Professional Documents
Culture Documents
Kanker serviks adalah Kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan
merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita oleh
Wanita. Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks ) adalah tumor
ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks ( bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina ).
- Penatalaksanaan Keperawatan
Sebelum pengobatan terapi radiasi eksternal antara lain kuatkan penjelasan tentang
perawatan yang digunakan untuk prosedur.
Dalam terapi radiasi internal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan umum
adalah teknik isolasi dan membatasi aktivitas.
STADIUM KARSINOMA SERVIKS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Sitologi Pap Smear
B. Biopsi
C . Koloskopi
D. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
E. Serviksografi
F. Gineskopi
G. Pemeriksaan Penanda Tumor (PT)
H. Pemeriksaan darah lengkap
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
- Identitas pasien
- Identitas penanggung jawab
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan disertai
keputihan menyerupai air.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Data yang perlu dikaji adalah : Riwayat abortus, infeksi pasca abortus,
infeksi masa nifas, riwayat operasi kandungan, serta adanya tumor. Riwayat
keluarga yang menderita kanker.
d. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita
penyakit seperti ini atau penyakit menular lain.
Intervensi :
a. Kaji adanya tanda terjadi syok
b. Observasi KU
c. Observasi TTV
d. Monitor tanda pendarahan
e. Check hemoglobin dan hematokrit
Rasional :
Mengetahui adanya penyebab syok
Memantau kondisi pasien selama masa perawatan terutama pada saat terjadi pendarahan sehingga segera
diketahui tanda syok.
TTV normal menandakan keadaan umum baik.
Perdarahan cepat diketahui dapat diatasi sehingga pasien tidak sampai syok.
NEXT...
5. Gangguan pola seksual berhubungan dengan metaplasia penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama pasien mampu mempertahankan aktifitas seksual pada tingkat yang
diinginkan bila mungkin.
Kriteria hasil :
1). Pasien mampu memahami tentang arti seksualitas, seksualitas dapat diungkapkan dengan bentuk perhatian yang diberikan
seseorang.
Intervensi :
a. Kaji masalah- masalah perkembangan daya hidup.
b. Catat pemikiran pasien/ orang- orang yang berpengaruh bagi pasien mengenai seksualitas
c. Evaluasi faktor- faktor budaya dan religius/ nilai dan konflik- konflik yang mucul, berikan suasana yang terbuka dalam diskusi
mengenai masalah seksualitas.
d. Tingkatkan keleluasaan diri bagi pasien dan orang- orang yang penting bagi pasien.
Rasional :
a. Faktor- faktor seperti menoupose dan proses penuan remaja dan dewasa awal yang perlu masukan dalam pertimbangan
mengenai seksualitas dalam penyakit yang perawatan yang lama.
b. Untuk memberikan pandangan bahwa keterbatasan kondisi/ lingkungan akan berpengaruh pada kemampuan seksual tetapi
mereka takut untuk menanyakan secara lansung.
c. Untuk mempengaruhi persepsi pasien terhadap masalah seksual yang muncul.
d. Apabila masalah- masalah diidentifikasikan dan di diskusikan maka pemecahan masalah dapat ditemukan.
6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur pengobatan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x... jam, diharapkan kecemasan berkurang atau hilang.
Kriterial hasil :
1). Pasien mengatakan perasaan cemasnya hilang atau berkurang.
2). Terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien.
3). Pasien tampak rileks, tampak senang karena mendapat perhatian.
4). Keluarga atau orang terdekat dapat mengenai dan mengklarifikasi rasa takut.
5). Pasien mendapat informasi yang akurat, serta prognosis dan pengobatan dan klien mendapat dukungan dari terdekat.
Intervensi :
a. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
b. Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk
bicara.
c. Pertahankan bentuk sering bicara dengan pasien, bicara dengan menyentuh klien.
d. Bantu pasien atau orang terdekat dalam mengenali dan mengklarifikasi rasa takut. Beri informasi akurat,
konsisten mengenai prognosis, pengobatan serta dukungan orang terdekat.
Rasional :
a. Memberikan kesempatan untuk mengungkapkan ketakutannya.
b. Membantu mengurangi kecemasan.
c. Meningkatkan kepercayaan klien.
d. Meningkatkan kemampuan kontrol cemas
TERIMA KASIH