You are on page 1of 59

PE-2104: Manajemen dan Ekonomi

Minyak dan Gas Bumi


Kuliah ke-3: Pengenalan Kontrak Hulu
Migas: Production Sharing Contract
Jakarta, 7 September 2017

2015 Chevron Corporation


Isi Kuliah
Sistem Pengusahaan Kontrak Migas
Sejarah Kontrak Migas di Indonesia
Tujuan Sistem Kontrak PSC
Prinsip Kontrak PSC
Skema Kontrak PSC
Terminologi-Terminologi Kontrak PSC
Perhitungan Kontrak PSC

2
Pustaka
Bahan Pendukung
1. Lubiantara Benny, Dinamika Industri Migas, Petromind0, 2014
2. Lubiantara Benny, Ekonomi Migas Tinjauan Apek Komersial Kontrak
Migas, Grasindo, 2012
3. Pudyantoro A, Proyek Hulu Migas, Evaluasi PetroEkonomi, Petromindo,
2014
4. Pudyantoro A, A to Z Bisnis Hulu Migas, Petromindo, 2012
5. Partowidagdo W, Migas dan Energi di Indonesia, Development Studies
Foundation, 2009

3
Motivasi
Mengerti hak dan penegelolaan
SDA
Mengerti konsep Kontrak
Pengusahaan Migas
Memahami perbedaan prinsip
antara Kontrak Karya dan PSC
Memahami Kontrak Migas PSC
Motivation
Memahami klausal-klausal
(terminologi) Penting Yang
Terkait dengan PSC
Mengerti alur perhitungan split
Kontrak Migas PSC

4
Hak Penguasaan SDA

Property Right SDA merupakan


penguasaan atau hak menguasai sumber
daya alam.
Penguasaan SDA dari terendah sampai
tertinggi (Agarwal et al ,2006)
Use Right (Hak Menggunakan). Hak
Terendah
Management Right (Hak Mengelola)
Transfer Right (Hak
Memindahtangankan)
Ownership (Hak Memiliki). Hak tertinggi.
Bisa menggunakan, mengelola dan
memindahtangankan.
Pasal 33 UUD 1945 menunjukkan bahwa
SDA di Indonesia dikuasai negara.
Merupakan Ownership Right.
5
Paham Pengelolaan SDA

State Property
Gibb and Bromley (1989) membagi
paham pengelolaan SDA sebagai berikut:
State Property: SDA dikuasai oleh negara Common Property
(State). Contoh: Migas di Indonesia
dikuasai oleh negara (UUD 1945 dan UU Private Property
No 22 Tahun 2001)
Common Property: SDA dikuasai oleh Open Access
communal atau sekelompok orang. Contoh:
sumber air di suatu daerah terpencil dimiliki
bersama oleh komunitas
Private Property: SDA dikuasai oleh
secara pribadi. Contoh: tanah dan
bangunan.
Open Access: SDA dikuasai oleh semua
orang. Contoh: Ikan di luar ZEE (Zona
Ekonomi Ekslusif)

6
Memilih Pola Bisnis Migas Yang Sesuai

Faktor yang mempengaruhi pemilihan Pola Bisnis Migas oleh Negara


Paham Penguasaan SDA
Volume Cadangan
Keberanian Negara Dalam Menagnggung Resiko

Private State
Property Property

Konsesi/ Kontrak
Resiko Royalti Jasa Resiko
Tinggi Rendah

Cadangan Cadangan
Sedikit Banyak

7
Pola Kombinasi Kasus Indonesia

Indonesia : Pola Kontrak Kerja Sama Bagi Hasil


State Property
Volume Cadangan Sedikit
Resiko Tinggi

Resiko
Tinggi Kontrak Kerja Sama
Konsesi/ State
Pola Bagi Produksi
Royalti Property

Cadangan
Sedikit

8
Cadangan

Pendefinisian Cadangan Resources Classification Framework


Kekayaan Migas (Natural
Resources): 3P Reserves,
Contingent Reserves, dan
Prospective Reserves
Kekayaan Migas menurut
praktisi migas: P1 (Prove
Reserves)
Mengukur Kekayaan
Posisi

Daya Tawar
Source: SPE/WPC/AAPG/SPEE, 2007

9
Pola Bisnis SDA Migas
(Johntson 1994)
Petroleum Fiscal
Arrangement

Concessionary Contractual

Konsesi/ Production
Royalti Sharing Contract Service Contract

Pure Risk Service


Service Contract Contract

10
Sistem Kontrak Pengusahaan Migas

11
Jenis Fiscal Regime Kontrak Migas Dunia

dari presentasi Benny Lubiantara


12
Sejarah Kontrak Migas di Indonesia
1960 1966 2001 2017
PSC KKS KKS-
Contract
Concession UU No UU No Gross
of Work
8/1971 22/2001 Split

Periode Periode
Sebelum Periode Periode 2001- 2017-
1960 1961-1966 1966-2001 Sekarang Sekarang
UU-Indische UU No 44 UU No 8 UU No 22 UU No 22
Mjnwet Prp/1960 1971 2001 2001
Statblad th PP No PP No Permen
1899 No 714 35/1994 42/2002 ESDM No
PP No 8/2017
35/2004
PP No
79/2010

13
Perkembangan PSC di Indonesia
Paket Insentif 1
Paket Insentif 3
PSC Gen-2 IC Tanpa Syarat
IC pre Tersier =110%
CR =100% Commercial min 25%
IC Deep Sea =125%
Tax by contractor DMO Holiday = 100% x
Gas Split = 65:35 (Konv), 60:40
= 56% Price
(Frontier), 55:45 (Deep sea
DMO Holiday = 5 Frontier Split
New)
Year < 50 MBOPD = 80:20
Oil Split = 80:20 (Frontier),
IC =20% 50-150 MBOPD = 85:15
80:20 (Deep Sea)
>150 MBOPD = 90:10

1966 1978 1988 1989 1992 1994 2001

PSC Gen-1 PSC Gen-3 Paket Insentif 2 Paket Insentif 4 Kontrak


CR <40% Tax by contractor EOR&Marginal Frontier: Oil Kerja
Tax Paid by = 48% Konvensional = Split 55:45, Sama
NOC Oil Split = 85:15 80:20 Gas Split
DMO=Max 25% Gas Split =70:30 Frontier = 75:25 60:40
& US$0.2 IC Deep Sea = DMO =25% x
Commercial: 10% Oil, 55% Price
Interest offer to Gas FTP =15%
NOC Kewajiban
ASR
14
Kontrak Karya dan PSC

Kontrak Karya (Contract of Production Sharing


Work) Contract (PSC)
Manajemen ada di tangan Manajemen ada di tangan pemerintah
kontraktor Sistem Audit yang digunakan adalah
Sistem Audit yang digunakan Pre, Current dan Post Audit
adalah post audit untuk keperluan Kewajiban menyerahan POD, WP&B
membayar pajak dan AFE
Pemerintah mendapatkan Pajak Pemerintah mendapatkan: Bagi
Hasil, DMO dan Pajak

15
Tujuan PSC

Ide PSC (Ir Soekarno) seperti


bagi hasil sawah antara pemilik
sawah dan petani (Marhaen).
Tujuan Jangka Panjang PSC:
adalah Minyak dan gas bisa kita
kelola sendiri
Ibnu Sutowo: PSC agar kita
berusaha mengejar Know How
dan Skill dalam tempo
sependek mungkin
Transfer of Technology (Belajar
Cepat). Perusahaan Asing
melapor kepada pemerintah.

16
Kontrak Kerja Sama

Prinsip Dasar Kontrak


Kerja Sama Economic
Kontraktor menyediakan segala Right
dana dan menanggung segala
resiko Titik Serah
(Point of
Manajemen Operasi di tangan
Transfer)
SKK Migas
Kepemilikan bahan tambang pada
Mining
pemerntah sampai titik Right
penyerahan

Mineral
Right

17
Struktur Dasar dari PSC Indonesia

SKKMIGAS CONTRACTOR

Right to manage Operates the asset as a Contractor


All assets is owned by Host Funds & resources required for
Government exploration, development and
Earns profit shared from operations production
based on pre-agreed profit split Supplies Domestic Market
Obligation
Pays company and dividend taxes
Recover all investment cost from
production
Earns profit shared from operations
based on pre-agreed Profit Split
Risk of unsuccessful project is
borne by Contractor

18
PSC Diagram

Net
Contractor
s Share
Contractors
Net Production / Lifting Share
Income
First Tranche Petroleum
Tax
Governments
Share
Investment Lifting w/
Credit Market
Price

Lifting w/
Cost Net
DMO
Recovery Contractors
Price
Share
Contractor
Yes s Share DMO
Equity to Price
Remaining?
be Split Benefit
Income
Tax
No
Governments
Finish Share

19
Konsep PSC di Indonesia

20
Terminologi PSC

PSC Terms

Production

Domestic Market Obligation


21
Ring Fencing

Konsep Ring Fencing (Pagar Cincin)


adalah konsep bahwa satu WK WK
(Wilayah Kerja) migas di pagari. Minyak WK
Hanya biaya dan pendapatan yang A Minyak
terkait dengan satu WK yang B
diperhitungkan dalam bagi
hasilproduksi dan laporan keuangan Split 80:20
KKKS.
Setiap kontrak kerja sama berlaku
untuk 1 WK dan sifatnya unik Split 85:15
(mempunyai term dan condition yang
berbeda).
WK
Jika 2 WK berpotongan harus dibagi WK
Minyak Minyak
menjadi dua bagian dengan %
A B
tertentu berdasarkan data teknis
cadagan
Harus dibagi dengan jelas
22
Oil Production

Dalam PSC yang dibagi bukan


uang tetapi produksi minyak Fuel
(Lifting)
Gross Production = Produksi Net
Minyak Sebelum dikurangi Fuel Gross
Production Production
Net Production = Gross /Lifting
Production Fuel.
Biaya dalam perhitungan PSC
juga harus dikoreksi ke dalam
volume minyak.
Biaya (Equivalen Volume) = Biaya Net Production/Lifting
($)/ Harga Minyak Rata-Rata = (Gross - Fuel)
(WAP) ($/Bbl)
Pembagian Produksi dilakukan
Tahunan

23
Bagian Lifting Pemerintah dan KKKS

SKK Migas
Lifting
SKK Migas
Entitlement

24
Up Lift dan Under Lift

Perhitungan bagi hasil produksi


final dilakukan secara tahunan
Karena keterbatasan storage,
dilakukan mekanisme pembagian
sementara (Provisional
Over Lifting Under Lifting
Entitlement) pada setiap
penjualan
Masing-masing pihak melakukan
perhitungan dengan metode
estimasi dan akan dibandingkan Pembagian Pembagian
pada akhir tahun. Sementara Sementara
Jika ada pihak memperoleh terlalu (Entitlement) (Entitlement)
< >
besar sebelumnya dibandingkan
Realisasi Realisasi
dengan realisasi perhitungan final Pembagian Pembagian
disebut Under Lifting dan Final Final
kebalikannya adalah Over Lifting

25
Up Lift dan Under Lift
Barrel US$
Lifting Kontraktor 3,600 198,000
Lifting SKKMIGAS 10,250 563,750
Total Lifting 13,850 761,750

Entitlement Kontraktor (28.8463%)


- FTP Share 799 43,947
- Cost Recovery 1,025 56,363
- Equity Share 2,901 159,530
- Gross DMO (999) (54,934)
-Adj DMO ($2) 36 1,998
- Total Contractor Entitlement 3,762 206,904

Entitlement SKKMIGAS (71.1538%)


- FTP Share 1,971 108,403
- Equity Share 7,155 393,507
- DMO 962 52,936
- Total SKKMIGAS Entitlement 10,088 554,846

Kontraktor
- Entitlement 3,762 206,904 Under Lift
- Realisasi Lifting 3,600 198,000
- Under Lifting 162 8,904
(Realisasi
Lebih rendah)
SKKMIGAS
- Entitlement 10,088 554,846 Over Lift
- Realisasi Lifting 10,250 563,750
- Over Lifting (162) (8,904) (Realisasi
Lebih Tinggi)
26
First Tranche Petroleum (FTP)

FTP merupakan Pengambilan


pertama segera setelah
produksi terjadi.
Pengamanan penerimaan bagi
SKK Migas dan Contractor
sebelum minyak dan gas
digunakan untuk
mengembalikan dana talangan
yang dikeluarkan kontraktor
untuk operasi migas.
Besarnya 25% x Split x Total
Lifting

Contoh Skematik PSC suatu KKS


(Untuk Ilustrasi)

27
Cost Recovery

Kontraktor mengeluarkan
biaya kapital dan operasi di
depan untuk kegiatan migas .
Pemerintah akan mengganti
biaya yang dikeluarkan dari
pendapatan produksi minyak Cost of Barrel = Cost ($)/ WAP
($/bbl)
Penggantian biaya dalam
bentuk ekuivalen produksi
minyak. *Cost Recovery Includes:
Operating Expense
Perhitungan ekivalen volume
minyak menggunakan YTD Depreciation
weighted average for the Intangible Capital
Indonesian crude oil marker
price (WAP)

28
Cost Recovery Structure

EXPENDITURES
OPERATING CAPITAL
EXPENDITURES EXPENDITURES

Salary, Wages & Benefit


Training EXPLORATION &
Travel DEVELOPMENT
Contract Services
Rental / Lease
Materials & Supplies INTANGIBLE TANGIBLE
Fuel & Lubricants
Utilities
Technology Supports
SHE Expenses FIXED ASSETS
Food & Beverages
Miscellaneous
Rig Usage DEPRECIATION
Helicopter Usage
Power / Electricity
Camp & Community
Etc.

COST RECOVERY
29
Cost Recovery Structure

Source: Bambang Yuwono, BPMIGAS 30


Capex vs. Opex
(Local/PSC Definition)

NO DESCRIPTION Capex Opex


1 New Equipment
- Useful Life > 1 Year, and 1 Year, or
- Cost / Item Rp. 5 million or US$ equivalent < Rp. 5 million or US$ equivalent
2 New Construction $ 1500 < $ 1500
3 Alterations / Additions to Existing $ 3000 < $ 3000
Permanent Structure
4 Replacement of Equipment Units
- Useful Life > 1 Year 1 Year, or
- Cost / Item Rp. 5 million or US$ equivalent < Rp. 5 million or US$ equivalent
5 Drilling Cost Tangible Intangible
6 Replacement of a Complete Plant Unit $ 1500 < $ 1500
Replacement of Parts of Complete
7 ---- Expense
Equipment Unit
8 Repairs < $ 7500 ---- Expense
9 Repairs > $ 7500
- Percentage to the Original Cost 50 %, or < 50 %, and
- Percentage to the Remaining Useful
50% < 50%
Life
10 Items Purchased as Initial Complement of Capital ----
New Facilities

31
Tangible vs. Intangible

32
Kapan Biaya KKKS di -expensed?
Close Out Project dilakukan setelah
Put in service!

100%

80%
Hanya jika suatu proyek sudah
60% Put in Service (PIS)

40% 31%
25%
19%
14%
20% 11%

0%
1st Year 2nd Year 3rd Year 4th Year 5th Year

OPEX Intang Capital Tang Capital

33
Depresiasi

Depresiasi diberlakukan Depreciation Method


1. Straight Line
terhadap Biaya Kapital Tangible 2. Declining Balance
Mekanisme Depresiasi 3. Sum of Digit Year

mengikuti ketentuan dalam Declining Balance


Depreciation = Depreciation Rate x Book
kontrak Value
Metode yang digunakan Annual Depreciation = Depreciation Rate
(Book Value-Previous Year Accumulative
menggunakan Metode Depreciation)
Penyusutan Saldo Menurun
(Declining Balance)
Saldo yang belum dikembalikan
bisa dibebankan langsung pada
akhir masa manfaat masing-
masing asset.

34
Rate dan Masa Berlaku Depresiasi

Grup 1 : Rate Depresiasi 50% Grup 3 : Rate Depresiasi 12.5%


Masa Berlaku Masa Berlaku
Jenis Jenis
(Tahun) (Tahun)
Kapal, Tongkang, Kapal Tunda dan alat
Mobil 1.5 9
apung
Truk Ringan (<13.000 Pon) dan Traktor 2 Bangunan Perkantoran, Perumahan dan
Truk Berat (>13.000 pon) 3 Kesejahteraan 10
Pesawat Terbang 3
Peralatan Konstruksi 3

Grup 2 : Rate Depresiasi 25%


Masa Berlaku
Jenis
(Tahun)
Bus 4.5
Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 5
Bangunan Sarana dan Bangunan Penunjang 5
Fasilitas Produksi 5
Gerbong Kereta dan Lokomotif 7.5
Peralatan Pengeboran dan Produksi serta
Perlengkapan dan Instrumennya 5

35
Contoh Perhitungan Depresiasi

Suatu Peralatan Fasilitas Produksi migas mempunyai nilai aset (Nilai


Buku) sebesar 10 Juta USD. Peralatan ini mempunyai Umur Manfaat 5
tahun. Sesuai klasifikasinya peralatan ini tergolong pada Group 2 dengan
rate depresiasi sebesar 25%. Metode: Declining Balance

Perhitungan Depresiasi ( Ribuan USD)

Tahun Nilai Buku Depresiasi Akumulasi Depresiasi


1 10,000 25% x 10000 = 2,500 2,500
2 7,500 25% x 7500 = 1,875 4,375
3 5,625 25% x 5625= 1,406 5,781
4 4,219 25% x 4219 = 1,055 6,836
5 3,164 10,000-6836= 3,164 10,000

36
Latihan 1: Perhitungan Depresiasi

100 pompa produksi ESP (Electric Submersible Pump) untuk 100 buah
sumur produksi mempunyai nilai aset (Nilai Buku) sebesar 25 Juta USD.
Peralatan ini mempunyai Umur Manfaat 5 tahun. Diperkirakan 100 sumur
tersebut akan berproduksi secara serentak. Buatlah perhitungan depresiasi
pompa tersebut dengan menggunakan metode Declining Balance

Jawaban:
Termasuk Group 2 (Peralatan Produksi) dengan rate depresiasi 25%

Perhitungan Depresiasi ( Ribuan USD)

Tahun Nilai Buku Depresiasi Akumulasi Depresiasi


1 25,000 25% x 25000 = 6,250 6,250
2 18,750 25% x 18750 = 4,688 10,938
3 14,063 25% x 14063= 3,516 14,453
4 10,547 25% x 10547= 2,637 17,090
5 7,910 25,000-17,090= 7,910 25,000

37
Investment Credit

Merupakan suatu bentuk


insentif pemerintah dalam PSC
untuk mendorong investasi
migas dalam menambah
cadangan baru.
Kontraktor dapat memeproleh
kredit investasi dengan
persentase tertentu dari biaya
kapital yang diperlukan untuk
pengembangan fasilitas
produksi migas lapangan baru
IC dapat diambil lebih dahulu
sebelum pengembalian biaya
Contoh Skematik PSC suatu KKS
operasi (Untuk Ilustrasi)

38
Split dan Pajak Pada PSC

Split merupakan persentase Contoh Split


tertentu yang tercantum
Kontraktor = 28.8462%
dalam kontrak KKS yang
digunakan untuk membagi GOI = 71.1538%
produksi migas dari suatu
Pajak =48%
WK migas
Split bersih Kontraktor =
Split dalam kontrak
merupakan Split Gross = 28.8462 % -(48% x 28.8462 %)

Split bersih harus dikoreksi = 15%


dengan Pajak saat kontrak Split bersih pemerintah =
ditadatangani 85%

39
Split dan Pajak Pada PSC

40
Domestic Market Obligation (DMO)

DMO adalah kewajiban kontraktor


untuk memasok kebutuhan
domestik sejumlah volume
tertentu.
Untuk 5 tahun pertama (60 bulan)
pada saat produksi dimulai
volume DMO dihargai dengan
harga pasar (DMO Holiday)
Setelah periode DMO Holiday ,
harga minyak DMO akan didiskon
sesuai dengan harga pada
kontrak (10%,15%,20% dari harga
pasar)
Pembayarab DMO dipengaruhi
oleh status insentif suatu Contoh Skematik PSC suatu KKS
(Untuk Ilustrasi)
proyek/area.
41
DMO Pricing Scheme
Perhitungan DMO dipengaruhi status suatu
proyek (Incentive or non incentive)
Perhitungan DMO Fee:
Incentive/New / Incremental Oil : DMO Oil X WAP
Non Incentive/Original/Baseline/Old Oil : DMO Oil X POI : 1 July 2007
tabs:
DMO Price (10% or 15% x WAP) Date
Product
Oil
tabs : Custom
Gross
Valume FF Factor Incentive Oil
MSTB % (MSTB)
Contoh Suatu Proyek Steam Flood 1-Mar-07
1-Apr-07
10
20
Incentive/New/Incremental Oil is 90%; the rest 10% 1-May-07
1-Jun-07
30
40
is considered as old/original/baseline oil 1-Jul-07 50
1-Aug-07 60
90% is contractual percentage for SF Projects 1-Sep-07 70
1-Oct-07 80
Contoh Proyek Waterflood atau EOR yang lain 1-Nov-07 90
1-Dec-07 100
Incremental oil is defined as agreed number based 1-Jan-08 110 90 110
1-Feb-08 120 90 120
on study conducted by third party (independent) Incentive 1-Mar-08 130 90 130
Period
60 months
Incentive Period 1-Oct-12 80 90 80
1-Nov-12 70 90 70
1-Dec-12 60 90 60
Begins 6 months after injection (POI) or POP 1-Jan-13 50
1-Feb-13 40
Duration 60 months 1-Mar-13
1-Apr-13
30
20
1-May-13 10

42
Oil Price

Weighted average year-to-date


Indonesian crude price (WAP)
ICP (Indonesian Crude Price)
ICP = 50% RIM + 50% Platts
RIM Perusahaan Jasa yang menjual
informasi energi. Harga RIM
berdasarkan harga di pasar spot yang KKKS menerima Pembayaran Minyak
beredar di seluruh dunia. Berkedudukan Cost Recovery + Investment Credit
di Tokyo, Jepang (Harga WAP)

Platts menjual informasi energi untuk KKKS menjual minyak (Harga ICP)
pasar Amerika, Eropa, Asia Pasific dan
Timor Tengah. Apakah itu sama??

Domestic Market Obligation Pricing


incentive & non-incentive production
USUALLY NOT!

43
Contoh Perhitungan WAP
(Rata-Rata Tertimbang)
Lifting Oil Harga
Bulan Penjualan (US$)
(bbl) (USD/bbl)
Jan 100,000 85 8,500,000
Feb 80,000 86 6,880,000
Mar 60,000 98 5,880,000
Apr 90,000 100 9,000,000
May 110,000 111 12,210,000
Jun 100,000 99 9,900,000
Jul 80,000 97 7,760,000
Aug 70,000 93 6,510,000
Sep 60,000 92 5,520,000
Oct 100,000 89 8,900,000
Nov 70,000 86 6,020,000
Dec 80,000 99 7,920,000
Total 1000000 95,000,000

WAP = 95,000,000 : 100,000


WAP = US$ 95 Per Barrel
44
Latihan 2: Perhitungan WAP
(Harga Minyak Rata-Rata Tertimbang)

Lifting Oil Harga Asumsi semua Lifting minyak dijual


Bulan
(bbl) (USD/bbl) Hitunglah Harga Minyak WAP.
Jan 100,000 50
Feb 90,000 48
Mar 80,000 45
Apr 90,000 48
May 100,000 50
Jun 100,000 52
Jul 80,000 50
Aug 70,000 48
Sep 75,000 49
Oct 100,000 48
Nov 80,000 49
Dec 80,000 50

45
WAP vs ICP

46
Equity to be Split

Merupakan sisa gross lifting


setelah dikurangi FTP dan
Total Cost recovery
(termasuk IC)
Equity to be split = Gross
Lift FTP Cost recovery
ETS akan dibagi antara
Pemerintah dan KKKS
sesuai perjanjian share nya.

Contoh Skematik PSC suatu KKS


(Untuk Ilustrasi)

47
PSC Tax

48
Composite Tax Rate

Pajak Migas Bersifat Spesial


Mengacu tarif yang tercantum pada kontrak
PPh Dikenakan pada Taxable Income
Taxable Income = Revenue Cost
Contoh Tarif PPh suatu KKKS =35%

Branch Office Tax (BPT) atau Pajak Kantor


BPT Cabang
Besarnya 20% setelah Income Tax

Gabungan PPh da BPT


Composite Composite Tax = PPh + BPT (1- PPh)
Contoh = 35% + 20% (1-35%) =48%

49
Government Take and Contractor Take

Government Take = Bagian


Pemerintah setelah dikurangi
bagian kontraktor +
Penerimaan Pajak
Government = FTP GOI+ETS
GOI+ (DMO DMO fee)+Tax
Contractor Take = Bagian
kontraktor setelah dikurangi
pajak
Contractor Take = FTP
KKKS + Cost Recovery + Contoh Skematik PSC suatu KKS
(DMO Fee DMO) - Tax (Untuk Ilustrasi)

50
Ringkasan Perhitungan Sharing PSC

Source: Bambang Yuwono, SKKMIGAS 51


Latihan 3: Perhitungan PSC Sederhana

Suatu Lapangan dioperasikan oleh KKKS X memproduksikan minyak pada


suatu akhir tahun sebesar 10,000 barrel. Jumlah biaya yang dikeluarkan
kontraktor selama periode tersebut adalah 150 Juta USD. Jika Harga
minyak ICP asumsi adalah 50$/barrel. Dengan ketentuan pokok kontrak
adalah sebagai berikut:
Split GOI/Kontraktor = 71.1538% / 28.8462%
DMO = 25% dari KKS Split x Lifting
FTP =20% dari Lifting

Pertanyaan:
Buatlah schedule entitlement seperti pada contoh (dinyatakan dalam
Barrel Minyak)
Berapa Total Contractor Entitlement
Berapa Total GOI entitlement

52
Ringkasan Perhitungan Sharing PSC

53
TERIMA KASIH

54
QUIZ (Optional)
Benar/Salah
Dan Kemukakan Alasannya
1. Angka OPEX yang tinggi tidak menjadi masalah bagai kontraktor karena
akan langsung di-cost recovery.
2. Komponen apa yang menjadikan pemerintah pasti akan mendapatkan bagian
minyak dari sistem PSC.
3. Di dalam PSC, net split untuk primary/secondary oil adalah 10%. Tetapi hasil
akhir perhitungan split selalu kurang dari 10%
4. Jika cost recovery lebih besar dari produksi minyak apakah pemerintah akan
mendapatkan revenue yang negatif.
5. Mengapa Cost recovery ada kecenderungan naik sementara produksi
menurun.

55
JAWABAN QUIZ
Angka OPEX yang tinggi tidak menjadi masalah bagai kontraktor karena akan
langsung di-cost recovery.
Jawaban: SALAH. Bermasalah. Angka OPEX yang tinggi akan mengurangi
net Contractor share dan indikator keekonomian
Komponen apa yang menjadikan pemerintah pasti akan mendapatkan bagian
minyak dari sistem PSC.
Jawaban : FTP (First Tranche Petroleum)
Di dalam PSC, net split untuk primary/secondary oil adalah 10%. Tetapi hasil
akhir perhitungan split selalu kurang dari 10%
Jawaban: Betul. Biasanya hasil perhitungan akhir lebih kecil dari split yang ada
karena faktor DMO Fee yang bersifat mengurangi angka split..
Jika cost recovery lebih besar dari produksi minyak apakah pemerintah akan
mendapatkan revenue yang negatif.
Jawaban: Tidak. Pemerintah sudah mendapatkan share melalui FTP. Jika cost
recovery lebih besar dari produksi minyak ETS maka cost recovery tidak akan
dibayarkan. Pemerintah tidak mendapatkan penerimaan pajak

56
JAWABAN QUIZ
Mengapa Cost recovery ada kecenderungan naik sementara penerimaan
negara menurun
Jawaban:
Adanya kegiatan eksplorasi selama periode kontrak.
Lag Time (Jeda Waktu) antara pengeluaran biaya , hasil produksi dan claim
cost recovery. Ada biaya-biaya yang belum dikembalikan dari pengeluaran
biaya sebelumnya (depresiasi, sumur pengembangan baru)
Biaya operasi dan perawatan yang tinggi sementara produksi migas menurun
secara alamiah
Perlunya memahami bisnis migas dalam satu putaran penuh (full cycle)

57
Jawaban Latihan 1
Perhitungan Depresiasi
100 pompa produksi ESP (Electric Submersible Pump) untuk 100 buah
sumur produksi mempunyai nilai aset (Nilai Buku) sebesar 25 Juta USD.
Peralatan ini mempunyai Umur Manfaat 5 tahun. Diperkirakan 100 sumur
tersebut akan berproduksi secara serentak. Buatlah perhitungan depresiasi
pompa tersebut dengan menggunakan metode Declining Balance

Jawaban:
Termasuk Group 2 (Peralatan Produksi) dengan rate depresiasi 25%

Perhitungan Depresiasi ( Ribuan USD)

Tahun Nilai Buku Depresiasi Akumulasi Depresiasi


1 25,000 25% x 25000 = 6,250 6,250
2 18,750 25% x 18750 = 4,688 10,938
3 14,063 25% x 14063= 3,516 14,453
4 10,547 25% x 10547= 2,637 17,090
5 7,910 25,000-17,090= 7,910 25,000

58
Jawaban Latihan 2
Perhitungan WAP
Lifting Oil Harga
Bulan Penjualan (US$)
(bbl) (USD/bbl)
Jan 100,000 50 5,000,000
Feb 90,000 48 4,320,000
Mar 80,000 45 3,600,000
Apr 90,000 48 4,320,000
May 100,000 50 5,000,000
Jun 100,000 52 5,200,000
Jul 80,000 50 4,000,000
Aug 70,000 48 3,360,000
Sep 75,000 49 3,675,000
Oct 100,000 48 4,800,000
Nov 80,000 49 3,920,000
Dec 80,000 50 4,000,000
Total 1,045,000 51,195,000

WAP =51195/1045 = 49

59

You might also like