You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN POST SC DENGAN

INDIKASI PEB PADA NYS DI RUANG AYYUB 1 RS


ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

Oleh :

Anggita Priliandini
G3A017021

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
KONSEP DASAR

DEFINISI
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan
(Wiknjosastro H, 2005).
PATHWAYS

D:\pathway peb2.docx
ASUHAN KEPERAWATAN POST SC DENGAN
INDIKASI PEB PADA NYS DI RUANG AYYUB 1 RS
ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

D:\BAB II-III PEB.docx


PEMBAHASAN
A. Diagnosa keperawatan
Alasan penegakan diagnosa
Diagnose yang muncul di kasus dan ada ditinjauan teori
1) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan sekunder terhadap luka operasi (Carpenito, 2007).
Diagnosa tersebut ditegakkan bila ada data mayor yang mendukung yaitu
pengungkapan tentang deskriptor nyeri, dan data minor yaitu ketidakaktifan
fisik atau imobilitas, perubahan pola tidur, dan perubahan kemampuan untuk
melanjutkan aktifitas sebelumnya (Carpenito, 2007).
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
sekunder terhadap luka operasi (Carpenito, 2007).
Alasan diagnosa tersebut diangkat karena ditemukan data-data subjektif yang
mendukung yaitu Pasien mengatakan tidak bisa tidur sama sekali karena
nyeri, dan data objektif yaitu pasien terlihat kurang fresh dipagi hari, lingkar
mata menghitam
Lanjutan ...
Diagnosa keperawatan yang tidak muncul namun ada dalam tinjauan
materi.
1) Resti kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
darahakibat pembedahan (Carpenito, 2007).
Kekurangan volume cairan dapat ditegakkan jika ada data mayor
yaituketidakcukupan asupan oral asupan cairan oral, penurunan berat
badan,dan membrane/kulit mukosa kering, dan data minor yaitu
peningkatannatrium serum, penurunan haluaran urine atau haluaran urin
yangberlebih, haus, mual, dan anoreksia (Carpenito, 2007). Dalam
pengkajianpenulis tidak menemukan data yang mendukung seperti di atas,
sehingga diagnosa tersebut tidak ditegakkan.
2) Resiko konstipasi berhubungan dengan perununan peristaltic
usus(Carpenito, 2007)
Konstipasi dapat ditegakkan jika ada data mayor yaitu feses keras,defekasi
kurang dari 3x seminggu, defekasi lama dan sulit, dan data minoryaitu
penurunan bising usus, mengeluh rectal terasa penuh dan nyeri padasaat
defekasi (Carpenito, 2007). Pada pengkajian penulis tidakmenemukan data-
data yang mendukung seperti di atas sehingga diagnosetersebut tidak di
tegakkan.
Lanjutan ...

B. Implementasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
sekunderterhadap luka operasi (Carpenito, 2007).
Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam dengan rasional untuk
membantu mengurangi nyeri, memberikan terapi analgesic dengan
rasional yaitu analgesik dapat membantu menekan rangsangan nyeri.
2) gangguan pola tidur berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan sekunder terhadap luka operasi (Carpenito, 2007).
Tindakan keperawatan untu mengatasi masalah ini adalah dengan
Ciptakan lingkungan/suasana yang nyaman, Jelaskan pentingnya tidur
yang adekuat, Anjurkan pasien untuk menggunakan alat bantu tidur
seperti, minum air hangat, membaca, mendengar musik dan melibatkan
keluarga.
Lanjutan ...
C. Evaluasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
sekunderterhadap luka operasi (Carpenito, 2007).
Evaluasi dari data terakhir tanggal 02 November 2017, setelah 2x24 jam
dilakukanasuhan keperawatan didapatkan data subjektif yaitu klien
mengatakan sudah tidak terlalu nyeri saat beraktivitas, skala nyeri 2,
dengan data obyektifnya yaitu pasien terlihat mulai beraktivitas, berjalan
dan menjaga anaknya sehingga diagnosa pertama ini menunjukkan masalah
teratasi
2) gangguan pola tidur berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
sekunder terhadap luka operasi (Carpenito, 2007).
Evaluasi dari data terakhir tanggal 02 November 2017, setelah 2x24 jam
dilakukan asuhan keperawatan didapatkan data subjektif yaitu klien
mengatakan mulai bisa tidur seperti biasa karena nyeri berkurang, dimana
data objektifnya klien terlihat lebih segar dengan kantung mata yang tidak
menghitam. Sehingga diagnosa kedua ini menunjukkan masalah teratasi

You might also like