You are on page 1of 34

Perdarahan Uterus Abnormal

Oleh iNtan Kautsarani


Pembimbing : dr. Irfani, SpOG
DEFINISI
Perdarahan berkepanjangan dan berlebih
diluar
Gejala Perdarah Uterus Abnormal
Kehilangan darah >80 ml/hari atau
berkepanjangan(melebihi biasanya) selama
periode menstruasi
Perdarahan intermenstrual
Kram dan nyeri perut bagian bawah
Gangguan Haid
OLIGOMENOREA
POLIMENOREA
MENORHAGIA
METRORHAGIA

FUNGSIONAL ORGANIK

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI


Perdarahan abnormal
Didalam & diluar siklus haid
Gangguan mekanisme kerja poros
Tanpa : - kelainan organik
- Penyakit sistemik
- Obat
Perdarahan Uterus Abnormal

PUA Akut PUA Kronis Perdarahan tengah


Intermestrual bleeding
Perdarahan banyak Perdarahan abnormal Perdarahan yang
perlu penanganan volume, regular, waktu terjadi diantara 2
cepat utk mencegah >3 bulan. siklus haid yang
kehilangan darah teratur

Menorrhagia-Perdarahan Uterus Disfungsi-Metrorrhagia


KOMPONEN STRUKTUR KOMPONEN NON STRUKTUR

C oagulopathy
P olyp
O vulatory disfunction
A denomyosis
E ndometrium
L eiomyoma
I atrogenic
M alignancy / Hyperplasia
N ot yet classified

Visualisasi dgn imaging / PA

Similar FIGO cervical cancer staging 1920


PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL KARENA ADANYA
PATOLOGI PADA PANGGUL

Mioma uteri Adenomiosis


Polip endometrium, infeksi
A. Polip (PUA- P)

Polip biasanya bersifat asimptomatik, tetapi dapat pula


menyebabkan PUA.
Lesi umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau
ganas.
Diagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG
dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil
histopatologi.
POLIP ENDOMETRIUM

Sebagian endometrium Beberapa sel pada


gagal lepas saat haid lamina basalis endometrium
proliferasi abnormal

Mampu bertahan tidak


Lanjut proliferasi
lepas
tiap bulan
saat haid

Mempunyai satu arteri suplai darah


Pembuluh darah permukaan dinding tipis prominen

Erratic light bleeding


B. Adenomiosis (PUA- A)

Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman jaringan


endometrium pada hasil histopatologi.
Adenomiosis dimasukkan dalam sistem klasifikasi berdasarkan
pemeriksaan MRI dan USG.
Mengingat terbatasnya fasilitas MRI, pemeriksaan USG cukup
untuk mendiagnosis adenomiosis.
Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium heterotopik pada
miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi
miometrium.
ADENOMYOSIS
Estrogen-dependent disease

Mempunyai reseptor E
& P serta kapasitas
sintesis enzim
aromatase dan Merusak endometrial-
sulfatase myometrial interface

Tumbuh &
berkembang PUA
LEIOMIOMA / MIOMA UTERI
Mioma yg berdekatan / Endometrium yg melapisi mioma
distorsi permukaan lebih tipis & banyak pemb darah
endometrium luas permukaan lebih luas

Perdarahan

Otot polos mioma


mengeluarkan molekul
regulator yg mempunyai
Pembuluh darah aktivitas angiogenesis
supervisial :
Besar VEGF
Dinding tipis
Rapuh TGF
Plaminogen activator
Plasminogen inhibitor
Uncoordinated
MALIGNANCY / HIPERPLASIA

Hiperplasia endometrium pertumbuhan


abnormal berlebihan dari kelenjar
endometrium. Gambaran dari hiperplasi
endometrium dapat dikategorikan sebagai:
hiperplasi endometrium simpleks non atipik
dan atipik, dan hiperplasia endometrium
kompleks non atipik dan atipik.
Karakteristik :
Ireguler
Memanjang
Banyak

Masa Masa Masa


Perimenar Reproduksi Perimenopau Gangguan fungsi Poros
che se H-H-O-E

Ovulasi-Anovulasi Intermiten
Haid Ireguler & bervariasi
Korpus Luteum tidak terbentuk

Progesteron
Anovulasi
Estrogen
ANOVULASI
ESTROGEN TINGGI
TANPA PROGESTERON

ENDOMETRIUM

PROLIFERASI STROMA LONGGAR


TEBAL KAYA KELENJAR & STRATUM KOMPAKTUM (-)
PEMBULUH DARAH

RAPUH
TIDAK STABIL

ENDOMETRIUM LEPAS
PERDARAHAN
PENYEMBUHAN

PERDARAHAN LAGI

TIDAK SIMULTAN KOLAP JARINGAN REAKSI VASOMOTOR


(-) (-)
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL KARENA
GANGGUAN KOAGULASI

Normalmeningkat ovulasi,
Trombositopenia
turun saat onset mens

PTT and bleeding time memanjang


von Willebrand
Meningkat fase luteal hari ke7 siklus
Disease mens

Defisiensi faktor Hemophilia A and B are inherited X-


koagulasi linked deficiencies of factor VIII or IX.
Alur Diagnosis
ASAM TRANEKSAMAT
Derifat asam amino lysine
Efek anti fibrinolitik
Secara reversible & kompetitif

Bekerja pada Menghambat aktivasi


lysin-binding-site
Plasminogen Plasmin
degradasi fibrin

Reduces blood loss by 47-54%


First line untuk terapi non hormon

Strength of recommendation : B
Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs)

Menghambat siklo-oksigenase :
menghambat sintesis prostaglandin
memperbaiki hemostasis endometrium

Diminum mulai hari 1 haid diteruskan sampai hari ke 5


/ sampai haid berhenti

Dapat menurunkan jumlah perdarahan : 20-50%

Menyembuhkan dismenorea 70%

Strength of recommendation : B
NSAID

Secara kimia dibagi menjadi 5 kelompok

Salisilat Indoleaceti Aryl- Fenamates Coxibs


c acid proponic
acid

Aspirin Indometacin Naproxen As Celecoxib


Ibuprofen mefenamat Rofecoxib

COX 1 COX 2
PIL KONTRASEPSI KOMBINASI (PKK)

Membuat struktur desidua menjadi stabil &


Menghentikan lepasnya endometrium secara random

Menurunkan jumlah perdarahan 40-93%

Strength of recommendation : B
PIL KONTRASEPSI KOMBINASI
Banyak dipakai 16 % dari 27 juta akseptor
Mudah didapat KB (SDKI 2003)

28
21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Toleransi ditingkatkan
Terbaru Efektivitas dipertahankan
(CPhA, 2007) Kontrol siklus bagus Minimal
Bisa diprediksi
1. Menurunkan dosis hormon steroid
2. Progestin more favorable pharmacological profile
NOMEGESTROL dapat digunakan untuk :

Gangguan menstruasi
Pre-menstrual syndrome (PMS)
Perdarahan disfungsional uterus
Perdarahan uterin karena hiperplasia endometrium

Terapi substitusi pada menopause ( + estrogen )


Gawat Darurat
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL AKUT

Perdarahan aktif & banyak


Gangguan hemodinamik
dan atau Hb < 10 g / dl
Perlu dilakukan rawat inap
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL AKUT

Perdarahan yang membutuhkan > 1 tampon / jam atau


tanda2 vital menunjukan adanya hipovolumia

3
Remaja dengan penyakit koagulopati
(von Willebrand disease)

Mioma submukosa
penderita konsumsi antikoaguansial

Lakukan stabilisasi hemodinamik dalam 24 jam


PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL AKUT

Hemodinamik
Tidak stabil Stabil

Rawat Inap
Perbaiki KU :
Infus RL
O2
Transfusi bila Hb< 8

Estrogen Ekuin Konjugasi Rekomendasi B


4 x 2,5mg IV/PO 24 jam

Asam Traneksamat 3x1 g

Bila tidak respon dalam 24 jam lakukan D&K


PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL AKUT

Setelah pedarahan akut berhenti, berikan PKK :


4x1 - 4 hari
3x1 3 hari
2x1 2 hari
1x1 3 minggu
stop 1 minggu
Dilanjutkan PKK selama 3 bulan

Bila kontra indikasi PKK, berikan Progestin selama 14 hari, stop


tanpa obat 14 hari. Lanjutkan diulang selama 3 bulan
Tablet Hematinik 1x1 tab

Evaluasi penyebab :
TVS, Lab hormon, Faal hemostatsis dll
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL KRONIS

Sebelum mulai terapi


Evaluasi penyebab sistemik

Jika uterus nyeri Penggunaan obat Penyakit PCOS


sistemik

Phenytoin Liver Androgen


Curiga endometritis
antipsikosis Ginjal Infertility
kronis
antidepressant Thiroid Oligo/amenorrhe
Kortikosteroid Prolaktin
Doksisiklin 2x100mg
selama 10 hari TSH
Stop !
PRL

Strength of recommendation : B
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL KRONIS

Umur > 40
Risiko tinggi
Ca endometrium

Hiperplasia
Atipia
Polip Biopsy karsinoma
Mioma
Hiperplasia USG Tranvagina

Strength of recommendation : B
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL KRONIS

1. Hentikan Perdarahan
a. Medikamentosa
b. Tindakan bedah

2. Mencagah Kekambuhan / atur siklus


a. Medikamentosa
b. Tindakan bedah

3. Mengatasi Kelainan penyerta


Increasing patient participation in treatment
decision making is important in view of wide
choises available

You might also like