Professional Documents
Culture Documents
Dilated bowel
Air-fluid levels
Empty rectum
Barium Enema
(Colon in Loop)
1. Tampak penyempitan di
daerah bagian rektum ke
bagian proksimal yang
panjangnya bervariasi
2. Terdapat daerah transisi
3. Terdapat daerah pelebaran
lumen di proksimal daerah
transisi
Barium Enema
Less sensitive for detecting short lesions, total colon
aganglionosis, and disease of the newborn
Many newborns do NOT show definitive transition
zone
Delayed evacuation of contrast
Rektal biopsi
Gold standard
Pada bayi baru lahir metode ini dapat dilakukan
dengan morbiditas minimal karena menggunakan
suction khusus untuk biopsi rektum
Daerah yang diambil :
1. 2cm diatas linea dentata
2. Dari yang normal ganglion hingga yang
aganglionik
Rectal biopsy
Submucosal suction biopsy
Meissners submucosal plexus
Full thickness rectal biopsy
Auerbachs myenteric plexus
Acetylcholinesterase staining
increased staining of neurofibrils
Rapid frozen section
Untuk menganalisis aktivitas enzim dari sel ganglion
pada zona transisional, karena biasanya didapatkan
kurangnya aktivitas enzim pada daerah ini
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Patologi Anatomi
Absennya sel ganglion pada pleksus
mienterikus Auerbach dan pleksus submukosa
Meissner
Terlihat dalam jumlah banyak penebalan saraf
parasimpatis
ANOREKTAL MANOMETRI
Fungsi fisiologis defikasi pada penyakit yang melibatkan
sfingter anorektal
Ditemukannya kegagalan relaksasi sfingter ani interna
ketika rektum dilebarkan dengan balon
Keuntungan : dapat segera dilakukan dan pasien bisa
langsung pulang
Anorectal manometry
Absent rectoanal inhibitory reflex
Lack of internal anal sphincter relaxation in
response to rectal stretch
DIAGNOSIS BANDING
Neonatus :
Meconium ileus
Meconium plug syndrome
Neonatal small left colon syndrome
Malrotation with volvulus
Incarcerated hernia
Jejunoileal atresia
Colonic atresia
Anak :
Obstipasi
MANAJEMEN
Terapi medis :
1. Pemasangan NGT, Rectal tube dan wash out
2. Pemberian antibiotik pencegahan infeksi
3. Pemberian cairan infus menjaga
keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa tubuh
serta menjaga kondisi status nutrisi
OPERASI DEFINITIF
Tehnik Swensons
Tehnik Duhamel
Soave
Laparascopic pull-through techniques
Primary pull-through
Trans anal endorectal pull-through
A. Swenson
pembuangan daerah
aganglion hingga batas
sfingter ani interna dan
dilakukan anastomosis
coloanal pada perineum
Reseksi kolon aganglioner,
kolon yang berganglion di
tarik ke anus
Tehnik Swensons
Pasien diposisikan untuk akses perineum dan abdominal
Kolon proksimal dan mesenterium didiseksi
Peritoneal refleksi pada rectosigmoid diincisi,ureter dan
vas deferens diidentifikasi
Diseksi dilanjutkan sampai ke daerah pelvis
Diseksi dilakukan sampai dinding rektum untuk
melindungi pelvic autonom nervous system
Klem dimasukkan melalui anus, ujung rectosigmoid
kemudian dibalikkan
Garis mukokutan harus jelas terlihat
Sebuah incisi oblik dibuat pada rektum yang
diprolapskan,kemudian klem melalui pelvis menarik
segmen proksimal ganglionik
Kemudian dibuat jahitan terputus dengan benang
absorbable pada lapisan mukosa dan muskularis
B. Tehnik Duhamel
Preservasi spincter ani interna
Diseksi retrocaecal secara tumpul sampai pelvic floor
Incisi pada 1/3 tengah rektum diatas linea dentata 1,5-
2,5 cm diatas mukokutan junction
Kemudian dilakukan retrocaecal pull-through kolon
yang ganglionik
Dilakukan end to side anastomosis
Duhamel
Daerah ujung
aganglionik ditinggalkan
dan bagian yang
ganglionik ditarik ke
bagian belakang ujung
daerah aganglionik.
Stapler kemudian
dimasukan melalui anus.
Tehnik Soave
Lapisan mukosa rektosigmoid dibuang dari lapisan
seromuskular
Kolon ganglionik ditarik keluar melalui anus melalui
selubung seromuskular rectosigmoid
Disebut juga prosedur pull-through endorectal
Bedah laparaskopi
Pembedahan satu tahap
Morbiditas menurun, tidak memerlukan kolostomi,
masa rawat lebih pendek