
Studi Analitik
Studi Ekologi Korelasi Populasi
Potong Lintang Prevalensi Individu
Kasus Kontrol Kasus-Referensi Individu
Kohort Follow-up Individu
Jenis Studi Observasional Analitik
Populasi terdefinisi
(Defined Population)
Waktu
Arah pertanyaan
Terpapar
Kasus
Tidak Terpapar
Populasi
Terpapar
Kontrol
Tidak Terpapar
Waktu
Arah pertanyaan
Sakit
Terpapar
Sehat
Populasi
Sakit
Tidak Terpapar
Sehat
Waktu
Arah pertanyaan
Thypoid
Tidak cuci tangan
dan jajan
Tidak Thypoid
Populasi
Anak SD
Cuci tangan Thypoid
dan jajan
Tidak Thypoid
Waktu
Arah pertanyaan
Surveilans
6 Epidemiologi
Definisi
WHO
Suatu proses pengumpulan, pengelolaan, analisis dan interprestasi data kesehatan secara
sistematis, terus menerus dan penyebarluasan informasi kepada pihak terkait untuk
melakukan tindakan.
Pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus
menerus, yang diperlukan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi upaya
kesehatan masyarakat dipadu dengan diseminasi data secara tepat waktu kepada paihak
pihak yang perlu mengetahuinya
Suatu rangkaian proses pengamatan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam
pengumpulan data analisis dan interpretasi data kesehatan dalam upaya untuk menguraikan dan
memantau suatu peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan penanggulangan yang efektif dan efisien
terhadap masalah kesehatan masyarakat tersebut.
Wibowo, Adik & Team, 2015, Kesehatan Masyarakat di Indonesia : Konsep, Aplikasi dan Tantangan, Cetakan ke-2, Rajawali Press, Jakarta.
Conceptual Framework Of Public Health Surveillance And Action
Sumber: Scott JN McNabb et al, 2002,Conceptual framework of Public Health Surveillance and action and its application in health sector reform, BMC Public Health
Skema Sistem Surveilans
Sumber: Kementrian Kesehatan, 2014, Konsep Surveilans, Modul Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
Ruang Lingkup
Survailens
Epidemiologi
Penyakit Kesehatan
Penyakit Masalah Kesehatan
Tidak Lingkungan Kesehatan
Menular Matra
Menular dan Perilaku
Kesehatan haji,
PD3I, AFP,potensial Sarana air bersih, Gangguan mikro
Hipertensi, stroke, kesehatan
KLB/ keracunan, Tempat Tempat (kekuranganiodium,
PJK, Diabetes pelabuhan dan
DBD/DSS, Malaria, Umum, Pemuiman anemia defisiensi
mellitus, lintas batas
Zoonosis (antraks, dan Lingkungan besi), gizi berlebihm
Neoplasma, PPOK, perbatasan, bencana
rabies, Perumahan, Limbah KIA, Usila,
Gangguan dan masalah social,
leptospirosis), Industri,Vektor Penyalahgunaan
Mental,Masalah kesehatan matra lau
HIV/AIDS, Penyakit, Kesehatan NAPZA, Kualitas
Kesehatan Akibat dan udara, KLB
Tuberkulosism dan Keselamatan makanan dan bahan
Kerja penyakit dan
SARS, dll Kerja, dll makanan
keracuanan.
Jenis Survailens
Epidemiologi
Berdasarkan Aktivitas
Kualitas
Metode Pengumpulan Pola Pelaksanaan
Pemeriksaan
Pelaksanaan Data
Surverilans
Sentinel
Studi Epidemiologi
Individu
Sasaran Surveilans
Epidemiologi
Populasi
Internasional
Sasaran Populasi
Lokal
Populasi
Nasional
Aplikasi Surveilans
Desain penelitian dalam epidemiologi terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu
penelitian eksperimental dan penelitian observasional.
Studi desain observasional analitik ada tiga jenis : Potong Lintang (Cross Sectional),
Kasus Kontrol (Case Control), dan Kohort (Cohort). Perbedaan secara umum
terletak pada faktor paparan (exposure factors) dan kejadian penyakit (disease).
Definisi Surveilans adalah suatu proses pengumpulan, pengelolaan, analisis dan
interprestasi data kesehatan secara sistematis, terus menerus dan
penyebarluasan informasi kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan.
Surveilans epidemiologi secara umum terbagi menjadi tiga jenis pendekatan yakni
surveilans aktif, surveilans pasif, dan surveilans sentinel.
Kesimpulan
Bonita, R, Baeglehole, R, & Kjellstorm,T 2006, Basic Epidemilogy, 2nd Edition, WHO Press, Switzerland. Available from :
<http://whqlibdoc.who.int/publications/2006/9241547073_eng.pdf> [9 Oktober 2017].
Kementrian Kesehatan RI, 2012, Pedoman Sistem Kewaspadaan Diri dan Respons (EWARS), Ditjen PP&PL Kemenkes RI, Jakarta.
Hill, AB 1965, The Environment and Disease: Association or Causation?, Proceed Roy Soc Medicine, London.
Hofler, M 2005, The Bradford Hill consideration on causality: a counterfactual perspective, Emerging Themes in Epidemiology, 2:11.
Last, JM (ed) 2001, Dictionary of Epidemiologi, Edition F, Oxford University Press, New York.
Najmah, SKM, MPH 2016, Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Cetakan ke-2, Rajawali Pers, Jakarta.
Rothman, KJ 2002, Epidemiology, An Introduction, Oxford University Press, New York.
Webb, P, Bain, C, & Pirozzo, S 2005, Essential Epidemiologi, An Introduction for Students and Health Professionals, Cambridge University Press,
New York.
Wibowo, Adik & Team, 2015, Kesehatan Masyarakat di Indonesia : Konsep, Aplikasi dan Tantangan, Cetakan ke-2, Rajawali Press, Jakarta.
World Health Organization, 2008, Communicable Disease Alert and Response for Mass Gatherings (Key Considerations), WHO Publisher,
Genewa. Available from : <http://www.who.int> [11 Oktober 2017].
World Health Organization, 2014, STEPwise Approach to Stroke Surveillance, WHO Publisher, Genewa. Available from :
<http://www.who.int/chp/steps/stroke/en/> [11 Oktober 2017].
World Health Organization, 2014, Sentinel Surveillance, Journal (serial on the internet). Available from :
<http://www.who.int/immunization/monitoring_surveillance/burden/vpd/surveillance_type/sentinel/en/> [11 Oktober 2017].
Terima Kasih