You are on page 1of 21

ATRIOVENTRICULAR REENTRANT

TACHYCARDIA
(AVRT) ANTIDROMIC

DISUSUN OLEH : Teofilos Lambang Christian


NIM : 1261050026
PEMBIMBING : Dr. dr. Chandramin, Sp.JP (K) FIHA

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia


Periode 24 Juli 30 September 2017
Pendahuluan
Aritmia/disritmia adalah irama jantung di luar
irama sinus normal

Klasifikasi aritmia:
Bradiaritmia
Takiaritmia
Sistem Konduksi Jantung Normal
Definisi

Merupakan kelainan takikardia melalui


mekanisme reentry dengan sirkuit yang terdiri
dari 2 jalur yang berbeda, konduksi sistem AV
normal dan jalur accessory pathways.
Etiologi
Perkembangan embriologi tak lengkap dari
anulus AV

Kegagalan pemisahan fibrosa atrium


Reentry
Reentry pemasukan kembali
Syarat terjadinya reentry, yaitu :
Terdapat 2 jalur sistem konduksi (kecepatan konduksi
berbeda) loop (sirkuit)
Jalur konduksi antegrade
Jalur konduksi retrograde
Adanya premature beats
Terjadi unidirectional block pada salah satu jalur
AVRT
AVRT
Gejala Klinis
Palpitasi 96%
Dizziness 75%
Sesak napas 47%
Rasa tidak nyaman di dada 35%
Kelelahan 23%
Sinkop 20%
Pemeriksaan Fisik
Pada pasien sehat Biasanya hanya
didapatkan takikardi.

Pada pasien dengan hemodinamika tidak stabil


Bisa didapatkan takipnea, hipotensi dan
penurunan kesadaran
Pemeriksaan Penunjang EKG &
Elektrofisiologi


(
Kompleks QRS yang lebar dengan gelombang P yang
ANTIDROMIK terbalik dan timbul pada jarak yang jauh setelah kompleks
QRS
Vagal Maneuvers
Pengobatan lini pertama pada pasien
hemodinamik stabil, manuver vagal, seperti
menahan nafas dan manuver Valsalva
(mengejan), berpotensi dapat menghentikan
Irama reentry.

Pemijatan pada artery carotis adalah salah


satu cara vagal manuver yang dapat
memperlambat konduksi node av
Penatalaksanaan

Tujuan Utama : Memutuskan sirkuit dan kembali


ke irama sinus PASIEN DENGAN
AVRT

Hemodinamika Stabil Hemodinamika Terganggu

Kesadaran dan Tekanan Kesadaran turun , Tekanan


darah baik, produksi urin normal Darah turun (low Co) dan produksi
urin turun

MEDIKAMENTOSA KARDIOVERSI
ELEKTRIK

ABLASI KATETER
Medikamentosa
1. Amiodaron ( Anti Aritmia)
Cara kerja :
Memperpanjang lama kerja potensial aksi dan periode
refrakter pada seluruh jaringan jantung (termasuk nodus SA,
atrium, nodus AV dan ventrikel.
Medikamentosa
Dosis (IV) :
150 mg dalam D5% 100 cc dalam 10 menit (selama 30
menit)
Jika gagal, diulang
Jika membaik, maintenance :
- 1 mg/menit dalam 6 jam (syringe pump) atau 2 amp = 300
mg (infus)
- mg/menit dalam 18 jam berikutnya (syringe pump) atau 4
amp = 600 mg (infus)
Medikamentosa
2. Verapamil ( Chalsium Channel Blocker)
Cara kerja : Mencegah kalsium masuk ke dalam sel
sehingga menghambat terjadinya depolarisasi.

Dosis :
Dosis awal 2.5-5 mg IV selama 2 menit Observasi
15-30 menit jika tidak ada perbaikan berikan 5-10
mg IV
Medikamentosa
3. Adenosin
Cara kerja : Blok konduksi pada AV node
memutuskan sirkuit pada mekanisme re-entry dan
mengembalikan ke irama sinus normal.

Dosis :
- 6 mg IV selama 1-3 detik dilarutkan dalam 20 ml
NS
- Jika tidak perbaikan selama 1-2 menit, berikan 12
mg IV
Kardioversi Elektrik
Pengobatan yang menggunakan aliran listrik
dalam waktu singkat secara sinkron.
Dengan energi awal 50 joule Jika tidak
berhasil energi dapat dinaikan menjadi 100,
200, 300 dan 360 joule
Pasien yang tidak stabil, namun masih sadar
Diberikan sedasi dan analgetik
Ablasi Kateter
Merupakan teknik invasif dimana kateter elektroda tipis
digunakan untuk melokalisasi tempat abnormal pada
jantung Energi radiofrekuensi dihantarkan lewat
kateter untuk mengablasinya (menghancurkannya).

Injeksi intravena kateter masuk lewat v.femoralis


dengan panduan x-ray lokalisasi tempat abnormal
energi radiofrekuensi dihantarkan lewat ujung kateter
(suhu 60-70C) selama 30-60 detik.

Thermal injury adalah mekanisme utama kerusakan


jaringan selama prosedur.
Prognosis
Prognosis pada SVT tergantung pada penyakit
jantung struktural yang mendasari. Pasien
dengan struktural jantung yang normal
memiliki prognosis yang sangat baik .
TERIMA KASIH

You might also like