You are on page 1of 43

Dr. Liza Chairani, SpA, M.

Kes
BBLR
Berat badan salah satu indikator
kesehatan bati baru lahir

Masa gestasi kesejahteraan bayi baru lahir


semakin cukup masa gestasi semakin baik
kesejahteraan bayi

Berat bayi lahir rendah prematuritas


Hubungan antara umur kehamilan dg berat
lahir mencerminkan kecukupan
pertumbuhan intrauterin

Penilaian: kurva Dubowitz, kurva Ballard dkk,


dll
Masa gestasi atau umur kehamilan masa
sejak terjadinya konsepsi sampai dg saat
kelahiran, dihitung dari HPHT

Berat lahir berat bayi yg ditimbang dlm


waktu 1 jam pertama setelah lahir
MENURUT BERAT LAHIR

BBLR bayi yg dilahirkan dg berat lahir <


2500 gram tanpa memandang gestasi

Bayi berat lahir cukup/normal bayi yg


dilahirkan dg berat lahir >2500 4000 gram

Bayi berat lahir lebih bayi yg dilahirkan dg


berat lahir > 4000 gram
MENURUT MASA GESTASI ATAU UMUR
KEHAMILAN
Bayi kurang bulan (BKB) bayi dilahirkan dg
masa gestasi < 37 minggu
Bayi cukup bulan (BCB) bayi dilahirkan dg masa
gestasi 37 - 42 minggu
Bayi lebih bulan (BLB) bayi dilahirkan dg masa
gestasi > 42 minggu
Menurut hubungan berat lahir/umur
kehamilan dg berat bayi baru lahir:
Sesuai masa kehamilan (SMK)
Kecil masa kehamilan (KMK) bayi yg dilahirkan
dengan berat lahir < 10 persentil menurut grafik
Lubchenco
Besar masa kehamilan (BMK) bayi yg
dilahirkan dengan berat lahir > 10 persentil
menurut grafik Lubchenco
Masalah:
Ketidakstabilan suhu
Kesulitan pernapasan, kelainan gastrointestinal dan
nutrisi
Imaturitas hati
Imaturitas ginjal
Imaturitas imunologis
Kelainan neurologis
Kelainan kardiovaskuler
Kelainan hematologis
Kelainan metabolisme
Semua BBLR dg BB < 1500 gram / masa
gestasi 35 minggu / komplikasi
Rawat dalam inkubator 36,5 37 C
Bila tdk ada SGN dpt diberi minum peroral
rendah laktosa / ASI via sendiri, pipa
nasogastrik, tergantung toleransi lambung
Atau IVFD
Aminofilin , bila masa gestasi 32 mg
Observasi tanda vital
IKTERUS
HIPERBILIRUBINEMIA
Keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan
ikterus pd kulit dan sklera e.c: akumulasi bilirubin tak
terkonyugasi yang berlebih

Mulai terlihat bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl


(Kremer 1)
Terjadi pada bayi baru lahir, kadar bilirubin tak
terkonyugasi pada minggu pertama > 2 mg/dl
Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam

Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan


fototerapi

Peningkatan kadar bilirubin total serum > 0,5 mg/dl/jam


Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap
bayi (muntah, letargis, malas menetekm penurunan berat
badan yang cepat, apne takipnea atau suhu yang tidak
stabil)

Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau


setelah 14 hari pada bayi kurang bulan
Kadar bilirubin total sewaktu >12mg% pada bayi preterm
dan

Lebih dari 15 mg% pada byi atarm atau

Ikterus yang terjadi pada hari pertama kehidupan atau


Peningkatan kadar bilirubin > 5 mg%/24 jam atau

Peningkatan kadar bilirubin direk > 1,5-2 mg% atau

Ikterus berlangsung lebih dari 2 minggu


HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK
Hari ke-1: inkompatibilitas gol drh (Rh, ABO), infeksi
intrauterin (TORCH)

Hari ke-2 atau ke-3 : inkompatibilitas gol drh, infeksi,


polisitemia, darah ekstravasasi (hematom sefal,
perdarahan intrakranial), kelainan morfologi RBC,
defisiensi G6PD, SGNN
Hari ke-4 atau ke-5: breast feeding jaundice, SGNN,
infeksi

> hari ke-7: breast milk jaundice, infeksi, neonatal


hepatitis, peningkatan sirkulasi entero-heatik (stenosis
pilorik, obstruksi usus)
HIPERBILIRUBINEMIA DIREK
Neonatal hepatitis, sepsis neonatal, infeksi intrauterin,
obstruksi sal empedu (bile plug syndrome, kista duktus
kholedokus) dan atresia biliaris
Pemecahan eritrosit berlebihan
produksi bilirubin meningkat
gangguan proses transportasi bilirubin ke hepar
gangguan konyugasi bilirubin di hepar

peningkatan bilirubin indirek


Gangguan ekskresi oleh hepar

peningkatan bilirubin direk


Ensefalopati bilirubin akut

Kern ikterus

Sirosis hepatis
Kern ikterus, tanda/gejala:
Hipoaktif
Letargi
Hipotoni
Refleks moro menurun
Irritabel
Hipertoni
Kejang
Hipertermi
Malas minum
HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK
Fototerapi sesuai indikasi/ grafik cockington
Transfusi tukar, bila :
bilirubin indirek meningkat > 5 mg% /hari,
bilirubin indirek > 25 mg% ( pd BB bayi > 2500 g),
> 20 mg% (pd bayi < 2500 g),
timbul anemia progresif pd waktu pengobatan
hiperbilirubinemia
HIPERBILIRUBINEMIA DIREK
Obstruksi biliaris tindakan bedah
Non obstruksi obati etiologi (infeksi/sepsis)
Simptomatis berikan:
Luminal 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Cholestyramine 240 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
GANGGUAN NAPAS
PADA BAYI BARU LAHIR
Distres respirasi = gangguan napas suatu
keadaan meningkatnya kerja pernapasan
yang ditandai:
Takipnea (RR > 60-80 x /menit)
Retraksi
Napas cuping hidung
Merintih / grunting
Sianosis
Apnu atau henti napas
Pneumonia
TTN = Transient Tachypnea of the Newborn
Sindroma aspirasi mekonium
Kebocoran udara pada paru
Pneumotoraks
Emfisema interstitial
Pneumomediastinum
pneumoperikarfium
Kelainan paru kongenital
Hernia diafragmatika
Silototoraks
dll
Kelainan jantung kongenital
Gejala sisa atau sekuel SGN
Gangguan napas yang paling sering:
TTN
RDS (respiratory distress syndrome)
= SGN (sindroma gawat napas)
= PMH (penyakit membran hialin)
Displasia bronkopulmonar
Perkembangan paru normal
1. Pseudoglandular (5- 17 minggu)
Terjadi perkembangan percabangan bronkiolus
dan tubulus asiner
2. Kanalikuler (16- 26 minggu)
Terjadi proliferasi kapiler dan penipisan mesenkim
Diferensiasi pneumosit alveolar tipe II sekitar 20
mg
3. Sakuler (24 38 minggu)
Terjadi perkembangan dan ekspansi rongga udara
Awal pembentukan septum alveolar
4. Alveolar (36 minggu lebih 2 tahun setelah lahir)
Penipisan septum alveolar dan pembentukan
kaliper baru
Surfaktan paru
Dibentuk di pneumosit alveolar tipe II
Disekresi kedalam rongga udara kecil
Usia kehamilan 22 minggu
Fungsi: untuk mengurangi tegangan permukaan
dan menstabilkan saluran napas kecil selama
ekspirasi memungkikan stabilisasi dan
pemiliharaan sisa volume paru
Berkaitan dg perkembangan paru tsb
gangguan napas akut dapat terjadi akibat:
Rasio ventilasi alveolar dan perfusi pulmoner mjd
terbalik
Pirau intrapulmonal
Hipoventilasi
Disfusi gas abnormal pd pertemuan alveolar dan
kapiler, berkurangnya konsentrasi O2 yg dihirup
(FiO2)
Meningkatnya desaturasi vena dg ggn fungsi jantung
Skor Downes
Yang dinilai (0-2): frekuensi napas, retraksi,
sianosis, air entry, merintih
Derajat:
Sesak napas ringan (1-3)
Sesak napas sedang (4-5)
Sesak napas berat ( 6)
Obstruksi jalan napas
Nasal atau nasofaringeal: abstruksi koanae, dll
Rongga mulut: makroglosi atau mikrognati
Leher: struma kongenital
Laring: laryngeal web

Trakhea: trakheomalasia, dll


Pulmonal
Apirasi mekonium darah atau susu formula
RDS
Atelektasis
Kebocoran udara
TTN
Pneumonia
Kelainan kongenital: hernia diafragmatika
Efusi, silotoraks
Non pulmonal
Gagal jantung kongstif
Penyebab metabolik
Hipertensi pulmonal menetap (PPH)
Depresi neonatal
Syok
Polisitemia
Hipotermia
Bayi dari ibu DM
Perdarahan SSP
Hipoksia
Asidosis metabolik (hipoglikemia,
hipotermia)
Problem hematologik (anemia, polisitemia)
Indikasi rawat semua SGNN

Suportif
Rawat dlm inkubator
Oksigen dg headbox/sungkup, CPAP
IVFD

Antibiotika
Tunda minum peroral (sampai RR 40-60 kali
permenit
Pernapasan mekanik jika dg tindakan
diatas PO2 < 50 mmHg atau PCO2 > 65
mmHg atau apnu
Observasi ketat tanda vital

You might also like