You are on page 1of 47

BAHAN AJAR S2

EKONOMI MANAJERIAL

Oleh
Dr. Baharuddin, M.Si
KONSEP DAN PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL

Konsep Ekonomi
Pengertian Ekonomi
Konsep Dasar Manajerial
Pengertian Ekonomi Manajerial
KONSEP EKONOMI

Secara Konseptual :

Ekonomi adalah kegiatan atau usaha manusia dalam


memenuhi keperluan (kebutuhan dan keinginan) hidupnya.

Ekonomi meliputi kegiatan investasi, produksi, konsumsi,


dan distribusi barang dan jasa.

Secara konseptual hampir semua aktivitas manusia berkaitan


dengan pemenuhan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants)
dalam kehidupannya.

(Aktivitas Ekonomi)
Kegiatan Ekonomi Masyarakat

Produsen Konsumen

Aktivitas
Produksi Konsumsi
Ekonomi

Barang
Sumber Needs and
Daya Dan Wants
Jasa

Mencari Satisfaction
Peluang
Laba (Pemuasan)
Bisnis
Pertanyaan.....
Mengapa ilmu ekonomi selalu dipermasalahkan mulai dari zaman
sebelum masehi hingga detik ini......?

Sumber Daya Kebutuhan


Kontradiksi
terbatas tidak terbatas

Ilmu Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempejari bagaimana memanfaatkan


sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak
terbatas.

Tindakan Sustainability
Ekonomis (Keberlanjutan)
EKONOMI

Sebagai Economic
Ilmu Model

Micro Static
Economics Model

Macro Dynamic
Economics Model
INDIKATOR KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN EKONOMI

Mikro Makro
(Perusahaan) (Nasional)

Manfaat bagi pemilik Manfaat bagi masyarakat dan


1. Laba & pertumbuhan usaha Negara
2. Meningkatnya laba usaha 1. Peningkatan Pendapatan
3. Meningkatnya harga saham 2. Pembukaan lapangan pekerjaan
4. Makin lusanya jaringan produk, dan 3. Stabilitas Nilai Tukar
sebagainya. 4. Pemasukan Pajak bagi Negara
5. Peningkatan Teknologi, dsb.

Meningkatnya Meningkatnya
Laba Usaha Kesejahteraan
Masyarakat
KONSEP DAN PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL

Secara konsep, Ekonomi manajerial adalah Sinergi dari aplikasi teori


ekonomi, manajemen, dan riset operasi.

Microeconomic

Finance Statistics

MANAGERIAL ECONOMICS
Accounting Marketing

Competitive
Strategy
Pengertian Ekonomi Manajerial

Dalam pengertian sehari-hari ekonomi manajerial adalah


penggunaan prinsp-prinsip optimasi dalam penyelesaian masalah
ekonomi dan bisnis

Menurut Lincolin (1993) ekonomi manajerial Adalah penerapan teori


dan metodologi dalam pembuatan keputusan di dunia bisnis dan
administrasi

Evans J Douglas (1995) Ekonomi Manajerial adalah suatu ilmu yang


terkonsentrasi pada aplikasi dari prinsip ekonomi dan metodologi
untuk proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
organisasi pada perusahaan yang beroperasi pada kondisi
ketidakpastian dan risiko.
Aktivitas ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok:

1. Positive Economics: kegiatan ekonomi yang hanya mempertimbangkan


pencapaian tujuan ekonominya, tanpa memperdulikan norma dan etika
yang berlaku di masyarakat (Animal Economic).

2. Normative Economics: kegiatan ekonomi yang tidak hanya


mempertimbangkan pencapaian tujuan ekonominya, tetapi juga
mengikuti norma dan etika yang berlaku di masyarakat (Ethical
Economic).
Peranan Ekonomi Manajerial dalam
Pembuatan Keputusan Manajerial

Masalah Keputusan
Manajemen

Teori Ekonomi Ilmu Pengambilan


Kerangka teoritis untuk Keputusan
pengambilan keputusan Alat dan Teknik Analisis

Ekonomi Manajerial
Penerapan teori ekonomi dan metodologi
Ilmu pengambilan keputusan untuk
Memecahkan masalah keputusan

Solusi yang Optimal


Untuk memecahkan masalah
pengambilan keputusan manajerial
Pelaku Kegiatan Ekonomi

Masyarakat sebagai konsumen dan pemilik Sumber Daya


Pengusaha sebagai produsen yang meghasilkan barang dan jasa
Pemerintah sebagai penyelenggara negara melindungi kepentingan nasional

Pemerintah

PARTISPASI
DALAM EKONOMI

Faktor Produksi
Konsumen Perusahaan
Barang dan Jasa
Konsep Optimasi

Prinsip Optimasi:
Memberikan pemecahan (solusi) terbaik bagi masalah yang dihadapi, dan
mencari alternatif solusi yang terbaik bagi masalah yang ditemukan.

Jenis Optimasi:
Optimasi Maksimum adalah optimasi untuk hal-hal yang baik atau positif.
Optimasi Minimum adalah optimasi untuk hal-hal yang tidk baik atau negatif.

Teknik Optimasi:
Memilih alternatif terbaik dari kemungkinan yang dapat terjadi.
Membuat urutan keputusan, separti (LP, NLP, dan seterusnya)
Menggunakan prinsip-prinsip matematika (Derivatives).
Ekonomi Manajerial, Bisnis, dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Ekonomi Manajerial dan Bisnis:


Ekonomi manajerial pada hakekatnya mempelajari perilaku
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Memuaskan para
Pelaku Laba
Konsumen
Bisnis (stakeholder) Maksimum

Pemahaman Mekanisme
Ekonomi Pasar yagn
Manajerial yang Seimbang
baik
Konsumen Memperoleh barang
Kepuasan
& jasa dgn harga
(stakeholder)
murah & berkualitas
Maksimum
Ekonomi Manajerial, Bisnis, dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Ekonomi Manajerial dan Kesejahteraan Masyarakat:


Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat diperlukan
pemahaman yang memadai mengenai ekonomi manajerial

Kejelian
Intensitas Kegiatan
Mengeksploitasi
Ekonomi suatu
Potensi atau
daerah
peluang bisinis

Diperlukan Pemahaman
Kesejahteraan
Ekonomi Manajerial yang
Masyarakat
baik
Mengaktualkan
menjadi aktivitas
Aktivitas Bisnis dan Bisnis atau Ekonomi
Ekonomi berjalan
TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply), merupakan informasi dasar yang perlu
diketahui oleh para pelaku atau aktor ekonomi guna menyusun strategi atau kiat untuk
mencapai tujuannya.

Perkiraan kecenderungan
perubahan harga
Konsumen
Informasi Peluang Pasar
Permintaan Produsen Bagi Produsen
Pemerintah
Menyusun Perencanaan
Ekonomi Nasional

Peluang u/ memenuhi Needs


dan Wants Konsum.
Konsumen
Informasi Informasi mengenai Tk.
Penawaran Produsen Persaingan Bisnis
Pemerintah
Menyusun Perencanaan
Ekonomi Makro
Teori Permintaan (Demand)
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen pada kondisi tertentu.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi permintaan

Pendapatan atau Income ( Y ) konsumen


Harga (Price) Barang dan Jasa yang meliputi:
Harga barang itu sendiri ( P )
Harga Barang Subtitusi ( Ps )
Harga Barang Komplementer ( Pc )
Selera atau Taste ( T )
Agama atau Religion ( R )
Budaya atau Culture ( C )
Pendidikan dan Pengetahuan atau Education ( E )

Fungsi Permintaan

Qd = f ( Y, P, Ps, Pc, T, R, C, E, dst.)


Hukum Permintaan

Istilah Hukum Permintaan merupakan hubungan sebab akibat


(Kausalitas) antara permintaan akan barang dan jasa dengan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.

Contoh:
Pengaruh Pendapatan terhadap jumlah barang yang diminta
Qd = f (Y) Ceteris Paribus.

Pengaruh Pendapatan dengan (Barang Normal dan Barang


Mewah) adalah positif atau searah

Pengaruh Pendapatan dengan (Barang Inferior) adalah Negatif


atau berlawanan arah
Hukum Permintaan

Pengaruh Harga terhadap jumlah barang yang diminta [Qd = f (P)]


menunjukkan arah yang berlawanan (Ceteris Paribus).

Funsi Permintaan:
Qd = a - bP

Qd = f (P)
D
0 Qd
Contoh
Pada tingkat harga (P1) 3 juta per unit, permintaan HP (Q1) sebanyak 300 unit,
dan pada saat harga naik (P2) menjadi 3,5 juta per unit permintaan (Q2) hanya
250 unit. Data tersebut menunjukkan fungsi permintaan yang linier.

Fungsi Linier: Y = a + bX Y atau P adalah harga


X atau Q adalah jumlah permintaan
Y2 Y1
b = -----------
X2 X1
3,5 3 0,5
b = -------------- = ------ = -0,01
250 300 -50

Y Y1 = b (X X1)
Y 3 = -0,01 (X 300)
Y 3 = -0,01X + 3
Y = -0,01X + 3 + 3
Y = -0,01 X + 6 atau P = - 0,01Qd + 6

Jadi fungsi Permintaan ; 0,01Qd = 6 P

6 P
Qd = ------ - ------ Qd = 600 100P
0,01 0,01
Grafik Fungsi Pemintaan

QDx = 600 100P


P Bila P = 0, maka jumlah barang X yang
diminta (QDX) = 600 unit.

Sedangkan tingkat harga sehingga


6 jumlah barang yang diminta (QDX) = 0.
Adalah:

QDx = 600 100P


0 = 600 100P
100P = 600
0 QDX P = 600 : 100
600 P = Rp 6.
Penaksiran permintaan dengan menggunakan fungsi permintaan
yang dipengaruhi oleh beberapa variabel, mislanya:

Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu barang, tergantung jenis barangnya.


Misalnya, mobil permintaannya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri (P),
rata-rata pendapatan disposibel (Y), penduduk (Pend.), dan pengeluaran iklan
(I).

Qd = a1P + a2Y + a3Pend. + A4I

Qd = -3P + 1,5Y + 0,05Pend. + 0,05I

Taksiran Permintaan dgn menggunakan Fungsi permintaan

Variabel Nilai taksiran Var. Taksiran


Independent Independent untuk thn Parameter Permintaan Total
akan datang (Unit)
Harga Rata-rata Rp 9.000.000,00 -3 -27.000.000
Pendapatan
Disposibel Rp 17.000.000,00 1,5 25.500.000
Penduduk 100.000.000 0,05 5.000.000
Pengeluaran Iklan Rp 100.000.000,00 0,05 5.000.000
Permintaan Total 8.500.000
Penentuan Kurva Permintaan :
Qd = -3P + 1,5(17.000.000) + 0,05(100.000.000) + 0,05(100.000.000)

Qd = -3P + 25.500.000 + 5.000.000 + 5.000.000

Qd = 35.000.000 3P

3P = 35.000.000 P = 35.000.000 : 3 = 11,7

P (Jutaan Rp)

11,7

0 Q
35
Contoh kasus Fungsi permintaan Non Linier:
P = -Qd2 + Qd + 12
Untuk menyelesaikan persoalan ini, dapat dilakukan dengan melukis grafik dari
fungsi diatas. Fungsi Parabola Y=aX2 +bX + c D= b2 4ac

Pertama: penentuan titik puncak parabola : P (X , Y) P (-b/2a , D/-4a)


X = (-b/2a) = -1/-2 = atau 0,5
Y = (D/-4a) dimana D = b2 4ac
D = 12 4 (-1)(12)
D = 1 + 48 D = 49.
49
Y = ------
-4a
49 49
Y = -------- = -----
-4(-1) 4
Y = 12,25
Jadi titik puncaknya adalah (0,5 ; 12,25)

Kedua : Penentuan titik potong parabola dengan sumbu X atau Qd dan Y atau P
Syarat titik potong sumbu X (Qd) adalah Y = 0 atau P = 0

P = -Qd2 + Qd + 12
0 = -Qd2 + Qd + 12

Untuk menentukan titik potong sumbu X, maka digunakan Rumus ABC

-b + (b2 4ac)
Qd12 = ---------------------
2a
-1 + (12 4(-1)(12) -1 + 1 + 48 -1 + 49 -1 + 7
Qd1 = --------------------------- = ----------------- = ------------ = -------- = -3
2(-1) -2 -2 -2

-1 - (12 4(-1)(12) -1 - 1 + 48 -1 - 49 -1 - 7
Qd2 = --------------------------- = ----------------- = ------------ = -------- = 4
2(-1) -2 -2 -2
Harga (P) dan Permintaan (Qd),
denga Fungsi Parabola
P = -Qd2 + Qd + 12
(0,5 , 12,25)
13
P Qd 12 (1 , 12)

12 0 11 (2 , 10)
10
12,25 0,5 9
12 1 8

10 2 7
(3 , 6)
6
6 3 5
0 4 4
3
2
1 (4 , 0)
Qd
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Qd2
Qd1
Teori Penawaran (Supply)
Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang mau dijual oleh
produsen pada kondisi tertentu.

Jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen dipengaruhi oleh:


Harga barang dan jasa atau harga jual (P)
Biaya atau Cost dari barang yang ditawarkan (Cost)
Bahan Baku dan Teknologi
Faktor lainnya yang mempengaruhi penawaran barang oleh produsen,
antara lain: tingkat persaingan, tersedia tidaknya barang subtitusi,
serta harga barang pelengkap.

QS = f (P, Cost, RM, T, O, dst)


P

S
Funsi Penawaran:
QS = a + bP

0 QS
Contoh
Pada tingkat harga (P1) 3 juta per unit, PT ABC mau menjual HP (Q1) sebanyak
300 unit, dan pada saat harga naik (P2) menjadi 3,5 juta per unit produsen mau
menjual (Q2) sebanyak 400 unit. Data tersebut menunjukkan fungsi penawaran
yang linier.

Fungsi Linier: Y = a + bX
Y2 Y1
b = -----------
X2 X1
3,5 3 0,5
b = -------------- = ------ = 0,005
400 300 100

Y Y1 = b (X X1)
Y 3 = 0,005 (X 300)
Y 3 = 0,005X 1,5
Y = 0,005X 1,5 + 3
Y = 0,005 X + 1,5 atau P = 0,005Qs + 1,5

Jadi fungsi Penawaran ; -0,005Qs = 1,5 P

1,5 -P
Qs = -------- - --------- Qs = -300 + 200P
-0,005 -0,005
Contoh kasus Fungsi Penawaran Non Linier:
P = -0,5Qs2 + 6QS - 10
Untuk menyelesaikan persoalan ini, dapat dilakukan dengan melukis grafik dari
fungsi diatas. Fungsi Parabola Y=aX2 +bX + c D= b2 4 a c

Pertama: penentuan titik puncak parabola : P (X , Y) P (-b/2a , D/-4a)


X = (-b/2a) = -6/-1 = 6
Y = (D/-4a) dimana D = b2 4ac
D = 62 4 (-0,5)(-10)
D = 36 - 20 D = 16.
16
Y = ------
-4a
16 16
Y = --------- = -----
-4(-0,5) 2
Y=8
Jadi titik puncaknya adalah (6 ; 8)
Syarat titik potong sumbu X (QS) adalah Y = 0 atau P = 0

P = -0,5QS2 + 6QS - 10
0 = -0,5QS2 + 6QS - 10

Untuk menentukan titik potong sumbu X, maka digunakan Rumus ABC

-b + (b2 4ac)
Qs12 = ---------------------
2a
-6 + (62 4(-0,5)(-10) -6 + 36 - 20 -6 + 16 -6 + 4
QS1 = ---------------------------- = ----------------- = ------------ = -------- = -2
2(-0,5) -1 -1 -1

-6 - (62 4(-0,5)(-10) -6 - 36 - 20 -6 - 16 -6 - 4
Qs2 = ---------------------------- = ----------------- = ------------ = -------- = 10
2(-0,5) -1 -1 -1
Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
Kesepakatan antara konsumen yang akan membeli dengan produsen yang akan
menjual barang dan jasa yang sama.

P QS = f (P)

E
PE

Qd = f (P)

0 Q
QE
Contoh:

Bila diketahui fungsi permintaan Qd = 15 P2 ; dan fungsi penawaran


QS = -12 + 2P2, maka keseimbangan pasar adalah sebagai berikut:

Keseimbangan terjadi pada saat Qd = QS

15 P2 = -12 + 2P2
P2 - 2P2 = -12 15
-3P2 = -27 P
P2 = 27 : 3 = 9 P = 9 = 3
QS = f (P)
Qd = 15 32 Qd = 6
QS = -12 + 2(3)2 QS = 6

E
3

Qd = f (P)

0 Q
6
PENETAPAN PAJAK DAN SUBSIDI
1. Pengaruh Penetapan Pajak terhadap Harga Keseimbangan

P P
S2
S2
S1
E2 S1
B E2 B

A E1 G
G A E1
C F
C F D

D
0 Q 0 Q
Q2 Q1 Q2 Q1

ED > 1 ED < 1

Jumlah Pajak (BCE2F) Jumlah Pajak (BCE2F)


Beban Konsumen (ABE2G) Beban Konsumen (ABE2G)
Beban Produsen (ACFG) Beban Produsen (ACFG)
PENDEKATAN MATEMATIKA
Bila dik: QDx = 270 3P
QSx = -30 +3P

Jawab:
Harga Kesimbangan Sebelum Pajak adalah:
QDx = QSx P
270 3P = -30 + 3P S
-3P 3P = -30 - 270
-6P = -300
P = (-300) / (-6) E
P = 50 50
Jumlah yang diminta adalah:
QDx = 270 3P
QDx = 270 3(50)
QDx = 270 - 150 D
QDx = 120 unit
Jumlah yang ditawarkan adalah: Q
0
QSx = -30P + 3P 120
QSx = -30P + 3(50)
QSx = -30P + 150
QSx = 120 unit
PENDEKATAN MATEMATIKA

Bila produsen dikenai pajak Rp 20 per unit, Dari Jumlah Pajak Rp 20


Maka : QSx = f (P - Tx) Beban Konsumen : 60 50 = 10
QSx = -30 + 3 (P Tx) Beban Produsen : 20 10 = 10
QSx = -30 + 3 (P 20) P
QSx = -30 + 3P - 60 S2
QSx = -90 + 3P (setelah Pajak) E2 S1
60
Harga Keseimbangan setelah Pajak:
50 E1
QDx = QSx
270 3P = -90 + 3P 40
-3P 3P = -90 270
-6P = -360 D
P = (-360) / (-6) = 60
0 Q
QDx = 270 3(60) 90 120
QDx = 270 180
40 Diperoleh dari (50 10)
QDx = 90 unit
Pengaruh Subsidi terhadap harga keseimbangan

JUMLAH SUBSIDI (ACE1F) JUMLAH SUBSIDI (ACE1F)


KEUNTUNGAN KONSUMEN (ABE1G) KEUNTUNGAN KONSUMEN (ABE1G)
KEUNTUNGAN PRODUSEN (BCFG) KEUNTUNGAN PRODUSEN (BCFG)

P P
S1 S1

E1 S2 S2
A A E1
E2
G
B
G
B E2
D
C C F
F

D
0 Q 0 Q
Q1 Q2 Q1 Q2

ED > 1 ED < 1
PENDEKATAN MATEMATIKA
Bila dik: QDx = 270 3P ; QSx = -30 +3P
Maka P = 50 ; QDx = 120 dan QSx = 120.
Lihat contoh sebelumnya. Dari Jumlah subsidi Rp 20
Konsumen : 50 40 = 10
Bila Produsen diberi subsidi sebesar Rp 20 per unit,
Produsen : 20 10 = 10
Maka : QSx = f (P + Sb)
QSx = -30 + 3 (P + 20) P
QSx = -30 + 3P + 60 S1
QSx = 30 + 3P (Setelah subsidi) S2
E1
Harga Keseimbangan setelah subsidi: 50
QDx = QSx 40 E2
270 3P = 30 + 3P 30
-3P 3P = 30 270
-6P = -240 D
P = (-240) / (-6) = 40

QDx = 270 3(40) 0 Q


120 150
QDx = 270 120
QDx = 150 unit 30 Diperoleh dari (40 10)
KEBIJAKSANAAN STABILISASI HARGA
1. Quota (Membatasi Produksi) : bertujuan untuk meningkatkan pendapatan produsen

S2
S2
P P

S1 S1
E2 B E2
B E1
A
A E1
D Menguntungkan
Produsen

Merugikan Produsen D
0 Q 0 Q
Q2 Q1 Q2 Q1
Apabila ED > 1 ; Maka Pengorbanan Apabila ED < 1 ; Maka Pengorbanan
Produsen (Q1Q2) lebih besar daripada Produsen (Q1Q2) lebih kecil daripada
tambahan penerimaan yang diperoleh (AB) tambahan penerimaan yang diperoleh (AB)
KEBIJAKSANAAN STABILISASI HARGA
2. Floor Price (Harga Dasar) : bertujuan untuk meningkatkan pendapatan produsen

P S2 S1 Apabila pemerintah menerapkan kebijaksanaan Floor


Price (FP) yakni harga naik dari A ke B, maka terjadi
kelebihan barang (Excess Supply) di pasar sebesar
S1 S2 .
E2
B F.P
Kelebihan barang di pasar tersebut dapat ditanggulangi
A E1 melalui dua cara yakni:

1. Pemerintah membeli kelebihan tersebut (S1S2)


seharga B, selanjutnya dijulai ke masyarkat
D seharga A. (Pemerintah memberi subsidi sebesar
AB).

0 Q 2. Pemerintah membeli kelebihan tersebut (S1S2)


S2 S1 seharga B, lalu ditampung.
KEBIJAKSANAAN STABILISASI HARGA
3. Ceillng Price (Plafon Harga) : bertujuan untuk membantu konsumen

P S1 S2 P S1

E1 E1
A A
E2 E2
B F.P B F.P

D D1
D2

0 Q 0 Q
S1 S2 S1 S2

Kasus 1. pemerintah mempunyai Kasus 2. Bila pemerintah tdk mempunyai


Stock atau persediaan. persediaan, maka dilakukan
sistem penjatahan
ASPEK PASAR DAN STRATEGI BERSAING

Pasar adalah tempat atau kekanisme bertemunya kepentingan konsumen


di satu sisi, dengan kepentingan produsen di sisi lain.

Dengan demikian, pasar mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi,


baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Atau mempunyai peranan
yang sangat strategis bagi pelaku bisnis (produsen) dan masyarakat secara
keseluruhan.

Pasar merupakan tempat para produsen bersaing merebut konsumen


dalam rangka mencapai tujuan usahanya, sehingga tanpa ada akses pasar
atau penguasaan pasar, maka tidak mungkin suatu bsinis dapat bertahan
hidup.

Adapun pengertian pasar dalam arti sempit adalah tempat berkumpul dan
bertemunya para penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) pada suatu
kondisi tertentu untuk melakukan transaksi
Parameter yang Menentukan Bentuk atau Struktur Pasar

1. Jumlah Pelaku Ekonomi: yakni ditentukan oleh jumlah produsennya


dan jumlah konsumennya.

2. Keragaman Produk (barang & Jasa): keragaman dari fungsi atau


manfaat barang dan jasa.

3. Halangan Pasar (Market Barrier): tingkat kesulitan yang dihadapi


oleh pelaku ekonomi untuk masuk atau keluar dari pasar.

4. Jenis Persaingan dalam Pasar: Persaingan dalam hal harga dan non
harga, dan hal ini dapat dilihat pada strategi bersaing dalam pasar
seperti pada bagan berikut.
STRATEGI BERSAING DALAM PASAR

Keberhasilan Usaha
Persaingan
Usaha

Persaingan Harga: Persaingan di luar Harga:


Perusahaan yg menawarkan Pilihan Perusahaan yg menawarkan
harga termurah akan unggul. kualitas & pelayanan terbaik.
Terdapat Terdapat
pada pada

1. Kelompok pendapatan menengah 1. Kelompok pendapatan menengah


ke bawah. ke atas.
2. Konsumen membeli untuk input 2. Konsumen membeli untuk
usaha pengguna akhir

Syaratnya Syaratnya

Efisiensi Innovasi yg
Usaha Tinggi Bermanfaat
Perusahaan dalam Pasar

Perfect Produsen sangat banyak yang


Competition memproduksi barang yang sama

Monopolistic Produsen sangat banyak, hanya


Competition saja produk yg dihasilkan berbeda
Bentuk2
Pasar
Oligopolistic Hanya ada beberapa Produsen
Market pesaing dalam pasar

Monopoly Hanya ada satu Produsen, yang


Market berarti tidak ada pesaing
Maksimisasi Profit

Tujuan utama perusahaan dalam menghadapi beberapa bentuk


pasar adalah keuntungan (Profit). Olehnya itu, perusahaan
perlu menyiapkan strategi dalam menghadapi berbagai bentuk
pasar tersebut.

Perusahaan akan menerapkan strategi bagaimana memperoleh


keuntungan yang optimal, dimana keuntungan optimal tersebut
dapat diperoleh bila penjualan maksimum, dan meminimumkan
biaya.

Laba maksimum atau maximum profit akan tercapai pada


tingkat produksi tertentu, dimana tambahan penerimaan atau
Marginal Revenue (MR) sama dengan tambahan biaya atau
marginal cost (MC) (MR = MC)
Pendekatan Matematika
1. Persaingan Sempurna
Diketahui: TC = 2Q2 + 3Q (dalam 000)
Harga (P) = 11 (dalam 000)

Penyelesaian :

Profit maksimum tercapai pada saat MR = MC


a. Tingkat Produksi dan Penjualan :
TR = P x Q 11(Q) = 11Q MR = 11
TC = 2Q2 + 3Q MC = 4Q + 3

MR = MC 11 = 4Q + 3 -4Q = -11 + 3
Q = -8 : -4 = 2 2000 unit.

b. Besarnya Keuntungan :
Laba atau Profit = TR TC
TR = P x Q Rp 11.000 x 2.000 unit = Rp 22.000.000
TC = 2Q2 + 3Q 2(2.000)2 + 3(2.000) = Rp 14.000.000
Jadi Keuntungan Maksimum adalah: Rp 22.000.000 Rp 14.000.000 = Rp 8.000.000
2. Persaingan Monopolistik
Diketahui: TC = 2Q2 + 3Q (Dalam 000)
Harga (P) = 12 4Q (Dalam 000)

Penyelesaian :

Profit maksimum tercapai pada saat MR = MC


a. Tingkat Produksi dan Penjualan :
TR = P x Q (12 4Q)Q 12Q 4Q2 MR = 12 8Q
TC = 2Q2 + 3Q MC = 4Q + 3

MR = MC 12 8Q = 4Q + 3 -8Q - 4Q = -12 + 3
Q = 9 : 12 = 0,75 (000) 750 unit.
Jadi Harga: P = 12 4(0,75) = 9 (000) 9.000

b. Besarnya Keuntungan :
Laba atau Profit = TR TC
TR = PQ Rp 9.000 x 750 unit = Rp 6.750.000
TC = 2Q2 + 3Q 2(750)2 + 3(750) = Rp 564.750
Jadi Keuntungan Maksimum adalah: Rp 6.750.000 Rp 564.750 = Rp 6.185.250

You might also like