Muhammad O7/259893/PTK/4676 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
Kayu adalah salah satu hasil alam bangsa
Indonesia yang sangat melimpah. Setiap pengolahan kayu menjadi bahan setengah jadi (misalnya berupa papan atau balok) atau menjadi barang jadi (misalnya furniture) selalu menghasilkan efek samping yaitu limbah yang dapat berupa serbuk kayu (sawdust) hasil penggergajian, tatal (wood shavings) hasil penghalusan permukaan kayu atau potongan-potongan sisa dari kayu (chopped wood). X Propinsi Aceh Darussalam adalah termasuk daerah yang mempunyai produksi kayu cukup banyak, sehingga mudah dijumpai hampir di setiap kecamatan terdapat usaha pengolahan kayu mentah menjadi barang setengah jadi atau bahkan barang jadi (furniture). Hal ini menyebabkan limbah hasil pengolahan kayu yang berupa sawdust, wood shavings atau chopped wood juga sangat melimpah. Limbah pengolahan kayu tersebut mempunyai potensi untuk dimanfaatkan menjadi produk-produk yang mempunyai nilai tambah dan nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu peluang yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatan limbah pengolahan untuk pembuatan papan atau panel yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang murah, ringan dan mempunyai kekuatan yang memadai. I.2 Perumusan Masalah Kekuatan mekanik suatu bahan bahan komposit sangat diperlukan dalam upaya pengembangan material tersebut untuk dapat dijadikan sebagai bahan baku alternative untuk memanfaatkan limbah kayu olahan yang selama ini tidak termanfaatkan secara maksimal khususnya untuk pembuatan kusen, pintu kamar mandi dan mobiller I.3 Batasan masalah
Untuk mengetahui kekuatan mekanik
komposit sandwich serbuk kayu akan dilakukan pengujian tekan dan impak,tarik, Foto Mikro . Komposit matrik resin diperkuat dengan serbuk atau tatal kayu dengan dan skin-nya adalah plywood atau lembaran aluminium. Keaslian Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan bahan
uji berupa serbuk kayu keras dengan penambahan berupa pelat aluminium dan plywood sebagai skin. Penelitian sebelumnya mengunakan uji tarik saja sebagai sample pengujian dan tidak tidak menggunakan skin Aluminium dan plywood I.5Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh pengaruh fraksi berat serbuk kayu terhadap sifat fisis dan mekanis (kekuatan bending, kekuatan tekan dan kekuatan impact) komposit matrik resin yang diperkuat dengan serbuk kayu. Mempelajari sifat fisis dan mekanis komposit sandwich yang dibuat dari komposit resin yang diperkuat dengan serbuk kayu sebagai core (inti) dan plywood dan lembaran aluminium sebagai skin (kulit). 1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini untuk
mengetahui sifat fisis dan mekanis dari komposit sandwich polyester serbuk kayu. Serta untuk memanfaatkan limbah kayu hasil pengolahan. Hipotesis
Kekuatan Mekanik komposit Sandwich
polyester serbuk kayu akan meningkat dengan penambahan skin. Tinjauan Kepustakaan II.1.Bahan Pustaka Pemikiran tentang penggabungan atau kombinasi bahan-bahan kimia atau elemen- elemen struktur dapat dilakukan dengan berbagai tujuan, tetapi dalam bidang engineering tujuan dan konsep harus dibatasi, yaitu hasil dari penggabungan itu harus dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah yang ada saat ini atau paling tidak dengan kebutuhan perencanaan suatu komponen terstruktur.(hadi 1997). Komposit merupakan istilah untuk menggambarkan setiap produk yang terbuat dari lembaran atau potongan- potongan kecil kayu yang direkat bersama-sama (Manoney, 1996 : 7-8). Penambahan filler kedalam matrik bertujuan mengurangi densitas, meningkatkan kekakuan, dan mengurangi biaya per unit volume. Dari segi serbuk kayu dengan adanya serbuk kayu di dalamnya maka kekuatan sifat fisiknya juga akan meningkat. (Febrianto, 1999 : 7-8). Serat serbuk kayu merupakan bahan penguat atau unsur utama dari pada material komposit. hal ini disebabkan karena hal yang berfungsi sebagai penahan, sebagian besar beban yang bekerja pada komposit. Secara umum serat sintetis dibuat yang termasuk kedalam kelompok plastik. Secara kimia mempunyai unsur dasar karbon, hydrogen dan elemen non metalik lainnya, ada bermacam-macam serat yang sering digunakan (Derek Hull, 1981) II.1.2 Bahan Pengisi a. Resin Mirror Glaze Wax (Pelapis) Bahan Pengering (Katalis) Bahan Sandwish II.2. Landasan Teori II.2.1 Konsep Material Komposit Pada dasarnya material komposit merupakan bahan yang homogen yang dibuat dengan cara penggabungan sintetik antara dua atau lebih jenis material untuk memperoleh karakteristik dan sifat tertentu yang diinginkan (Askeland, 1984). Bahan komposit sebenarnya cukup banayak terdapat dialam karena bahan komposit terdiri dari bahan organik maupun non organikl, misalnya bambu, abaca, enceng gondok dan sebagainya. Secara tidak sadar kita sebenarnya telah mengenal berbagai jenis komposit. Seorang petani memperkuat tanah liat dengan jerami, beton bertulang merupakan jenis komposit yang telah lama kita kenal (Diharjo 2003). a) Bahan Komposit dan Bahan Penyusunnya (b) Beban Lentur pada Bahan Komposit Gambar 1. Konsep Material Komposit P P =S = A0 b.d
II.2.2 Kekuatan Tarik
II.2.3 Tegangan Bending II.2.4 Modulus Elastisitas II.2.5 Sudut Defleksi II.2.6 Kekuatan Impak II.2.7 Standar Deviasi