You are on page 1of 63

Bintang Ganda

DND-2006
Bintang ganda (double stars) adalah dua buah
bintang yang terikat satu sama lain oleh gaya tarik
gravitasi antar kedua bintang tersebut.
Apabila sistem bintang ini lebih dari dua, maka
disebut bintang majemuk (multiple stars).

Bintang
sekunder
Apastron
Bintang
primer
Periastron

DND-2006
Dalam gerak orbitnya, kedua komponen bintang ganda
bergerak mengitari pusat massanya dalam lintasan
yang berupa elips dengan titik pusat massanya berada
pada titik fokus elips orbit tersebut.

Bintang primer

orbit bintang
bermassa besar

PM
pusat massa (PM)


orbit bintang
bermassa kecil


Bintang sekunder
DND-2006
Titik pusat massa selalu berada pada garis lurus yang
menghubungkan kedua bintang.
Misalkan,
M1 = massa bintang kesatu
M2 = massa bintang kedua
r1 = jarak bintang kesatu ke titik
pusat massa

PM
r2 = jarak bintang kedua ke titik
pusat massa
M1
r1 r2
PM
M
2


DND-2006
Maka, M 1 r 1 = M 2 r2
. . . . . . . . . . . . . . . (7-
1)
Jika orbit dianggap lingkaran maka,

2r1 2r2
Vr = dan, Vr = . . . . . . . (7-2)
2
1
P P
Periode
Kec. Radial btg-1 Kec. Radial btg-2

Dari gerak sistem dua benda kita tahu bahwa orbit


kedua bintang dalam sistem bintang ganda terletak
dalam satu bidang yang disebut bidang orbit. Suatu
orbit bintang ganda akan dapat digambarkan secara
lengkap apabila komponen orbitnya dapat diketahui.

DND-2006
bidang langit
utara

periastron

Komponen orbit bintang


pengamat
garis
ganda node
titik fokus a
garis node : i
garis potong antara bidang
orbit dengan bidang langit
yang melewati titik fokus rbit
bidang o
elips.
i = inklinasi bidang orbit terhadap bidang langit
= kedudukan garis node (sudut di bidang langit dari utara ke
garis node)
a = setengah sumbu besar
= bujur periastron (sudut di bidang orbit mulai dari garis node ke
periastron

DND-2006
bidang langit
utara

periastron


garis pengamat
node
titik fokus a
i

rbit
bidang o

T = saat bintang melewati periastron


e = eksentrisitas
P = periode orbit atau kalaedar

DND-2006
Macam bintang ganda :
Bintang ganda visual
Bintang ganda astrometri
Bintang ganda spektroskopi
Bintang ganda gerhana
Bintang majemuk (lebih dari dua bintang)

Beta Cygni (Alberio)


Sekunder
Separation: 34.6"
Primer Position angle: 55
Magnitudes: 3.0, 5.3

http://schmidling.com/doubst.htm
DND-2006
Bintang Ganda Visual
Bintang ganda visual adalah bintang ganda yang jarak
antara kedua anggotanya cukup besar sehingga apabila
dilihat melalui teleskop akan tampak sebagai dua
bintang.
Jarak antara komponen bintang ganda visual
mencapai ratusan satuan astronomi, sehingga kala
edarnya (periode orbitnya) sangat lama, mencapai
beberapa puluh sampai beberapa ratus tahun.

DND-2006
Pasangan bintang ganda visual gerak orbitnya sangat
sukar diamati, karena gerakannya yang terlalu lambat.
Bukti bahwa pasangan ini adalah bintang ganda,
terlihat dari gerak dirinya yang bersama-sama.
Contoh :
Bintang ganda visual
Centauri
P = 79,92 th ~ 80 th
Jarak Cen-A dan
Cen-B = 11 ~ 35 AU

http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Posi
tion_Alpha_Cen.png

DND-2006
Data Bintang Centaurus
Cen-A Cen-B
Warna Kuning Oranye
Kls. Spektrum G2 K1
Temperatur 5800 K 5300 K
Massa 1.09 R 0.90 R
Radius 1.2 M 0.8 M
Luminositas 1.54 L 0.44 L
Jarak (light-years) 4.35 4.35
Magnitudo visual -1,58 8,44
Umur (milyaran tahun) 5-6 5-6

DND-2006
Pada pasangan bintang ganda visual, bintang primer
dipilih sebagai titik acu (pusat koordinat). Lintasan
bintang sekunder ditentukan relatif terhadap bintang
primer. Dalam hal ini lintasan bintang sekunder akan
berupa lintasan elips dengan bintang primer terletak
pada titik fokus elips.
2060
180o
Contoh : 2065
2055
2050
2070
Lintasan bintang ganda 2045
Centauri 2000
Cen-A
Cen-B 2005 2040 berada pada titik
2010 fokus lintasan
270o 90o
2015

2035
2020
2025
2030

0o
DND-2006
Orbit yang diamati pada pasangan bintang ganda visual
adalah proyeksi orbit sebenarnya pada bidang langit.
Pada orbit sebenarnya, bintang primer terletak pada
titik fokus lintasan elips bintang sekunder.
Pada proyeksi orbit yang juga berupa elips, bintang
primer pada umumnya tidak lagi berada pada titik
fokus proyeksi elips.

DND-2006
Penentuan Massa Komponen Bintang Ganda
Visual
Dari pengamatan terhadap bintang ganda visual, dapat
ditentukan beberapa komponennya, yaitu :
sudut inklinasi (i)
sudut setengah sumbu besar ( )
eksentrisitas orbit (e)
periode orbit (P )

DND-2006
Hubungan antara sudut setengah sumbu besar
dengan setengah sumbu besar a adalah,

pengamat a
d

untuk << a=d . . . . . . . . . . . . . . . . . (7-3)


dalam radian jarak sistem bintang ganda

Apabila dinyatakan dalam detik busur, maka


a = d / 206265 . . . . . . . . . . . . . (7-4)

DND-2006
Apabila jarak dinyatakan dalam AU dan dengan
mensubtitusikan
Pers. (3-11) : p = 206 265/d
ke pers. (7-4) : a = d/206265
diperoleh, a = / p . . . . . . . . . . . . . . . . . (7-5)
dalam AU dalam detik busur

Dari Hukum Kepler III (pers. 1-57) diperoleh :


a3 G (M1 + M2) . . . . . . . . . . . (7-6)
=
P 2
4 2
M1 = massa bintang ke-1
M2 = massa bintang ke-2
DND-2006
Apabila massa bintang dinyatakan dalam massa
matahari, jarak dalam satuan astronomi, dan waktu
dalam tahun, maka pers. (7-6) dituliskan menjadi :
a3
= (M1 + M2)
. . . . . . . . . . . . (7-
P 2
7)
Selanjutnya subtitusikan pers. (7-5) : a = / p
ke pers. (7-7), diperoleh :
dari pengamatan

3
= (M1 + M2)P2 . . . . . . . . . (7-8)
p
dari pengamatan
dari paralaks trigonometri dapat ditentukan

DND-2006
Untuk menentukan massa masing-masing bintang,
perlu ditentukan orbit setiap komponen relatif terhadap
pusat massanya.

a1 M1 a1 dan a2 adalah setengah


sumbu panjang orbit masing-
titik pusat masing bintang
massa
M2
a = a1 + a2 . . . . . . . . . . (7-
a2 9)

DND-2006
Apabila S1 dan S2 adalah amplitudo
M2 masing-masing bintang maka,
s2
M1 S2
s1 = . . . . . (7-
M 2 S1 10)
sa
M1
as
tm

Apabila sudut setengah sumbu


sa
pu

panjang masing-masing bintang


titik

M1
adalah 1 dan 2, maka
rak
ge

S1 1 a1 . . . . . . . . . . . . (7-11)

M2 S2 2 a 2 . . . . . . . . . . . . (7-
12)
dan = 1 + 2 . . . . . . . . . . . . (7-
13)

DND-2006
Dari pers. (7-10), (7-11) dan (7-12) diperoleh,
M1a1 = M2a2 . . . . . . . . . (7-14)

Contoh :
Untuk Bintang Centauri : P = 79,92 tahun, = 17,66
p = 0,74 dan M1 /M2 = 1,22
Dari persamaan (7-7) :
3 (17.66)3
(M1 + M2) = = = 2,13 M
p P
3 2
(0,74)3 (79,92)2
(1,22 + 1)M2 = 2,13 M M2 = 0,96 M
dan M1 = 1,17 M

DND-2006
Hubungan Massa - Luminositas
Pada sistem bintang ganda visual, magnitudo semu
bintang (magnitudo B dan V) dapat ditentukan.
dari hubungan antara koreksi bolometrik dan indeks
warna, BC dapat ditentukan
dari hubungan V mbol = BC, magnitudo bolometrik
dapat ditentukan.
dari hubungan mbol Mbol = 5 + 5 log d, magnitudo
bolometrik mutlak dapat ditentukan.
dari hubungan magnitudo mutlak bolometrik dan
luminositas, Mbol Mbol = 2,5 log L/L,
luminositas bintang dapat ditentukan.

DND-2006
Dari hasil pengamatan, untuk bintang normal tampak
adanya hubungan antara massa dengan luminositas.

log L/L
Kedudukan
+1 Matahari

1 0,5 0 0,5
log M/M
DND-2006
Hubungan massa-luminositas ini dapat didekati dengan
rumus empiris berikut,
log (L/L) = 4,1 log (M/M) - 0,1 . . . (7-15)

dengan mensubtitusikan pers (4-15)


Mbol Mbol = 2,5 log L/L,
ke pers (7-15), diperoleh

Mbol= 10,2 log (M /M) + 4,9 . . . . . (7-


16)
untuk log(L/L) > 1,2 (atau Mbol < 7,8)

DND-2006
Keberadaan hubungan massa-luminostas
bintang ini telah diramalkan oleh
Eddington pada tahun 1926 berdasarkan
perhitungan struktur dalamnya bintang.
Secara umum hubungan massa-luminosi-
A.S. Eddington tas dinyatakan oleh :
1882 - 1944
. . . . . . . . . . . . . . (7-
L = a Mp
17)
parameter a dan p bergantung pada sifat fisis di dalam
bintang (komposisi kimia, mekanisme pembangkit
energi, dll)
Beberapa pengamat mendapatkan hasil a dan p yang
berbeda-beda :

DND-2006
untuk M > 1,0 M a 1, p < 3,1 - 4,0
~
untuk M <1,0 M a = 0,3 - 0,4 p 2
~
Tidak semua bintang mengikuti hubungan massa-lumi-
nositas.
Bintang katai putih, menyimpang dari hubungan
massa-luminositas yang berlaku untuk bintang
normal.
Juga beberapa bintang ganda berdekatan jaraknya,
ternyata massanya terlalu kecil bila ditinjau dari
luminositasnya
disebut bintang berbobot kurang (undermassive)

atau terlampau terang (overluminous).


DND-2006
Apabila dari hubungan massa-luminositas dapat
ditentukan massa komponen bintang ganda, maka
paralaksnya dapat ditentukan, yaitu dari
3
pers. (7-8) : = (M1 + M2)P2
p

DND-2006
Paralaks Dinamika
Cara lain menentukan paralaks (jarak) dan massa
komponen bintang ganda adalah dengan paralaks
dinamika. Caranya adalah dengan mengiterasikan
3
persamaan (7-8) : = (M1 + M2)P2
p
dan persamaan Pogson
mbol Mbol = -5 + 5 log d . . . . . . . (7-18)
Untuk penetuan paralaks dinamika ini, harga , P, mbol1
dan mbol2 harus sudah diketahui (dari pengamatan), dan
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah,

DND-2006
Langkah 1 :Sebagai pendekatan pertama, ambil
massa total bintang M1 + M2 = 2
Langkah 2 :Tentukan paralaks sistem bintang ganda
p dengan menggunakan pers. (7-8)
( /p)3 = (M1 + M2)P2
Langkah 3 :Tentukan magnitudo mutlak bolometrik
untuk setiap bintang dengan mengguna-
kan persamaan Pogson (pers. 7-18)
mbol1 Mbol1 = -5 + 5 log d
mbol2 Mbol2 = -5 + 5 log d

DND-2006
Langkah 4 : Tentukan massa bintang ke-1 dan ke-2
dengan menggunakan hubungan massa-
luminositas (pers. 7-16)
Mbol1= 10,2 log (M 1/M ) + 4,9
Mbol2= 10,2 log (M 2/M ) + 4,9
Langkah 5 : Ulangi langkah 2
Langkah 6 : Ulangi langkah 3
Langkah 7 : Ulangi langkah 4
Demikian seterusnya sampai beda harga p, M1 dan M2
dengan hasil yang diperoleh sebelumnya cukup kecil
(konvergen)
Contoh :

DND-2006
Bintang Ganda Astrometri
Bintang ganda visual yang pasangannya sangat lemah
sehingga tidak terlihat dengan mata, sehingga hanya
tampak sebagai bintang tunggal.
Bukti bahwa bintang ini adalah bintang ganda,
terlihat dari gerakan bintang primer yang berkelok-
kelok, karena bintang tersebut mengelilingi titik pusat
massanya sendiri yang bergerak lurus dalam ruang.

gerak titik
pusat massa

gerak bintang primer

DND-2006
Contoh : Bintang Sirius
P = 50 tahun
m1 = - 1,58 bintang primer 10.000 kali lebih
m = 8,44 terang daripada bintang sekunder.
2
1990

1980
1970
1960
1950
1940
Barat
1930
Sirius-A Utara
1920
Sirius-B 1910

Penentuan massa untuk bintang ganda visual


berlaku juga untuk bintang ganda Astrometri.

DND-2006
Bintang Sirius yang diabadikan dalam panjang
gelombang
Visual (kiri) Sinar-X (kanan)

Sirius-A Sirius-A
Sirius-B
Sirius-B

DND-2006
Bintang Ganda Spektroskopi
Bintang ganda spektroskopi adalah bintang ganda yang
jaraknya antara dua komponennya sangat berdekatan
sehingga teleskop yang paling kuat pun tidak dapat
memisahkannya :
tampak sebagai bintang tunggal
periode orbitnya hanya beberapa hari.
untuk mendeteksinya, digunakan pengamatan
spektroskopi.

DND-2006
Karena jarak kedua bintang berdekatan, menurut
Hukum Kepler ke-III, kecepatan orbit kedua bintang
sangat besar (beberapa ratus km/det.)
Kedua bintang mempunyai komponen yg mendekati
dan menjauhi pengamat secara bergantian
Akibat gerakan orbit ini, garis spektrum mengalami efek
Doppler :
garis bergerak ke arah merah bintang menjauh
garis bergerak ke arah biru bintang mendekat
B

B B A

AB A+B B A

DND-2006
Kecepatan radial bintang ganda spektroskopi dapat
ditentukan dari pergeseran Doppler-nya (pers. 6-9)
Vr
=
c
Akibat gerak orbitnya, Vr selalu berubah terhadap waktu,

Kurva yang menunjukkan perubahan kecepatan


radial terhadap waktu disebut kurva kecepatan radial.
Bentuk kurva kecepatan radial bergantung pada
eksentrisitas orbit (e) dan bujur periastron ().

DND-2006
Dengan menganalisis kurva kecepatan radial, dapat
ditentukan :
e = eksentrisitas orbit
= bujur periastron
T = saat bintang lewat di periastron
P = periode orbit
a1 sin i = proyeksi a1 pada bidang langit
a2 sin i = proyeksi a2 pada bidang langit
i tidak dapat ditentukan secara langsung

DND-2006
Kurva Kecepatan Radial :

Animasi Kurva Kecepatan Radial :


http://www.sumanasinc.com/webcontent/anisamples/RadialVelocityCurve.html

DND-2006
c b b

e = 0,0 d 0 b c a
A
= 0o
d
a
c
b b
e = 0,5 d 0 b
Bentuk kurva radial
B
= 0o c a untuk orbit dengan
d
a berbagai harga e
b b dan .
c
d 0 b
e = 0,5 c a
C = 45o
d
a
b
c
b
d b a
e = 0,5 0
D
= 90o c
d
a
DND-2006
Animasi bintang ganda spektroskopi bergaris ganda

1. http://www.astronomynotes.com/starprop/specbin-anim.gif
2. http://instruct1.cit.cornell.edu/courses/astro101/java/binary/binary.htm

DND-2006
Bintang ganda spektroskopi dibagi dua :
Bintang ganda spektroskopi bergaris tunggal
Jika salah satu komponen bintangnya merupakan
bintang yang sangat lemah cahayanya
akibatnya, hanya spektrum bintang terang saja
yang tampak.

DND-2006
Bintang ganda spektroskopi bergaris ganda
Jika spektrum kedua komponen bintang ganda dapat
diamati.

http://csep10.phys.utk.edu/astr162/lect/binaries/spectroscopic.html

DND-2006
Dalam pengamatan bintang ganda spektoskopi, gerak
bintang ditinjau relatif terhadap titik pusat massa.
Misal : a1 = setengah sumbu besar bintang primer
a2 = setengah sumbu besar bintang sekunder

M1 CM M2
a1 a2

a = a1 + a2 a1 = a a2
. . . . . . . . . (7-19)
a2 = a a1

DND-2006
Dari pers. (7-14) : M1a1 = M2a2
M1
Diperoleh, a2 = a1 . . . . . . . . . . . . . . . . . (7-
M2 20)
Dari pers. (7-19) : a2 = a a1
dan pers. (7-20), diperoleh,
M2
a1 = a . . . . . . . . . . . . . . . (7-21)
M1 + M2

Dengan cara yang sama diperoleh


M1
a2 = a . . . . . . . . . . . . . . . (7-22)
M1 + M2

DND-2006
Penentuan Massa Komponen Bintang
Ganda Spektroskopi
Bintang ganda spektroskopi bergaris ganda
Informasi massa komponen dapat ditentukan sebagai
berikut :
Subtitusikan pers. (7-14) : M1a1 = M2a2
a3
ke pers. (7-7) : = (M1 + M2)
P 2

a3 a1
diperoleh, = (M1 + M 2) . . . . . . . (7-23)
P 2 a2

DND-2006
a 3 (a1 + a2) 3
atau M1 = = . . . . . . (7-24)
a1 a1
P2 1 + a P2 1 + a
2 2

Karena yang dapat diamati adalah a1 sin i dan a2 sin i ,


maka kalikan ruas kiri dan kanan pers. (7-24) dengan
sin3i, diperoleh :
(a1 sin i + a2 sin i) 3
M1 sin3 i = . . . . . . (7-25)
a1 sin i 3

P 1+
2
a2 sin3 i

Dengan demikian, M1 sin3i dapat dihitung

DND-2006
Dengan cara yang sama diperoleh :

(a1 sin i + a2 sin i) 3


M2 sin3 i = . . . . . . . (7-26)
a2 sin i 3

P2 1 +
a1 sin3 i
M1 dan M2 tidak dapat dipisahkan dari i. Karena sin i
1, maka informasi yang diperoleh adalah batas bawah
harga M1 dan M2.
Sebagai contoh, apabila untuk suatu bintang ganda
diperoleh M1 sin3i = 10 M, maka massa bintang
tersebut > 10 M.

DND-2006
Bintang ganda bergaris tunggal
Informasi yang diperoleh hanya dari pengamatan
satu komponen saja.
a3
Dari pers. (7-7) : = (M1 + M2)
P 2

M2
dan pers. (7-21) : a1 = a
M1 + M 2

M23 sin3 i a13 sin3 i


diperoleh = . . . . . . . . (7-27)
(M1 + M2) 2
P2
Karena a1 sin i dan P dapat diamati, maka ruas kiri
dapat dihitung.

DND-2006
M23 sin3 i
f(M1, M2) = . . . . . . . . (7-28)
(M1 + M2)2

fungsi massa

M23 sin3 i a13 sin3 i


= . . . . . . . . (7-27)
(M1 + M2) 2
P2

DND-2006
Bintang Ganda Gerhana
Bintang ganda gerhana adalah bintang ganda yang
berdekatan dimana salah satu komponennya melintasi
dan menutupi pasangannya secara bergantian
Karena ada bagian bintang yang tertutup, maka cahaya
bintang akan tampak lebih redup pada saat gerhana.
Akibatnya, cahaya pasangan bintang ini tampak
berubah-ubah secara berkala: redup, terang
(variabel).

DND-2006
Perubahan cahaya bintang ganda gerhana dapat
diamati dengan fotometri
Kurva yang menunjukkan perubahan kuat cahaya
terhadap waktu disebut kurva cahaya
bintang
premier
D
bintang
sekunder A C
B ekunder
orbit bintang s
I A C A kurva
cahaya
B B

t
satu periode orbit (P)

DND-2006
Seperti halnya kecepatan radial, kurva cahaya juga
dapat memberikan informasi mengengenai e dan .
Analisis yang cermat pada kurva cahaya, juga
memberikan informasi mengenai sudut inklinasi i.
a
Gambar a dan b kurva
i = 90o
cahaya untuk bintang ganda
b
gerhana yang radius kedua
i < 90o
komponennya sama besar
c

i < 90o Gambar c dan d kurva


d
cahaya untuk bintang ganda
i = 90o gerhana yang radius kedua
Periode kompo-nennya berbeda

DND-2006
Kemungkinan terjadi gerhana pada pasangan bintang
ganda lebih besar jika jarak antara kedua bintang
berdekatan.
Bila jaraknya cukup dekat, gerhana dapat terjadi
walaupun inklinasi (kemiringan) orbit terhadap
bidang langit (sudut i) berbeda cukup besar (> 90o).
Jarak yang dekat menyebabkan kecepatan orbit
besar. Karena itu, sebagian besar bintang ganda
gerhana adalah juga bintang ganda spektroskopi.
Animasi Bintang Ganda Gerhana
1. http://instruct1.cit.cornell.edu/courses/astro101/java/eclipse/eclipse.htm
2. http://www.physics.sfasu.edu/astro/binstar.html

3. Starlight Project

DND-2006
Penentuan Radius Komponen Bintang Ganda
Gerhana Bintang A
RA 2RB
Perhatikanlah gambar di samping.
Bintang B
2RA 2RB
dt = ? . . . . . . (7-29)
? A + 2RB . . . . . . (7-30)
de = 2R
de ditempuh dalam waktu te
dt
dt ditempuh dalam waktu tt
de
te dan tt dapat ditentukan dari
te
kurva cahaya I

tt

DND-2006 t
Misalkan bintang B mengorbit bintang A dalam lintasan
yang berupa lingkaran dengan radius rB

Bintang A
Jika P adalah periode orbit
Bintang B bintang B, maka kecepatan
rB radial bintang B adalah,

Vr = 2 rB / P . . . . . . . . (7-31)
Dapat ditentukan dari dapat ditentukan dari
spektrumnya (pergeseran kurva cahaya
Doppler) dapat dicari

DND-2006
Periode orbit bintang B (P) sebanding dengan tt dan te,
sehingga
tt (2RA 2RB)
= . . . . . . . . . . . . . . (7-
P 2 rB 32)
te (2RA + 2RB) . . . . . . . . . . . . . . (7-
dan =
P 2 rB 33)

Kurangkan pers. (7-33) dengan (7-32) diperoleh,


rB (te tt)
RB = . . . . . . . . . . . . . . . (7-34)
2P

DND-2006
Selanjutnya tambahkan pers. (7-33) dengan (7-32)
diperoleh,
rB (te + tt)
RA = . . . . . . . . . . . . . . (7-
2P 34)
Karena te, tt, rB dan P dapat ditentukan, maka RA dan RB
dapat dicari.

DND-2006
Animasi kurva cahaya

http://www.astronomynotes.com/starprop/eclipse-size.gif

DND-2006
Penentuan Massa Bintang Ganda Gerhana
Karena bintang ganda gerhana termasuk juga bintang
ganda spektroskopi, maka :
a1 sin i dan a2 sin i dapat diamati
sehingga M1 sin3i dan M2 sin3i dapat ditentukan.
karena i dapat ditentukan dari kurva cahayanya
maka M1 dan M2 dapat ditentukan.
Catatan : Untuk bintang ganda gerhana i > 75o
sehingga sin3i 0,90 Jika ada kesalahan dalam
penentuan i, kesalahannya paling besar 10%
Karena M1, M2, R1 dan R2 dapat ditentukan, maka
volume kedua bintang juga dapat ditentukan.

DND-2006
Kurva cahaya dan kurva kecepatan radial bintang
ganda gerhana Phoenicis

DND-2006
Contoh Soal :
Bintang ganda 61 Cygni adalah bintang yang pertama
diukur parallaksnya. Dari hasil pengukuran tersebut
diperoleh : parallaks p = 0,29, separasi sudut = 30,
magnitudo semunya m1 = 5,2 dan m2 = 6,0, dan
periodenya P = 722 tahun. Tentukanlah massa total
sistem bintang ganda ini.

DND-2006
Jawab :
Jarak 61 Cygni adalah r = 1/p = 1/0,29 = 3,448 pc
Karena = 30 = (30/3600)(0,0175) = 0,0001454 rad
<<, maka jarak kedua bintang adalah,
a = r = 3,448(0,0001454) = 0,00050 pc = 103,1 AU
Massa kedua bintang dapat ditentukan dari pers
.m1 + m2 = a3/P2 = (103,1)2/(722)2 = 2,1 M

DND-2006
Soal Latihan :
1. Sebuah bintang ganda astrometrik mempunyai
periode 44,5 tahun dan jarak pisah kedua bintang
adalah 100 AU. Tentukanlah massa total kedua
bintang. (Jawab: 1.012 x 1033 kg)
2. Sebuah bintang ganda gerhana mempunyai
periode 44,5 tahun dan jarak pisah kedua bintang
adalah 3,9 AU. Tentukanlah massa total sistem
bintang ganda ini. (Jawab: 6.0 x 1028 kg)

Selesai

Kembali ke Daftar Materi

DND-2006
DND-2006

You might also like