Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Hari Wahyu Nugroho, dr.,Sp.A., M.Kes
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
4 hari SMRS 3 hari SMRS 1 hari SMRS
Pasien demam tinggi. Demam Pasien dibawa ke klinik, Demam tidak kunjung
dirasakan sepanjang hari, diberi obat penurun panas mereda.
turun dengan obat penurun dan vitamin, namun keluhan Mulai muncul bercak-bercak
panas, setelah itu kembali tidak membaik. kemerahan pada area wajah,
tinggi. menyebar ke seluruh tubuh.
Batuk (+) hilang timbul, Demam (+) semakin tinggi, Bercak bercak ukuran
muncul sewaktu-waktu, dahak naik turun dengan penurun bervariasi 0,5 cm, berwarna
sulit dikeluarkan. panas. kemerahan, permukaan datar
Pilek, kejang, dan nyeri berbatas tegas dengan kulit
tenggorokkan disangkal. di sekitarnya, beberapa
Batuk (+) intensitas
Telinga berdenging, keluar berkonfluensi, disertai rasa
meningkat, dahak sulit
cairan dari telinga disangkal gatal dan panas
dikeluarkan.
BAB 1 kali sehari, konsistensi Pasien kemudian dibawa oleh
lunak, berwarna kecoklatan. ibunya ke puskesmas, dan
BAK berwarna kekuningan, 4 memperoleh obat penurun
kali sehari. Nyeri saat BAK panas.
ataupun BAK tak lampias
disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
Lingkungan
Riwayat keluhan demam dengan bercak kemerahan
diseluruh tubuh : disangkal
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Lahir dari ibu usia 28 tahun dengan umur kehamilan 9 bulan secara
spontan di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta.
BBL : 3000 gram dan PBL : 50 cm, langsung menangis kuat segera
setelah lahir dan tidak ada kebiruan.
Kesimpulan : imunisasi dasar tidak sesuai jadwal Kemenkes 2014, pasien tidak
melakukan imunisasi campak
Riwayat Petumbuhan dan
Perkembangan
Motorik Kasar Bahasa
Mengangkat kepala : 3 bulan Bersuara aah/ooh : 3 bulan
Tengkurap kepala tegak : 4 bulan Berbicara : 12 bulan
Duduk sendiri : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berjalan : 11 bulan
Saat ini pasien berusia 5 tahun 4 bulan, pasien sehari -hari bersekolah di taman
kanak kanak dan bermain dengan teman seusianya.
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
Riwayat Makan Minum Anak
Usia 0-6 bulan : ASI diselingi dengan ASB, frekuensi
minum ASI dan ASB tiap kali bayi menangis dan
tampak kehausan, sehari biasanya lebih dari 8 kali dan
lama menyusui 10 menit, bergantian kiri kanan.
COR Pulmo
Inspeksi : iktus kordis Inspeksi :
tidak tampak pengembangan dada kanan
Palpasi : iktus kordis =kiri
teraba di SIC IV linea Palpasi : fremitus raba
parasternalis sinistra, tidak kanan =kiri
kuat angkat, thrill (-) Perkusi : sonor / Sonor
Perkusi : batas jantung di semua lapang paru
kesan tidak melebar Auskultasi : suara dasar
Auskultasi : bj I-II vesikuler (+/+), RBK (-/-),
intensitas normal, reguler, RBH (-/-)
bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ekstremitas
Inspeksi : dinding perut
setinggi dinding dada Telinga
Auskultasi : bising usus (+)
normal Leher
Perkusi
Hidung : tympani
Palpasi
ADP teraba kuat, CRT <2
: nyeri tekan (-),
supel,
Mulut hepar dan lien tidak
teraba membesar, turgor
kembali cepat.
Leher
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Mulut
Status Neurologis
Ad vitam dubia ad
bonam
Ad sanam ad bonam
Ad fungsionam
ad bonam
Follow Up
Tanggal Jam Pemeriksaan
A:
S: demam (+) ,mata merah (+), 1. Morbili stadium erupsi
batuk (+) pilek (-), makan minum 2. Gizi baik
(+), sesak napas (-), muntah (-),
BAB (-), BAK (+) P:
Terapi
TV: HR = 113 x/menit Diet nasi lauk 1200 kkal
RR = 26 x/menit IVFD D5 NS 52 cc/jam
t =37.8 C (36,9-37.9C) Parasetamol (15mg/kgBB/hari ) 200
12/08/2017 per axila mg/8jam po
06.00 Cetirizine syrup ( 0.25mg/kgBB/hari)
(DPH 1)
Kulit : warna sawo matang, 5 mg/24 jam po
regio generalisata tampak Vitamin A 100.000 IU po
bercak makulopapular eritem
multiple, ukuran bervariasi Monitoring
milier lenticular. Kondisi umum dan vital sign, saturasi
oksigen per 8 jam
Mata : injeksi konjungtiva (+/+) Balance cairan dan diuresis per 8 jam
Mulut : Coplic spot (-), Awasi tanda komplikasi
Eritrosit Normokrom, normosit, sel cerutu, eritroblast (-)
Leukosit Jumlah dalam batas normal,neutrofilia, hipergranulasi
neutrophil, sel muda (-)
Protein Negatif
Glukosa Normal
Keton Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif
Eritrosit Negatif
Mikroskopis
Tabel 1.3. Eritrosit
Leukosit
4.1 /uL
1.3/ LPB
Pemeriksaan Lab Epitel
Epitel skuamosa 0-2
Urinalisa 12 Agustus Epitel transisional Negatif
Epitel bulat Negatif
2017 Silinder
Hyline 0/LPK
Granulated Negatif
Leukosit Negatif
Yeast like cell Negatif
Mukus 0.93
Sperm 0.0
Konduktivitas 11.5
Lain-Lain Erito 0-1/LPB, Leu 1-2/LP, Bakteri (+), Benang Mukus (+)
Makroskopis
Konsistensi Lunak
Warna Coklat
Lendir Negatif
Lemak Negatif
Pus Negatif
Makanan tidak tercerna Negatif
Parasit Negatif
Mikroskopis
Tabel 1.4. Sel epitel Negatif
Pemeriksaan Leukosit Negatif
Parasitologis Tinja Eritrosit Negatif
tanggal 12 Agustus Makanan tidak tercerna Negatif
2017 Telur cacing Negatif
Larva cacing Negatif
Proglotid cacing Negatif
Protozoa Negatif
Yeast/pseudohifa Negatif
Follow Up
Tanggal Jam Pemeriksaan
A:
1. Morbili stadium konvalesen
2. Gizi baik
Monitoring
Kondisi umum dan vital sign,
saturasi oksigen per 8 jam
Analisis Kasus
TINJAUAN
PUSTAKA
Morbilli
Campak
Nama Lain Measles
Diameter : 100 -
200 nm, dengan Mempunyai dua membrane yang
mennyelimuti glikoprotein yang berfungsi
diameter rata-rata penting dalam perjalanan pathogenesis virus
: 150 nm.
Sensitif terhadap Hidup < 2 jam dalam suhu ruangan
suhu panas Bertahan di udara akan selama 30 menit atau lebih.
Dapat bertahan hidup hingga berpuluh tahun di suhu -70C.
terinaktivasi setelah terinaktivasi di lingkungan asam (Ph < 5), paparan sinar UV, dan
30 menit di suhu larutan sodium hypochlorite 1%, alcohol 70%, dan formalin.2,4
56C
6 Struktur Penting Lapisan Protein
Pembentuk Virus Morbilli
Protein H (Hemagglutinin)
Berperan penting dalam perlekatan virus ke sel
penderita.
Protein F (Fusion)
Meningkatkan penyebaran virus dari sel ke sel.
Protein M (Matrix)
Di permukaan dalam lapisan pelindung virus
berperan penting dalam penyatuan virus.
Protein NP (Nucleoprotein)
Berperan sebagai struktur protein nucleocapsid
Transmisi Virus Morbilli
Transmisi lewat droplet Atau yang lebih jarang
atau kontak langsung terjadi , penularan
dengan secret nasal terjadi lewat airborne
atau tenggorok dari droplet yang
anak yang terinfeksi teaerosoliasi
Hari ke 2-3
Hari ke 5-7
Hari ke 11-17
Menginfeksi sel Menyebar Viraemia sekunder Setelah infeksi dan
muncul virus ada di darah,
epitel infeksi ke saluran
respiratorium sistem Infeksi dan
replikasi virus pada pernapasan, dan
di nasopharynx retikuloendotel kulit, konjungtiva, organ-organ tubuh
ial traktus lainnya, dan
Replikasi di mengalami
respiratorius, dan
kelenjar limfe organ lain seperti penurunan secara
regional spleen, timus, cepat dalam
pulmo, liver, dan beberapa hari.
renal
Gejala-gejala ini akan memberat 2-4 hari sebelum ruam kemerahan muncul
dan memuncak di hari pertama ruam kemerahan timbul.
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Gejala sesuai
stadium
Kadar IgM
meningkat setelah
Kopliks spot
7-10 hari dan
ditemukan pada 60-
menurun cepat, dan
Riwayat 70% pasien dengan
ketika di minggu 6-8
morbili
imunisasi sudah jarang dapat
dideteksi.
Diagnosis Banding
Tatalaksana
Antipiretik
(parasetamol 10 -15
Tirah baring mg/kgBB/dosis
diberikan setiap 4
jam)
Vitamin A
Vitamin A diberikan satu kali perhari selama 2 hari
dengan dosis sebagain berikut:
Gejala Awal
Gejala Lanjutan
Jenis Strain
Kemasan
ibu hamil,
anak dengan imunodefisiensi primer,
pasien tuberkulosis yang tidak diobati,
pasien kanker atau transplantasi organ, pengobatan
imunosupresif jangka panjang atau
anak immunocompromised yang terinfeksi HIV.
Anak terinfeksi HIV tanpa imunosupresi berat
dan tanpa bukti kekebalan terhadap campak,
bisa mendapat imunisasi campak.
Reaksi KIPI Campak
Ruam dapat dijumpai pada
Demam pada 5-15% kasus,
5% resipien, yang timbul
yang dimulai pada hari ke 5-
pada hari ke 7 s/d 10
6 sesudah imunisasi, dan
sesudah imunisasi dan
berlangsung selama 5 hari.
berlangsung selama 2-4 hari.