You are on page 1of 18

Beberapa penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi


Drs. Saiful Bahri, Apt. MS
Program pemerintah LIL : Lima
imunisasi dasar lengkap, terdiri dari :
1. Difteri, Pertusis, Tetanus
2. Tuberculosis
3. Poliomielitis
4. Campak
5. Hepatitis
Difteri
Penyakit akut, mudah menular disebabkan oleh
kuman Corynebacterium diphtheriae. Penyakit
ini menyerang tenggorokan ditandai dengan
terbentuknya selaput yang berwarna putih kotor.

Penularannya terjadi kontak langsung pada


penderita atau melalui pembawa (carrier)
kuman. Dengan masa inkubasi 2-3 hari
Pencegahan :
1. untuk bayi sampai berumur 6 bulan sudah memiliki kekebalan
yang diperoleh dari ibu semasa janin (disebut kekebalan pasif
bawaan)
2. dengan imunisasi yaitu pemberian vaksin difteri

Vaksin difteri adalah toksin atau racun dari kuman


Corynebacterium diphtheriae yang dihilangkan sifat racunnya
tetapi masih dapat merangsang pembentukan antibodi (toksoid).

Imunisasi vaksin difteri dapat digabung pemberiannya dengan


vaksin pertusis atau vaksin tetanus.

Cara pemberian : diberikan secara suntikan dibawah kulit disebut


SC
Tahapan pemberian :

a. imunisasi dasar :
Diberikan 3x dengan selang waktu 1 bulan. Pada
suntikan ketiga dapat digabung pemberiannya
dengan vaksin campak pada saat bayi berumur
9 14 bulan.
Efektivitas imunisasi dasar (setelah 3x) bertahan
selama 5 tahun
b. imunisasi ulang :
Dapat diberikan dengan vaksin tetanus diberikan
pada saat anak baru berumur 6 7 tahun atau kelas
1 SD. Diulangin pada usia 12 13 tahun atau kelas 6
SD.
Efek samping :
1. demam
2. terjadi pembengkakan atau merah disertai rasa
nyeri ditempat penyuntikan.
Semuanya berlangsung 1 2 hari
Pertusis atau Bartuk rejan (batuk 100 hari)
Penyakit ini sering diderita oleh bayi karena
selama didalam kandungan tidak menerima
zat anti pertusis.
Penyakit ini disebabkan oleh kuman
Bordetella Pertusis didalam tubuh kuman ini
mengeluarkan toksin yang dapat
menyebabkan ambang rangsang batuk
menjadi rendah sehingga dengan adanya
rangsangan sedikit saja misalnya tertawa,
menangis, tersedak akan terjadi batuk yang
hebat dan lama
Penularan : melalui percikan batuk si
penderita dengan masa inkubasi 6 12 hari.
Pencegahan : dengan pemberian vaksin
pertusis.
Vaksin pertusis adalah suspensi seluruh bagian
kuman Bordetella Pertusis yang telah
dimatikan.
Cara dan efek samping : sama dengan
imunisasi difteri
Tetanus
Penyakit ini disebabkan oleh kuman
Clostridium Tetani termasuk kuman anaerob
Diluar tubuh berada dalam keadaan tidak aktif
(spora) setelah masuk kedalam tubuh akan
aktif dengan masa inkubasi 5 14 hari
Didalam tubuh kuman tersebut mengeluarkan
tetanosfasmin yang dapat menyebabkan :
1. pecahnya sel sel darah merah
2. rusaknya sel sel darah putih
3. terikat pada sel saraf
Kuman ini banyak terdapat pada kotoran
hewan pemakan rumput sehingga kuman ini
tersebar didaerah padang rumput.
Kelompok kelompok yang beresiko terkena
tetanus :
1. Ibu yang baru melahirkan dan bayi yang
baru dilahirkan. Terjadi saat pemotongan tali
pusat akibat peralatan tidak steril
2. Anak anak atau petani yang bermain atau
bekerja di padang rumput dapat mengalami
tetanus jika terjadi luka
Tanda tanda seseorang tetanus
1. kejang kejang
2. tubuh menjadi kaku
3. suhu tubuh naik
4. mulut tidak bisa dibuka
5. sulit menelan
Pencegahan : dengan imunisasi pada saat kehamilan
dilakukan 2x . Pada kunjungan kedua dilakukan
paling lambat 3 minggu sebelum melahirkan.
Cara dan efek samping : sama dengan difteri
Tuberculosis / TB
Disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis.
Kuman ini dapat berasal dari manusia disebut
Var Kluman dari sapi disebut Var Bovin.
Penularannya : melalui batuk atau percikan
dahak dari si penderita yang mengering
melalui udara masuk ke paru paru. Dengan
masa inkubasi 4 12 minggu
Tanda tanda orang TB :
1. Positif Tes Tuberkulin (mantoux test)
2. Batuk kronis
3. Tubuh menjadi kurus
4. Berkeringat di malam hari
Pencegahan : lakukan imunisasi dengan
pemberian BCG (Bacillus Calmette Guerine)
Vaksin BCG adalah kuman Mycobacterium
Tuberculosis yang dilemahkan
Efek samping vaksin BCG
1. Reaksi panas di tempat suntikan
2. Bengkak dan nanah di tempat suntikan
3. Adanya parut / cacat / bekas di tempat
suntikan
4. Adanya pembengkakan kelenjar limfe
Poliomielitis
Disebabkan oleh virus poliomyelitis.
Sering terserang anak-anak 5 tahun.
Penularan melalui mulut dengan masa inkubasi 3-
21 hari.
Pencegahan : imunisasi dengan vaksin polio.
a. Vaksin polio mengandung virus yang
dilemahkan, diberikan secara oral
b. Vaksin polio mengandung virus
dimatikan,diberikan secara injeksi
c. Vaksin polio diinaktipkan, diberikan secara per
oral.
Campak/Rubeola/Measles/Morbili
Disebabkan oleh rubeola/morbili virus
Penularan secara langsung terjadi apabila sudah
kontak langsung dengan penderita secara tidak
langsung terjadi melalui butir-butir cairan keluar
dari mata, hidung, tenggorokan yang menyebar
melalui udara.
Masa inkubasi 8-13 hari atau 7-14 hari
Pencegahan : dengan pemberian vaksin campak
Vaksin campak adalah vaksin yang mengandung
virus campak yang dilemahkan.
Hepatitis B
disebabkan oleh hepatitis B virus dengan masa
inkubasi 15-50 hari. Kelompok-kelompok yang
beresiko terkena hepatitis B :
1. Bayi yang lahir dari ibu yang sakit hepatitis B
2. Pecandu narkotika
3. Tenaga medis/paramedis
4. Pasien hemodialisa (cuci darah)
5. Homoseksual
6. Laboran

Pencegahan : Vaksin hepatitis B


Vaksin hepatitis B adalah hepatitis B yang di
inaktifkan diberikan secara in melalui o test
TERIMA KASIH

You might also like