You are on page 1of 27

1

1
Penghasil sistem enzimatis :
PENCERNAAN kelenjar liur di mulut, sel-sel
dimukosa lambung, kelenjar
dimukosa intestin, empedu dari
Merupakan serangkaian
hati dan kelenjar pancreas.
proses penghancuran
makanan sehari-hari di
Rangsangan dpt
saluran pencernaan secara
berlangsung scr
enzimatis, dibantu dengan mekanis,
gerakan peristaltik usus reflektoris
serta gerakan mekanis oleh
gigi di rongga mulut, sampai
dihasilkan produk cerna
yang siap di serap di mukosa Hormon-hormon pencernaan
usus.
Selanjutnya produk cerna
tadi disebarkan ke seluruh
tubuh yang memerlukannya
atau disimpan di jaringan-
jaringan tertentu sebagai
makanan cadangan
2
34
Patterns of Contraction

Between meals:
GI tract is largely empty
Series of slow contractions passing from:

stomach small intestine large intestine colon


90 minutes

Called: migrating motor complex


sweeps food remnants, bacteria out of upper GI tract into large intestine

After meals:

Peristaltic contractions: Progressive waves of contraction moving


receiving from one section of the GI tract to another
contraction segment

circular muscle behind the bolus of food


t0 bolus contract pushing it into the receiving
segment, that has relaxed circular muscles

~2-25 cm/sec
hormones, paracrine factors, autonomic
t1 bolus nervous system input all influence
peristalsis
contraction
3
4
5
Proses pencernaan tergantung pada beberapa
faktor :

1. Komposisi serta nilai


makanan itu sendiri
2. Kelengkapan susunan
gigi
3. Kesempurnaan saluran
pencernaan beserta
kelenjar-kelenjar
saluran pencernaan
termasuk enzim-enzim
yang dihasilkannya dan
gerakan peristaltik. Hal
ini tergantung pada
kesehatan fisik dan
mental seseorang.

6
34
Komposisi Saliva :
Merupakan cairan kenthal
tidak berwarna dengan
kandungan air 99,42% dan
selebihnya zat padat.
Saliva (air liur) mrpkn campuran 2/3 dari zat padat t.a : Ca,
skret dari kelenjar di rongga Mg, Na, K, P, Klor, bikarbonat
mulut mulut berupa: dan sulfat
pH berkisar 6,35-6,85

1. Kelenjar liur submaksilaris


2. Kelenjar liur submandibularis
3. Kelenjar liur parotis
4. Kelenjar liur bukalis

7
3
Fungsi Saliva
1. Mempertahankan ruang mulut agar
tetap basah
2. Sebagai bahan pelumas makanan yang
ditelan melalui kerongkongan karena
saliva mengandung musin
3. Sebagai bahan pelarut bahan makanan
sehingga memudahkan kontak dengan
simpul-simpul perasa di mulut.
4. Mensuplai enzim pencernaan
terutama enzim amilase (ptialin).
Produk yang dihasilkan tergantung
pada lamanya makanan berada di
mulut.
5. Sebagai alat ekskresi bahan tertentu,
spt : K+, Ca2+, HCO3-, tiosianat, jod.

8
34
PENCERNAAN DI LAMBUNG

Getah lambung merupakan campuran sekret


tiga macam kelenjar mukosa lambung, yaitu :

1. Lapisan sel chief, t a. selapis sel mukosa


lambung. Kelenjar ini mensekresi suatu
zimogen (proenzim) pepsinogen. Pepsinogen
diaktifkan oleh HCl lambung menjadi pepsin.
Pepsin ini adalah enzim proteolitik yang
memecah protein menjadi proteosa dan
pepton. pH optimum adalah 1,5 s/d 2,5
2. Lapisan Sel parietal, t.a. beberapa lapis sel
mukosa lambung, mensekresi HCl.
3. Lapisan Epitel Kolumnar mukosa lambung,
mensekresi musin (suatu glikoprotein) serupa
dengan musin saliva; berfungsi sebagai
peklumas makanan, melapisi mukosa lambung
guna memproteksi terhadap pengaruh HCl
lambung.
9
34
Pembentukan HCl Lambung

Sirkulasi darah Sel parietal Lumen Lambung


CO2 + H2O

H2O H2CO3
NaHCO3
H+ H+
HCO3- HCO3-
Na+ HCl

Cl- Cl- Cl-

NaCl

10
11

STOMACH
INTESTINE
mucosa
Sekresi getah lambung
dipengaruhi oleh

1. Fase Sefal, artinya distimulasi


oleh rasa, bau tau pandangan
terhadap sesuatu jenis makanan

2. Fase gaster, yaitu rangsangan oleh


makanan yang sudah tiba
di lambung yang menimbulkan
efek mekanis dan kimia

12
Fungsi HCl lambung :
1. Sebagai aktivator
pepsinogen menjadi pepsin.
2. Sebagai antiseptik
3. Sebagai asam kuat yang
membantu pemecahan
bahan makanan di
lambung.
4. Bersama chyme di
duodenum, merupakan
perangsang pembentukan
sekretin di duodenum dan
jejenum di bagian proksimal

13
PENCERNAAN INTESTIN
Adanya chyme dan HCl lambung di duodenum
dan jejenum bag proximal, akan terangsang
mengeluarkan hormon sekretin

4 komponen dalam hormon sekretin


adalah :
SEKRETIN, merangsang kelenjar pancreas
mengeluarkan getah berupa cairan mirip air,
mengandung banyak bikarbonat tetapi sedikit
enzim..
PANKREOZIMIN, merangsang kelenjar
pancreas mengeluarkan getah berupa cairan
mirip air, mengandung sedikit bikarbonat tetapi
banyak enzim.
KOLESISTOKININ, merangsang kontraksi
serta pengosongan kantung empedu
ENTEROKININ, merangsang pengaliran
getah intestin
14
34
Kelenjar Pancreas
Getah Pancreas
Enzim Substrat Produk
enterokinase Protein, protease dan pepton polipeptida
Tripsinogen tripsin
tripsin Protein, protease dan pepton Polipeptida,
Kimotripsinogen kemotripsin dipeptida
Tripsin Polipeptida Peptida, asam
Prokarboksipeptidase karboksipeptidase (pada ujung karboksil bebeas amino bebas
dari rantai
Amilase Pati, glikogen Maltosa

lipase triasilgliserol Asamlemak dan


gliserol
Ester kolesteril hidrolase Ester kolesterol Kolesterol, asam
lemak
fosfolipase fosfolipid Asam lemak,
lisofosfolipid

15
Getah intestin
Enzim Substrat Produk
Aminopeptidase Polipeptida (pada ujung Peptida, asam amino
amino bebas rantai) bebas

Dipeptidase Dipeptida Asam amino

Disakaridase :
Sukrase Sukrosa glukosa+ + fruktosa
Maltase Maltose 2 glukosa
Laktase Laktosa Glukosa + galaktosa
Trehalase Trehalosa Glukosa

Fosfatase Fosfat organik Fosfat bebas


Isomaltase (1,6 1,6 glukosida Glukosida
glukosida)

Polinukleotidase Asam nukleat Nukleotida


nukleosidase nukleosida Pentosa fosfat

16
lumen of interstitial
digestive tract wall fluid blood
Sekresi enzim-
secretion enzim dilakukan
food
untuk menguraikan
makanan
digestion

Penyerapan tidak
absorption dikendalikan

motility

Setelah d penyerapan,
metabolisme sel
langsung digunakan
Sisa hasil penyerapan atau disimpan
akan dikirim ke usus
besar dan dibuang dalam
bentuk feces

17
EMPEDU
TURUT MENETRALKAN
CHYME YG DTG DARI
LAMBUNGKARENA pH
MERUPAKAN PRODUK
EMPEDU BERSIFAT
HATI YG BERPERAN AGAK ALKALIS.
PENTING DLM MERUPAKAN JALUR
PENCERNAAN, UTAMA EKSKRESI
TERUTAMA LEMAK. KOLESTEROL DARI
SBLUM DI SEKRESI KE DALAM TUBUH
LUMEN INTESTIN MERUPAKAN JALUR
DISIMPAN DALAM
KANTUNG EMPEDU, FUNGSI EKSKRESI PIGMEN
DAN AKAN
EMPEDU YG MERUPAKAN
DIKOSONGKAN SELAMA PRODUK PEMECAHAN
PENCERNAAN HEME DI DALAM RES
BERLANGSUNG DI (Sistem Retikulo
DALAM INTESTIN. Endotelial).
PENGOSONGAN PENGEMULSI LEMAK,
DILAKUKAN OLEH KARENA EMPEDU
ENZIM MENGANDUNG GARAM-
KOLESISTOKININ. GARAM EMPEDU YG
EMPEDU DAN GETAH BERSIFAT
PANCREAS BERMUARA
MERENDAHKAN
DI TEMPAT YG SAMA
DI DALAM INTESTIN.
TEGANGAN PERMUKAAN
BUTIR-BUTIR LEMAK
TADI.
18
34
YANG TERPENTING
ADALAH ASAM KOLAT
DAN ASAM
ASAM EMPEDU TERDAPAT DI DALAM EMPEDU,
KENODESOKSIKOLAT.
BERBENTUK KONJUGAT GLISIN DAN TAURIN;
MERUPAKAN SEBAGIAN ASAM-ASAM EMPEDU MEMBENTUK
KATABOLIT GARAM-GARAM EMPEDU;
KOLESTEROL, MAKA KEDUANYA MEMPUNYAI PERANAN PADA
DIANGGAP SATU2 PENCERNAAN LEMAK DAN MEMILIKI
NYA CARA EKSKRESI SIRKULASI ENTEROHEPATIK;
KOLESTEROL DI KLINIK, UNTUK MENURUNKAN
HIPERKOLESTOLEMIA DILAKUKAN DG CARA
MEMUTUS SIRKULASI ENTEROHEPATIK
ASAM ASAM DAN GARAM-GARAM EMPEDU INI.

19
3
PROSES
PENYERAPAN :
PROSES PENYERAPAN :
UTAMANYA 1. SECARA PASIF atau DIFFUSI, yaitu
BERLANGSUNG penyerapan bersifat menuruni gradien
konsentrasi dan tidak memerlukan energi.
DIMUKOSA Berlangsung lambat.
INTESTIN 2. SECARA AKTIF, yaitu penyerapan
bersifat melawan gradien konsentrasi,
ALKOHOL DI memerlukan energi dan serta
LAMBUNG, DAN menggunakan carier spesifik. Contoh :
proses pendorongan Na+ ke luar sel atau
AIR DI KOLON sodium pump. Proses ini diboncengi oleh
masuknya glukosa kedalam sel, energi
diperoleh dari hidrolisis ATP

20
34
lumen of interstitial
digestive tract wall fluid blood
Sekresi enzim-
secretion enzim dilakukan
food
untuk menguraikan
makanan
digestion

Penyerapan tidak
absorption dikendalikan

motility

Setelah d penyerapan,
metabolisme sel
langsung digunakan
Sisa hasil penyerapan atau disimpan
akan dikirim ke usus
besar dan dibuang dalam
bentuk feces

21
PENYERAPAN MAKANAN
PENYERAPAN PENYERAPAN ASAM AMINO, PENYERAPAN LEMAK :
KARBOHIDRAT : yaitu: Diserap berupa asam
monosakarida asam amino isomer-L diserap lemak dan gliserol,
pada umumnya scr aktif, sdgkan isomer-D tetapi setelah di dalam
diserap secara secara pasif. sel mukosa intestin,
aktif, kecuali Bila protein diserap utuh akan asam lemak akan
fruktosa. dianggap benda asing di dlm membentuk kembali
tubuhnya, tubuh akan dengan gliserol
membentuk antibodi.
Akibatnya terjadi reaksi
alergi.

22
23
24
25
Layers of to be traversed during absorption

26
Wassalam Wr.Wb.

27

You might also like