You are on page 1of 19

TERPENOID

KELOMPOK III

Yulisa Matulessy
Alfiyan
Petius
Laherman
Terpenoid atau isoprenoid merupakan
senyawa bahan alam yang mempuyai struktur
dasar di susun oleh struktur isoprena yang saling
bergabung dan mengalami modifikasi sehingga
mengandung gugus fungsi dan terkadang juga
terjadi siklisasi menghasilkan struktur siklik
alifatik.

Kerangka karbon terpenoid diklasifikasikan


berdasarkan jumlah perulangan isoprene (C5)
penyusunannya
Struktur isoprene sebagai pembangun terpenoid.
Ditunjukan dalam gambar dibawah ini.
Unit Jumlah Golongan Sumber
Isoprena Karbon
1 C5 Isoprena Daun Hamamelis japonica
2 C 10 Monoterpenoid Berbagai tumbuhan sebagai minyak
atsiri dan kayu Gymnospermae
3 C 15 Seskueterpenoi Sebagai minyak atsiri dalam
d Compositae
4 C 20 Diterpenoid Dalam damer tumbuhan Giberecae
5 C 30 Triterpenoid Sebagai steroid pada hewan dan
manusia
6 C 40 Tetraterpenoid Dalam ubi jalar. Wortel, kelapa sawit

7 C 5n Poliisoprena Karetatau Havea brasiliensis


Biosintesis Terpenoid

Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan


terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam
asetat melalui asam mevalonat.
Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene
akan membentuk mono-, seskui-, di-. sester-, dan
poli-terpenoid.

Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau


C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.
Klasifikasi Terpenoid

Berdasarkan mekanisme biosintesisnya,


maka senyawa terpenoid dapat dikelompokkan
sebagai berikut:

Jumlah atom
No Jenis Senyawa Sumber
Karbon
1 Monoterpenoid 10 Minyak atsiri
2 Seskuiterpenoid 15 Minyak atsiri
3 Diterpenoid 20 Resin pinus
4 Triterpenoid 30 Damar
5 Tetraterpenoid 40 Zat warna karoten
6 Politerpenoid 40 Karet alam
1. Monoterpenoid

Monoterpenoid merupakan senyawa


essence dan memiliki bau yang spesifik
yang dibangun oleh 2 unit isoppren atau
dengan jumlah atom karbon 10.

Prisnsip dasar monoterpenoid


penyusunannya tetap sebagai penggabungan
kepala dan ekor dari 2 unit isoprene. Stuktur
monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka
dan tertutup atau siklik
Dari segi biogenetik, perubahan geraniol
nerol dan linalool dari yang satu menjadi yang
lain berlangsung sebagai akibat reaksi
isomerasi. Ketiga alcohol ini yang berasal dari
hidrolisa geranil pirofosfat (GPP) dapat menjadi
reaksi-reaksi sekunder.
Penetapan struktur selanjutnya ialah
menetukan letak atau posisi gugus fungsi dari
senyawa yang bersangkutan didalam kerangka
karbon tersebut.
2. Seskuiterpenoid

Seskuiterpenoid merupakan senyawa


terpenoid yang dibangun oleh 3 unit isopren
yang terdiri dari kerangka asiklik dan
bisiklik dengan kerangka dasar naftalen.
Senyawa seskuiterpenoid ini mempunyai
bioaktifitas yang cukup besar
3. Diterpenoid

Senyawa diterpenoid merupakan


senyawa yang mempunyai 20 atom karbon
dan dibangun oleh 4 unit isopren senyawa
ini mempunyai bioaktifitas yang cukup luas
yaitu sebagai hormon pertumbuhan tanaman
Senyawa diterpenoid dapat berbentuk
asiklik, bisiklik, trisiklik dan tetrasiklik.
4. Triterpenoid

Lebih dari 4000 jenis triterpenoid telah


diisolasi dengan lebih 40 jenis kerangka dasar yang
sudah dikenal dan pada prinsipnya merupakan
proses siklisasi dari skualen. Triterpenoid terdiri
dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung
dengan siklik 5 atau berupa 4 siklik 6 yang
mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu.
5. Tetraterpenoid

Merupakan senyawa dengan senyawa C


yang berjumlah 40. Rumus molekul tetraterpenoid
adalah C40H64. Terdiri dari 8 unit isoprene.
Sedangkan biosintesisnya berasal dari geranyl-
geraniol
Tetraterpenoid lebih dikenal dengan nama
karotenoid. Terdiri dari urutan panjang ikatan
rangkap terkonjugasi sehingga memberikan warna
kuning, oranye dan merah.
6. Polyterpenoid

Disintesis dalam tanaman dari asetal


melalui pyroposfat isopentil (C5) dan dari
konjugasi jumlah unit isoprene.
Contoh Tumbuhuhan yang Mengandung Senyawa Terpenoid

Contoh
Nama Sumber Nama Tumbuhan
Senyawa

Champor Kamfer (Cinnamomum camphora)


Minyak
Monoterpenoid Sineol Kayu putih (Melaleuca leucadendron)
Atsiri
Thymol Thymus (Thymus vulgaris)

Artemisinin Bunga Artemisia (Artemisia annua)

Chamomil Bunga Matricia (Matricia recutita)


Minyak
Sesquiterpenoid Daun Tanaman Feverfew(Tanacetum
Atsiri Feverfew
parthenium)
Bungan Valerian (Valeriana
Valerian
officinalis)

Ginkgo Tanaman Ginkgo (Ginkgo biloba)


Resin
Diterpenoid
Pinus Taxol Tanaman Taxus (Taxus brevifolia)

Tanaman Labu
Triterpenoid Cucurbitacins Cucurbitacins
(Cucurbitafoetidissima)

Tetraterpenoid Pigmen Karoten Karotenoida Wortel (Daucus carota)

Politerpenoid Karet Alam Karet Alam Karet (Ficus elastica)


Tanaman wortel

Klasifikasi Tanaman Wortel


Devisio : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Umbelliferales
Family : Umbelliferae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L.
Manfaat dan khasiat wortel

Mencegah Penyakit kanker.


Dapat Menyehatkan Kulit.
Menjaga Kesehatan Mata.
Membuat Awet Muda.
Mampu Mencegah Stroke.
Mencegah Penyakit Jantung, dan
Wortel juga bermanfaat untuk menurunkan
kloesterol,
Kandungan Wortel

Nilai Kandungan gizi Wortel Riboflavin (Vit. B2) 0,05 mg


per 100 g (3.5 oz) (3%)
Energi 173 kJ (41 kcal) Niacin (Vit. B3) 1.2 mg (8%)
Karbohidrat 9 g Vitamin B6 0,1 mg (8%)
Gula 5 g Folat (Vit. B9) 19 mg (5%)
Diet serat 3 g Vitamin C 7 mg (12%)
Lemak 0,2 g Kalsium 33 mg (3%)
Protein 1 g Besi 0,66 mg (5%)
Vitamin A equiv. 835 mg Magnesium 18 mg (5%)
(93%) Fosfor 35 mg (5%)
Beta-karoten 8285 mg (77%) Kalium 240 mg (5%)
Thiamine (Vit. B1) 0.04 mg Sodium 2,4 mg (0%)
(3%)
Kandungan Kimia Dari Wortel

Pada umbinya terdapat gula, karotin, pektin, aspargin, vitamin A,


B, C, D, E, dan vitamin K, serat, lemak, hidrat arang, kalsium,
fosfor, besi, sodium, asam amino, minyak esensial dan
betakaroten.
Bagian bijinya mengandung flavonoid, minyak atsiri, termasuk
asaron, pinen, dan limonen, asam tiglat, azaron, dan bisabol,
meristisin yang berkhasiat memberikan efek aprodisiak.
Sedangkan daun wortelnya mengandung paspirine, suatu zat yang
dapat merangsang kelenjar pituitary (kelenjar di bawah otak) yang
memberikan perintah untuk melepaskan hormon seks.Zat-zat yang
terdapat pada wortel sangat dibutuhkan dalam memicu fungsi
kerja kelenjar endoktrin, khususnya kelenjar adrenalin dan
kelenjar kelamin, juga berkhasiat menyuburkan sistem reproduksi.
Thanks
Any Question ?

You might also like