You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

IBU DENGAN GANGGUAN


REPRODUKSI : KANKER SERVIKS
KELOMPOK IV
PRISKY MARADIN PAMARU
PRATIWI DWI LESTARI HARUN
EMELIA ANGGUN KOMALIG
GABRIELLA MANUSAMA
FEBRI TUMIWA
AGRIVIANDEL WALADOW
SAMUEL UMBOH
FIRST EVER RAMBI
PENGERTIAN

Kanker serviks adalah Kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan
merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita oleh
Wanita. Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks ) adalah tumor
ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks ( bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina ).

Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55


tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa
yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel
kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju
ke dalam rahim.
ANATOMI FISIOLOGI
1. Genetalia Eksterna 2. Genetalia Interna
Mons veneris Vagina
Vulva Uterus
Labia mayora Ovarium
Labia minora Tuba fallopi
Vestibulum
Himen (selaput dara)
Perenium
ETIOLOGI
HPV ( Human Papiloma Virus )
Merokok
Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini ( kurang dari 18 tahun).
Berganti - ganti pasangan seksual.
Suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama
pada usia 18 tahun, berganti - berganti pasangan dan pernah menikah
dengan wanita yang menderita kanker serviks.
Pemakaian DES ( Diethilstilbestrol ) pada wanita hamil untuk mencegah
keguguran.
Pemakaian Pil KB
Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia menahun.
Penggunaan antiseptik.
Golongan ekonomi lemah
PATOFISIOLOGI
Dari beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kanker
sehingga menimbulkan gejala atau semacam keluhan dan kemudian sel -
sel yang mengalami mutasi dapat berkembang menjadi sel displasia.
Apabila sel karsinoma telah mendesak pada jaringan syaraf akan timbul
masalah keperawatan nyeri. Pada stadium tertentu sel karsinoma dapat
mengganggu kerja sistem urinaria menyebabkan hidroureter atau
hidronefrosis yang menimbulkan masalah keperawatan resiko
penyebaran infeksi. Keputihan yang berkelebihan dan berbau busuk
biasanya menjadi keluhan juga, karena mengganggu pola seksual pasien
dan dapat diambil masalah keperawatan gangguan pola seksual. Gejala
dari kanker serviks stadium lanjut diantaranya anemia hipovolemik yang
menyebabkan kelemahan dan kelelahan sehingga timbul masalah
keperawatan gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
MANIFESTASI KLINIK
Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan
nekrosis jaringan.
Perdarahan yang dialami segera setelah senggama ( 75% - 80% ).
Perdarahan yang terjadi diluar senggama.
Perdarahan spontan saat defekasi.
Perdarahan diantara haid.
Rasa berat dibawah dan rasa kering divagina.
Anemia akibat pendarahan berulang.
Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada
radang panggul. Bila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah,
kemungkinan terjadi infiltrasi kanker pada serabut saraf
PENATALAKSANAAN
- Penatalaksanaan Medis
Pengobatan pada stadium awal, dapat dilakukan operasi sedangkan stadium lanjut
hanya dengan pengobatan dan penyinaran.
Terapi karsinoma serviks dilakukan bilamana diagnosis telah dipastikan
secara histologik dan sesudah dikerjakan perencanaan yang matang oleh tim
yang sanggup melakukan rehabilitasi dan pengamatan lanjutan (tim kanker / tim
genekologi)

- Penatalaksanaan Keperawatan
Sebelum pengobatan terapi radiasi eksternal antara lain kuatkan penjelasan tentang
perawatan yang digunakan untuk prosedur.
Dalam terapi radiasi internal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan umum
adalah teknik isolasi dan membatasi aktivitas.
STADIUM KARSINOMA SERVIKS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Sitologi Pap Smear
B. Biopsi
C . Koloskopi
D. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
E. Serviksografi
F. Gineskopi
G. Pemeriksaan Penanda Tumor (PT)
H. Pemeriksaan darah lengkap
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
- Identitas pasien
- Identitas penanggung jawab
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan disertai
keputihan menyerupai air.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Data yang perlu dikaji adalah : Riwayat abortus, infeksi pasca abortus,
infeksi masa nifas, riwayat operasi kandungan, serta adanya tumor. Riwayat
keluarga yang menderita kanker.
d. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita
penyakit seperti ini atau penyakit menular lain.

e. Riwayat kebutuhan dasar manusia (pola fungsi kesehatan


Gordon)
f. Pemeriksaan fisik
g. Pemeriksaan penunjang
Next..
2. Analisa Data
Data subyektif :
Pasien mengatakan merasa sakit ketika senggama dan terjadi perdarahan
setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang
abnormal
Pasien mengatakan merasa lemah pada ekstremitas bawah
Pasien mengatakan merasa nyeri pada panggul (pelvis) atau di perut bagian
bawah
Pasien mengatakan merasa nyeri ketika buang air kecil dan urine bercampur
darah
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
Pasien mengatakan merasa tidak bertenaga dan lemas
Pasien mengatakan kurang mengetahui mengenai kanker serviks
Pasien mengatakan merasa kurang perhatian dari keluarganya
Data obyektif
TTV tidak dalam batas normal
Dimana batas normal TTV meliputi :
Nadi : 60-100 x / menit
Nafas : 16 - 24 x / menit
Tekanan Darah : 110-140 / 60-90 mmHg
Suhu : 36,5 0C 37,5 0C
Membran mukosa kering
Turgor kulit buruk akibat perdarahan
Pengisian kapiler lambat ( tidak kembali dalam < 2-3 detik setelah ditekan )
Ekspresi wajah pasien pucat
Pasien tampak lemas
Warna kulit kebiruan
Kulit pecah pecah, rambut rontok, kuku rapuh
Ekspresi wajah pasien meringis
Pasien tampak gelisah
Pasien mengalami kejang
Tampak tanda - tanda infeksi (kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio
laesia)
Terjadi hematuria
Terjadi inkontinensia urine
Terjadi inkontinensia alvi
Mual ataupun muntah
Keluar cairan encer yang berbau busuk dari vagina.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Nyeri berhubungan dengan penekanan sel kanker pada syaraf
dan kematian sel.
2.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual muntah karena proses eksternal Radiologi
3.Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan pengeluaran
pervaginam (darah, keputihan)
4.Resiko terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan
perdarahan pervagina.
5.Gangguan pola seksual berhubungan dengan metaplasia
penyakit.
6.Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
prosedur pengobatan
RENCANA TINDAKAN
1. Nyeri berhubungan dengan penekanan sel kanker pada syaraf dan kematian sel.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x... jam, diharapkan nyeri berkurang
atau hilang.
Kriteria hasil :
1). Pasien mengatakan nyeri hilang atau berkurang dengan skala nyeri 0 - 3.
2). Ekspresi wajah rileks.
3). Tanda - tanda vital dalam batas normal.
Intervensi :
Kaji riwayat nyeri, lokasi, frekuensi, durasi, intensitas, dan skala nyeri.
Berikan tindakan kenyamanan dasar: relaksasi, distraksi, imajinasi, message.
Awasi dan pantau TTV.
Berikan posisi yang nyaman.
Kolaborasi pemberian analgetik.
Rasional :
Mengetahui tingkat nyeri pasien dan menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
Mengurangi rasa nyeri.
Mengetahui tanda kegawatan.
Memberikan rasa nyaman dan membantu mengurangi nyeri.
Mengontrol nyeri maksimum.
NEXT..
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah karena proses eksternal
Radiologi .
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x... jam, diharapkan status nutrisi pasien
dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Kriteria hasil :
1). Pasien menghabiskan makanan yang telah diberikan oleh petugas.
2). Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
3). Berat badan klien normal.
4). Hasil hemoglobin dalam batas normal.
Intervensi :
Kaji status nutrisi pasien
Ukur berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
Dorong Pasien untuk makan - makanan tinggi kalori, kaya protein dan tetap sesuai diit ( Rendah Garam ).
Pantau masukan makanan setiap hari.
Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering.
Rasional :
Untuk mengetahui status nutrisi
Memantau peningkatan BB.
Kebutuhan jaringan metabolik adequat oleh nutrisi.
Identifikasi defisiensi nutrisi.
Agar nutrisi terpenuhi.
NEXT..
3. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan pengeluaran pervaginam (darah, keputihan)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...x.... jam, diharapkan pasien tidak terjadi penyebaran infeksi dan dapat
menjaga diri dari infeksi .
Kriteria hasil :
1). Tidak ada tanda - tanda infeksi pada area sekitar serviks
2). Tanda - tanda vital dalam batas normal.
3). Tidak terjadi nasokomial hilang, baik dari perawat ke pasien, pasien keluarga, pasien ke pasien lain dan klien ke pengunjung.
4). Tidak timbul tanda - tanda infeksi karena lingkungan yang buruk
5). Hasil hemoglobin dalam batas normal, dilihat dari leukosit.
Intervensi :
Kaji adanya infeksi disekitar area serviks.
Tekankan pada pentingnya personal hygiene.
Berikan perawatan dengan prinsip aseptik dan antisepik.
Tempatkan klien pada lingkungan yang terhindar dari infeksi.
Koloborasi pemeberian antibiotik.
Rasional :
Mengetahui adanya infeksi
Agar tidak terjadi penyebaran infeksi.
Mengurangi terjadinya infeksi.
Membantu mempercepat penyembuhan.
Mencegah terjadinya infeksi.
4.Resiko terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan pervagina.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan syok berkurang atau tidak terjadi syok.
Kriterial hasi :
1). Pasien tidak mengalami anemia
2). Tanda - tanda vital stabil.
3). Pasien tidak tampak pucat.

Intervensi :
a. Kaji adanya tanda terjadi syok
b. Observasi KU
c. Observasi TTV
d. Monitor tanda pendarahan
e. Check hemoglobin dan hematokrit
Rasional :
Mengetahui adanya penyebab syok
Memantau kondisi pasien selama masa perawatan terutama pada saat terjadi pendarahan sehingga segera
diketahui tanda syok.
TTV normal menandakan keadaan umum baik.
Perdarahan cepat diketahui dapat diatasi sehingga pasien tidak sampai syok.
NEXT...
5. Gangguan pola seksual berhubungan dengan metaplasia penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama pasien mampu mempertahankan aktifitas seksual pada tingkat yang
diinginkan bila mungkin.
Kriteria hasil :
1). Pasien mampu memahami tentang arti seksualitas, seksualitas dapat diungkapkan dengan bentuk perhatian yang diberikan
seseorang.
Intervensi :
a. Kaji masalah- masalah perkembangan daya hidup.
b. Catat pemikiran pasien/ orang- orang yang berpengaruh bagi pasien mengenai seksualitas
c. Evaluasi faktor- faktor budaya dan religius/ nilai dan konflik- konflik yang mucul, berikan suasana yang terbuka dalam diskusi
mengenai masalah seksualitas.
d. Tingkatkan keleluasaan diri bagi pasien dan orang- orang yang penting bagi pasien.

Rasional :
a. Faktor- faktor seperti menoupose dan proses penuan remaja dan dewasa awal yang perlu masukan dalam pertimbangan
mengenai seksualitas dalam penyakit yang perawatan yang lama.
b. Untuk memberikan pandangan bahwa keterbatasan kondisi/ lingkungan akan berpengaruh pada kemampuan seksual tetapi
mereka takut untuk menanyakan secara lansung.
c. Untuk mempengaruhi persepsi pasien terhadap masalah seksual yang muncul.
d. Apabila masalah- masalah diidentifikasikan dan di diskusikan maka pemecahan masalah dapat ditemukan.
6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur pengobatan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x... jam, diharapkan kecemasan berkurang atau hilang.
Kriterial hasil :
1). Pasien mengatakan perasaan cemasnya hilang atau berkurang.
2). Terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien.
3). Pasien tampak rileks, tampak senang karena mendapat perhatian.
4). Keluarga atau orang terdekat dapat mengenai dan mengklarifikasi rasa takut.
5). Pasien mendapat informasi yang akurat, serta prognosis dan pengobatan dan klien mendapat dukungan dari terdekat.

Intervensi :
a. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
b. Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk
bicara.
c. Pertahankan bentuk sering bicara dengan pasien, bicara dengan menyentuh klien.
d. Bantu pasien atau orang terdekat dalam mengenali dan mengklarifikasi rasa takut. Beri informasi akurat,
konsisten mengenai prognosis, pengobatan serta dukungan orang terdekat.
Rasional :
a. Memberikan kesempatan untuk mengungkapkan ketakutannya.
b. Membantu mengurangi kecemasan.
c. Meningkatkan kepercayaan klien.
d. Meningkatkan kemampuan kontrol cemas
TERIMA KASIH

You might also like