You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN

TEORITIS STROKE

Prisky Maradin Pamaru


D-III / III B
DEFINISI

Stroke atau Cerebro Vaskular Accident (CVA) merupakan


penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus
ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan
kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan
karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa
terjadi pada siapa saja dan kapan saja.
Etiologi
Stroke dapat di klasifikasikan menurut patologi dan gejala
kliniknya, yaitu :
Stroke hemorragik
Stroke hemorragik adalah stroke
yang disebabkan karena adanya
pembuluh darah di dalam otak yang
pecah sehingga darah yang keluar
dari pembuluh darah di paksa Stroke hemorragik ada 2
masuk ke dalam jaringan otak, jenis, yaitu :
kemudian merusak sel-sel otak di
daerah tertentu, sehingga pada * Hemorragik intraserebral
akhirnya bagian otak yang terkena * Hemorragik subaraknoid
tidak akan berfungsi dengan baik.
Stroke non hemorragik (stroke
iskemik)
Stroke non hemorragik adalah
terhentinya aliran darah ke bagian
otak akibat tersumbatnya
Stroke non hemorragik pembuluh darah. Darah berfungsi
ada 3 jenis, yaitu : mengalirkan oksigen ke otak, tanpa
oksigen yang dibawa oleh darah,
1. Stroke Trombotik maka sel-sel otak akan mati dengan
2. Stroke Embolik sangat cepat, mengakibatkan
3. Hipoperfusion Sistemik munculnya deficit neurologis secara
tiba-tiba.
Faktor-faktor yang menyebabkan stroke:
a. Faktor yang tidak dapat
dirubah (Non Reversible)
a. Jenis kelamin
b. Umur b. Faktor yang dapat
c. Keturunan dirubah (Reversible)
1) Hipertensi,
c. Kebiasaan hidup.
2) Penyakit jantung,
1) Merokok,
2) Peminum alkohol, 3) Kolestrol tinggi,
3) Obat-obatan terlarang, 4) Obesitas,
4) Aktivitas yang tidak 5) Stress emosional.
sehat: kurang olahraga,
makanan berkolestrol.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS PADA STROKE

A. Pengkajian keperawatan
1) Pengumpulan Data
* Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua),
jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor registrasi, dan
diagnose medis.

* Riwayat Kehatan
Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan
kesehatan adalah kelemahan anggota gerak sebelah
badan, bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi, sakit
kepala hebat dan penurunan tingkat kesadaran.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Serangan stroke hemoragik sering kali berlangsung
sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan
aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala,mual, muntah
bahkan kejang sampai tidak sadar, selain gejala
kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak
yang lain.

Riwayat Kesehatan Dahulu


Adanya riwayat hipertensi, riwayat stroke sebelumnya,
diabetes mellitus, penyakit jantung, anemia, riwayat
trauma kepala, penggunaan obat-obat anti koagulan,
aspirin, vasodilator.
Riwayat Kebutuhan Dasar Manusia (Pola Gordon)
1)Pola Persepsi dan Menejemen Kesehatan
Pada pasien dengan stroke biasanya menderita obesitas, dan
hipertensi. Sensorik motorik menurun atau hilang, mudah
terjadi injuri, perubahan persepsi, dan orientasi.

2)Pola Nutrisi Metabolik


Pada pasien dengan penyakit stroke biasanya terjadi
penurunan nafsu makan, mual dan muntah selama fase akut
(peningkatan tekanan intracranial), kehilangan sensori (rasa
kecap) pada lidah, pipi dan tenggorokan, peningkatan lemak
dalam darah.

3)Pola Eliminasi
Pada pasien dengan penyakit stroke biasanya terjadi
perubahan kebiasaan BAB dan BAK, misalnya inkontinensia
urin, anuria, distensi kandung kemih, distensi abdomen.
4)Pola Aktivitas dan Latihan
Pada pasien dengan penyakit stroke biasanya merasa kesulitan
untuk melakukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi),
merasa mudah lelah, susah untuk beristirahat (nyeri / kejang
otot) serta kaku pada tengkuk.

5)Pola Kognitif dan Perseptual


Pasien dengan stroke terjadi gangguan penglihatan (penglihatan
kabur) , hilangnya daya sensori pada bagian yang berlawanan di
bagian ekstremitas dan kadang-kadang pada sisi yang sama.

6)Pola Persepsi Konsep Diri


Pada pasien dengan penyakit stroke akan terjadi peningkatan rasa
kekhawatiran klien tentang penyakit yng dideritanya serta pada
pasien juga akan mengalami harga diri rendah, emosi labil, respon
yang tidak tepat, mudah marah, kesulitan untuk mengekspresikan
diri.
7)Pola Tidur dan Istirahat
Selama fase akut (peningkatan tekanan intracranial), pasien
dengan penyakit stroke mengalami ketergangguan /
kenyamanan tidur dan istirahat karena nyeri dan sakit kepala.

8)Pola Peran Hubungan


Pada pasien dengan penyakit stroke peran hubungannya akan
terganggu karena pasien mengalami masalah bicara dan
ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

9)Pola Seksual Reproduksi


Pada pasien dengan penyakit stroke akan terjadi masalah
pada pola reproduksi dan seksualitasnya karena kelemahan
fisik.
10).Pola Manajemen Koping Stres
Dengan adanya proses penyembuhan
penyakit yang lama, akan menyebabkan
meningkatnya rasa kekhawatiran dan
beban pikiran bagi pasien stroke

11).Pola Nilai Kepercayaan


Karena nyeri kepala, pusing, kaku tengkuk,
kelemahan, gangguan sensorik dan motorik
menyebabkan terganggunya aktivitas
ibadah pasien.
Analisa Data

Analisa data adalah Kegiatan mengubah data hasil


penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan
untuk mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian.
Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada stroke :

1. Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral b.d


penurunan aliran darah ke otak

2. Hambatan komunikasi verbal b.d penurunan fungsi


otot facial/oral.

3. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neurovaskuler

4. Defisit perawatan diri; berpakaian b.d gejala sisa stroke


Rencana Keperawatan (Tujuan & Nursing Outcome)
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Ketidakefektif Setelah dilakukan tindakan NIC :
an Perfusi keperawatan selama x jam, Intrakranial Pressure (ICP)
jaringan diharapkan suplai aliran darah keotak (Monitor tekanan intrakranial)
serebral b.d lancar dengan : - Berikan informasi kepada keluarga
penurunan NOC : - Set alarm
aliran darah Status sirkulasi - Monitor tekanan perfusi serebral
ke otak. Kriteria Hasil : - Catat respon pasien terhadap stimulus
1. mendemonstrasikan status - Monitor tekanan intrakranial pasien dan
sirkulasi yang ditandai dengan respon neurology terhadap aktivitas
* Tekanan systole dan diastole - Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal
dalam rentang yang diharapkan - Monitor intake dan output cairan
* Tidak ada ortostatik hopotensi - Restrain pasien jika perlu
* Tidak ada tanda tanda
peningkatan tekanan intrakranial
(tidak lebih dari 15 mmHg)
2. Mendemonstrasikan - Kolaborasi pemberian analgetik
kemampuan kognitif yang
ditandai dengan: - Posisikan pasien pada posisi
* berkomunikasi dengan jelas semifowler
dan sesuai dengan kemampuan
* menunjukkan perhatian,
konsentrasi dan orientasi - Trerapi Oksigen
* memproses informasi 1. Bersihkan jalan nafas dari sekret
membuat keputusan dengan 2. Pertahankan jalan nafas tetap efektif
benar 3. Berikan oksigen sesuai intruksi
4. Monitor aliran oksigen, kanul
3. Menunjukkan fungsi sensori oksigen dan sistem humidifier
motori cranial yang utuh : 5. Beri penjelasan kepada klien
tingkat kesadaran mambaik, tentang pentingnya pemberian
oksigen
tidak ada gerakan gerakan
6. Observasi tanda-tanda hipo-
involunter
ventilasi
7. Monitor respon klien terhadap
pemberian oksigen
8. Anjurkan klien untuk tetap memakai
oksigen selama aktifitas dan tidur
2 Setelah dilakukan tindakan NIC
Hambatan
keperawatan selama x jam, Peningkatan komunikasi
komunikasi diharapkan klien mampu untuk 1. Dengarkan setiap ucapan
verbal b.d berkomunikasi lagi dengan : klien dengan penuh perhatian
NOC 2. Gunakan kata-kata sederhana
penurunan - Control kecemasan diri dan pendek dalam
fungsi otot - Koping komunikasi dengan klien
- Fungsi sensorik : pendengaran 3.Dorong klien untuk
facial/oral. dan penglihatan mengulang kata-kata
- Rasa takut terkontrol 4. Berikan arahan / perintah
* Kriteria Hasil : yang sederhana setiap
- Gerakan terkoordinasi : mampu interaksi dengan klien
mengkoorganisasi gerakan dalam 5. Gunakan kartu baca, kertas,
menggunakan isyarat pensil, bahasa tubuh, gambar,
- Mampu mengontrol respon ketakutan dll untuk memfasilitasi
dan kecemasan terhadap komunikasi dua arah yang
ketidakmampuan berbicara optimal
- Dapat menjawab pertanyaan yang 6. Libatkan keluarga untuk
diajukan perawat
membantu memahami
- Dapat mengerti dan memahami pesan-
pesan melalui gambar informasi dari /ke klien
- Dapat mengekspresikan perasaannya 7. Konsultasi dengan dokter
secara verbal maupun nonverbal untuk kebutuhan terapi
3 Hambatan Tujuan : NIC :
mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Terapi Latihan : ambulasi
b.d keperawatan selama x jam, - Monitoring vital sign
hemiparesis / diharapkan klien dapat melakukan sebelum/sesudah latihan dan lihat
hemiplegia pergerakan fisik dengan : respon pasien saat latihan
NOC - Konsultasikan dengan terapi fisik
* Gerak sendi : Aktif tentang rencana ambulasi sesuai
* Tingkat mobilisasi dengan kebutuhan
* Perawatan diri : Aktivitas sehari- - Bantu klien untuk menggunakan
hari tongkat saat berjalan dan cegah
Kriteria Hasil : terhadap cedera
- Klien meningkat dalam - Ajarkan pasien atau tenaga
aktivitas fisik kesehatan lain tentang teknik
- Mengerti tujuan dari ambulasi
peningkatan mobilitas - Kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
- Memverbalisasikan - Latih pasien dalam pemenuhan
perasaan dalam kebutuhan ADLs secara mandiri
meningkatkan kekuatan dan sesuai kemampuan
kemampuan berpindah
- Dampingi dan Bantu pasien saat
- Memperagakan penggunaan mobilisasi dan bantu penuhi
alat Bantu untuk mobilisasi kebutuhan ADLs ps.
(walker)
- Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.

- Ajarkan pasien bagaimana


merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan

4 Defisit Setelah dilakukan tindakan NIC :


perawatan diri; keperawatan selama x Bantuan perawatan diri : berpakaian /
berpakaian jam, diharapkan klien dapat dandan
b.d gejala sisa menggunakan pakaian secara - Pantau tingkat kekuatan dan
stroke mandiri dengan : toleransi aktivitas
NOC - Pantau peningkatan dan
- Status perawatan diri penurunan kemampuan untuk
- Perawatan diri : berpakaian berpakaian dan perawatan
- Toleransi aktivitas rambut
- Tingkat kelelahan
- Bantu pasien memilih pakaian
Kriteria Hasil : yang mudah dipakai dan di
Mampu melakukan tugas lepas
fisik yang paling mendasar
dan aktivitas perawatan - Pertahankan privasi saat
pribadi secara manadiri berpakaian
dengan atau tanpa alat bantu
- Beri pujian atas usaha untuk
Mampu untuk mengenakan berpakaian
pakaian dan berhias sendiri
secara mandiri atau tanpa - Monitor kebutuhan klien
alat bantu untuk alat-alat bantu untuk
kebersihan diri, berpakaian,
berhias, toileting dan makan.
Klien dapat
mengungkapkan - Ajarkan klien/ keluarga
kepuasan dalam untuk mendorong
berpakaian dan kemandirian, untuk
menata rambut memberikan bantuan hanya
jika pasien tidak mampu
Dapat memiih untuk melakukannya.
pakaian dan
mengambilnya dari - Berikan aktivitas rutin
lemari atau laci baju sehari- hari sesuai
kemampuan.
Mampu melepas
pakaian, kaos - Pertimbangkan usia klien
kaki,dan sepatu jika mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari-hari.
TERIMA KASIH

You might also like