You are on page 1of 55

ANATOMI MATA

PEMBIMBING:
dr. Nasrudin, SpM
Amalia Hairina
1102012018
ORBITA:
Merupakan suatu ruangan bentuk piramid 4 sisi
Puncak piramid di posterior, pintu/dasar di anterior
Tepi :
Margo supraorbitalis os. Frontalis

Margo lateralis proc. zygomaticus ossis frontalis dan proc. frontalis
ossis zygomatici.
Margo infraorbitalis os.zygomaticus dan os.maxilla.
Margo medialis crista lacrimalis anterior proc. frontalis maxillae,
crista lacrimalis posterior ossis lacrimalis dan os.frontalis.
Pertumbuhan cavum orbitae akan
sempurna pada umur 18-20 th.
Volume cavum orbitae: + 30 cc
1.BASIS( ADITUS ORBITA )

Merupakan pintu masuk dalam obita.


Dibentuk oleh:
- Os. Frontale
- Os. Zygomaticus
- Os. Maxilla
2. APEX:
Terletak di sebelah posterior
Pada apex terdapat canalis opticus untuk
dilalui oleh N. Opticus dan arteri opthalmica.
Canalis opticus dibentuk oleh:
Corpus sfenoidale
Ala parva os. Sfenoidale
3. ATAP:
dibentuk oleh:
- Os. Frontalis (pars. Orbitalis): di depan.
- Os. Sfenoidale ( ala magna ): di Blk
Terdapat sutura sfenofrontalis.
Membatasi orbita dengan fossa cranii anterior.
Terdapat fossa gladulae Lacrimalis
(pada bagian antero lateral )
Antara atap dan dinding medial:
- Foramen ethmoidalis anterior
- Foramen ethmoidalis posterior
Untuk lewat vasa ethmoidalis anterior dan posterior.
FISSURA ORBITALIS SUPERIOR dilalui oleh:
- N. oculomotorius
- N. trochlearis
- N. abduscens
- N. opthalmicus
- N. frontalis
- N. lacrimalis
- N. nasociliaris
- Vasa opthalmica, a. lacrimalis
- Arteri meningea media
4. DASAR
Dibentuk oleh:
o Os. Zygomaticus ( antero lateral)/Facies orbitalis
os.zygomaticus.
o Os. Maxillae ( bag. tengah)/ facies orbitalis os. maxillae
o Os. Palatini ( bag. Blk )/processus orbitalis os. Palatini.
Dasar orbita membatasi orbita dari sinus maxillaris.
PADA LANTAI / DASAR ORBITA TERDAPAT:
Sulcus infra orbitalis dimulai dari pertengahan fissura
orbitalis inferior menerus ke depan untuk membentuk canalis
infra orbitalis dan berakhir sebagai foramen infra orbitale.

Antara dasar orbita dan dinding lateral


terdapat fissura orbitalis inferior.

Fissura orbitalis inferior dilalui oleh:


- N. Maxillaris
- N. Zygomaticus
- Vasa infra orbitalis
- Serabut-serabut ganglion
sfenopalatinum
5. Dinding lateral
Tebal, kanan dan kiri membentuk sudut
hampir 90 derajat.
Dibentuk oleh:
- Os. Zygomaticus (didepan)
- Os. Sfenoidale (di belakang)
- Os. Frontalis (di blk)
Terdapat foramen zygomaticofaciale
yang dilalui oleh N. Zygomaticus dan
vasa kecil cab. Vasa lacrimalis.
6. DINDING MEDIAL
Dibentuk oleh (urutan dari depan ke Belakang ):
- Os.maxillare ( processus frontalis )
- Os. Lacrimale
- Os. Ethmoidalis ( lamina orbitalis )
- Os. Sfenoidalis ( sebagian kecil corpus sfenoidalis )

Dinding medial orbita membatasi orbita dengan sinus


ethmoidalis, sinus sfenoidalis dan cavum nasi.
Organ-organ di dalam Orbita
Peri orbita/ fasia orbitae/ periosteum dinding orbita
Fascia bulbi/ capsula tenon ( fascia yang mengelilingi bulbus oculi.
Corpus adiposum orbitae ( jaringan lemak)yang mengisi orbita.
Bulbus oculi
Glandula lacrimalis
N. opticus
Otot otot ekstinsik bola mata dan M. levator palpebrae.
N. III, N. IV, N. VI dan N. opthalmicus.
ORGANON VISUS
Organon Visus terdiri dari:
1. Bulbus oculi
2. Nervus Opticus
3. Organon visus accessoria
Otot-otot bola mata
Palpebrae
Apparatus Lacrimalis
BULBUS OCULI:
Terdiri dari:
1.Lapis Luar/Fibrosa t/d dari Sclera dan Cornea.
2.Lapis Tengah/vasculer = UVEA terdiri dari: Choroid, Corpus ciliare, Iris
3.Lapis Dalam t/d Retina (Lapisan epitel berpigmen)
MEDIA OPTIK/MEDIA REFRAKTA

Dari depan ke belakang adalah:


- Cornea
- Humor Aquaous
- Lensa Crystalina
- Corpus Vitreum
CORNEA:
Cornea pd org hidup jernih, pd org yg telah meninggal berubah menjadi keruh.
Cornea transparan dan avasculer.
Batas cornea dan sclera disebut Limbus cornea
Cahaya yg masuk dalam cornea akan mengalami pembiasan

Lapisan cornea dari luar ke dalam: Arteri yg memberikan nutrisi pada


1. Epitel (lanjutan epitel conjuctiva bulbi) cornea adalah a. Ciliaris
2. Membran bowman (lamina basalis anterior) anterior (tdpt pd limbus cornea).
3. Substansia propria Cornea juga mendapat nutrici dari
4. Membrana descemet humor aquous
5. Endotel Cornea disarafi oleh N. ciliaris.
Epithel Berlapis gepeng tanpa lap tanduk
cornea Tebal 50 micron
Bagian central t.d. 5 6 lap sel, Bagian
peripher t.d. 8 10 lap sel
Lap basal t.d. sel silindris, terletak diatas m.
basalis, sering memperlihatkan mitosis
Sel basal menghasilkan membran basal yang
melekat erat kepadanya. Bila terjadi
gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.
Diatas lap basal : 2 3 lapis sel polyhedral
Di permukaan : 2 lapis sel gepeng
Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
Masa Penyembuhan 48-72 jam
Membrana Bowman (Lamina limitans
anterior) Lapisan Bowman merupakan lapisan jernih aselular,
yang merupakan bagian stroma yang berubah.
Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang
merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti
stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi
Modifikasi bgn superfisial subs. Propria
Dgn MC : homogen, dpt dibedakan dari subs, propria
Dgn ME : t.d. microfibril-microfibril, 25 nm,
terbenam dalam subs dasar, glycosaminoglycans,
tersusun irregular
Ditembus saraf-saraf yang menuju epithel cornea.
Substantia Menyusun 90 % ketebalan kornea

propria/ Stroma Bagian ini tersusun atas lamella serat-serat kolagen dengan lebar sekitar
10-250 pm, dan tinggi 1-2 pm yang mencakup hampir seluruh diameter
cornea kornea
Lamella ini berjalan sejajar dengan permukaan kornea, dan karena ukuran
dan kerapatannya menjadi jernih secara optis.
Lamella terletak di dalam suatu zat dasar proteoglikanterhidrasi bersama
keratosit yang menghasilkan kolagen dan zat dasar.
Dgn MC : t.d. lamel-lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar
satu dengan lainnya.
Pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer
serat kolagen ini bercabang.
Diantara lamel tdp celah sem-pit berisi fibroblast yg terjepit (cytoplasma
bercabang-cabang), disebut keratocyte, yg memproduksi collagen & subs
dasar glycosaminoglycans, Juga tdp lymphocyte & macrophage
Dgn ME : Lamel t.d. microfibril-microfibril collagen
Masa penyembuhan bisa sampai 15 bulan.
Membrana Descemet (membrana limitans
posterior)
Merupakan m. basalis endothel cornea
Merupakan membran aseluler dan merupakan batas
belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan
merupakan membran basalnya.
Bersifat sangat elastik dan berkembang seumur hidup,
mempunyai tebal 40 m.
Dapat diwarnai dgn pewarna serat elastin, tapi bukan
elastin collagen yang terbenam dalam subs. dasar
homogen
Waktu lahir : tebal 3 4 micron
Dewasa : tebal 10 12 micron
Endothel Satu lapis sel gepeng, ketebalan 5 micron
cornea Sel-sel saling dihubungkan dgn zonula occludens
Mensekresikan protein & mensintesa beberapa komponen m.
Descemet
Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal,
besar 20-40 m. Endotel melekat pada membran descement
melalui hemidesmosom dan zonula okluden.
Lapisan ini berperan besar dalam mempertahankan
deturgesensi stroma kornea.
Endotel kornea cukup rentan terhadap trauma dan
kehilangafl sel-selnya seiring dengan penuaan.
Reparasi endotel terjadi hanya dalam wujud pembesaran dan
pergeseran sel-sel, dengan sedikit pembelahan sel.
Kegagalan fungsi endotel akan menimbulkan edema kornea.
Sumber-sumber nutrisi untuk kornea adalah pembuluh- pembuluh darah limbus, Difusi
dari humor aqueous di camera oculi anterior, dan air mata.
Kornea superfisial juga mendapatkan sebagian besar oksigen dari atmosfer.

Saraf-saraf sensorik kornea didapat dari cabang pertama (ophthalmicus) nervus kranialis
V (trigeminus).
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf
nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk kedalam stroma
kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya.

Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah
depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri
pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea
Transparansi kornea disebabkan oleh strukturnya yang seragam/ avaskularitas, dan
deturgensinya.
Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus
cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri dari atas lapis :

Tebalnya 50 m, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih; satu
lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng.
Pada sel basal sering terlihat mitosis sel.
Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan
mengakibatkan
Menyusun 90erosi % rekuren.
ketebalan kornea
Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan
Masa Penyembuhan 48-72 jam
lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian
perifer serat kolagen ini bercabang.
Masa penyembuhan bias sampai 15 bulan

Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 m. Endotel melekat pada
membran descement melalui hemidesmosom dan zonula okluden.
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf
nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk kedalam stroma kornea,
menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya.
Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan.
Pembiasan
Merupakansinar
membran aseluler
terkuat dan merupakan
dilakukan oleh kornea,batas belakang
dimana stroma
40 dioptri darikornea dihasilkan
50 dioptri sel endotel
pembiasan sinar
dan merupakan
masuk membranoleh
kornea dilakukan basalnya.
kornea
Bersifat sangat elastik dan berkembang seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.
SCLERA:
Merupakan dinding bulbus
oculi yg paling keras,
sehingga penting untuk
mempertahankan bentuk
bulbus oculi.
Permukaan luar sclera
berwarna keputihputihan dan
tertutup oleh:
- Conjuctiva bulbi
- Capsula tenon
- jaringan episclera yg banyak
mengandung pemb. darah.
Sclera dipisahkan dari choroidea yang berada disebelah profundanya.
Didekat limbus cornea, sclera ditembus oleh vasa ciliaris anterior.
N. Opticus keluar dari bola mata menembus sclera.
Dekat limbus cornea terdapat saluran yang disebut SINUS VENOSUS
SCLERA.

Dinding dalam sinus venosus sclera dibentuk oleh jaringan


trabeculair disebut Trabecular meshwork dilalui oleh humor aquos.
Sclera disarafi oleh N. Ciliaris
CHOROIDEA
Choroidea disebut UVEA POSTERIOR.
Lapisan ini sangat tipis dan mengandung banyak
pembuluh darah.
CORPUS CILIARE
Merupakan lanjutan ke depan tunica choroidea dan berakhir pada radix iridis.
Terdapat tonjolan panjang (prosesus ciliaris) dan tonjolan yang pendek (plica
ciliaris)
Prosesus ciliaris menghasilkan humor aquous.
Pada proseseus ciliaris terbentang zonula zinii sebagai penggantung lensa
critalina.
Pada corpus ciliare terdapat M. Ciliaris untuk akomodasi.
Perdarahan : dari a. Ciliaris anterior
Persarafan : Parasimpatis yg berasal dari N. III.
Ora Serrata batas dari retina
IRIS
Merupakan lanjutan corpus ciliare ke depan, dan merupakan diafragma yang
membagi bola mata menjadi segmen anterior dan segmen posterior.
Iris di bagian tengah membentuk celah yang disebut PUPIL.
Iris membagi camera Oculi menjadi 2 yaitu:
Camera Oculi Anterior
Camera Oculi Posterior

IRIS
Jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di
depan lensa
Iris mengandung lapisan pigmen yang mengandung pembuluh darah, jaringan saraf
dan otot.
Berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan merubah ukuran
pupil.
Terdapat 2 otot :
M. Sphincter pupilae (berjalan circulair)
Bila kontraksi, pupil mengecil disebut Myosis
Bila relaksasi, pupil melebar disebut Midriasis
M. Dilataor pupilae (berjalan radial)
Bila kontraksi, pupil dilatasi (midriasis)

Fungsi pupil untuk mengatur jumlah sinar yangmasuk ke mata.


Lensa Merupakan jaringan transparan, tidak berwarna,
avascular dan berbentuk bikonveks.
Ligamen suspensor (Zonula zinii) menghubungkan
otot-otot siliaris dengan lensa.
Mengandung 65% air, 35% protein.
Berfungsi sebagai media refraksi dan mempunyai
sifat elastis sehingga berubah-ubah kecembungannya.
Lensa terdiri dari 3 bagian, yaitu: Kapsul, cortex,
nucleus.
Fungsi protein pada lensa adalah sebagai rangka
structural sel lensa
Badan kaca (Vitrous Humor)
Badan kaca mengisi rongga bola mata, bersifat gelatin dan semi cair.

Terletak antara lensa dengan retina.

Mengandung air sebanyak 99%, 1% hyaluronic acid dan serabut kolagen

Merupakan 2/3 bagian dari seluruh volume mata.

Tekanan mata dipengaruhi tekanan badan kaca pd posterior mata & humor akuos yg
mengisi kamera anterior (bilik depan).

Tidak mengandung pembuluh darah dan saraf.


FUNGSI VITROUS HUMOR
Mempertahankan bentuk bola mata agar tetap bulat

Mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina.

Jembatan untuk memindahkan metabolit antara bag anterior dan posterior


bola mata.
RETINA
Merupakan membran saraf yang tipis, halus, tidak berwarna dan transparan.
Berfungsi sebagai reseptor sinar.
Permukaan luar berhub. dg tunica choroidea,
Permukaan dalam berhub. dg membran hyaloidea (pembungkus corpus
vitreum)
Retina
Bagian anterior
Melapisi permukaan belakang Corpus ciliaris
& Iris (Non photosensitive)
Dibatasi oleh : Ora serrata

Bagian posterior
Epithel pigmen
Retina neuralis
Lapisan Retina (Bagian
posterior) 1. Epithel Pigmen
2. Lapisan Rod & Cone
1 3. Membrana Limitans Externa
2
4. Lapisan Inti Luar
3
4 5. Lapisan Plexiform Luar
5
6
6. Lapisan Inti Dalam
7
7. Lapisan Plexiform Dalam
8 8. Lapisan Sel Ganglion
9
10 9. Lapisan Serat
Saraf
10. Membrana Limitans
Lapisan Retina
1.Epithel Pigmen 2. Lapisan Rod & Cone

Cone
Panjang 75
Segmen luar arah ke ujung
Epithel selapis kubis mengecil bbtk kerucut,
mengandung pigmen visual
(mengandung banyak iodopsin
pigmen), terletak pada
Segmen dalam lebih tebal,
membrana basalis elastis Rod
5
yang tebal (membrana Panjang 120 , 2
6 juta, terkonsentrasi
Bruch) Segmen luar mengandung pigmen
pada fovea centralis
visual rodopsin
Mempunyai microvilli Membutuhkan intensitas
120 juta, terkonsentrasi di
di bagian apical cahaya lebih banyak (untuk
bagian perifer retina melihat siang & melihat
Lebih sensitif pada keadaan warna
gelap (untuk melihat malam)
3.Membrana Limitans Lapisan Retina
Externa
Mempunyai fenestra 6.Lapisan Inti Dalam
(merupakan tempat lewat
Mengandung inti-inti sel Bipolar, sel
bagian paling proximal segmen
Horizontal, sel Muller dan sel Amacrine
dalam Rod & Cone)
Merupakan kontak sel-sel Rod 7.Lapisan Plexiform Dalam
& Cone dengan sel Muller Merupakan tempat terjadinya synaps
4.Lapisan Inti Luar axon-axon sel Bipolar dengan dendrit
Merupakan lapisan yang t.d. dendrit sel-sel Ganglion
inti-inti sel Rod & Cone
8.Lapisan Sel Ganglion
5.Lapisan Plexiform Luar
Terdapat sel-sel Ganglion bersama
Merupakan tempat terjadinya
beberapa neuroglia Juga mengandung
synaps antara axon-axon Rod & pembuluh darah retina
Cone dengan dendrit-dendrit
sel-sel bipolar
Lapisan Retina
9.Lapisan Serat Saraf
Terdiri dari axon-axon sel-sel Ganglion, setelah mencapai bagian
paling dalam, memutar 90,kemudian berjalan // permukaan dalam
retina menuju papilla N. Opticus(axon-axon tanpa selubung myelin
ataupun selubung Schwann)
Juga terdapat sel-sel neuroglia menyerupai laba-laba, cabang-cabang
sel Muller dan pembuluh darah.
10.Membrana Limitans Interna
Struktur homogen
Merupakan ujung-ujung membran sel-sel Muller yang paling dalam
Lapisan Retina
Sel Bipolar
Mempunyai satu dendrit & satu
axon
Badan sel sebagian besar
terdapat pada bagian lapisan
inti dalam
Sel Muller
Merupakan neuroglia
Cytoplasma meluas dari m.
limitans externa sp ke m.
limitansinterna (ikut
membentuk m. limitans interna)
Mempunyai banyak cabang-
cabang cytoplasma kesegala
arah, menyokong elemen-
Lapisan Retina
Sel Horizontal
Badan sel terletak pada bagian luar
lapisan inti dalam
Bersynaps dgn sel Cone pada satu sisi
dan dgn sel Cone & sel Rod pada sisi
lain
Sel Amacrine
Bentuk spt buah pir dan mempunyai
satu tonjolan cytoplasma
Inti terletak pada 2/3 baris sel di
sebelah dalam lap inti dalam yang
berjalan kearah dalam & berakhir pada
lap plexiform dalam, pada lapisan ini
bercabang luas dan bersynaps dengan
beberapa sel Ganglion.
OPTIC DISC/DISKUS OPTICUS/ BLIND SPOT/ BINTIK BUTA
Optic disc adalah titik di retina untuk keluarnya N.opticus.
Tidak sensitif terhadap sinar
Ditembus oleh arteri dan vena centralis retina
Dikelilingi oleh suatu peninggian yang disebut Papilla Nervi Optici. Daerah ini
tidak mengandung fotoreseptor sehingga tidak dapat untuk melihat.
Fovea Centralis
Merupakan cekungan sebesar pangkal jarum yang terletak tepat ditengah retina.
Terdapat banyak sel kerucut (mempunyai ketajaman lebih besar dari pada sel
batang
Merupakan bagian retina yang untuk melihat secara tajam.
Macula Lutea
Adalah daerah sekitar fovea centralis yang memiliki ketajaman cukup besar
Mempunyai konsentrasi sel kerucut yang tinggi, tetapi ketajaman macula lutea
lebih rendah dari fovea centralis karena adanya sel sel ganglion dan bipolar
pada macula lutea.
PALPEBRA
Merupakan penutup aditus orbita dan juga merupakan pelindung bola mata.
Terdiri dari bebrapa lapis yaitu:
-Cutis
-Subcutis
-Otot
-Lapisan submusculer
-Lapisan fibrous (Tarsus)
Tarsus : merupakan kerangka palpebra.
Otot-otot pada palpebra adalah:
-M.Orbicularis Oculi :berfungsi menutup fissura palpebra (menutup mata) dan
memeras sacus lacrimalis.
-M.Levator palpebra: berfungsi membuka palpebra.
-M.Tarsalis: berfungsi membuka palpebra
PALPEBRA
CONJUNCTIVA
Merupakan lapisan terdalam dari palpebra,
kearah bola mata menerus dan berhubungan
dengan cornea.
Conjunctiva berupa mucosa tipis transparan.
Conjuctiva papebra ; melapisi bag.dalam
palpebra.
Conjunctiva bulbi yang melapisi bola mata.
Conjuctiva Fornicis: peralihan antara
C.Palpebra dan C.Bulbi.
Conjuctiva di sarafi oleh N.V
(Trigeminus)
Pada tepi bebas palpebra ada cilia
(bulu mata).
GLANDULA LACRIMALIS
Lacrimal (air mata) dibentuk supaya melindungi cornea dari kekeringan dan
untuk membersihkan cornea.
Glandula Lacrimalis ini terletak pada sudut atas lateral cavum orbita.
Pengaliran air mata dari glandula lacrimalis setelah membasahi cornea akan
mengalir ke punctum lacrimalis canaliculi lacrimalis saccus lacrimalis ductus
nasolacrimalis meatus nasi inferior.
1
3

2
5
CAIRAN MATA
1. AQUOUS HUMOUR
Cairan rongga mata bagian depan (Camera oculi anterior/COA), dihasilkan o/
proc. Siliaris, masuk COP melalui sudut kembali lagi ke COA cannalis
schlemm v. siliaris anterior.
2. CORPUS VITREUS
(cairan bening kental spt agar-agar, antara lensa dan retina, 80 % dari bulbus Oculi,
sehingga bola mata tidak kempes.
PERSARAFAN BOLA MATA OLEH:
-N.Abduscent
-N.Trochlearis
-N.Occulomotorius
-N.Opthalmicus
N.opthalmicus didekat fissura orbitalis superior akan bercabang menjadi;

N.lacrimalis
N.Frontalis
N.Nasociliaris
ALAT PENGGERAK BOLA MATA:
Terdiri dari otot-otot ekstrinsik bola mata yaitu:
-M.Rectus Superior disarafi N.III
-M.Rectus Medialis disarafi N.III
-M.Rectus Inferior disarafi N.III
-M.Rectus Lateral disarafi N .VI
-M.Obliquus Superior disarafi N.IV
-M.obliquus Inferior disarafi N.III
Jaras Penglihatan
1. Sel batang dan kerucut

2. Sel bipolar retina

3. Sel ganglion retina

4. Impuls meninggalkan retina melalui


nervus opticus (N. II)

5. Serabut menyilang di chiasma opticum

6. Tractus opticus

7. Radiatio opticus

8. Serabut radiatio opticus berakhir di


cortex pengelihatan (lobus occpitial
cerebri Broadmann area 17)

You might also like