You are on page 1of 53

Obat Antijamur

Risdayanti (0961050056)
Resita Indah (1261050031)
Vircha Anakotta (1261050038)
Obat antijamur sistemik untuk
infeksi sistemik
Amfoterisin B
Amfoterisin a dan b adalah antibiotik antijamur
yang dihasilkan oleh Streptomyces nodosus.
Mekanisme kerja
Bersifat selektif dalam efek fungisidalnya karena obat
ini memanfaatkan perbedaan dalam komposisi lemak
membran sel jamur dan sel mamalia.
Amfoterisin b mengikat ergosterol dan mengubah
permeabilitas sel dengan membentuk pori-pori
terkait-amfoterisin b di membran sel.
Indikasi
Kandidemia lokalisata dan sistemik.
Histoplasma
Kriptokokus
Blastomyces
Coccidioides
Aspergillus
Sediaan
Parenteral
Formulasi konvesional (amfoterisin b, fungizone)
bubuk 50 mg untuk injeksi
Formulasi lemak
Abelcet : suspensi 100 mg/20 ml untuk injeksi
AmBisome : bubuk 50 mg untuk injeksi
Topikal
Krim, lotio, salep 3%
Flusitosin
Flusitosin merupakan suatu analog pirimidin
larut air yang berkaitan dengan obat
kematoterapeutik 5-fluorourasil.
Spektrum kerjanya jauh lebih sempit
dibandingkan dengan amfoterisin b.
Mekanisme kerja
Flusitosin diserap oleh sel jamur melalui enzim
sitosin permease. Di dalam sel obat ini diubah
mula-mula menjadi 5-FU lalu menjadi 5-
flurodeoksiuridin monofosfat dan fluorouridin
trifosfat, yang masing-masing menghambat
pembentukan DNA dan RNA.
Sediaan
Ancobon
Oral :
kapsul 250, 500 mg
Indikasi
Kriptokokus
Infeksi kromoblastomikosis
Azol
Azol adalah senyawa sintetik yang dapat
diklasifikasikan sebagai imidazol atau triazol
sesuai dengan jumlah atom nitrogen di cincin
azol.
Mekanisme kerja
Aktivitas antijamur oabt azol terjadi karena redusi
sintesis ergosterol oleh inhibisi enzim-enzim sitrokrom
P450 jamur.
Toksisitas selektif obat azol disebabkan oleh afinitas
mereka yang lebih besar terhadap enzim sitokrom
P450 jamur daripada manusia.
Itrakonazol
Tersedia dalam bentuk oral dan intravena serta
digunakan dalam dosis 100-400 mg/hari.
Penyerapan obat ditingkatkan oleh makanan dan
oleh ph lambung yang rendah.

Obat ini berinteraksi dengan enzim-enzim


mikrosom hati, meskipun dengan tingkat yang
lebih rendah dibandingkan dengan ketokonazol.
Suatu interasi obat penting adalah berkurangnya
ketersdiaan-hayati intrakonazol jika digunakan
bersama dengan rifampisin.
Sediaan
Itrakonazol (Sporanox)
Oral: kapsul 100 mg; larutan 10 mg/ml
Parenteral: 10 mg/ml untuk infus IV
Indikasi
Spektrum luas
Candida
C. neoformans
Mikosis endemik
dermatofita
Ekinokandin
Ekinokandin adalah golongan terbaru obat
antijamur yang akan dikembangkan.
Ekinokandin merupakan peptida siklik besar
yang dikaitkan ke sebuah asam emak rantai
panjang.
Mekanisme kerja:
Bekerja di tingkat dinding sel jamur dengan
menghambat pembentukan beta (1-3) glukan.
Kasponfungin
Diberikan sebagai dosis awal tunggal 70 mg,
diikuti oleh dosis harian 50 mg. kasponfungin
larut air dan sangat terikat ke protein.
Waktu paruh adalah 9-11 jam, dan
metabolitnya diekskresikan oleh ginjal dan
saluran cerna.
Indikasi
Fungisidal untuk Candida sp
Aspergilosis
Obat antijamur sistemik oral untuk
infeksi mukokutis
Terbinafin
Terbinafin adalah suatu alilamin sintetik yang
tersedia dalam bentuk oral dan digunakan pada
dosis 250 mg/hari.

Obat ini digunakan untuk terapi dermatofitosis,


khususnya onikomikosis.Obat ini merupakan obat
kertofilik, tetapi tiak bersifat fungisidal.

Mekanisme kerja
Mengganggu bisintesis ergosterol, tetapi obat ii tidak
berinteraksi dengan sistem P450
Menghambat enzim skualen eposida jamur, sehingga
menyebabkan akumulasi skualen sterol yang toksik
bagi organisme.
Sediaan
Lamisil
Oral : tablet 250 mg
Topikal : krim, gel 1%
Indikasi
Infeksi jamur mukokutis
Terapi antijamur topikal
Nistatin
Merupakan suatu makrolid polien yang sangat
mirip dengan amfoterisin b.
Tersedia lama sediaan krim, salep, supositoria,
dan bentuk lain untuk aplikasi ke kulit dan
membran mukosa.
Obat ini tidak diserap secara signifikan dari
kulit, membran mukosa atau saluran cerna.
Obat Antelmintik
Vircha Anakotta
Mabendazol
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Antelmintik spektrum luas, Dosis pada anak dan
khususnya infeksi cacing dewasa 2x100 mg sehari
gelang, tambang, kremi, selama 3 hari secara oral
dan T.trichiura dalam bentuk tablet 100 mg
atau sirup 20 mg/mL
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Pada askariasis berat dapat Absorbsi bersama
menimbulkan gg.sal.cerna makanan berlemak

Tidak dianjurkan untuk ibu konsentrasi oleh simetidin


hamil trimester pertama,
pasien hipersensitif, dan
usia dibwh 2 th. konsentrasi oleh
karbamazepin dan fenitoin
Hati-hati pada pasien
gg.hati
Pirantel Pamoat
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Infeksi askariasis, Dosis tunggal 10 mg/kgBB
ankilostomiasis, tanpa dipengaruhi
enterobiasis, dan makanan/minuman
N.americanus
Dosis Umur (th) Frekuensi
2-6 1-2 tab
125 mg
6-12 2-3 tab
>12 3-4 tab
2-6 - 1 kapl
250 mg
6-12 1- 1 kapl
>12 1 - 2 kapl
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Mengakibatkan Berlawanan dengan cara
gg.sal.cerna, demam , dan kerja piperazin
sakit kepala, meningkatkan
SGOT shg perlu
diperhatikan pada pasien
dgn penyakit hati

Tidak dianjurkan pada ibu


hamil dan anak dibwh 2 th
Piperazin
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Askariasis dan enterobiasis Pada infeksis askariasis anak
yang disebabkan dan dewasa dosis 75
A.lumbricoides, dan mg/kgBB (maks 3,5 g) sehari
E.vermicularis 2 hari berturut-turut.

Sirup dengan dosis


>6th 15 ml
3- 6th10 ml
1-3 th5 ml
<1th 2.5 ml
Dosis,Frekuensi, Cara Pemberian
Pada infeksi enterobiasis
anak dan dewasa dosis 65
mg/kgBB (maks 2,5 g) sehari
selama 7 hari berturut-turut
Sirup dengan dosis
>6 th 3x5 ml
3-6 th2x5 ml
1-3th 2x2.5 ml
<1th 0.5ml/kgBB selama
4 hari berturut stlh
makan
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Keluhan pada sal.cerna, Menyebabkan efek
sefalgia, alergi. Pada pasien antagonis bersamaan
gg.ginjal dapat berisiko dengan pirantel pamoat,
inkordinasi otot, vertigo, fenotiazin, dan
susah bicara benphenium.
Pada pasien epilepsi risiko
kejang
Kontraindikasi thd pasien
malnutrisi, anemia, ibu
hamil
Albendazol
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Penyakit oleh cacing Untuk cacing stercoralis
A.lumbricoides, 1x400 mg tab sehari selama
E.vermicularis, 1-2 minggu
A.duodenale, Taenia, Untuk penyakit hidatid 800
S.stercoralis, N.americanus mg sehari selama 30 hari
Untuk penyakit
neurosistiserkosis 15
mg/kgBB per hari selama 3
bulan
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Keluhan nyeri epigastrium, Kortikosteroid ; simetidin,
diare, sefalgia, mual, prazikuantel, dan
insomnia. deksametason kadar
plasmanya
Pemakaian selama 3 bulan
menyebabkan aloplesia,
leukopenia, meningkatkan Konsumsi bersama
makanan berlemak
transaminase dan meningkatkan absorbsi
gg.sal.cerna sebanyak 4x
Tiabendazol
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Infeksi strongiloidasis, Dosis standar 2x25 mg/kgBB
askariasis, oksiuriasis, larva (maks 1,5 g) per oral setelah
migrans, trikuriasis dan makan
trikinosis akut Untuk S.stercoralis 2x25
mg/kg BB selama 2 hari
Untuk CLM 2x25 mg/kgBB
selama 5-7 hari
Untuk trikinosis 2x25
mg/kgBB selama 2-4 hari
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Mual, muntah, anoreksia,
dan pusing. Dapat
menyebabkan kantuk, gatal,
dan sefalgia.
Menyebabkan perubahan
fungsi hati dan bersifat
teratogenik pada hewan
coba
Ivermektin
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Infeksi onkoserkosis dan Untuk onkoserkosis dosis
strongilodiasis sebesar 150 g/kg BB
Untuk strongilodiasis dosis
sebesar 200 g/kg BB
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Demam, pruritus, sakit otot Pemberian bersama
dan sendi, sefalgia, antihistamin dan antipiretik
hipotensi, dan nyeri pada dapat menurunkan efek
kelenjar limfe. samping
Efek teratogenik pada
hewan coba
Dietilkarbamazin
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Infeksi mikrofilaria Untuk infeksi loa-loa,
W.bancroftti, B.malayi, loa- B.malayi, W.bancroftti,
loa, dan O.volvulus pada B.timori dosis diberikan :
kulit
Dewasa Anak-Anak
Hari Dosis Hari Dosis
1 50 mg 1 25-50 mg
2 50 mg 2 25-50 mg
3 100 mg 3 50-100 mg
4-21 2 mg/kgBB/ 4-21 2 mg/kgBB/
3x hari 3x hari
Dosis,Frekuensi,Cara Pemberian
Untuk infeksi onkoserkosis ,
dewasa dalam dosis

Sehari 25 mg selama 3 hari


Sehari 50 mg selama 3 hari
Sehari 100 mg selama 3 hari
Dosis pemeliharaan sehari
150 mg selama 2-3 minggu
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Pusing, malaise, nyeri sendi, Antihistamin dan
anoreksia, mual, dan kortikosteroid akan
muntah. menurunkan efek samping
Merangsang SSP dan juga Baik dikombinasikan
menimbulkan reaksi alergi bersama albendazol
karena matinya parasit
dengan efek samping
selama 3-7 hari
Prazikuantel
Indikasi Dosis, Frekuensi, Cara Pemberian
Infeksi karena cestoda dan Untuk S.haematobium dosis
trematoda pada hewan dan tunggal 40 mg/kgBB
manusia Untuk D.latum dan H.nana
dosis tunggal 15-25
mg/kgBB
Untuk T.solium dan
T.saginata dosis tunggal 5-
10 mg/kgBB
Efek Samping & Kontraindikasi Interaksi Obat
Sefalgia,pusing,kantuk, Pemakaian dengan
pruritus, urtikaria, kortikosteroid dapat
peningkatan enzim hati, mengurangi efek samping,
gg.sal.cerna yang dapat namun menurunkan kadar
bertahan selama beberapa plasma sampai 50%.
jam sampai satu hari.
Kontraindikasi pada pasien
Ocular cycstiserkosis, anak
dibwh 4 th, ibu hamil dan
laktasi
Daftar Pustaka
Buku Farmakologi dan Terapi Edisi 5
Departemen Farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2007
Buku Informasi Spesialite Obat Indonesia
Volume 50-Tahun 2016

You might also like