You are on page 1of 6

Perpajakan Pertambahan Nilai

dan Pajak Penghasilan


Pengertian pajak pertambahan nilai
Pajak pertambahan nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan
nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.
Dalam bahasa inggris, PPN disebut value added tax (VAT) atau goods and services
tax (GST). PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor
oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain,
penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia
tanggung
Subjek dan objek dalam pajak
pertambahan nilai (PPN)
1. SUBJEK
Pajak yang terutang tersebut dapat ditagih kepada penjual barang atau pemberi jasa;
Pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak dapat menunjukkan bukti
telah melakukan pembayaran pajak kepada penjual barang atau pemberi jasa

2. OBJEK
Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
Impor Barang Kena Pajak
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
Apa itu hasil pajak penghasilan ?

Pengenaan PPh secara final mengandung arti bahwa atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh akan dikenakan PPh dengan tarif tertentu dan dasar pengenaan pajak tertentu pada
saat penghasilan tersebut diterima atau diperoleh. PPh yang dikenakan, baik yang dipotong fihak
lain maupun yang disetor sendiri, bukan merupakan pembayaran di muka atas PPh terutang
tetapi sudah langsung melunasi PPh terutang untuk penghasilan tersebut.
Contoh Subjek dan Objek dalam pajak penghasilan(PPH)

Subjek
Objek
Subjek pajak pribadi yaitu orang pribadi yang Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia menganut prinsip
bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi pemajakan atas penghasilan dalam pengertian yang luas, yaitu
yang berada di Indonesia lebih dari 183 bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan

(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak darimanapun
asalnya yang dapat dipergunakan untuk konsumsi atau menambah
waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi
kekayaan wajib pajak tersebut. Namun demikian, apabila suatu
yang dalam suatu tahun pajak berada di
jenis penghasilan dikenakan pajak dengan tarif yang bersifat final
Indonesia dan mempunyai niat untuk
atau dikecualikan dari Objek Pajak, maka penghasilan tersebut
bertempat tinggal di Indonesia. tidak boleh digabungkan dengan penghasilan lain yang dikenakan
tarif umum.
THANK YOU

You might also like