TEKNOLOGI

FERMENTASI

Tipe Fermentasi
 FERMENTASI
BERDASAR JENIS MEDIA

Fermentasi Cair
(Submerged fermentation ; SmF)

Fermentasi padat
(Solid State Fermentation ; SSF)
 FERMENTASI
BERDASAR CARA OPERASI

Batch process

Continuous process

Fed-batch process
TIPE FERMENTASI BERDASARKAN
PRODUK DAN PERTUMBUHAN SEL

1. SINONIM
2. Pertumbuhan ASSOCIATED
3. Pertumbuhan NON-ASSOCIATED
4.Mixed Mode Product Formation
FERMENTASI BERDASAR TIPE REAKSI

SIMPLE

SIMULTANEOUS

CONSECUTIVE

STEPWISE
 FERMENTASI
BERDASAR JENIS MEDIA

Fermentasi Cair
(Submerged fermentation ; SmF)

Fermentasi padat
(Solid State Fermentation ; SSF)
Introduction to Biochemical Engineering
SSF
SSF
SSF
 FERMENTASI
BERDASAR CARA OPERASI

Batch process

Continuous process

Fed-batch process
FERMENTASI BATCH PROCESS

Tidak dilakukan penambahan

komponan substrat setelah
inokulasi ke dalam fermentor
kecuali penambahan oksigen (udara
steril), anti buih dan asam/basa
untuk mengatur pH
BATCH
 FERMENTASI
Continuous process

Larutan nutrien steril dalam volume

tertentu ditambahkan ke dalam
fermentor secara kontinyu dan
pada saat yang sama larutan yang
berisi sel dan produk
metabolisme dikeluarkan dari
fermentor dengan volume yang
sama
CONTINUOUS
 FERMENTASI
FED BATCH PROCESS

Penambahan medium baru

secara teratur pada kultur tertutup
(batch culture) tanpa
mengeluarkan cairan kultur yang
ada di dalam fermentor
FED-BATCH
FERMENTASI BATCH PROCESS
 FERMENTASI BATCH PROCESS

Lag Phase
Fase pertumbuhan mikroba yang pertama
pada fermentasi sistem batch
Periode adaptasi sel terhadap lingkungannya

(dorman enzim/zat perantara sel membesar sel membelah)

Penambahan jumlah sel terbatas / minimal

Kemungkinan tidak terjadi pada

beberapa fermentasi
 FERMENTASI BATCH PROCESS

Exponential Phase
Fase pertumbuhan mikroba yang kedua pada
fermentasi sistem batch
Disebut juga sebagai fase pertumbuhan
logaritmik
Pertumbuhan berlangsung konstan dengan laju
pertumbuhan maksimum
FERMENTASI BATCH PROCESS

Laju pertumbuhan mikroba

dipengaruhi oleh :
- spesies
- kondisi kultur
- jenis substrat
 FERMENTASI BATCH PROCESS

Laju
pertumbuhan
sel juga
dipengaruhi
substrat
terbatas

Substrat terbatas ; substrat yang konsentrasinya

dalam medium tidak berlebihan dan dapat berupa
satu atau lebih komponen yang paling penting
peranannya dalam pertumbuhan
 FERMENTASI BATCH PROCESS

Laju pertumbuhan semakin lama

semakin menurun hingga akhirnya
pertumbuhan berhenti sama sekali
Berhentinya pertumbuhan dipengaruhi :
- nutrien kurang
- akumulasi autotoksin
Akumulasi toksin pada substrat berlebih
tetap menyebabkan berhentinya
pertumbuhan
 FERMENTASI BATCH PROCESS

Stationary Phase
Jumlah sel yang terbentuk setara dengan
jumlah sel yang mati
Jumlah sel yang hidup konstan

Fase populasi maksimum

Fase metabolit sekunder

disintesa
 FERMENTASI BATCH PROCESS

Death Phase
Fase keempat

Disebut sebagai decline phase

Laju kematian sel lebih besar daripada

laju pertumbuhan sel
 FERMENTASI BATCH PROCESS

Sistem Batch dapat digunakan untuk memproduksi :

Biomassa

kondisi fermentasi untuk populasi maksimal

Metabolit Primer

memperpanjang fase eksponensial

Metabolit Sekunder

mempersingkat fase eksponensial dan

memperpanjang fase stasioner / menurunkan laju
pertumbuhan fase eksponensial
 FERMENTASI
Continuous process

Penambahan media baru dengan

kecepatan sesuai ; STEADY STATE ;
pembentukan sel-sel baru sama dengan
sel-sel yang dikeluarkan dari fermentor
Konsentrasi sel, laju pertumbuhan,
konsentrasi nutrien dan konsentrasi
produk tidak mengalami perubahan
dengan bertambahnya waktu
 FERMENTASI
Continuous process
2 tipe fermentasi kontinyu berdasarkan cara
mempertahankan steady state :
Chemostat
mengatur konsentrasi salah satu substrat
terbatas dalam media
lebih banyak diterapkan karena tidak
membutuhkan sistem kontrol yang rumit
Turbidostat
memonitor kekeruhan
keluarnya semua sel dari kultur dapat
dihindari
 FERMENTASI
Continuous process
Fermentasi kontinyu dapat dilakukan dengan cara :
single stage; 1 tahap 1 fermentor
multi stage ; 2 tahap/ lebih fermentor yang
berbeda, dapat memberikan kondisi yang berbeda di
masing-masing tahap
co. sumber karbon beda ; produksi metabolit
sekunder
sistem feedback ;
membatasi jumlah sel yang dikeluarkan dari
fermentor / memisahkan sel dari cairan yang keluar
kemudian sel dimasukkan kembali ke dalam
fermentor
 FERMENTASI
Continuous process
 FERMENTASI
Continuous process
 FERMENTASI FED BATCH PROCESS

Penambahan media baru tanpa mengeluarkan

cairan kultur
Volume kultur makin lama makin bertambah
Pada saat sisa substrat terbatas 0 dilakukan
penambahan media baru dengan laju dilusi
tertentu
Substrat yang masuk = substrat yang dikonsumsi
Jumlah biomassa total meningkat dengan
bertambahnya waktu tapi konsentrasi sel tetap
konstan quasi steady state
FERMENTASI FED BATCH PROCESS
 TIPE FERMENTASI BERDASARKAN
PRODUK DAN PERTUMBUHAN SEL

1. SINONIM
2. Pertumbuhan ASSOCIATED
3. Pertumbuhan NON-ASSOCIATED
4.Mixed Mode Product Formation
TIPE FERMENTASI BERDASARKAN
PRODUK DAN PERTUMBUHAN SEL

Pembentukan produk dan

pertumbuhan sel SINONIM
(co. produk berupa sel (PST)
TIPE FERMENTASI BERDASARKAN
PRODUK DAN PERTUMBUHAN SEL

Pertumbuhan ASSOCIATED
pertumbuhan sel dan
pembentukan produk
berjalan seiring (co. alkohol)

Figure Growth
Associated
Product
Formation
 TIPE FERMENTASI BERDASARKAN
PRODUK DAN PERTUMBUHAN SEL

Pertumbuhan
NON-ASSOCIATED
sintesa produk terjadi
setelah pertumbuhan
sel selesai (memasuki
fase stasioner)
(co.konversi glukosa Figure
menjadi asam Non-Growth
Associated
ketoglukonat) Product
Formation
TIPE FERMENTASI BERDASARKAN
PRODUK DAN PERTUMBUHAN SEL

Figure Mixed
Mode Product
Formation
FERMENTASI BERDASAR TIPE REAKSI

SIMPLE

SIMULTANEOUS

CONSECUTIVE

STEPWISE
 FERMENTASI BERDASAR TIPE REAKSI

SIMPLE
Nutrisi dikonversi
menjadi produk
pada stoichiometri
yang tetap tanpa
akumulasi
intermediet
 FERMENTASI BERDASAR TIPE REAKSI

SIMULTANEOUS

Nutrisi dikonversi
menjadi produk pada
stoichiometri yang
bervariasi tanpa
Dalam proses fermentasi dihasilkan lebih
dari satu macam produk akumulasi intermediet
contoh : Fermentasi PST, selain
dihasilkan protein juga dihasilkan lipid
 FERMENTASI BERDASAR TIPE REAKSI

CONSECUTIVE
Nutrisi dikonversi
menjadi produk
dengan akumulasi
intermediet

Fermentasi glukosa menjadi asam

keto glukonat oleh Pseudomonas
ovalis, harus melewati pembentukan
glukanolakton pada level tertentu
 FERMENTASI BERDASAR TIPE REAKSI

STEPWISE
Nutrisi dikonversi seluruhnya menjadi intermediet
sebelum dikonversi menjadi produk

Fermentasi glukosa
menjadi asam keto
glukonat oleh
acetobacter
suboxidant harus
melalui pembentukan
asam glutamate