Professional Documents
Culture Documents
A. Pengalihan Risiko
Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang
mengancam harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada
perusahaan asuransi (penanggung), sejak itu pula risiko beralih kepada penanggung.
B. Pembayaran Ganti Kerugian
Dalam pembayaran ganti kerugian oleh perusahaan asuransi berlaku prinsip subrogasi
(diatur dalam pasal 1400 KUH Per) dimana penggantian hak si berpiutang (tertanggung)
oleh seorang pihak ketiga (penanggung/pihak asuransi) yang membayar kepada si
berpiutang (nilai klaim asuransi) terjadi baik karena persetujuan maupun karena
undang-undang.
JENIS-JENIS ASURANSI
Asuransi pada umumnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: Asuransi Kerugian dan Asuransi
Jiwa.
1. Asuransi Kerugian terdiri dari :
Asuransi Kebakaran
Asuransi Kehilangan dan Kerusakan
Asuransi laut
Asuransi Pengangkutan
Asuransi Kredit
2. Asuransi Jiwa terdiri dari :
Asuransi Kecelakaan
Asuransi Kesehatan
Asuransi Jiwa Kredit
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Memberikan rasa aman Premi kita akan hangus bila tidak terjadi
Merupakan simpanan saat jatuh tempo klaim sampai jangka waktu asuransi
dapat ditarik kembali habis.
Istilah asuransi dalam bahasa arab disebut at-tamin, penanggung disebut muammin,
sedangkan tertanggung disebut muamman lahu atau mustamin. Mentaminkan sesuatu
artinya adalah seseorang membayar atau menyerahkan uang cicilan agar ia atau ahli
warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah disepakati atau untuk
mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang.
TUJUAN ASURANSI SYARIAH
Tolong-menolong dan bekerja sama, kekayaan yang dimiliki sebagai karunia Allah Swt hendaknya
berfungsi social, terutama membebaskan orang dari penderitaan dan ketergantungan.
Saling menjaga keselamatan dan keamanan, kehendak untuk selamat dan aman dalam hidup
merupakan naluri kemanusiaan.
Bertekad memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan dan
pengelolaan risiko bagi umat dengan menawarkan jasa Takaful dan keuangan syariah yang
dikelola secara profesional, adil, tulus dan amanah.
PENGERTIAN ASURANSI KONVENSIONAL
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbuul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan (menurut UU No. 2 Tahun 1992).
TUJUAN ASURANSI KONVENSIONAL
Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak
Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan
pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan
tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan
tidak pasti.
Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam
jumlah yang lebih besar.
Perbedaan Asuransi Konvensional dan
Syariah
Aspek Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana Sekumpulan orang yang saling
pihak penanggung mengikat diri kepada pihak membantu, saling menjamin dan
Konsep tertanggung, dengan menerima premi asuransi, bekerja sama dengan cara
untuk memberikan pergantian kepada masing-masing mengeluarkan
tertanggung. dana tabarru.
Unsur premi terdiri dari tabel Iuran atau kontribusi terdiri dari unsur tabarru
mortalia (mortality tables), bunga dan tabungan (yang tidak mengandung unsur
Unsur Premi
(interest), biaya-biaya asuransi (cost riba). Tabarru juga dihitung dari tabel mortalia,
of insurance). tetapi tanpa perhitungan bunga teknik.