PORT TERMINAL

OPERATON 1
Minggu ke-2; Denah dan zonasi pelabuhan

Program Studi Teknik Perkapalan

Politeknik Negeri Bengkalis
Semester Genap 2016/2017
Operasional
Sifat operasional meliputi variasi jenis aktivitas dari berbagai
individu atau kelompok (stakeholder) baik sebagai pengguna
(user) ataupun kelompok penyedia jasa (interest group)
Operasional pelabuhan
Pembagian area operasional
Area operasional sebuah pelabuhan terbagi ke dalam 4 kawasan
utama:
Pembagian area operasional
Perairan (waterfront operation)
Area pelayanan jasa kepelabuhanan yang terletak di perairan,
mayoritas merupakan jasa dalam pengurusan kapal

Daratan (inland operation)

Area pelayanan jasa kepelabuhanan yang terletak di darat, biasanya
merupakan jasa dalam pengurusan muatannya

Umum (general operation)

Area pelayanan administratif, kantor pegawai, dan lain sebagainya.
Area umum dapat berupa perkantoran maupun pergudangan

Khusus (special operation)

Pelayanan yang tidak langsung terkait dengan operasional pelabuhan,
tapi menunjang kegiatannya. Misal: bunkering
Diskusikan!
Pelayanan apa saja yang disediakan oleh pelabuhan?

Petunjuk: gunakan pembagian area operasional tadi sebagai acuan

Jasa pelabuhan
Pelayanan jasa di pelabuhan sangat beragam, berikut adalah salah
satunya:

1. Labuh
2. Tambat Kategorikan jasa
3. Pandu
4. Tunda pelabuhan
5.
6.
Bongkar muat
Penumpukan
berikut ke dalam
7. Pergudangan empat area
8. Bahan bakar
9. Air bersih operasionalnya!
10. Tanah
Rencana Induk Pelabuhan
Rencana Induk Pelabuhan atau RIP merupakan dokumen yang
wajib dimiliki oleh pelabuhan di Indonesia (pada pelabuhan luar
negeri memiliki istilah penyebutan masing-masing)

Isi dari RIP merupakan master plan pengembangan sebuah

pelabuhan, arahan kerja, serta kebijakan-kebijakan strategis hingga
50 tahun ke depan

Diskusikan! Apa saja hal yang harus dipertimbangkan dalam

pembuatan RIP sebuah pelabuhan?
 Rencana Tata
Rencana Induk Rencana Tata
Ruang Wilayah
Pelabuhan (RIP) Ruang Wilayah
(RTRW)
Nasional (RTRW) Provinsi
Kabupaten/kota

Keserasian Keamanan
Kelayakan
dengan kegiatan (security) dan
teknis, ekonomis,
lain yang terkait keselamatan
dan lingkungan
di lokasi (safety) lalu
pelabuhan
pelabuhan lintas kapal

Rencana Induk Pelabuhan

 Isi dari RIP terdiri dari tiga bagian:

Kriteria
Cakupan RIP Kelengkapan RIP
kebutuhan

Rencana Fasilitas pokok Daerah Lingkungan

peruntukan wilayah daratan Kerja (DLKR)
daratan Fasilitas pokok Daerah Lingkungan
Rencana perairan Kepentingan (DLKP)
peruntukan wilayah Fasilitas penunjang Menggunakan
perairan daratan koordinat geografis
Fasilitas penunjang agar presisi
perairan
Fasilitas pokok di perairan
Alur pelayaran
Perairan tempat labuh
Kolam pelabuhan bongkar muat barang berbahaya
Perairan kegiatan karantina
Perairan laut penghubung intrapelabuhan, perairan pandu, perairan kapal
pemerintah

Fasilitas pokok di daratan

Dermaga
Lapangan penumpukan
Gudang
Terminal penumpang
Fasiliats IPAL
Fasilitas bunker
Fasilitas pemadam kebakaran
Sarana bantu navigasi
Fasilitas penunjang di perairan
Pengembangan pelabuhan jangka panjang
Pembangunan dan pemeliharaan kapal
Uji coba kapal (sea trial)
Tempat kapal mati
Kepentingan darurat
Kegiatan wisata

Fasilitas penunjang di daratan

Kawasan perkantoran, perdagangan, dan perindustrian
Air bersih, listrik, pos, telekomunikasi, perhotelan
Jaringan jalan, kereta, air limbah, drainase, sampah
Areal pengembangan
Fasilitas Umum
DLKR dan DLKP
DLKR
Daerah Lingkungan Kerja adalah wilayah daratan yang
digunakan untuk kegiatan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang.
Wilayah perairan untuk kegiatan alur pelayaran, tempat labuh,
tempat alih muatan, kolam pelabuhan, pemanduan, perbaikan
kapal, dan kegiatan lain

DLKP
Daerah Lingkungan Kepentingan adalah wilayah perairan
pelabuhan di luar DLKR perairan yang digunakan untuk alur
pelayaran, keadaan darurat, pengembangan pelabuhan jangka
panjang, penempatan kapal mati, percobaan berlayar, dan
pemeliharaan kapal
DLKR/DLKP dikuasai oleh negara dan diatur oleh penyelenggaraan
pelabuhan

Pada DLKR diberikan hak pengelolaan atas tanah dan

pemanfaatan perairan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan

Siapa yang menetapkan RIP, DLKR, dan DLKP?

Untuk pelabuhan utama dan pengumpul ditetapkan oleh menteri

dengan rekomendasi gubernur dan bupati

Untuk pelabuhan sungai dan danau ditetapkan oleh bupati

Berdasarkan UU Pelayaran No. 17 Tahun 2008 menyebutkan bahwa
penggunaan wilayah daratan dan perairan tertentu sebagai lokasi
pelabuhan ditetapkan oleh menteri sesuai dengan RIP Nasional

Lokasi pelabuhan disertai dengan RIP pelabuhan tersebut, DLKR,

dan DLKP pelabuhan
Fungsi kawasan
Pelabuhan merupakan kawasan, sehingga perencanaannya
berdasarkan empat fungsi kawasan:
Interface
Menyediakan fasilitas pelayanan jasa yang
dibutuhkan untuk perpindahan moda angkutan
darat ke kapal atau sebaliknya

Link
Menjadi salah satu mata rantai dalam proses
transportasi dari node asal ke node tujuan

Gateway
Gerbang keluar masuknya barang atau manusia

Industrial entity
Menyediakan fasilitas untuk kawasan industri
yang akan menciptakan muatan dengan
sendirinya (self cargo generator)
HINTERLAND FORELAND

Area daratan dengan cakupan Area lautan yang lebih luas dan
yang luas yang berada di berada di depan pelabuhan,
belakang pelabuhan jembatan antar pelabuhan

Posisi industri, pusat populasi, Jalur perdagangan laut, pelabuhan

sumber raw material lain, refinery
Zona pelabuhan
Terdapat 8 zona berdasarkan daerah operasinya:

Zona Produksi dan Operasi

- Dermaga, lapangan
penumpukan, dan gudang
Zona Perbekalan
- Air bersih, bahan bakar, bahan
makanan
Zona Pemeliharaan dan
Perbaikan
Zona Administrasi dan
Fungsional
Zona Industri dan Perdagangan
Zona Lalu Lintas dan Manuver
Kapal
- Alur pelayaran, laut masuk,
turning basin, navigasi
Zona Tambat Labuh
- Dermaga, dolphin, daerah
penundaan
Zona Pelindung
- Breakwater, groin, dan
mercusuar
Tata ruang zona
Dalam masing-masing zona, harus dihitung bagaimana alokasi
tata ruangnya

Pada zona daratan, Pada zona perairan,

harus mengalokasikan: harus mengalokasikan
untuk:
- Ruang terbuka hijau
- Daerah penyangga - DLKR dan DLKP
(buffering) (pastinya)
- Ruang terbangun - Ukuran kapal dan
- Ruangan untuk pihak manuvernya
ketiga - Manuver kapal
- Lahan untuk jalan pemanduan
- Alokasi untuk - Alokasi untuk
pengembangan pengembangan
Diskusikan!
Lokasi mana yang cocok untuk pembangunan sebuah pelabuhan?
Diskusikan kriterianya!
Kriteria pemilihan lokasi
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2002,
lokasi yang tepat untuk sebuah pelabuhan harus memiliki:

1. Tatanan kepelabuhanan nasional

2. RUTR Provinsi, Kabupaten, dan Kota
3. Kemudahan arus antar hinterland dan foreland
4. Kelayakan teknis dan ekonomis
5. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial
6. Kelayakan lingkungan
7. Keterpaduan antar moda transportasi
8. Keamanan dan keselamatan pelayaran
9. Pertahan dan keamanan negara
Tugas 1
Cari:
1. Denah atau layout pelabuhan muatan umum
2. Infrastruktur dan peralatan pelabuhan tersebut
3. Berita terbaru seputar pelabuhan muatan umum
4. Video pelabuhan muatan umum

Maks. 5 halaman A4 (cover tidak dihitung). TNR 12, 1 all sides,

single space, pisahkan appendixnya, no plagiat, tidak perlu dijilid
(cukup staples saja)

Pengumpulan dan presentasi di minggu ke-5 dan 6

Tugas 2
Cari:
1. Denah atau layout pelabuhan kontainer
2. Infrastruktur dan peralatan pelabuhan tersebut
3. Berita terbaru seputar pelabuhan kontainer
4. Video pelabuhan kontainer

Maks. 5 halaman A4 (cover tidak dihitung). TNR 12, 1 all sides,

single space, pisahkan appendixnya, no plagiat, tidak perlu dijilid
(cukup staples saja)

Pengumpulan dan presentasi di minggu ke-10 dan 11

Tugas 3
Terdiri dari tiga kelompok, yang membahas tiga permasalahan
yang berbeda mengenai Pelabuhan Barang Bengkalis:

1. Data arus muatan, jenis muatan, dan arus kunjungan kapal

2. Denah, layout, dan tarif pelabuhan
3. Fasilitas pelabuhan dan proses bongkar muat

Maks. 5 halaman A4 (cover tidak dihitung). TNR 12, 1 all sides,

single space, pisahkan appendixnya, no plagiat, tidak perlu dijilid
(cukup staples saja)

Pengumpulan dan presentasi di minggu ke-13, 14, dan 15