You are on page 1of 61

LAPORAN KASUS

LAKI-LAKI USIA 60 TAHUN DENGAN


DIAGNOSA KERJA
KHONK + dehidrasi berat + cushing
syndrome + ISK

Pembimbing : dr. Budi Prakoso, Sp.PD

Disusun oleh :
Septiani / 15710046

1
IDENTITAS

- Nama : Tn. P
- Umur : 60 tahun
- Jenis kelamin : laki - laki
- Alamat : Jl. Gatot Subroto V/15, malang
- Pekerjaan : pensiunan
- Agama : Islam
- No RM : 194596
- Tanggal masuk RS : 18 juni 2016
- Tanggal pemeriksaan : 27 juni 2016
- KRS : 30 juni 2016

2
ANAMNESA
Auto dan Heteroanamnesa
KU : badan lemes
RPS :
Badan lemes sejak 2 minggu, lemes disertai nyeri kepala dan
demam, pasien mengatakan demam dialami terus menerus.
Pasien juga mengeluh Batuk tanpa disertai dahak sejak 3 hari.
Pasien mengatakan mulutnya penuh sariawan dan terdapat nyeri telan
sejak 1 minggu .
Nafsu makan menurun sejak sakit, sehari makan 2x dan tidak habis 1
porsi. Pasien juga mengatakan saat malam hari sulit tidur.
Tidak ada sesak, nyeri dada, berdebar-debar, mual dan muntah.
BAK (+) lancar, belum BAB sejak 3 hari yang lalu.

3
Suster yang merawat mengatakan pasien MRS (18/06/2016) dalam
keadaan setengah sadar. Sebelumnya pasien ditemukan pingsan di
kamar mandi. Hanya itu yang suster nya ketahui
Pasien tinggal di rumah bersama ibu nya yang berusia 90 tahun. Tanpa
keluarga yang lain.

4
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Riwayat tekanan darah tinggi (-) disangkal
Riwayat kencing manis (+) sejak 10 tahun lalu
Riwayat sakit jantung (-)
Riwayat asma (-)

5
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi (-)
Riwayat penyakit kencing manis (-)
Riwayat asthma (-)

Riwayat pengobatan
- Riwayat mengkonsumsi obat tidur sejak 10 tahun
- Paracetamol 3x 1
- Glimepirid
- Codein 2 x 1

6
Riwayat sosial
Rokok (+) 2 bungkus/hari
Kopi (-) disangkal
Jamu (-), disangkal
Alkohol (-) disangkal
Olahraga (-) tidak pernah

Anamnesa status gizi


Tampak cukup

7
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak lemah


Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 4/5/6
Vital Sign :
Tensi : 100/60 mmHg
Nadi : 96/menit (regular, kuat angkat)
RR : 29 x/menit
Suhu : 37,8 oC axilar

8
Kepala :
Bentuk : oval, simetris (+)
Warna rambut : hitam keubanan
Mata
Pupil : isokor 3mm/3mm
Reflek cahaya :+/+
Konjungtiva palpebra pucat : +/+
Ikterik :-
Telinga
Pendengaran : DBN
Hidung
Sekret :-
Nafas cuping hidung :-

9
Mulut Thorax
Bibir sedikit kering Bentuk simetris
Bibir cianosis (-) gusi Spider nevi (-)
berdarah (-) Pembesaran kelenjar getah
bening aksilla (-)
Lidah kotor (+) Rambut ketiak rontok (-)
Stomatitis (+) Sela iga melebar (-)
Faring hiperemis (+)
Gigi rata semua, karies (+)
Leher
Deviasi trakea (-)
JVP tidak meningkat
Hepatojugular refluks (-)
Pembesaran KGB (-)
Massa (-) 10
PEMERIKSAAN Depan Belakang
PARU Kanan Kiri Kanan Kiri
Inspeksi
Bentuk simetris simetris simetris simetris
Gerak nafas simetris simetris Simetris simetris
Penonjolan - - - -
Otot nafas bantuan - - - -
Penyempitan ICS - - - -
Palpasi
Gerak nafas simetris simetris simetris simetris
ICS - - - -
Stem fremitus simetris simetris simetris simetris

Perkusi
Suara perkusi Sonor sonor sonor sonor
Batas paru hati ICS 5
Auskultasi
Suara nafas vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
Suara tambahan - - - -
Jantung
Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI , thrill (-)
Perkusi
Batas atas : Para sternal line sinistra ICS III
Batas kiri : ICS VI MCL sinistra
Batas kanan : ICS IV SL Dextra
Auskultasi
Suara jantung S1, S2 reguler
Murmur (-)
Gallop (-)

12
Abdomen Palpasi
Inspeksi Dinding perut supel (+)
Perut tampak Hepar tidak teraba
membesar Lien tidak teraba
Umbilicus tidak Nyeri tekan (-)
menonjol Perkusi
Striae gravidarum (+) Timpani
Meteorismus (-)
Auskultasi Shifting dullness (+)
BU (+) 6 x/menit Troube space timpani
Bruit (-)

13
Ekstremitas Atas Bawah

Kanan Kiri Kanan Kiri

Tremor - - - -

Edema - - + +

Varises - - - -

Jari tabuh - - - -

Kuku n n n n

14
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium ( 18 juni 2016 )
PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hb 11, 5 (L: 14,4-17,5)/(P: 12,0-15,3 g/dl)
Leukosit 7.500 (4-10 ribu/cmm)
Trombosit 127.000 (150-450 ribu)
PCV 31,3 (40-50 %)

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN


DIABETES
Gula darah sesaat/reduksi 357 <125 /neg mg/dl

15
PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN
FAAL GINJAL
Ureum 44 15-45 mg/dl
Kreatinin 1,81 0.7-1,4 mg/dl

16
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (18-06-2016)

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN


ELEKTROLIT
Natrium 128,5 135-155 mmol/L
Kalium 3,77 3,5-5,5 mmol/L
Chlorida 99,0 98-107 mmol/L

17
PEMERIKSAAN
PENUNJANG lab
IGD
18/06/20
Parameter Hasil Nilai Rujukan 16

Hematologi
Hemoglobin (L:14,4-17,5)/(P:12,0-15,3 g/dl)
11, 5
Lekosit ( 4 10 ribu / cmm )
7.500
Trombosit ( 150 450 ribu )
127.000
PCV ( 40 50 %)
31,3
105
Diabettes (GOD PAP)
GDS ( < 125 /neg mg/dl)
357

Faal ginjal
Ureum 44 ( 15 - 45 mg/dl)
Kreatinin 1,82 ( 0,7 1, 4 mg/dl )
19
Follow up tanggal 20- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Demam (+), sesak (+) KU : Lemah KAD + sepsis


berkurang, mual muntah (-), T: 90/70 mmHg
nyeri dada (-), batuk (-), N: 75 x/mnit -inf. Assering
pusing (-), BAK (+) lancar, BAB RR : 22 x/mnit (O2) -Ranitidine (IV) 3x1
belum S : 37,5 C axilla
A/I/C/D = -/-/-/- -Lantus (S.C) 0-0-20
Kep/leher : - unit
Thoraks :
Cor = S1 S2 Tunggal -Ceftriaxone (IV)
Rh -/- Wh -/- 2x2 gr
-/- -/-
-/- -/- -Inf. Levofloxacin 1
Abd : x 500
-I : Flat
-Aus : BU + , 7x/m -Inf. Pamol 3x
-Pa : Thympani flash
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
GDA :253

20
20 juni 2016

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN

UL
Protein/reduksi +/- (-/-)
Bilirubin/urobilin -/++ (-/normal)
PH/BJ <5,5/>1, 025
Blood/Keton +++/- (-/-)
Leko/nitrit -/+ (-/-)

Sedimen
Lekosit/eritrosit 4 6 / 10 15 (0 4/ 0 1/ lpb)
Epitel squamous 46 (5 15/lpk)
Silinder Lekosit 2 3 (neg / lpk)
Kristal - (neg / lpk)
Lain lain Bakteri +, jamur +

GDA : 258

21
Follow up tanggal 21- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Demam (+), sesak (+) KU : Lemah - REHIDRASI inf.


berkurang, mual muntah (-), T: 90/70 mmHg
nyeri dada (-), batuk (-), N: 120 x/mnit Assering 3,5 L /8
pusing (-), BAK (+) lancar, BAB RR : 34 x/mnit (O2) jam, II 3,5 L/16
belum S : 39,4 C axilla
A/I/C/D = -/-/-/- jam
Kep/leher : - - Ranitidine (IV)
Thoraks :
Cor = S1 S2 Tunggal 3x1
Rh -/- Wh -/- - Ceftriaxone (IV)
-/- -/-
-/- -/- 2x2 gr
Abd : - Inf. Levofloxacin
-I : Flat
-Aus : BU + , 7x/m 1 x 500
-Pa : Thympani - Inf. Pamol 3x
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-) flash
Ekstremitas : - Lontus 0-0-20
Akral Dingin (-)
Edema (+) unit
Kateter : 600cc
GDA : 145
22
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (21-06-2016)

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN


ELEKTROLIT
Natrium 137,6 135-155 mmol/L
Kalium 3,71 3,5-5,5 mmol/L
Chlorida 109,4 98-107 mmol/L

23
Follow up tanggal 22- 06-2016 dari flamboyan pindah ICU

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

pasien tampak lemah, suster KU : Lemah GCS : 4/2/1 - Rehidrasi Assering 30 tpm
yang merawat mengatakan T: 100/60 mmHg - Ranitidine (IV) 3x1
Demam (-), sesak (-) N: 102 x/mnit - Lantus (S.C) 0-0-20 unit
berkurang, mual muntah (-), RR : 22 x/mnit (O2) - Ceftriaxone (IV) 2x2 gr
- Inf. Levofloxacin 1 x 500
nyeri dada (-), batuk (-), S : 39 C axilla
- Inf. Pamol 3x flash
pusing (-), lidah dan tonsil A/I/C/D = -/-/-/- sariawan
- Inf. Fluconazole 1x1
merah, penis membesar sejak Kep/leher : - - Dexa ekstra 1 amp
tadi malam dan Thoraks : - Metronidazole 3 x 500 mg
mengeluarkan cairan putih, Cor = S1 S2 Tunggal - Meropenem 2 x 1 gr
BAK (+) lancar, BAB (+) tadi Rh -/- Wh -/-
pagi -/- -/-
-/- -/-
Abd :
-I : Flat
-Aus : BU + , 7x/m
-Pa : Thympani
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (+)

24
22 juni 2016

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN


FAAL hati
Total protein 5,16 ( 6,3 8, 9g/dl)
Albumin (BCG) 1,81 ( 3,6 5,2 g/dl)

Imunologi
HIV (RAPID) NON REAKTIF (NON REAKTIF)

25
Follow up tanggal 23- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

pasien tampak lemah, suster KU : Lemah GCS : 4/2/2 - Assering 30 tpm


yang merawat mengatakan T: 110/70 mmHg
DM + sepsis - Ranitidine (IV) 3x1
Demam (-), sesak (-) nyeri N: 75 x/mnit - Lantus (S.C) 0-0-20 unit
telan (+), berkurang, mual RR : 22 x/mnit (O2) - Ceftriaxone (IV) 2x2 gr
- Inf. Levofloxacin 1 x 500
muntah (-), nyeri dada (-), S : 36,8 C axilla
- Inf. Pamol 3x flash
batuk (-), pusing (-), lidah dan A/I/C/D = -/-/-/-
- Inf. Fluconazole 1x1
tonsil merah, penis Kep/leher : - - Dexa ekstra 1 amp
membesar sejak tadi malam Thoraks : - Metronidazole 3 x 500 mg
dan mengeluarkan cairan Cor = S1 S2 Tunggal - Meropenem 2 x 1 gr
putih, BAK (+) lancar, BAB (+) Rh -/- Wh -/-
tadi pagi -/- -/-
-/- -/-
Abd :
-I : Flat
-Aus : BU + , 7x/m
-Pa : Thympani
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
GDA : 214

26
Follow up tanggal 24- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Pasien tampak lemah, penis KU : Lemah GCS : 4/5/3 - Assering 30 tpm


sudah tidak bengkak, Demam T: 90/70 mmHg
DM + sepsis - Ranitidine (IV) 3x1
(+), sesak (+) berkurang, mual N: 75 x/mnit - Lantus (S.C) 0-0-20 unit
(-), nyeri dada (-), batuk (-), RR : 22 x/mnit (O2) - Ceftriaxone (IV) 2x2 gr
- Inf. Levofloxacin 1 x 500
pusing (-), BAK (+) lancar, BAB S : 36,5 C axilla
- Inf. Pamol 3x flash
belum A/I/C/D = -/-/-/-
- Inf. Fluconazole 1x1
Kep/leher : - - Metronidazole 3 x 500 mg
Thoraks : - Meropenem 2 x 1 gr
Cor = S1 S2 Tunggal - Novorapid 8-8-0
Rh -/- Wh -/-
-/- -/-
-/- -/-
Abd :
-I : Flat
-Aus : BU + , 7x/m
-Pa : Thympani
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
GDA : 300

27
Follow up tanggal 25- 06-2016 (pindah ke ruang Flamboyan)

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Pasien mengatakan sesak KU : Lemah GCS : 4/5/6 - Assering 20 tpm


berkurang, Demam (-), mual T: 90/70 mmHg
DM + sepsis - Ranitidine (IV) 3x1
muntah (-), nyeri dada (-), N: 75 x/mnit - Lantus (S.C) 0-0-20 unit
batuk (+), dahak (-), pusing (- RR : 22 x/mnit (O2) - Ceftriaxone (IV) 2x2 gr
- Inf. Levofloxacin 1 x 500
), BAK (+) lancar, BAB belum S : 37,5 C axilla
- Inf. Pamol 3x flash
A/I/C/D = -/-/-/-
- Inf. Fluconazole 1x1
Kep/leher : - - Metronidazole 3 x 500 mg
Thoraks : - Meropenem 2 x 1 gr
Cor = S1 S2 Tunggal - Noovorapid 8-8-0
Rh -/- Wh -/-
-/- -/-
-/- -/-
Abd :
-I : Flat
-Aus : BU + , 7x/m
-Pa : Thympani
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
GDA : 202

28
Follow up tanggal 26- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Demam (+), sesak (+) KU : Lemah - inf. Assering 20 tpm


berkurang, mual muntah (-), T: 90/70 mmHg - Ranitidine (IV) 3x1
nyeri dada (-), batuk (+), N: 75 x/mnit
- Inf. Levofloxacin 1 x
dahak (-), pusing (-), BAK (+) RR : 22 x/mnit (O2)
lancar, BAB belum sejak 2 S : 37,5 C axilla 500
hari. A/I/C/D = -/-/-/- - Inf. Pamol 1 x 500
Kep/leher : - (k/p)
Thoraks : - Inf. Metronidazole 3 x
Cor = S1 S2 Tunggal 1
Rh -/- Wh -/-
- Fluconazole 1 x1
-/- -/-
-/- -/- - Inj. Meropenem 2 x1
Abd : - Lontus 0-0-20
-I : Flat
-Aus : BU + , 7x/m
-Pa : Thympani
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
GDA : 151 pagi
GDA : 182 sore
29
PEMERIKSAAN
PENUNJANG 26/06/20
16
Parameter Hasil Nilai Rujukan

Hematologi
Hemoglobin 10,1
(L:14,4-17,5)/(P:12,0-15,3 g/dl)
Lekosit 14. 100
( 4 10 ribu / cmm )
Trombosit 333.000
( 150 450 ribu )
PCV 22,7
( 40 50 %)
LED 105
( 4 20 mm/jam )
Diff count:
( 1-2/0-1/54-62/25-33/3-7)
eos/bas/neut/lymp/mono -/-/75/20/5

Faal Hati
SGOT 5,13 ( <33 U/L)
SGPT 2,28 ( <42 U/L)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG 26/06/20
16
Parameter Hasil Nilai Rujukan

FAAL GINJAL
( 15 45 mg/dl)
Ureum 97 ( 0,7 1,4 mg/dl)
Kreatinin 1,20

Elektrolit
Natrium 135, 8 ( 135 155 mmol/L )
Kalium 2,46 ( 3,6 5,5 mmol/L )
Klorida 105,7 ( 98 107 mmol/L )
Follow up tanggal 27- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Demam (+), sesak (-) sulit KU : Lemah - inf. plug


tidur, berkurang, mual T: 90/60 mmHg - Ranitidine (IV) 3x1
muntah (-), nyeri dada (-), N: 75 x/mnit
- Inf. Levofloxacin 1 x
batuk (+), pusing (+), BAK (+) RR : 22 x/mnit (O2)
lancar, BAB belum sejak 3 S : 37,7 C axilla 500
hari. A/I/C/D = -/-/-/- - Inf. Pamol 1 x 500
Kep/leher : - (k/p)
Thoraks : - Inf. Metronidazole 3 x
Cor = S1 S2 Tunggal 1
Rh -/- Wh -/-
- Fluconazole 1 x1
-/- -/-
-/- -/- - Inj. Meropenem 2 x1
Abd : - KSR 3x 2 tab
-I : Flat - Lontus 000.4
-Aus : BU + , 7x/m
-Pa : Thympani
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
GDA : 150 pagi

32
Follow up tanggal 28- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Sakit perut (+), Demam (+), KU : Lemah - inf. plug


sesak (+) berkurang, mual T: 90/70 mmHg - Ranitidine (IV) 3x1
muntah (-), nyeri dada (-), N: 75 x/mnit
- Inf. Levofloxacin 1 x
batuk (+), pusing (+) RR : 22 x/mnit (O2)
berkurang, BAK (+) lancar, S : 36.2 C axilla 500
BAB belum A/I/C/D = -/-/-/- - Inf. Pamol 1 x 500
Kep/leher : - (k/p)
Thoraks : - Inf. Metronidazole 3 x
Cor = S1 S2 Tunggal 1
Rh -/- Wh -/-
- Fluconazole 1 x1
-/- -/-
-/- -/- - KSR 3x 2 tab
Abd : - Inj dexon 1 x
-I : Flat - Cefixime 3 x 100 mg
-Aus : BU + , 7x/m - Mikostatin 3 x 2 pipet
-Pa : Thympani - Lantus 000.4
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (+)
GDA : 300

33
Follow up tanggal 29- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Demam (-), sesak (+) KU : Lemah - inf. plug


berkurang, mual muntah (-), T: 90/70 mmHg - Ranitidine (IV) 3x1
nyeri dada (-), batuk (-), N: 75 x/mnit
- Inf. Levofloxacin 1 x
pusing (-), BAK (+) lancar, BAB RR : 22 x/mnit (O2)
belum S : 37,5 C axilla 500
A/I/C/D = -/-/-/- - Inf. Pamol 1 x 500
Kep/leher : - (k/p)
Thoraks : - Inf. Metronidazole 3 x
Cor = S1 S2 Tunggal 1
Rh -/- Wh -/-
- Fluconazole 1 x1
-/- -/-
-/- -/- - KSR 3x 2 tab
Abd : - Cefixime 3 x 100 mg
-I : Flat - Mikostatin 3 x 2 pipet
-Aus : BU + , 7x/m - Lantus 000.4
-Pa : Thympani
--Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
GDA : 307

34
Follow up tanggal 30- 06-2016

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING

Sakit perut berkurang, KU : Lemah - inf. plug


Demam (-), sesak (-) T: 90/70 mmHg - Ranitidine (IV) 3x1
berkurang, mual muntah (- N: 75 x/mnit
- Inf. Levofloxacin 1 x
), nyeri dada (-), batuk (-), RR : 22 x/mnit (O2)
pusing (-), BAK (+) lancar, S : 36,1 C axilla 500
BAB belum A/I/C/D = -/-/-/- - Inf. Pamol 1 x 500
Kep/leher : - (k/p)
Thoraks : - Inf. Metronidazole 3
Cor = S1 S2 Tunggal x1
Rh -/- Wh -/-
- Fluconazole 1 x1
-/- -/-
-/- -/- - KSR 3x 2 tab
Abd : - Cefixime 3 x 100 mg
-I : Flat - Mikostatin 3 x 2
-Aus : BU + , 7x/m pipet
-Pa : Thympani - Lantus 000.4
--Per : meteorismus (-)
a/p
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas : - Glimepirid 1 mg 1x1
Akral Dingin (-) - Metformin 3 x 1
Edema (-) - Vionilc 1x1
malam GDA : 410 - Extra novorapid 12
Pagi GDA : 458 unit (Sc)
Siang GDA : 315
35
RESUME
Telah diperiksa pasien laki-laki, usia 60 tahun dengan keluhan utama : badan lemes
Dari anamnesa didapatkan :
Malaise
Cephalgi
Anorexia
Cough
febris
Penurunan kesadaran

Dari pemeriksaan fisik di dapatkan :


TTV dalam batas normal, kecuali suhu tubuh = 37,7 0C
Conjunctiva palpebra pucat (+)
Stomatitis (+)
Lidah kotor
Faring hiperemi
Asites
Striae gravidarum
Shifting dullness (+)
Undulasi (+)
Edema
Pemeriksaan penunjang di dapatkan :
Lab :
HB
Leukositosis
Penurunan PCV
Peningkatan LED
Azotemi
Hipoalbuminemia

UL :
Proteinurin
Leukosit urin
Bakteri dan jamur

37
Problem Diagnos Planning Planning
Problem Clue List Planning Terapi
List a Kerja Diagnosa Monitoring
1. Laki-laki usia 60 1. KHONK 1.1 DM 1. KU
tahun tipe 2 1. GDA - Cairan asering 2. TTV
2. Malaise 2. SE 20 tpm
3. Cephalgia 3. UL 3. GDA
4. DM tipe 2 4. Faal
- Inj lantus 0-0-12
5. GDA : 357 1.1 DM ginjal unit
tipe
lainnya
Problem Diagnos Planning Planning
Problem Clue List Planning Terapi
List a Kerja Diagnosa Monitoring
1. Laki-laki usia 60 2. 2.1 drug 1. Kortisol Dexametasone 1. KU
tahun
2. Asites
Cushing induce plasma 1x1,5 IV 2. TTV
syndrom 2. ACTH 3. Edema
3. Striae gravidarum
plasma
4. Edema tungkai e
5. Proteinuria 3. Test
6. Lekositosis supresi
7. Azotemi dexamethas
8. Hiperglikemi one
Problem Diagnos Planning Planning
Problem Clue List Planning Terapi
List a Kerja Diagnosa Monitoring
1. Laki-laki usia 60 3. 3.1 DM Urinalisis Diet garam <2 1. KU
tahun (dipstik) gr/hari
2. DM tipe 2
Nefrotic nefropati Cek Intake Cairan
2. TTV
3. Ureum : 97 state albumin dibatasi 3. Ureum
4. Kreatinin : 1,20
3.2 darah Furosemid
dan
5. GFR : 74 proteinuri Faal ginjal Creatinin
6. Hipoalbumin
7. Asites e
8. Edema tungkai
9. Proteinuria
Problem Diagnos Planning Planning
Problem Clue List Planning Terapi
List a Kerja Diagnosa Monitoring
1. Laki-laki usia 60 4. Urinary 2.1 UTIs UL 1. KU
tahun tract 2. TTV
2. Febris
Kultur - Paracetamol
infections urin 3x500mg PO 3. Personal
3. Malaise
4. Cephalgi
Hygiene
5. DM tipe 2 - Infus Levofloxacin
6. Leukositosis 1x750mg
7. Trombositopeni - steroid
8. Penurunan PCV
9. Peningkatan LED
10. Prot: 1+
11. Urobilinogen:2+
12. Leucocyte 2+
13. Blood 3+
14. Keton (-)
15. Eritrocyte: 10-15 lpb
16. Leucocyte : 4-6 lpb
17. Lain2 : bakteri +
jamur +
Diabetes mellitus

42
Perkeni, 2011
Etiologi dan patofisiologi

Sedentary life style, Peningkatan kerja sel


obesitas, konsumsi pankreas, Peningkatan
karbohidrat tinggi, kerusakan reseptor produksi insulin
dll insulin

Overused sel , Kerusakan reseptor Gangguan


Desensitasi reseptor insulin, kerusakan transportasi glukosa
insulin sel ke dalam sel

hiperglikemia
Diagnosa Hiperglikemi pada Tn. P

Pasien datang ke IGD dengan KU: badan lemes


Cephalgia
Riw. Diabetes
GDA : 357

45
Cek : SE (K+,Na+,Mg2+,Cl-
,bikarbonat,fosfat), Asam basa
Konfirmasi Dx MRS ; ICU(pH<7.00 (pH, HCO3-,PCO2, B-
(TRIAS) atau tidak sadar) hydroxybutyrate)
Fx Renal (kreatin, output urin)

Cairan : 2-3L NaCl 0.9% dalam Insulin short-acting IV 0.1 Ax : Faktor pencetus
1-3 jam I (10-20mL/kg per U/kg/jam (infus IV) naikkan 2-
3x nya kalua tidak respon dalam
(noncompliance, infeksi,
jam); NaCl 0.45% 250-
500mL/jam; D5% dan 0,45% 2-4 jam. trauma, hamil, infark,
NaCl 150-250mL/jam sampai Bila K+ 3.3mEq/L jangan diberi kokain) manajemen
BG 250mg/dL insulin sampai K+ normal (kultur, CXR, EKG)

Cek glukosa kapiler tiap Replace K+: 10mEq/jam bila K+<5.0-


Monitor BG, nadi, RR, 5.2 mEq/L ( atau 20-30 mEq/L infus),
1-2jam; SE
kesadaran, intake EKG normal, urin flow dan kreatin
(K+,bikarbonat, fosfat) normal. K+<3.5mEq/L / pemberian
dan anion gap tiap 4jam cairan dan output tiap bikarbonat 40-80 mEq/jam . K+
>5.2 mEq/L jangan beri suplemen K+
dalam 24 jam awal 1-4 jam sampai Kalium terkoreksi.

Lanjutkan terapi sampai Insulin long acting segera


pasien stabil. Goal : glukosa setelah pasien makan.
150-250mg/dL dan asidosis
tertangani. Infus insulin
Beri jarak 2-4jam antara
diturunkan 0.05- infus insulin dengan
0.1/U/kg/jam injeksi insulin SC
KAD KHONK
Hiperglikemi
TRIAS :
Poliuri beberapa minggu terakhir
1.HIPERGLIKEMI BB turun
2.ANION GAP METABOLIC ACIDOSIS Tanpa asidosis metabolik dan ketosis
3.KETONEMIA Prevalensi lebih jarang
DM tipe-2 usia tua
Dehidrasi, hiperosmolalitas, hipotensi, takikardi, penurunan
kesadaran
Faktor pencetus :
-Infeksi (pneumonia, UTI, sepsis) Faktor pencetus :
-Penghentian insulin atau terapi insulin yang tidak adekuat - Infeksi ( sepsis, pneumonia)
-Penderita baru (DM) - Kardiovaskuler (IM,stroke)
-Penyakit akut (IMA, stroke, pankreatitis akut, GGA,
kolesistitis)
-Obat steroid

47
KHONK

- Komplikasi akut hiperglikemi


- Tanpa adanya ketosis
- Faktor pencetus orang tua dengan DM, infeksi
(tersering), pengobatan, DM tidak terdiagnosis,
penyalahgunaan obat dan penyakit penyerta
- Rasa lemah,gg. Penglihatan
- mual, muntah (jarang)
- Perubahan status mental (disorientasi sampai
koma)

Secara klinis HHNK akan sulit dibedakan dengan KAD


terutama bila hasil LAB seperti glukosa darah, keton dan BGA belum ada hasilnya.
Berikut sebagai beberapa gejala dan tanda sebagai pegangan :
Sering pada usia lanjut >60 TH, semakin muda semakin kurang.
Hampir separuh pasien tidak mempunyai riwayat DM atau DM tanpa insulin
Mempunyai penyakit dasar lain, ditemukan 85%.

PAPDI ed VI, 2014


48
insulin
Insulin kerja pendek : RHI
Insulin kerja cepat : Aspart, Lispro, Glulisin
Insulin kerja menengah : NPH, Lente
Insulin Campuran tetap atau FDC yakni
insulin kerja pendek dan kerja menengah :
Lispro 75/25, aspartat 70/30
Insulin kerja panjang : glargin, detemir
Insulin kerja sangat panjang : ultralente
DM meningkatkan resiko infeksi

Pada sebuah studi in vitro didapatkan hasil bahwa hipergilkemia seperti


yang terjadi pada diabetes melitus dapat merusak performa
Polymorphonuclear (PMN). Seperti diketahui bahwa PMN ini berperan besar
dalam innate immune system. Pada pasien diabetes melitus telah diteliti
bahwa terjadi penurunan fungsi sel PMN, aderens ke endotel, kemotaksis,
dan fagositosis dan kemampuan bakterisid. Hiperglikemia terbukti
memperpanjang durasi respon sitokin. Hal ini diperkirakan berhubungan
diabetes tipe 2 yaitu ditemukan perpanjangan waktu dalam produksi sitokin.

51
Sebuah literatur mengemukakan tentang hasil penelitian preklinik dan
klinik mengenai terjadinya sepsis pada diabetes. Di antaranya, dikemukakakan
bahwa diabetes melitus berdampak langsung terhadap adaptive immune
system.
Hasil penelitian Spatz et al, menunjukkan terjadi penurunan proliferasi
dan gangguan fungsi sel T yang berpengaruh terhadap produksi antiinflamasi
dan proinflamasi serta defek pada Antigen Presenting Cell (APC). Mekanisme
lain yang diduga berkaitan dengan perkembangan sepsis pada pasien diabetes
melitus adalah bahwa diabetes melitus memicu disfungsi endotel, kemotaksis,
fagositosis, dan bacterial killing.

52
ISK (infeksi saluran kemih)
Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme
dalam urin.

1. ISK bawah Faktor resiko :


Perempuan : sistitis, sindrom Usia
uretra akut (SUA)
DM
Laki-laki : sistitis, prostatitis,
Kateter
epididimis dan uretritis
Antibiotik
2. ISK atas
Perawatan di ICU
PNA
Perawatan kesehatan jangka panjang
PNK
Keganasan hematologi
Pasien hemodialisa

53
Diagnosa ISK pada Tn. P

Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan


Penunjang
1.Laki-laki 60 tahun 1. Lekositosis
2. Leukosit urin : 4-
6 lpb
3. Lain2 : bakteri +
jamur +
Faktor2 yang meningkatkan kepekaan
terhadap ISK
Genetik Biologis Perilaku Lainnya

Status nonsekretorik Kelainan kongenital Senggama Operasi urogenital


Antigen golongan darah Urinary tract obs Penggunaan diafragma, Terapi esteroge
ABO truction kondom, terapi
Riwayat infeksi saluran spermisida, penggunaan
kemih sebelumnya antibiotik

Diabetes
Inkontinensi

55
Presentasi klinis ISK

PNA ISK bawah (sistitis) SUA

Presentasi klinis PNA seperti panas Presentasi klinis sistitis seperti sakit Presentasi klinis SUA sulit
tinggi (39.5-40.5oC), disertai suprapubik, polakisuria, nokturia, dibedakan dengan sistitis. SUA
menggigil dan sakit pinggang. disuria, dan stranguria sering ditemukan pada perempuan
Presentasi klinis PNA ini sering usia antara 20-50 tahun.
didahului gejala ISK bawah (sistitis).
SUA dibagi 3 :
1. SUA dengan piuria
2. SUA dengan leukosituri
3. SUA tanpa piuri dan biakan
urin steril

56
DM + UTIs
Pada pasien DM konsentrasi glukosa tinggi dalam urin dapat meningkatkan
pertumbuhan bakteri patogen.
mengakibatkan kondisi ini menjadi kondusif untuk ISK.

Bakteriuria pada pasien dengan diabetes dapat mengakibatkan infeksi berat


seperti pielonefritis emphysematous, nekrosis papiler, abses perinefrik, dan
candida pielonefritis

Source : Diabetes and sepsis : preclinical finding and clinical


revelance, 2011.

57
Diagnosa hipoalbumin
pada Tn. P

Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan


Penunjang
1.Laki-laki 60 tahun 1. Asites 1. Proteinuria
2. Pitting odem 2. Hipoalbumin
tungkai
HIPOALBUMIN pada TN. P

Komplikasi kronik DM --- DM nefropati -- terjadi kelainan


glomerulus disebabkan oleh denaturasi protein karena tingginya
kadar glukosa, hiperglikemi dan HT intraglomerular ---
kelaianan/perubahan terjadi pada membran basalis glomerulus
dengan proliferasi dari sel2 mesangium --- akan menyebabkan
glomerulosklerosis dan berkurangnya aliran darah, sehingga terjadi
perubahan2 pada permeabilitas membran basalis glomerulus yang
ditandai dengan timbulnya albuminuria.

59
Diagnosa Cushing
Syndrome pada Tn. P

Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan


Penunjang
1.Laki-laki 60 tahun 1. Striae 1. Lekositosis
2.Riwayat minum gravidarum 2. Hiperglikemi
obat2an s 2. Pitting odem
tungkai

You might also like