You are on page 1of 57

PRESENTASI KASUS

Seorang Anak Laki Laki Usia 5


Tahun 4 Bulan dengan Morbili

Raden Roro Anindya Prabasary G99152074/I - 5


Ni Nyoman Widyastuti Lestari G99152071/I - 6

Pembimbing :
Hari Wahyu Nugroho, dr.,Sp.A., M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2017
Identitas Pasien
Nama
An. YDP
Umur
5 tahun 4 Bulan
Jenis Kelamin
Laki-laki
Alamat
Pasar Kliwon
Berat Badan
18 kg
Tinggi Badan
110 cm
Keluhan Utama

Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
4 hari SMRS 3 hari SMRS 1 hari SMRS
Pasien demam tinggi. Demam Pasien dibawa ke klinik, Demam tidak kunjung
dirasakan sepanjang hari, diberi obat penurun panas mereda.
turun dengan obat penurun dan vitamin, namun keluhan Mulai muncul bercak-bercak
panas, setelah itu kembali tidak membaik. kemerahan pada area wajah,
tinggi. menyebar ke seluruh tubuh.
Batuk (+) hilang timbul, Demam (+) semakin tinggi, Bercak bercak ukuran
muncul sewaktu-waktu, dahak naik turun dengan penurun bervariasi 0,5 cm, berwarna
sulit dikeluarkan. panas. kemerahan, permukaan datar
Pilek, kejang, dan nyeri berbatas tegas dengan kulit
tenggorokkan disangkal. di sekitarnya, beberapa
Batuk (+) intensitas
Telinga berdenging, keluar berkonfluensi, disertai rasa
meningkat, dahak sulit
cairan dari telinga disangkal gatal dan panas
dikeluarkan.
BAB 1 kali sehari, konsistensi Pasien kemudian dibawa oleh
lunak, berwarna kecoklatan. ibunya ke puskesmas, dan
BAK berwarna kekuningan, 4 memperoleh obat penurun
kali sehari. Nyeri saat BAK panas.
ataupun BAK tak lampias
disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang

6 jam SMRS Saat di IGD RSDM

Demam (+) semakin tinggi, naik Pasien sadar penuh


turun dengan penurun panas. Masih demam, batuk (+),
bercak kemerahan semakin bercak - bercak merah
bertambah banyak dan ditemukkan merata diseluruh
menyebar di wajah, dada, tubuh. Kedua mata berair dan
perut, punggung, dan berwarna kemerahan.
ekstremitas Tidak ada mual dan muntah.
Pasien kemudian dibawa Nyeri perut tidak dirasakan.
kembalik ke Puskesmas Mimisan ataupun keluar cairan
Oleh karena keterbatasan dari telinga disangkal. BAK
fasilitas pasien di rujuk ke Rs. terakhir 1 jam SMRS, berwarna
Dr Moewardi kekuningan. BAB konsistensi
padat, diare disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat kejang deman : (+) kejang demam usia 9
bulan
Riwayat mondok : disangkal
Riwayat keluhan demam dengan bercak kemerahan
diseluruh tubuh : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluhan demam dengan bercak kemerahan
diseluruh tubuh : disangkal

Lingkungan
Riwayat keluhan demam dengan bercak kemerahan
diseluruh tubuh : disangkal
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Lahir dari ibu usia 28 tahun dengan umur kehamilan 9 bulan secara
spontan di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta.

BBL : 3000 gram dan PBL : 50 cm, langsung menangis kuat segera
setelah lahir dan tidak ada kebiruan.

Rajin kontrol kehamilan, ANC lengkap, tidak ada keluhan selama


kehamilan, Ibu rutin meminum vitamin yang diberikan oleh bidan

Kesan : dalam batas normal.


Imunisasi
Jenis I II III IV
1. BCG 1bulan - - -
2. DPT 2bulan 3 bulan 4 bulan -
3. Polio 2 hari 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4. Campak - - - -
5. Hepatitis B Lahir 2 bulan 3 bulan -

Kesimpulan : imunisasi dasar tidak sesuai jadwal Kemenkes 2014, pasien tidak
melakukan imunisasi campak
Riwayat Petumbuhan dan
Perkembangan
Motorik Kasar Bahasa
Mengangkat kepala : 3 bulan Bersuara aah/ooh : 3 bulan
Tengkurap kepala tegak : 4 bulan Berbicara : 12 bulan
Duduk sendiri : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berjalan : 11 bulan

Motorik halus Personal sosial


Memegang benda : 4 bulan Tersenyum : 2 bulan
Tepuk tangan : 9 bulan

Saat ini pasien berusia 5 tahun 4 bulan, pasien sehari -hari bersekolah di taman
kanak kanak dan bermain dengan teman seusianya.
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
Riwayat Makan Minum Anak
Usia 0-6 bulan : ASI diselingi dengan ASB, frekuensi
minum ASI dan ASB tiap kali bayi menangis dan
tampak kehausan, sehari biasanya lebih dari 8 kali dan
lama menyusui 10 menit, bergantian kiri kanan.

Usia 6-8 bulan : bubur susu 2-3 kali sehari satu


mangkok kecil, dengan diselingi dengan ASI jika bayi
lapar. Buah pisang/pepaya sekali sehari satu potong
(siang hari).

Usia 8-12 bulan : nasi tim 3 kali sehari satu mangkok


kecil dengan sayur hijau/wortel, lauk ikan /tempe,
dengan diselingi dengan ASI jika bayi masih lapar. Buah
pepaya/pisang sehari 2 potong.

Usia 1 tahun - sekarang : diperkenalkan dengan


makanan dewasa dengan sayur bervariasi dan lauk
ikan, ayam /tempe, porsi menyesuaikan, 3 kali sehari.
ASI masih tapi hanya kadang-kadang. Buah
pepaya/pisang/jeruk jumlah menyesuaikan.
Pohon Keluarga
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Tanda Vital
HR: 121x/menit, isi cukup,
Tampak sakit sedang,
tegangan cukup
kompos mentis
RR: 26x/menit, reguler,
(GCS:E3V5M6),
kedalaman cukup
TB : 18 kg
Suhu : 37.8 C (per axiller)
BB : 110 cm
SiO2: 98%
Kesan gizi baik
Pemeriksaan Fisik
Status Gizi Kulit
Umur : 5 tahun 4 bulan, BB :18 Warna sawo matang, warna sawo
kg, TB : 110 cm matang, ujud kelainan kulit (+), regio
BB/U : 18/19 x 100% = generalisata tampak bercak
94,47 % (P25 < BB/U< P50) makulopapular eritem multiple,
normoweight ukuran bervariasi milier lenticular.
Kepala
TB/U : 110/112 x 100
% = 98,21% (P25 < TB/U< P50)
normoheight
BB/TB : 18/17 x 100 % =
105,88% (P25 < BB/TB< P50) gizi
baik
Kesan : Gizi baik secara
antropometri (CDC, 2000)
Pemeriksaan Fisik
Kepala Mulut
mesosefal, UUB sudah menutup, LK= bibir sianosis (-), uvula ditengah,
50 cm (-2 SD< LK< +2SD skala tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring
Nellhouse) Normosefal hiperemis (-), coplic spot (-)
Mata Telinga
mata cekung (-/-), injeksi normotia, sekret (-/-)
konjungtiva (+/+), sklera ikterik (-/-),
pupil isokor (2mm/2mm), reflek Leher
cahaya (+/+) trakea di tengah, KGB tidak
membesar
Hidung
nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), Lymphonodi
darah (-/-) retroaurikuler : tidak membesar
Thorax Submandibular : tidak membesar
normochest, retraksi (-), gerakan
simetris kanan kiri
Pemeriksaan Fisik

COR Pulmo
Inspeksi : iktus kordis Inspeksi :
tidak tampak pengembangan dada kanan
Palpasi : iktus kordis =kiri
teraba di SIC IV linea Palpasi : fremitus raba
parasternalis sinistra, tidak kanan =kiri
kuat angkat, thrill (-) Perkusi : sonor / Sonor
Perkusi : batas jantung di semua lapang paru
kesan tidak melebar Auskultasi : suara dasar
Auskultasi : bj I-II vesikuler (+/+), RBK (-/-),
intensitas normal, reguler, RBH (-/-)
bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ekstremitas
Inspeksi : dinding perut
setinggi dinding dada Telinga
Auskultasi : bising usus (+)
normal Leher
Perkusi
Hidung : tympani
Palpasi
ADP teraba kuat, CRT <2
: nyeri tekan (-),
supel,
Mulut hepar dan lien tidak
teraba membesar, turgor
kembali cepat.

Urogenital : phimosis (-)


Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Telinga

Leher
Hidung

Mulut
Telinga

Leher

Mulut
Status Neurologis

Refleks Refleks Meningeal


Fisiologis Patologis Sign
Achiles : +2/+2 Babinsky : -/- Kaku kuduk : -
Patella : +2/+2 Chaddock : -/- Kernig : -
Biceps : +2/+2 Openheim : -/- Brudzinski I : -
Triceps : +2/+2 Gordon : -/- Brudzinki II : -
Schuffner : -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium darah tanggal 12 08 2017
Hematologi rutin
Hb 11,5 g/dL
Hct 35 %
AL 3.3 103 /L
AT 163.103 /L
AE 4.51.106/L
Indeks eritrosit
MCV 76.8 /um
MCH 25.5 pg
MCHC 33.2 g/dl
RDW 11.9 %
MPV 8.3 fl
PDW 17 %
Hitung jenis
Eosinofil 0.40 %
Basofil 0.20%
Neutrofil 61.00 %
Limfosit 32.70 %
Monosit 5.70 %
Golongan darah O
Daftar Masalah

Anak lelaki umur 5 tahun 4 bulan dengan :


1. Febris hari ke 4
2. Bercak bercak makulopapuler eritematous multiple,
menyebar secara sentrifugal dari wajah, tubuh,
hingga ekstremitas.
3. Batuk berdahak
4. Konjungtivitis
5. Riwayat kejang demam sebelumnya (+)
Diagnosis Banding

1. Morbili stadium erupsi dd rubella dd exanthema


subitum dd erythema infectiosum
2. Gizi baik
Diagnosis Kerja
1. Morbili stadium erupsi
2. Gizi baik
Tatalaksana
Diet nasi lauk 1200 kkal
IVFD D5 NS 52 cc/jam
Parasetamol (15mg/kgBB/hari ) 200
mg/8jam po
Cetirizine syrup ( 0.25mg/kgBB/hari) 5
mg/24 jam po
Vitamin A 200.000 IU po
Tatalaksana
Monitoring
Kondisi umum dan vital sign per 8 jam
Balance cairan dan diuresis per 8 jam
Awasi tanda komplikasi
Planning
Urinalisa
Feses rutin
Gambaran Darah tepi
Edukasi
Kompres hangat jika demam dan menjelakan kondisi pasien
terhadap orang tua pasien
Prognosis

Ad vitam dubia ad
bonam

Ad sanam ad bonam

Ad fungsionam
ad bonam
Follow Up
Tanggal Jam Pemeriksaan

A:
S: demam (+) ,mata merah (+), 1. Morbili stadium erupsi
batuk (+) pilek (-), makan minum 2. Gizi baik
(+), sesak napas (-), muntah (-),
BAB (-), BAK (+) P:
Terapi
TV: HR = 113 x/menit Diet nasi lauk 1200 kkal
RR = 26 x/menit IVFD D5 NS 52 cc/jam
t =37.8 C (36,9-37.9C) Parasetamol (15mg/kgBB/hari ) 200
12/08/2017 per axila mg/8jam po
06.00 Cetirizine syrup ( 0.25mg/kgBB/hari)
(DPH 1)
Kulit : warna sawo matang, 5 mg/24 jam po
regio generalisata tampak Vitamin A 100.000 IU po
bercak makulopapular eritem
multiple, ukuran bervariasi Monitoring
milier lenticular. Kondisi umum dan vital sign, saturasi
oksigen per 8 jam
Mata : injeksi konjungtiva (+/+) Balance cairan dan diuresis per 8 jam
Mulut : Coplic spot (-), Awasi tanda komplikasi
Eritrosit Normokrom, normosit, sel cerutu, eritroblast (-)
Leukosit Jumlah dalam batas normal,neutrofilia, hipergranulasi
neutrophil, sel muda (-)

Tabel 1.2. Pemeriksaan


Lab GDT 2 Agustus Trombosit Jumlah dalam batas normal,makrotrombosit,
2017 clumping (+), di beberapa lapang pandang
Simpulan Neutrofilia relatif susp ec proses kronis dd defisiensi
besi disertai proses infeksi
Sekresi
Makroskopis
Warna yellow
Kejernihan Clear
Kimia Urin
Berat jenis 1.011
pH 6.05
Leukosit Negatif
Nitrit Negatif

Protein Negatif
Glukosa Normal
Keton Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif
Eritrosit Negatif
Mikroskopis
Tabel 1.3. Eritrosit
Leukosit
4.1 /uL
1.3/ LPB
Pemeriksaan Lab Epitel
Epitel skuamosa 0-2
Urinalisa 12 Agustus Epitel transisional Negatif
Epitel bulat Negatif
2017 Silinder
Hyline 0/LPK
Granulated Negatif
Leukosit Negatif
Yeast like cell Negatif
Mukus 0.93
Sperm 0.0
Konduktivitas 11.5
Lain-Lain Erito 0-1/LPB, Leu 1-2/LP, Bakteri (+), Benang Mukus (+)
Makroskopis
Konsistensi Lunak
Warna Coklat
Lendir Negatif
Lemak Negatif
Pus Negatif
Makanan tidak tercerna Negatif
Parasit Negatif
Mikroskopis
Tabel 1.4. Sel epitel Negatif
Pemeriksaan Leukosit Negatif
Parasitologis Tinja Eritrosit Negatif
tanggal 12 Agustus Makanan tidak tercerna Negatif
2017 Telur cacing Negatif
Larva cacing Negatif
Proglotid cacing Negatif
Protozoa Negatif
Yeast/pseudohifa Negatif
Follow Up
Tanggal Jam Pemeriksaan

S: demam (+) menurun, batuk (-), pilek (-


),mual muntah (-), sesak napas (-), A :
mata merah (-), makan (+), minum (+), 1. Morbili stadium konvalesen
BAK (+) kekuningan, BAB 1x lembek 2. Gizi baik

O: Tampak sakit sedang, CM


TV: HR = 109 x/menit P:
RR = 26 x/menit Terapi :
t = 37,6 C(36,8-37.7C) Diet nasi lauk 1200 kkal
peraxila IVFD D5 NS 52 cc/jam
13 Juli 2017 Parasetamol
06.00 SiO2 : 99%
(DPH 2) Balance Cairan: + 80 ml/hari (15mg/kgBB/hari ) 200
Diuresis. : 1,7 mg/kgbb/jam mg/8jam po kp
Cetirizine syrup
Kulit: warna sawo matang, regio (0.25mg/kgBB/hari) 5
generalisata bercak mg/24 jam po
makulopapuler,multiple,
hiperpigmentasi dan sebagian Monitoring
berwarna eritematous (+) Kondisi umum dan vital sign,
Mata: injeksi konjungtiva (+/+) saturasi oksigen per 8 jam
perbaikkan Awasi tanda komplikasi
Follow Up
Tanggal Jam Pemeriksaan

A:
1. Morbili stadium konvalesen
2. Gizi baik

S: tidak ada demam, batuk (+), pilek (-


),mual muntah (-), sesak napas (-), mata P :
merah (-), makan (+), minum (+), BAK Terapi :
(+) kekuningan, BAB 1x lembek Diet nasi lauk 1200 kkal
IVFD D5 NS 52 cc/jam
O: Tampak sakit sedang, CM Parasetamol (15mg/kgBB/hari
14 Juli 2017 TV: HR = 100 x/menit ) 200 mg/8jam po kp
06.00 Cetirizine syrup (
(DPH 3) RR = 26 x/menit
t = 36.5 C(36,8-37.7C) 0.25mg/kgBB/hari) 5
mg/24 jam po
Kulit: bercak makulopapuler
hiperpigmentasi multiple generalisata Plan :
(+) disertai skuama halus disekitarnya Jika bebas demam dan nafsu
Mata : injeksi konjungtiva (-/-) makan baik, rawat jalan

Monitoring
Kondisi umum dan vital sign,
saturasi oksigen per 8 jam
Analisis Kasus
TINJAUAN
PUSTAKA
Morbilli

Bahasa Morbus , artinya penyakit


Latin Rubeolus, artinya kemerahan

Campak
Nama Lain Measles

Penyakit infeksi virus menular umumnya


pada anak usia 3-4 tahun , usia sekolah
Epidemiologi
Dunia tahun 2013 : 145.700 kematian (berkisar
400 kematian setiap hari atau 16 kematian setiap
jam) pada sebagian besar anak kurang dari 5
tahun

Selama periode 4 tahun,


kasus campak lebih
Laporan DirJen PP&PL
Frekuensi KLB : 173 banyak terjadi pada
DepKes RI tahun 2014,
kejadian dengan 2.104 kelompok umur 5-9
jumlah kasus campak
kasus. tahun (3591 kasus) dan
mencapai 12.222 kasus.
pada kelompok umur 1-4
tahun (3383 kasus)1,2
Etiologi
Penyakit virus akut
yang disebabkan oleh famili yang sama dengan : virus gondongan
(mumps), virus parainfluenza, virus human
RNA virus genus metapneumovirus, dan RSV (Respiratory
Morbillivirus, famili Syncytial Virus).
Paramyxoviridae

Diameter : 100 -
200 nm, dengan Mempunyai dua membrane yang
mennyelimuti glikoprotein yang berfungsi
diameter rata-rata penting dalam perjalanan pathogenesis virus
: 150 nm.
Sensitif terhadap Hidup < 2 jam dalam suhu ruangan
suhu panas Bertahan di udara akan selama 30 menit atau lebih.
Dapat bertahan hidup hingga berpuluh tahun di suhu -70C.
terinaktivasi setelah terinaktivasi di lingkungan asam (Ph < 5), paparan sinar UV, dan
30 menit di suhu larutan sodium hypochlorite 1%, alcohol 70%, dan formalin.2,4

56C
6 Struktur Penting Lapisan Protein
Pembentuk Virus Morbilli
Protein H (Hemagglutinin)
Berperan penting dalam perlekatan virus ke sel
penderita.

Protein F (Fusion)
Meningkatkan penyebaran virus dari sel ke sel.

Protein M (Matrix)
Di permukaan dalam lapisan pelindung virus
berperan penting dalam penyatuan virus.

Protein L (Large), dan P (Polymerase


phosphoprotein)
Berperan dalam aktivitas polimerasi RNA virus

Protein NP (Nucleoprotein)
Berperan sebagai struktur protein nucleocapsid
Transmisi Virus Morbilli
Transmisi lewat droplet Atau yang lebih jarang
atau kontak langsung terjadi , penularan
dengan secret nasal terjadi lewat airborne
atau tenggorok dari droplet yang
anak yang terinfeksi teaerosoliasi

Kontak tidak langsung


lewat benda-benda
yang baru dipegang
oleh pasien morbili
Hari ke 0

Hari ke 2-3

Hari ke 5-7

Hari ke 11-17
Menginfeksi sel Menyebar Viraemia sekunder Setelah infeksi dan
muncul virus ada di darah,
epitel infeksi ke saluran
respiratorium sistem Infeksi dan
replikasi virus pada pernapasan, dan
di nasopharynx retikuloendotel kulit, konjungtiva, organ-organ tubuh
ial traktus lainnya, dan
Replikasi di mengalami
respiratorius, dan
kelenjar limfe organ lain seperti penurunan secara
regional spleen, timus, cepat dalam
pulmo, liver, dan beberapa hari.
renal

Perjalanan Penyakit Morbilli


Stadium Penyakit Morbilli

Std. Prodormal / Std. Penyembuhan/


Kataral kovalesens
8-12 hari Setelah
4-5 hari demam Ruam
hari ke 2-3 menghilang
Std. Eksantem /
Masa Inkubasi
Erupsi
Stadium Prodormal
Demam yang dapat mencapai 39,5C 1,1C

gejala lain berupa malaise, coryza (peradangan akut membrane mukosa


hidung), konjungtivitis, dan batuk.

Gejala-gejala ini akan memberat 2-4 hari sebelum ruam kemerahan muncul
dan memuncak di hari pertama ruam kemerahan timbul.

fotofobia dari iridosiklitis, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, nyeri abdomen,


dan pembesaran kelenjar limfadenopati

Tanda patognomik seperti kopliks spot akan muncul di akhir stadium


prodormal dan bertahan selama 2-3 hari.
Kopliks spot

lesi berwarna putih kebiruan, permukaan sedikit meninggi, diameter


2-3 mm dan dasar eritem pada mukosa buccal terletak di belakang
dari molar pertama atau kadang ditemukan di palatum mole,
konjungtiva, dan mukosa vagina.
Stadium Eksantem
Ruam kemerahan pertama kali ditemukan pada leher dan
wajah, tersebar entrifugaldiskreet berupa maculopapular
eritematousa dengan diameter 3-8 mm

secara sentrifugal menyebar dari kepala hingga dada,


ekstremitas atas, bokong, dan akhirnya ekstremitas bawah.

Demam umumnya memuncak ( mencapai 40C) pada hari


ke 2-3 setelah munculnya ruam.
Stadium Penyembuhan
Ruam akan berangsur menghilang sesuai dengan pola
timbulnya kemudian menghilang perlahan,

Kadang berakhir dengan deskuamasi halus yang tidak akan


terlihat pada anak yang sering mandi.
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang

Anak datang pada


awal stadium
prodormal atau Lab darah :
suhu badan
erupsi leucopenia dan
tinggi ( > 38C),
limfositopenia.

Gejala sesuai
stadium
Kadar IgM
meningkat setelah
Kopliks spot
7-10 hari dan
ditemukan pada 60-
menurun cepat, dan
Riwayat 70% pasien dengan
ketika di minggu 6-8
morbili
imunisasi sudah jarang dapat
dideteksi.
Diagnosis Banding
Tatalaksana
Antipiretik
(parasetamol 10 -15
Tirah baring mg/kgBB/dosis
diberikan setiap 4
jam)
Vitamin A
Vitamin A diberikan satu kali perhari selama 2 hari
dengan dosis sebagain berikut:

Cairan yang cukup, 200.000 IU pada umur 12 bulan atau lebih


100.000 IU pada umur 6-11 bulan

suplemen nutrisi 50.000 IU pada anak kurang dari 6 bulan


Pemberian vitamin A tambahan satu kali dosis tunggal
dengan dosis sesuai umur penderita diberikan antara
minggu ke-2 sampai ke-4 pada anak dengan gejala
defisiensi vitamin A. 2
Komplikasi umumnya terjadi pada
anak risiko tinggi, yaitu : 5

Usia muda, terutama di bawah 1 tahun

Malnutrisi (marasmus atau kwasiokor)

Pemukiman padat penduduk yang lingkungannya kotor

Anak dengan gangguan imunitas, contohnya pada anak


terinfeksi HIV, malnutrisi, atau keganasan

Anak dengan defisiensi vitamin


Komplikasi Morbilli di Setiap Organ
Subscute sclerosing panecephalitis
(SSPE).
Penyebab

Disebabkan oleh keberadaan persisten dari virus morbili di jaringan


sistem saraf pusat selama beberapa tahun, menyebabkan infeksi
progresif yang perlahan dan demielinisasi pada beberapa bagian
otak.

Gejala Awal

Penurunan performa di sekolah dan ganggua perilaku yang sering


dimisdiagnosis sebagai gangguan psikiatri

Gejala Lanjutan

Kejang mioklonik, dan karakteristiknya dapat terlihat pada


elektroencephalografi.
Pneumonia

Dapat disebabkan oleh virus morbili atau berupa


infeksi sekunder viral dari HSV atau adenovirus,
dan infeksi bakteri.

Kultur darah, pungsi pulmo dan aspirasi trakea


25-35% kasus ditemukan bakteri yang
terisolasi seperti S. pneumoniae, S. aureus, dan
H. influenza. 7
Imunisasi Morbili
Rekomendasi IDAI, 2017
Vaksin campak diberikan pada usia 9 bulan. Selanjutnya,
booster dapat diberikan pada usia 18 bulan dan usia 6-7
tahun.
Vaksin MMR diberikan pertama di usia 15 bulan dan vaksin
penguat di usia 5 tahun
Apabila mendapat vaksin campak pada usia 9 bulan, maka
diberikan vaksin MMR pada uisa 15 bulan (minimal interval
6 bulan).
Apabila pada usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin
campak, maka diberikan vaksin MMR/MR.
Vaksin Campak
Jenis

Virus hidup yang telah dilemahkan

Jenis Strain

Di dunia berasal dari turunan strain Edmonstron seperti Lenningrad-16,


Shanghai-191, CAM-70, dan TD97. Untuk di Indonesia , vaksin campak
menggunakan strain CAM-70.

Kemasan

Berbentuk kemasan kering tunggal. Penyimpanaan vaksin dianjurkan di


dalam freezer dengan suhu -20C dengan masa kadaluarsa 2 tahun
setelah tanggal pengeluaran.
Imunisasi Campak

Tidak dianjurkan pada :

ibu hamil,
anak dengan imunodefisiensi primer,
pasien tuberkulosis yang tidak diobati,
pasien kanker atau transplantasi organ, pengobatan
imunosupresif jangka panjang atau
anak immunocompromised yang terinfeksi HIV.
Anak terinfeksi HIV tanpa imunosupresi berat
dan tanpa bukti kekebalan terhadap campak,
bisa mendapat imunisasi campak.
Reaksi KIPI Campak
Ruam dapat dijumpai pada
Demam pada 5-15% kasus,
5% resipien, yang timbul
yang dimulai pada hari ke 5-
pada hari ke 7 s/d 10
6 sesudah imunisasi, dan
sesudah imunisasi dan
berlangsung selama 5 hari.
berlangsung selama 2-4 hari.

Ditemukan gangguan sistem


saraf pusat, seperti
ensefalitis dan ensefalopati
pasca-imunisasi
TERIMA KASIH

You might also like