You are on page 1of 36

Kelompok 4

S1 Keperawatan 3A

Neneng Sayati 1115040


Else Fitri Anita 1115041
Ghina Rahma 1115055
Lelli Astriani 1115080
Olivia Septyastari M 1115067

KETENAGAAN (STAFFING)
Konsep Dasar Ketenagaan
1
SLIDE 3

Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan,


mobilisasi potensi, proses motivasi, dan pengembangan sumber
daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui karyanya. Hal
ini berguna untuk tercapainya tujuan individu, organisasi, ataupun
komunitas dimana ia berkarya (Suarli, Bahtiar, 2013).
Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing adalah; prinsip
rekruitmen, seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas,
dan klasifikasi pasien.

Kelompok 4
1. Perekrutan dan Seleksi Tenaga Kerja
SLIDE 4
Syarat yang harus Penghargaan yang bisa
dipenuhi dalam perekrutan diberikan pada
pegawai/karyawan
a. Data biografi a. Promosi kenaikan pangkat
b. Surat rekomendasi/referensi b. Mutasi
c. Wawancara
d. Psikotes

Hambatan dalam Orientasi dan pengembangan dalam


ketenagakerjaan yang kaitannya dengan perekrutan
biasanya muncul
a. Absensi (karyawan tidak masuk a. Orientasi institusi
kerja)
b. Orientasi pekerjaan
b. Keluar masuknya tenaga kerja
(turn-over) c. Pengembangan staf
c. Kejenuhan/burn-out

Kelompok 4
2. Pengembangan Staf
SLIDE 5

Tujuan pengembangan staf adalah membantu individu meningkatkan diri dalam pengetahuan,
keterampilan, serta pengalaman dibidangnya, melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan, program
pelatihan, dan lain sebagainya. Berbagai macam pengembangan, penerapannya disesuaikan
dengan kebutuhan, baik pelatihan maupun pendidikan, yang bermanfaat untuk pekerjaan,
pengetahuan, keterampilan, serta sikap perawat.
Kegiatan ini meliputi:
a. Pelatihan awal (introduction training) untuk karyawan baru
b. Orientasi pendidikan dalam pengerjaan (education on the job)
c. Pendidikan berkelanjutan baik formal maupun non formal

Kelompok 4
Prinsip Ketenagaan
2.
1. Pembagian Kerja
SLIDE 7

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian kerja :


a. Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan
kemampuannya
b. Tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis
c. Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas
d. Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya
e. Mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan
f. Penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktu

Kelompok 4
2. Pendelegasian Tugas
SLIDE 8

Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak
dalam batas-batas tertentu. Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah
mengambangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri,
berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan. Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang
terpenting adalah apa tugas dan seberapa besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan
kepada staf.
Hal ini tergantung pada :
a. Sifat kegiatan
b. Kemampuan staf
c. Hasil yang diharapkan

Kelompok 4
3. Koordinasi
SLIDE 9

Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar


tenaga yang ada dibangsal. Cara koordinasi adalah komunikasi terbuka,
dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan formulir yang
berlaku.

Kelompok 4
4. Manajemen Waktu
SLIDE 10

Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu :


a. Analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategori
kegiatan yang ada
b. Memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas
c. Menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannnya serta
tujuan yang akan dicapai
d. Mendelegasikan

Kelompok 4
3. Tujuan Ketenagaan
SLIDE 12

Mendayagunakan tenaga keperawatan yang efektif dan produktif yang dapat


memberikan pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi kepuasaan
pengguna jasa. (Nursalam,2002)

Kelompok 4
4. Variabel-variabel yang Mempengaruhi
SLIDE 14

Faktror-faktor yang mempengaruhi sikap kerja perawat

a. Kondisi Kerja
b. Pengawasan Atasan
c. Kerja Sama Dari Teman Sekerja
d. Keamanan
e. Kesempatan Untuk Maju
f. Fasilitas Kerja
g. Gaji

Kelompok 4
Cara Perhitungan Jumlah Tenaga Dalam
5. Suatu Shift
SLIDE 16

1) Menurut Wartsler Pengaturan sif menurut Wartsler (1990) adalah:

a. 40% tenaga keperawatan untuk sif pagi

b. 30% untuk sif sore

c. 15% untuk sif malam

d. Off pergantian sif adalah 15%.

Kelompok 4
2) Menurut Dauglas (1975)
SLIDE 17

Kelompok 4
SLIDE 18
Contoh: diruang mawar terdapat 22 pasien (4 orang dengan perawatan minimal, 10 pasien partial, 8 orang dengan
perawatan total). Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan untuk dinas pagi?

Minimal : 4 x 0,17 = 0,68

Partial :10 x 0,27 = 2,7

Total : 8 x 0,36 = 2,88

Jumlah : 6,26

Dengan demikian sif pagi membutuhkan 6,26 = 6 orang perawat

Kelompok 4
SLIDE 19
3) Abdellah dan Levine

a. Kelas 1 membutuhkan perawatan 2 jam/24jam

b. Kelas 2 membutuhkan perawatan 3 jam/24jam

c. Kelas 3 membutuhkan perawatan 4,5 jam/24jam

d. Kelas 4 membutuhkan perawatan 6 jam/24jam

Sedangkan untuk perbandingan sif adalah:

a. 35% untuk pagi

b. 35% untuk sore, dan

c. 30% untuk malam.

Kelompok 4
SLIDE 20
Jika pada ruang mawar terdapat pasien kelas II adalah 2 orang, kelas III ada 14 orang dan IV ada 3 orang, jam untuk merawat
pasien tersebut adalah:

= (3 jam x 2) + (4,5 jam x 14) + (6 jam x 3 pasien)

= 6 jam + 63 jam + 18 jam = 90 jam/24 jam

Jadi pembagian perawat untuk setiap sifnya adalah:

Pagi : 90 jam x 35% = 31,5 jam/8 jam = 3,94 (4 orang)

Sore : 90 jam x 35% = 31,5 jam/8jam = 3,94 (4 orang)

Malam : 90 jam x 30% = 27 jam/8jam = 3,37 (3 orang)

Kelompok 4
Alokasi dan Penjadwalan Tenaga
Keperawatan Setiap Shift
6.
SLIDE 22

Penjadwalan kerja adalah usaha memperkirakan waktu dalam menyelesaikan setiap


kegiatan. Hal ini paling sulit dilakukan sehingga diperlukan pengalaman dalam
memperkirakan waktu. Penjadwalan berfungsi mengembangkan struktur penjabran
kerja secara rinci, memperikan waktu yang diperlukan untuk tiap tugas, menentukan
urutan tugas dalam urutan yang tepat, mengembangkan waktu mulai dan berhenti untuk
tiap tugas, menggunakan anggaran rinci untuk setiap tugas, dan menunjuk dan
mengatkan orang untuk melakukan tugas.

Kelompok 4
SLIDE 23

1
Menurut Warstler

Pengaturan sif menurut


2
Menurut Dauglas

Sedangkan menurut
3 Abdellah dan
Levine (1965),
Kelas 1 (membutuhkan waktu perawatan 2
jam/24 jam)
Warstler (19900 adalah Dauglas (1975), jumlah Kelas 2 (membutuhkan waktu perawatan 3
40% tenaga keperawatan pembagian sif perawat jam/24 jam)
untuk sif pagi, 30% untuk dirumah sakit, ditentukan Kelas 3 (membutuhkan waktun perawatan
sif sore, 15% untuk sif berdasarkan pada tingkat 4,5jam/24 jam)
malam, off pergatian if ketergantungan pasien. Kelas 4 (membutuhkan waktu perawatan 6
jam/24 jam)
adalah 155.
Sedangkan untuk perbandingan sif adalah
35% untuk pagi, 35% untuk sore, 30% untuk
malam.

Kelompok 4
Peningkatan Kualitas Ketenagaan yang Efektif
7. Sesuai Standar Akreditasi
SLIDE 25

Pemeliharaan tenaga kerja


Pemeliharaan tenaga keperawatan sangat penting untuk dilakukan guna menjamin
tenaga perawat yang dimiliki insitusi layanan keperawatan terpelihara
produktivitas,efektivitas dan efisiensinya. (Simamora, Roymond H. 2012)
a. Penilaiaan Prestasi Kinerja
b. Kompensasi
c. Jenjang karier

Kelompok 4
8. Jenis Metode Penugasan Dalam Ruang Rawat
1. Fungsional
SLIDE 27

Tugas yang harus diselesaikan merupakan fokus dari metode ini, metode ini
mengacu pada ilmu manajemen dalam bidang administrasi bisnis perawat
dengan pendidikan kurang akan melakukan tindakan yang lebih ringan
dibandingkan dengan perawat professional. Dalam model ini dibutuhkan
pembagian tugas (job description), prosedur, kebijakan dan alur komunikasi
yang jelas (Rosyidi, 2013).

Kelompok 4
SLIDE 28

Kepala ruangan

Perawat: Perawat: Perawat: Perawat:

Pasien

Kelompok 4
2. Keperawatan Tim
SLIDE 29

Model ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-
beda, dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/ grup yang terdiri atas
tenaga professional, tenaga teknis, dan pembatu dalam satu grup
kecil yang saling membantu.

Kelompok 4
SLIDE 30
Kepala ruangan

Ketua tim Ketua tim Ketua tim

Staf perawat Staf perawat Staf perawat

Pasien Pasien Pasien

Kelompok 4
3. Keperawatan Primer
SLIDE 31

Keperawatan primer ialah metode penugasan dimana satu orang perawat


bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien. Keperawatan primer mendorong praktik kemandirian perawat, karena
ada kejelasan antara si pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode
primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara
pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan
mengoordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.

Kelompok 4
4. Manajemen Kasus
SLIDE 32

Dalam model ini setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan
pasien saat berdinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk
setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang
sama pada hari berikutnya. Penugasan untuk kasus biasa menggunakan
metode satu pasien satu perawat. Hal ini umumnya dilaksanakan untuk
perawatan privat atau untuk perawatan khusus, seperti ruang isolasi dan
intensif care.

Kelompok 4
SLIDE 33

Kepala ruangan

Staf perawat Staf perawat Staf perawat

Pasien Pasien Pasien

Kelompok 4
5. Modifikasi: Keperawatan Tim
Primer SLIDE 34

Model ini merupakan kombinasi dari dua sistem, yaitu keperawatan tim dan
keperawatan primer. Untuk model ini diperlukan 26 perawat, dengan 4 orang perawat
primer (PP) dengan kualifikasi S1/D4 keperawatan, disamping seorang kepala ruang
rawat yang juga dengan kualifikasi S1/D4 keperawatan. Selain itu, diperlukan juga
perawat associate (PA) 21 orang, dengan kualifikasi pendidikan perawat associate, yang
terdiri atas lulusan D3 keperawatan 3 orang, dan SPK 18 orang.

Kelompok 4
SLIDE 35
Kepala ruangan

PP1 PP2 PP3 PP4

PA PA PA PA

PA PA PA PA

PA PA PA PA

7-8 pasien 7-8 pasien 7-8 pasien 7-8 pasien

Kelompok 4
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta. Salemba Medika
Rosyidi, K. 2013. Manajemen Kepemimpinan dalam
Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media
Simamora, Roymond H. 2012. Buku ajar manajemen k
eperawatan. Jakarta : EGC
Suarli, Bahtiar, Y. 2013. Manajemen Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Erlangga

DAFTAR PUSTAKA

You might also like