You are on page 1of 14

Harga pokok mempunyai dua konsep yaitu

konsep harga pokok historis dan harga


pokok normatif.
Harga pokok dapat dirumuskan sebagai
biaya yang tidak dapat dihindarkan terhisap
dalam proses produksi yang dapat
diperhitungkan sebelumnya dan yang
secara kuantitatif dapat dihitung dengan
satuan moneter, misalnya rupiah.
Terdapat dua sistem pembebanan harga
pokok yaitu sistem harga pokok taksiran
dan sistem harga pokok standar.
Untuk menetapkan harga pokok standart
Sebagai dasar penetapan harga jual produk
Untuk mengetahui apakah kebijakan cara
penjualan produk perlu dirubah atau tidak
Sebagai penunjuk apakah mesin dan
perlengkapan perlu diganti atau ditambah,
sebab ongkos perbaikan mesin lama akan
mempertinggi harga pokok
Untuk keperluan perhitungan neraca.
TUJUAN MENGHITUNG H. POKOK

Harga Pokok adalah biaya yang Untuk menetukan harga


tidak bisa dihindarkan melekat penjualan.
pada produk. Untuk menghitung Untuk menentukan laba/
harga pokok hendaknya rugi perusahaan
diketahui dengan baik biaya Untuk memberi penilaian
dan jenis-jenisnya. Biaya yang didalam laporan keuangan
akan diperhitungkan dalam yang berupa neraca
proses produksi sebaiknya Untuk menetukan
dapat diduga sbelum proses kebijakan perusahaan
produksi. Untuk menentukan efisiensi
perusahaan.
Biaya Bahan Baku
Merupakan biaya yang melekat dan dapat diidentifikasi secara jelas
pada produk jadi.
Contoh : Kain untuk membuat baju

Biaya Tenaga Kerja


Merupakan biaya yang dibayarkan perusahaan kepada tenaga kerja.
Tenaga Kerja adalah TK manusia yang secara langsung berhubungan
dengan proses produksi.
Contoh : Penjahit

Biaya Overhead Pabrik


Merupakan biaya umum selain BBB dan BTK. Yang termasuk BOP disini
yaitu Bahan Penolong dan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung.
Penetapan besarnya biaya dapat dibebankan dari BBB atau BTK.
Contoh : Penyusutan mesin jahit, Biaya listrik, dll.
Untuk memproduksi 6 unit produk, dibutuhkan 5 kg Bahan Baku
@ Rp 8000, biaya tenaga kerja 6 jam kerja @ Rp 5000/ jam, dan
biaya Overhead Pabrik ditetapkan 50% dari Biaya Bahan Baku.

Perhitungan :
Biaya Bahan Baku 5 x Rp 8000 = Rp 40.000
Biaya Tenaga Kerja 6 x Rp 5000 = Rp 30.000
B. Overhead Pabrik50% x Rp 40.000 = Rp 20.000
Harga Pokok = Rp 90.000
Harga Pokok per unit = Rp 90.000 : 6 = Rp 15.000
Apabila produk per unit dijual dengan harga Rp 20.000, maka :
Penjualan = 6 x Rp 20.000 = Rp 120.000
H. Pokok Produksi = 6 x Rp 15.000 = (Rp 90.000)
Laba = Rp 30.000
1. JOB ORDER SYSTEM ( SISTEM HARGA POKOK PESANAN)
adalah cara pengumpulan Harga Pokok dimana biaya produksi
dikumpulkan sejumlah tertentu dan langsung dibebankan pada
masing-masing produksi/jasa.
Pada perkiraan biaya, dibebankan :
1. Bahan dibebankan berdasarkan bon permintaan
2. upah yang dibebankan berdasarkan Job Ticket
3. Apabila pekerjaan sudah selesai maka selisih masih perlu
ditambah biaya produksi tak langsung dengan cara menggunakan
presentase/ tarif.
JOB ORDER SYSTEM digunakan dalam prosedur order produksi
dimana dalam suatu pabrik dibuat barang-barang tiap kali
berlainan atau order lain.`
Material Requisition Rp xxx
Job Ticket Rp xxx
By. Produksi tidak langsung Rp xxx
Manufacturing Cost Rp xxx
Rp xxx

Harga Pokok Per unit = Total biaya Produksi


Kuantitas Produksi
2. PROCESS COST SYSTEM (SYSTEM HARGA POKOK PROSES)
adalah cara penetuan harga pokok produksi dimana biaya
produksi selama periode tertentu di bebankan pada proses/
kegiatan dan dibagi sama rata kepada produksi yang dihasilkan
dalam periode tersebut.
Process cost system diselenggarakan dalam produksi dimana
berlaku Repetitive Order. Dalam hal ini, dibuat laporan periode
berkala untuk keperluan perencanaan dan pengawasan produksi
yang menunjukkan produksi tiap kegiatan.
Pada kedua sistem tersebut dapat dipergunakan 2 macam dasar :
1. Historical Cost System, yaitu prosedur untuk mengumpulkan
biaya dimana biaya ttersebut dicatat pada saat/ setelah biaya
terjadi dan mengajukannya setelah semua kegiatan selesai.
2. Standart Cost System, yaitu biaya yang ditetapkan lebih dulu
sebelum proses dijalankan. Biaya tersebut dapat ditetapkan
berdasarkan perkiraan keadaan dimasa mendatang.
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER METHOD)
digunakan oleh Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan.

KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PESANAN


A. Karakteristik Perusahaan
1. Proses pengolahan produksi terjadi terus-menerus
2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pemesan,
sehingga output yang dihasilkan bervariasi
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan.

B. Karakteristik Metode
1. Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokoknya.
2.Biaya produksi harus dipisah menjadi 2 golongan yaitu; (a) Biaya produksi
langsung, (b) Biaya produksi tak langsung. Biaya produksi langsung terdiri
dari; (i) Biaya Bahan Baku langsung dan (ii) Biaya tenaga kerja langsung.
Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan. Harga
pokok per unit produk dihitung pada saat pesanan diproduksi.
Merupakan suatu metode kalkulasi Harga Pokok Produksi
dimana biaya-biaya yang terjadi dibebankan ke masing-
masing bagian (departemen)
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
Produksi secara terus-menerus
Biaya dikumpulkan untuk setiap waktu tertentu
Produk yang dihasilkan bersifat homogen
Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi
untuk satuan waktu tertentu
Tujuan produksi untuk mengisi persediaan
Total biaya satuan dihitung akhir periode.
Didalam perusahaan industri terjadi perubahan
bentuk barang yang dibeli menjadi produk
jadi, perubahan tersebut dilakukan melalui
proses pengolahan yng disebut proses
produksi. Untuk dapat menghitung harga
pokok suatu perusahaan industri harus
memahami bagaimana jalannya proses
produksi dalam perusahaan itu.
Laporan Harga Pokok Penjualan dalam
Perusahaan Industri dibagi menjadi 5 bagian :
1. Bahan Langsung yang terdiri dari
Persediaan awal, Pembelian dan persediaan
akhir.
2. Tenaga Kerja langsung, menunjukkan biaya
yang kegiatannya secara langsung dapat
dilihat dari hasil produksi.
3. Biaya tak langsung Pabrik (FOH) meliputi
semua biaya yang membantu terbentuknya
produk secara langsung.
4. Persediaan dalam proses merupakan biaya
dalam proses awal dan biaya dalam proses
akhir
5. Persediaan barang jadi awal dan barang
jadi akhir.
KESIMPULAN

You might also like