Professional Documents
Culture Documents
2. Sekunder
Karena masalah sistemik atau
metabolik.
Misalnya: iskemik hipoksik-
hipokalsemia, hipoglikemia,
hiponatremia.
Etiologi Kejang
Infeksi
Ensefalopati bilirubin/ kernik
ikterus
Obat
Klasifikasi Subtle
Tonik
Klonik
Mioklonik
Sublte
Orofasial :
Deviasi mata, kedipan mata, gerakan alis yang bergetar berulang, mata yang
tiba tiba terbuka dengan bola mata terfiksasi ke satu arah, gerakan seperti
menghisap, mengunyah, mengeluarkan air liur, menjulurkan lidah, gerakan pada
bibir
Ekstremitas:
Gerakan seperti orang berenang, mendayung, bertinju atau bersepeda.
Episode apnu:
Serangan apnu yang termasuk kejang apabila disertai dengan bentuk serangan
kejang yang lain dan tidak disertai bradikardia.
Sistem autonom/vasomotor:
Perubahan tekanan darah (takikardi atau hipertensi) atau peningkatan salivasi
Tonik
Fokal :
Postur tubuh asimetris yang menetap dari badan atau ekstremitas
dengan atau tanpa adanya gerakan mata abnormal.
Umum:
Fleksi tonik atau ekstensi leher, badan dan ekstremitas, biasanya
dengan ekstensi ekstremitas
Klonik
Fokal :
Gerakan bergetar dari satu atau dua ekstremitas pada sisi unilateral,
gerakan pelan dan ritmik, frekuensi 1-4 kali/ perdetik.
Multifokal :
Kejang klonik dengan lebih dari satu fokus atau migrasi gerakan dari
satu ekstremitas secara acak pindah ke ekstremitas lainnya.
Bentuk gerakan klonik dari salah satu atau lebih anggota gerak yang
berpindah-pindah atau terpisah secara teratur, misalnya kejang klonik
lengan kiri diikuti dengan kejang klonik tungkai bawah kanan
Mioklonik
Fokal:
Kontraksi cepat satu atau lebih otot fleksor ekstremitas atas.
Multifokal :
Gerakan tidak sinkron dari beberapa bagian tubuh
Umum :
Terdiri dari satu atau lebih gerakan fleksi masif dari kepala dan badan
dan adanya gerakan fleksi atau ekstensi dari ekstremitas
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang
Anamnesis
Riwayat persalinan
Asfiksi, episode hipoksik, Trauma persalinan, KPD (ketuban
pecah dini), Anastesi lokal blok.
Riwayat postnatal
Infeksi BBL, Bayi dengan pewarnaan kuning dan timbulnya dini,
Infeksi tali pusat, Suara bising atauk karena prosedur perawatan.
Pemeriksaan fisik
Kejang berhenti
Phenobarbital Phenobarbital 10mg/kgbb IV selama 10 menit
3-5 mg/kg bb/hr IV / PO
kejang
Phenobarbital 10 mg/kg bb IV
Kejang berhenti
Turunkan dosis OAE pelan-pelan sehingga tinggal
Pem LCS, USG kepala/Ct scan phenobarbital IDAI (UKK perinatologi) ,
Volpe JJ 2008
EEG Sankar MJ ,AIIMS NICU protocol 2007
Phenobarbital
Kejang Retardasi
Palsi cerebralis
berulang mental
Kesulitan
makan
Prognosis
Prognosis jangka panjang sesudah kejadian kejang pada BBLR seperti pada
bayi yang BBnya normal berhubungan langsung dengan penyebabnya.
Kejang berulang, semakin lama kejang berlangsung semakin tinggi resiko kerusakan
pada otak dan berdampak pada kerusakan neurologic lanjut (mis: Palsi serebral dan
retardasi mental).
TERIMA KASIH