Male Reproductive

Physiology
1. Azza Akrima 201702005
2. Filicia Andriani S 201702008
3. Luluk Nayang M 201702013
4. Mega Indrianingsih 201702014
5. Yulia Putri Rachmawati 201702024
 Objectives

By the end of this lecture, you should be able to:

1. Explain how the hypothalamus and anterior pituitary
gland regulate the male reproductive function
2. Explain the spermatogenesis and the functions of the
male reproductive organs and glands
3. Describe the synthesis, secretion, metabolism and the
effects of testosterone
4. Describe the abnormalities of male sexual function
1.Jelaskan bagaimana hipotalamus danhipofisis
anterior
kelenjarmengatur fungsi reproduksi laki-laki
2.Jelaskan spermatogenesis dan fungsi
reproduksi pria organ dan kelenjar
3.Jelaskan sintesis, sekresi, metabolisme dan
efektestosteron
4.Jelaskan kelainan fungsi seksual laki-laki
Male Reproductive Organs
 SPERMATOGENESIS

Formation of sperm from spermatogonia.

Occurs in seminiferous tubules during active sexual life by
GnRH.
13 years >>>> older people
Sertoli cells: large with overflowing cytoplasmic envelopes that
surround the developing spermatogonia around the central lumen of
the seminiferous tubules.
Leydig cells: lie with interstitium between the seminiferous tubules.
- numerous in the newborn male infants for the first few months of
life
- active at puberty & throughout adult life & secrete testosterone.
 Spermatogenesis

Pembentukan sperma dari spermatogonium.

Terjadi di tubulus seminiferus selama kehidupan seksual aktif dengan
GnRH.
13 tahun >>>> orang tua
sel Sertoli: besar dengan meluap amplop sitoplasma yang
mengelilingi mengembangkan spermatogonium sekitar lumen sentral
daritubulus seminiferus.
Sel Leydig: berbaring dengan interstitium antara tubulus seminiferus.
- banyak pada bayi laki-laki yang baru lahir untuk beberapa bulan pertama
kehidupan
- aktif pada pubertas & seluruh kehidupan dewasa & mensekresi testosteron.
Physiology of mature sperm:
Mature sperm are motile & capable of
fertilizing the ovum & their activity is
enhanced in a neutral & slightly alkaline
medium & depressed in mildly acidic
medium. The life expectancy of
ejaculated sperm in the female genital
tract is only 1 to 2 days
The acrosome of the sperm stores large
quantities of hyaluronidase (to digest
proteoglycans) and proteolytic enzymes
(to digest proteins).
Fisiologi sperma matang: Mature
sperma motil & mampu
pemupukan ovum & aktivitas
mereka ditingkatkan dalam media
netral & sedikit basa & tertekan di
media agak asam. Harapan hidup
sperma ejakulasi dalam saluran
kelamin perempuan hanya 1
sampai 2 hari
yang akrosom dari toko spermabesar
dalam jumlah hialuronidase (untuk
mencerna proteoglikan) dan enzim
proteolitik
(untuk mencerna protein).
 Hormonal factors that stimulate
spermatogenesis
1- Testosterone
2- Luteinizing hormone (LH)
3- Follicle stimulating hormone (FSH)
4- Estrogen
5- Growth hormone
 Faktor hormonal yang merangsang
spermatogenesis
1- Testosteron
2- hormon Luteinizing (LH)
3 Follicle stimulating hormone (FSH)
4- Estrogen
5- Pertumbuhan hormon
Maturation of sperm in the epididymis

- After their formation in the seminiferous tubules,

sperms require several days to pass through the
epididymis (still non-motile).
- After 18 to 24 hrs >>> they develop the capability
of motility
- (some inhibitory proteins in the epididymal fluid
prevent final motility until after ejaculation).
 Pematangan sperma di epididimis

- Setelah pembentukan mereka dalam tubulus

seminiferus, sperma memerlukan beberapa hari
untuk melewati epididimis (masih non-motil).
- Setelah 18 sampai 24 jam >>> mereka
mengembangkan kemampuan motilitas
- (beberapa protein penghambatan dalam cairan
epididimis mencegah motilitas akhir sampai
setelah ejakulasi).
 Storage of sperms

The 2 testes of adult human form up to 120 million

sperms
each day.
Small amount are stored in the epididymis
The majority are stored in the vas deferens(month).
After ejaculation, the sperm becomes motile & capable of
fertilizing the ovum maturation
The sertoli cells and epithelium of the epididymis
secrete
nutrient fluid which contains (testosterone & estrogens),
enzymes & nutrients essential for sperm maturation.
 Penyimpanan sperma

- 2 testis manusia dewasa membentuk hingga 120 juta

sperma setiap hari. - Jumlah kecil disimpan dalam
epididimis - Mayoritas disimpan dalam vas deferens
(bulan).
- Setelah ejakulasi, sperma menjadi motil & mampu
pemupukan ovum pematangan
- sel Sertoli dan epitel epididimis mensekresikan cairan
nutrisi yang mengandung (testosteron & estrogen),
enzim & nutrisi penting untuk pematangan sperma.
Secretion of Male glands
 Function of the seminal vesicles

Secrete mucoid material containing fructose, citric acid &

nutrient substances & large quantities of prostaglandins &
fibrinogen.
The prostaglandins help in fertilization in two ways:
1- by reacting with the female cervical mucus making it
more receptive to sperm movement.
2- by causing backward reverse peristaltic contractions of
the uterus & fallopian tubes to move the ejaculated sperm
toward the ovaries.
 Fungsi dari vesikula seminalis

- mensekresi berlendir bahan yang mengandung fruktosa,

asam sitrat & zat gizi & jumlah besar prostaglandin &
fibrinogen.
Prostaglandin membantu dalam fertilisasi dalam dua
cara:
1 dengan mereaksikan dengan perempuan lendir serviks
sehingga lebih mudah menerima gerakan sperma.
2- dengan menyebabkan mundur membalikkan kontraksi
peristaltik dari rahim & tuba tabung untuk
memindahkan sperma ejakulasi menuju indung telur.
 Function of the prostate gland

The prostate gland secretes thin milky fluid contains Ca2+,

citrate ion, phosphate ion, a clotting enzyme &
profibrinolysin. The alkaline prostatic fluid is important for
successful fertilization of the ovum.
Alkaline prostate fluid function:
1- helps to neutralize the slightly acidic fluid of the vas
deferens (due to the presence of citric acid and metabolic
product of the sperm which inhibits its fertility).
2- helps to neutralize the acidic vaginal secretions (pH
3.5-4.0) to optimize it for better sperm motility (pH 6.0-6.5)
 Fungsi kelenjar prostat itu

Kelenjar prostat mengeluarkan cairan susu tipis mengandung

Ca2 +, ion sitrat, ion fosfat, enzim pembekuan &
profibrinolysin. Cairan prostat basa penting untuk
pembuahan sukses ovum.
Alkaline fungsi cairan prostat: 1- membantu untuk
menetralkan cairan sedikit asam dari vas
deferens(karena kehadiran asam sitrat dan produk metabolik
dari sperma yang menghambat kesuburan). 2- membantu
untuk menetralisir sekresi vagina asam (pH
3,5-4,0) untuk mengoptimalkan untuk motilitas sperma yang
lebih baik (pH 6,0-6,5)
 Semen

Ejaculated semen during sexual act is composed of :

the fluid & sperm from the vas deferens (~10%)
fluid from the seminal vesicles (~60%)
fluid from the prostate gland (~30%)
small amounts from the mucous glands the
bulbourethral glands
.
 Semen

semen ejakulasi selama tindakan seksual

terdiri dari: - cairan & sperma dari vas
deferens (~ 10%) - cairan dari vesikula
seminalis (~ 60%) - cairan dari kelenjar prostat
(~ 30%) - jumlah kecil dari lendir kelenjar yang
kelenjar Cowper.
 Capacitation of the spermatozoa

Freshly ejaculated semen undergoes a process

called
capacitation within 1-10 hours.
1. inhibitory factors are washed out by uterine and
fallopian
fluids
2. the sperm swims away from cholesterol vesicles
3. the membrane of the sperms becomes more
permeable
to Ca++
 Kapasitasi spermatozoa

semen segar ejakulasi mengalami proses yang

disebut
kapasitasi dalam 1-10 jam.
1. Faktor penghambat dicuci oleh rahim dantuba
cairan
2. sperma berenang jauh dari vesikel kolesterol
3. membran sperma menjadi lebih permeabel
terhadap Ca ++
 Stages of male sexual act:

1- Penile erection. by parasympathetic impulses.

2- Lubrication, Parasympathetic impulses cause the urethral glands &
bulbourethral glands to secrete mucous.
3- Emission and ejaculation. Function of the sympathetic nerves.
Contraction of the vas deferens & ampulla to cause expulsion of the
sperm in the internal urethra. Contraction of the prostate & seminal
vesicles to expel their fluid in the urethra. All these fluid mix in the
internal urethra with the mucous secreted by the bulbourethral
glands to form the semen. This process at this point is called
emission
- Filling of the internal urethra with semen causes sensory impulses
through pudendal nerves to the sacral region of the cord. Fullness
of the internal urethra causes rhythmical contractions of the
internal genital organs which increases their pressure to ejaculate
the semen to the outside called ejaculation
 Tahapan tindakan seksual laki-laki:

1- penis ereksi. oleh impuls parasimpatis.

2- Pelumasan, impuls parasimpatis menyebabkan uretra kelenjar &
Kelenjar Cowper untuk mengeluarkan lendir.
3- Emisi dan ejakulasi. Fungsi saraf simpatik.
Kontraksi vas deferens & ampula menyebabkan pengusiran sperma dalam
uretra internal. Kontraksi prostat & vesikula seminalis untuk mengusir
cairan dalam uretra. Semua ini campuran cairan dalam uretra internal
dengan lendir yang disekresikan oleh Kelenjar Cowper untuk membentuk
air mani. Proses ini pada titik ini disebut emisi
- Pengisian uretra internal semen menyebabkan impuls sensoris
melalui saraf pudenda ke wilayah sakral dari kabelnya. Kepenuhan uretra
internal yang menyebabkan kontraksi ritmis dari organ genital internal
yang yang meningkatkan tekanan mereka untuk ejakulasi air mani ke luar
disebut ejakulasi
 Testosterone and other male sex
hormones
The testis secretes several male sex hormones called
androgens including testosterone, dihydrotestosterone and
androstenedione.
Testosterone is the more abundant form while
dihydrotestosterone is the more active form.

Secretion & chemistry of androgens in the body:

1. The term androgen means any steroid hormone that has
masculinizing effects.
2. From the testes and adrenal glands. Synthesized either
from cholesterol or directly from acetylcoenzyme A.
Testosterone and other male sex hormones
 Testosteron dan seks laki-laki lain
hormon
testis mensekresi beberapa hormon seks pria yang
disebut androgen termasuk testosteron,
dihidrotestosteron dan androstenedion. Testosteron
adalah bentuk yang lebih berlimpah sementara
dihidrotestosteron adalah bentuk yang lebih aktif.
Sekresi & kimia androgen dalam tubuh:
1. Istilah androgen berarti setiap hormon steroid yang
telah efek masculinizing.
2. Dari testis dan kelenjar adrenal. Disintesis baik dari
kolesterol atau langsung dari acetylcoenzyme A.
The basic intracellular
mechanism of action of
testosterone
It increases the rate of protein
synthesis in
target cells. Testosterone is converted
by
the intracellular enzyme 5 reductase to
dihydrotestosterone (DHT), then it
binds to
cytoplasmic receptor protein. This
combination moves into the nucleus
and
initiates gene transcription and induces
new
protein formation.
Mekanisme intraseluler dasar tindakan
testosteron
Ini meningkatkan laju sintesis protein dalam
sel target. Testosteron diubah
olehintraseluler enzim 5 reduktase menjadi
dihidrotestosteron (DHT), maka mengikat
sitoplasma protein reseptor.ini
Kombinasibergerak ke dalam nukleus dan
memulai transkripsi gen dan menginduksibaru.
pembentukan protein
 Functions of testosterone

It is responsible for the characteristic masculine

body.
 Functions of testosterone during fetal
development
Testosterone secreted by the genital ridges & later by the fetal
testes is responsible for development of the male body
characteristics including the formation of penis & scrotum &
suppression of the formation of female genital organs.

Effect of testosterone to cause descent of the testis:

The testes usually descend into the scrotum during the last 2
to
3 months of gestation when the testes begin secreting
reasonable quantities of testosterone.
 Fungsidari testosteron
selamaperkembangan janin
Testosterondisekresikan oleh pegunungan genital & kemudian oleh
janin
testisbertanggung jawab untuk pengembangan tubuh laki-laki
karakteristiktermasuk pembentukan penis & skrotum &
penekanan pembentukan organ genital perempuan.

Pengaruh testosteron menyebabkan turunnya testis:

Testis biasanya turun ke dalam skrotum selama 2 sampaiterakhir
3 bulankehamilan ketika testis mulai mensekresi
jumlah yang wajar dari testosteron.
 Effect of Testosterone on Development of
Adult Primary and Secondary Sexual
Characteristics
1- After puberty, the increasing amounts of testosterone cause
enlargement of the penis, scrotum & testis & secondary sexual
characteristics.
2- Effect on the distribution of body hair:
Testosterone causes growth of hair over the pubis and on the face
3- Baldness:
Testosterone decreases the growth of hair on the top of the head (two
factors
1) genetic background; 2) large quantities of androgenic hormones.
4- Effect on voice:
It causes hypertrophy of the laryngeal mucosa, enlargement of the
larynx
(typical adult masculine voice)
 Pengembangan
Dewasa Dasar dan MenengahSeksual
Karakteristik
1- Setelah pubertas, peningkatan jumlah testosteron menyebabkan
pembesaran penis, skrotum & testis & karakteristik seksual sekunder.
2- Efek pada distribusi rambut tubuh: Testosteron menyebabkan
pertumbuhan rambut lebih pubis dan di wajah
3- Kebotakan: Testosteron mengurangi pertumbuhan rambut di bagian
atas kepala (dua faktor 1) latar belakang genetik; 2) jumlah besar
hormon androgenik.
4- Efek pada suara: Hal ini menyebabkan hipertrofi dari mukosa laring,
pembesaran laring (dewasa khas suara maskulin)
5- Testosterone increases thickness of the skin and can contribute to
development of acne
6- Testosterone increased protein formation and muscle development
7- Testosterone increases bone matrix and causes Ca2+ retention:
Bones grown thicker & deposit additional Ca2+. Thus it increases the total
quantity of bone matrix & causes Ca2+ retention (anabolic effect).
8- Testosterone increases basal metabolism:
It increases the basal metabolic rate by about 15% (indirectly as a result of
the anabolic effect).
9- Effect on red blood cells:
It increases red blood cells 15-20% (due to increase metabolic rate).
10- Effect on electrolyte and water balance:
It increase the reabosorption of Na+ in the distal tubules of the kidneys.
5- Testosteron meningkatkan ketebalan kulit dan dapat berkontribusi untuk
pengembangan jerawat
6- Testosteron meningkatkan pembentukan protein dan otot pengembangan
7- testosteron meningkatkan matriks tulang dan menyebabkan Ca2 + retensi:
Bones tumbuh lebih tebal & deposit tambahan Ca2 +. Sehingga
meningkatkan jumlah total matriks tulang & menyebabkan Ca2 + retensi
(efek anabolik).
8- Testosteron meningkatkan metabolisme basal: Ini meningkatkan tingkat
metabolisme basal sekitar 15% (secara tidak langsung sebagai akibat dari
efek anabolik).
9- Efek pada sel darah merah: Ini meningkatkan sel darah merah 15-20%
(karena meningkatkan tingkat metabolisme).
10- Efek pada elektrolit dan air keseimbangan: Ini meningkatkan
reabosorption dari Na + di tubulus distal ginjal.
Abnormalities of spermatogenesis and
male sexual function
Effect of sperm count on fertility:
3-5 ml
The quantity of ejaculated semen during coitus is about
1ml >>>120 million sperm (normal sperm count 35
200 million sperm/ml).
Effect of sperm morphology and motility on fertility:
Sperm count is normal infertile?-- abnormal shape.
Shape of the sperm is normal but >> relatively non-
motile or entirely non-motile which causes infertility.
 Kelainan spermatogenesis dan
laki-laki fungsiseksual

Efekdari jumlah sperma pada kesuburan:

3-5 ml
Jumlahair mani ejakulasi selama coitus sekitar
1ml juta >>> 120 sperma / ml).
juta sperma (jumlah sperma yang normal 35-200
Pengaruh morfologi sperma dan motilitas pada kesuburan:
countSperma normal - tidak subur - bentuk abnormalnon-
motil?.
Bentuk sperma yang normal tetapi >> relatif non-motil atau
seluruhnya yang menyebabkaninfertilitasjanin.

kelenjar prostat dan kelainan ya

Prostate gland and its abnormalities
- Benign prostatic fibroadenoma in older age due to overgrowth of prostate tissue
(not caused by testosterone). Cancer of the prostate gland caused by stimulation of
cancerous cells by testosterone.
Hypogonadism in male:
- During fetal life when the testes are nonfunctional, none of the male sexual
characteristics develop in the fetus. Instead female organs are formed.
- If the boy loses his testes before puberty eunuchism (infantile sex organs &
infantile sexual characteristics) is developed
- If a man is castrated after puberty, sexual organ regress in size and voice regress
Adiposogenital syndrome, Frhlich syndrome, or hypothalamic eunuchism:
-Hypogonadism due to genetic inability of the hypothalamus to secrete normal
amount of GnRH & abnormality of the feeding center of the hypothalamus resulting
in obesity with eunuchism.
 kelenjar prostat dan kelainan yang- fibroadenoma prostat jinak di usia
yang lebih tua karena pertumbuhan berlebih dari jaringan prostat (tidak
disebabkan oleh testosteron) Kanker kelenjar prostat yang disebabkan
oleh stimulasi sel-sel kanker dengan testosteron-..
Hipogonadisme pada pria: Selama hidup ketika testis yang nonfungsional,
tak satu pun dari karakteristik seksual laki-laki berkembang di janin organ
Sebaliknya perempuan terbentuk -.. Jika anak itu kehilangan testisnya
sebelum pubertas eunuchism (infantile sex organ & karakteristik
seksual infantil) dikembangkan - Jika seorang pria adalah dikebiri setelah
pubertas, kemunduran organ seksual dalam ukuran dan suara regresi
sindrom Adiposogenital, sindrom Frhlich, atau eunuchism hipotalamus: -
Hypogonadism karena inabili genetik ty dari hipotalamus untuk
mengeluarkan jumlah normal GnRH & kelainan pusat makan hipotalamus
mengakibatkan obesitas dengan eunuchism.
Cryptorchidism:
Failure of the testes to descend in the scrotum which
normally occurs during fetal life.

Testicular tumors and hypergonadism in male:

Interstitial leydig cell tumors (rare), overproduction of
testosterone.
In children, causes rapid growth of the musculature and bones
and
early uniting of the epiphyses and causes excessive
development
of male sexual organs.
Kriptorkismus: Kegagalan testis untuk turun di skrotum yang biasanya
terjadi selama hidup janin.

Tumor testis dan hypergonadism pada pria:

tumor sel leydig Interstisial (jarang), kelebihan produksi testosteron.
Pada anak-anak, menyebabkan pertumbuhan yang cepat dari otot-otot
dan tulang dan
awal penyatuan epifisis dan menyebabkan pembangunan yang
berlebihan
dari organ seksual laki-laki.
 The End
Thank You