You are on page 1of 17

Perubahan endokrinologi dan

kardiovaskular pada Usia Lanjut


dr. Adhi Permana,SpPD

RS Muhammadiyah/FK Muhammadiyah Palembang


MASALAH KESEHATAN LANSIA
(Riskesdas 2007)
Dalam persen

Jenis penyakit 55- 64 th 65 74 th > 75 th


Penyakit sendi 56,4 62,9 65,4
Hipertensi 53,7 63,5 67,3
Katarak 28,8 41,9 51,6
Stroke 20,2 31,9 41,7
Jantung 16,1 19,2 20,4
Gangg.mental emosional 15,9 23,2 33,7
DM 3,7 3,4 3,2

2
Perubahan kardiovaskular
Respon beta adrenergik menurun, heart rate
turun, cardiac output dan reflek takikardi
menurun
Diastolik miokard terganggu ( karena
meningkatnya kekakuan dinding )
Meningkatnya stroke volume dan kekakuan arteri
besar
Meningkatnya afterload dan tekanan darah
sistolik
Banyak gangguan terjadi karena penyakit bukan
karena proses penuaan alami
Penyebab perbedaan penderita geriatrik dengan
populasi lain
1. Terdapat berbagai perubahan pada lansia yang tidak
disebabkan proses penyakit.
2. Akumulasi proses patologik kronik bersifat degeneratif.
3.Keadaan sosial ekonomi lingkungan tidak membantu
kesehatan dan kesejahteraan lansia
4. Penyakit iatrogenik atau penyakit yang diakibatkan obat-
obatan
5.Penyakit atau episode akut baik fisik (infeksi,infark
jantung, trauma) maupun psikologik ( kematian pasangan
hidup dll )
Proses tua sistem endokrin
Semua proses produksi dan pengeluaran
hormon dipengaruhi enzim
Enzim ini terganggu pada usia lanjut
Kelenjar endokrin juga mengalami kerusakan
bersifat related cell loss, fibrosis, infiltrasi limfosit
Semua jenis penyakit hormonal dpt terjadi pada
lansia namun tidak se khas usia muda
Hipertensi pada lansia
Peningkatan resistensi vaskular adalah salah satu
penyebab hipertensi pada lansia
Hubungan antara kekakuan pembuluh darah arteri
dengan meningkatnya usia telah diperlihatkan
teutama pada arteri besar
Hal itu disebabkan peningkatan jumlah dan ukuran
sel otot polos, peningkatan deposit kolagen dan
penurunan jaringan elastin
Sehingga terjadi peningkatan tekanan sistolik
( Hipertensi sistolik terisolasi) terutama pada lansia
Diabetes mellitus
Banyak gejala klinis diabetes serupa dengan perubahan
fisiologi pada usia lanjut sehingga sulit menentukan
apakah perlu diobati/tidak
Terdapat peningkatan gula darah seiring usia
berkurangnya sensitivitas sel perifer terhadap insulin
(resistensi insulin)
Kriteria DM pada usia lanjut tetap sama yaitu berdasar
perkeni atau ADA
(Singh, 1995) : Pada usia lanjut dapat disebutkan
terkendali apabila GDP < 140 mg% dan PP < 180 mg%
Intoleransi glukosa terjadi seiring usia, dapat terjadi
bahkan pada lansia yang sehat
GDPP meningkat 5,3 mg/dl per dekade setelah usia 30
tahun
Faktor yang mempengaruhi perubahan metabolisme
glukosa :
1. Absorpsi glukosa melambat seiring usia
2. Produksi glukosa hati melambat
3. Perlambatan sekresi insulin
4. Meningkatnya resistensi insulin
Gejala klinis :
- DM dapat terjadi pada usia lanjut untuk pertama kalinya
- Pada orang tua gejala poliuria dan polidipsi jarang di
dapat
- Glukosuria jarang di dapat kecuali gula darah sudah
sangat tinggi karena ambang ginjal untuk glukosa
meningkat seiring usia
- Ketika gejala muncul seringkali atipikal seperti
inkontinensia urine, delirium, jatuh, gagal pulih
Penatalaksanaan
Mengupayakan normoglikemia, mengendalikan
hipertensi & menghentikan rokok
Terapi dengan OAD diberikan kalau ada hiperglikemia
simtomatik (poliuria, polidipsi, polifagi) yang memberi
penurunan berat badan, lemah tubuh, infeksi
Resiko hipoglikemia dengan OAD dan insulin harus
selalu di ingat
Glibenclamide lebih sering memberi efek hipoglikemia
dibanding gliclazide
Penyakit Kelenjar Tiroid
Pada lansia beberapa kelainan kelenjar tiroid perlu
mendapat perhatian karena :
1. Interpretasi hasil laboratorium mungkin berbeda
2. Prevalensi yang tinggi beberapa penyakit tiroid pada
usia lanjut yaitu penyakit morbus grave, penyakit tiroid
auto imun, hipotiroidisme, keganasan
3. Keluhan dan gejala penyakit tiroid sering tidak khas
Prevalensi hipotiroidisme di AS 4,4% dan 5,9%
hipotiroidisme klinis dan subklinis
Secara umum lebih banyak hipotiroidisme pada lansia
Produksi T4 dan T3 menurun me monodeyodinasi T4
karena sebagian besar T3 di sirkulasi berasal dari proses
monodeyodinasi T4 di perifer dan bukan hasil kelenjar
tiroid
Pada usia lanjut (>65 tahun) kebutuhan hormon tiroid
seharinya menurun 20% tetapi kemampuan reserve
produksi T3,T4 tetap
Kadar TSH me seiring usia khususnya pada wanita
yang disertai kenaikan titer beberapa antibodi tiroid
Disimpulkan terjadi perubahan anatomi dan fisiologis
aksis hipofisis dan tiroid akibat proses menua, namun
bukan suatu hipotiroidisme
Hipotiroidisme pada usia lanjut
Sulit ditemukan karena gejala menyerupai tanda dan
keluhan usia lanjut misalnya capai, lemas, konsentrasi
kurang, kulit kering, konstipasi, kram kaki, tidak tahan
dingin, rambut rontok
Pada awalnya kasus hipotiroidi tidak di diagnosis sebagai
hipotiroid
Terdapat hipotiroidisme klinik dan subklinik, pada
subklinik ditemukan TSH naik, T3 dan T4 normal tanpa
gejala klinik apapun
Angka kejadian tinggi 2-3 X daripada hipotiroidisme klinis
Tujuan pengobatan : memberikan hormon tiroid sehingga
TSH mencapai nilai normal bukan mencapai nilai supresi
Pada usia lanjut kita harus memberikan tiroksin dengan
hati hati menghindari gangguan jantung
Anjuran : kalau TSH naik > 10 uU/ml dengan cholesterol
naik mulailah mengobatinya
Orang tua lebih peka dengan T3 sehingga di gunakan L
Thyroxin mulai dengan dosis 25 ug/hari dan dinaikkan
setiap 3-5 hari
Kita harus mengobati hipotiroid subklinik karena L-
Tiroksin diperlukan untuk mengekspresikan reseptor
LDL.
Kurangnya reseptor ini menyebabkan penumpukan LDL
yang aterogenik
Terima Kasih

You might also like