DEFINISI MENURUT BEBERAPA AHLI

1. KRUMBEIN & SLOSS (1963)

LP: ADALAH SUATU LINGKUNGAN YG
DIPENGARUHI OLEH KIMIA, FISIKA DAN
BIOLOGI DI MANA SEDIMEN TERBENTUK

2. SELLEY (1970)
LP ADALAH SEBAGIAN DARI PERMUKAAN
BUMI YANG MEMPUNYAI SIFAT FISIS,
KIMIA, BIOLOGI YANG BERBEDA DENGAN
DAERAH DI SEKITARNYA
3. RIGBY (1972)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN ADALAH
SUATU TEMPAT, DI MANA SEDIMEN
DIENDAPKAN DAN TERAKUMULASI,
YANG MEMPUNYAI KONDISI FISIS,
CHEMIS DAN BIOLOGIS YANG
MENCIRIKAN KEADAAN YANG KHAS
 YANG DIMAKSUD
KONDISI FISIS: YAITU SUATU KONDISI
DI MANA SYARAT2 BATUAN SEDIMEN
BISA DIENDAPKAN TERPENUHI

KONDISI KIMIA:
YAITU SUATU KONDISI DI MANA
SYARAT2 UNTUK BISA TERBENTUKNYA
BATUAN SEDIMEN TERPENUHI
MISAL:
LARUTAN KARBONAT TIDAK MUNGKIN
TERBENTUK BILA pHnya tinggi
 KONDISI BIOLOGIS:
YAITU SUATU KONDISI DI MANA
BATUAN SEDIMEN BISA TERBETUK DI
MANA SYARAT BIOLOGIS
TERPENUHI
MISAL:
BATUGAMPING KORAL TIDAK MUNGKIN
TERBETUK DI SUNGAI
syarat hidup binatang karang adalah pada
salinitas yang normal
 DEFINISI LAIN
(YANG BANYAK DIPAKAI)

LINGKUNGAN PENGENDAPAN:
ADALAH SATUAN LITOLOGI YANG
MEMPUNYAI MORFOLOGI
(BANGUN) DAN UKURAN
TERTENTU DAN MEMPUNYAI
SIFAT FISIK, KIMIA, BIOLOGI
YANG TERTENTU PULA
DARI DEFINISI TERSEBUT, MAKA
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
MEMPUNYAI FAKTOR2:

1. GEOMETRI: UKURAN DAN BENTUK

DARI CEKUNGAN
PENGENDAPANNYA

2. MASSA/MATERIAL: MISAL
UKURAN, BENTUK, TEKSTUR DAN
KOMPOSISI
3. PROSES:
MISAL ENERGI YANG BEKERJA
MEKANIS (ARUS, GELOMBANG)
THERMAL: PENGUAPAN
KIMIA

4. BIOLOGIS:
MISAL: BATUBARA (DARAT)
KORAL (LAUT YANG KHAS)
UNTUK DAPAT MENENTUKAN LP, HARUS
DIGUNAKAN FAKTOR2 TSB DI ATAS

CONTOH: BATUBARA
1. GEOMETRI:
a. RAWA: PENYEBARAN: LUAS
KETEBALAN: + 10 cm atau lebih

b. SUNGAI: PENYEBARAN: SEMPIT

KETEBALAN: TIPIS
2. PROSES: MEKANIS, CEPAT
TERTIMBUN
3. BIOLOGIS: TUMBUH-TUMBUHAN
 HAL2 YANG DIPERLUKAN DALAM
REKONSTRUKSI LP

1. Data harus betul2 dapat dipercaya

2. Menggunakan prinsip geologi:
uniformitarianisme
Artinya: suatu LP masa purba
mempunyai ekivalensi dengan LP
masa kini
Tetapi kesebandingan ini tidak harus
persis sama.
Jadi dgn mempelajari aspek2 LP masa
kini dapat dipakai untuk
merekonstruksi LP masa lalu
3.Cara pendekatannya harus dari berbagai
segi.
Misal: kondisi fisis, kimia, biologi dll

4.Pertimbangan terhadap nilai atau arti

dari indikator2 stratigrafi, yaitu suatu
kenampakan2 tertentu.
Misal:
agregasi fosil, struktur sedimen, jenis2
batuan tertentu yang sudah diketahui
bagaimana terbentuknya.
 KLASIFIKASI LINGKUNGAN PENGENDAPAN
KRUMBEIN & SLOSS, 1963
1. LINGKUNGAN DARAT
a. TERRESTRIAL (TAK BERAIR)
gurun
es
b. AQUEOUS (BERAIR)
fluvial
lakustrin (danau)
paludal (rawa)
gua

2. LINGKUNGAN TRANSISI
Delta
Lagoon
Litoral

3. LINGKUNGAN LAUT
Neritik: Pasang surut 200 m (terletak pada continental shelf)
Bathyal (200-2.000 m)
Abysal (2.000-10.000 m)
Hadal (>10.000 m)
 Epineritik (0-40 m)
NERITIK
Intraneritik (40-200 m)
 MEKANIKA TRANSPORTASI DAN
PENGENDAPAN SEDIMEN
MATERIAL SEDIMEN:
Mekanis
Koloid
Kimia (larutan)

MEDIA: Air
Gletser
Angin
Gaya berat
UNTUK MEMPELAJARI MEDIA TRANSPORTASI,
MAKA HARUS MENGETAHUI ILMU MEKANIKA
FLUIDA
VISCOSITAS
VISCOSITAS DINAMIK =
VISCOSITAS KINEMATIKA = g
DISCHARGE (Q)
KEPADATAN MASSA (r)
KECEPATAN (V)
PANJANG SALURAN
PENAMPANG SALURAN (A)
 DISCHARGE = V.A
Q = V.A

REYNOLD NUMBER= ANGKA REYNOLD

GAYA TARIK ENTERNAL
BESARNYA ADALAH:
VISCOSITAS DINAMIK

V.L.P
Re =

FROUDE NUMBER = Fe
Gaya enternal
=
Gaya tarik bumi
Debit = V.A (kecepatan x penampang)
Rumus cheezy: V = C.R.S
1/6 R
C= x 1,49
n

1,49
V= R 2/3 S 1/6
n

V = Kecepatan
C = Konstante
R = Radius hydraulic
S = Lereng
n = maning factor = kekasaran dasar lereng (channel)
MACAM2/JENIS ALIRAN:

1. Steady flow: aliran tetap

Di dalam steady flow kecepatan tidak
tergantung pada waktu (konstante)
2. Unsteady flow: aliran tidak tetap
Adalah kecepatan di setiap tempat
berubah, karena ada percepatan
3. Turbulence flow: aliran turbulen
gambar
4. Laminer flow= aliran laminer
5. Uniform flow = aliran seragam
6. In uniform flow = penampang aliran
tidak sama
7. Newtonian flow= aliran yang mengikuti
hukum newton, di sini viscositasnya tidak
berubah, walaupun shears dan stressnya
berubah
8. Non Newtonian flow= viscositasnya
berubah dengan adanya perubahan dari
shears dan stressnya
 CARA MATERIAL DITRANSPORT

1. CARA TRAKSI dibagi 2:

a. Sliding transport:
Bila material diangkut dari dasar suatu lembah dengan
cara pemerosotan (sliding)

b. Rolling transport
Material ditranspot dengan cara menggelinding pada
dasar lembah
2. CARA SALTATION
material diangkut secara meloncat-
loncat

3. CARA SUSPENSION:
material diangkut dengan cara
pengendapan, di mana material tersebut
larut dalam air.
CARA LARUTAN MENGANGKAT BEBAN
ADA 3:
1. CARA BENTURAN (IMPACT)
Benturan2 dari momentum air
2. GAYA TRAKSI KRITIS
Suatu material bisa bergerak dalam larutan bila
material tersebut mendapatkan suatu gaya, di
mana gaya pada titik kritisnya dilampaui (gaya
geseknya dilampaui).
jadi suatu partikel bergerak sepanjang dasar
aliran disebabkan karena gesekan dan hidroulik
hanya karena ada saltasi (merayap)
gambar
3. HYDRAULIC LIFT
Bergeraknya suatu material dalam larutan
dengan pengangkatan secara hidrolit.
Tekanan ke atas > ke bawah atau ada perbedaan
tekanan atas dan di bawah aliran
gambar
JENIS2 BEBAN YANG BISA TERANGKUT
Dibagi 2 berdasarkan posisinya terhadap
dasar/bidang pengangkutan:
1. Bed load:
beban yang diangkut pada/ sepanjang
dasar chanel pengangkutan
2. SUSPENDED LOAD:
adalah beban yang diangkut oleh larutan
selama dalam pengangkutan beban
tersebut berada di atas dasar chanell
pengangkutan

load

load
 CARA MATERIAL DIENDAPKAN

RUBEY (1933) MENELITI CARA PENGENDAPAN

MATERIAL
1. MATERIAL YANG DIENDAPKAN SECARA
MEKANIS.
DIA MENGEMUKAKAN 2 HUKUM YAITU
1. STOKES LAW
2. IMPACT LAW

Material bisa diendapkan bila ada hubungan

dengan: V- nya, partikel, viscositas, dllnya
 2 kepadatan partikel-kepadatan cairan
V= gx X radius partikel2
3 Koeffisien viscositas cairan

V = Viscositas mengendap

STOKES LAW
2 r partikel - r cairan
V= gx . r2
3 r

Hukum Stokes berfungsi untuk pengendapan

butiran2 yang halus, seperti silt dan clay
IMPACT LAW

4 r partikel - r cairan
V= gx .r
3 r cairan

Hukum Impact:
berfungsi untuk pengendapan butiran2 yang
kasar seperti sand (medium sand ke atas)
Contoh:
Misal suatu butiran berukuran Q1, dia baru
bisa terangkat dari tempatnya apabila
kecepatannya = V1
Kapan dia akan diendapkan, yaitu apabila
kecepatannya akan turun paling tidak
menjadi V2.
Bila suatu butiran dengan Q2, selama
kecepatan di atas V2 maka dia akan tetap
ditransportasi dan akan diendapkan bila
kecepatannya turun menjadi V3
Dengan kecepatan V2 butiran Q3 baru bisa terangkat,
sebabnya karena butiran tersebut berada pada bagian
laminer sublayer. Bagian laminer sublayer, membutuhkan
kecepatan tinggi untuk mengerosi karena gaya kohesinya
cukup tinggi.

Butiran2 clay dan silt baru bisa diendapkan pada daerah2

yang sangat tenang.
 MEKANISME PENGANGKUTAN

1. TRACTION MECHANISM (FLUID FLOW)

2. DENSITY FLOW (SEDIMENT FLOW)
3. SUSPENDED TRANSPORTATION
(SUSPENDED FLOW)
TRACTION MECHANISM (FLUID FLOW)
MEKANISMENYA: FLUIDA MENDORONG MATERIAL
ARAH GERAK UTAMA LATERAL
2. DENSITY FLOW (SEDIMENT
FLOW)
Air dan sedimen bergerak
bersama-sama

3. SUSPENDED
TRANSPORTATION
(SUSPENDED FLOW)
Arah gerakan free fall yang pelan;
karena materialnya halus dan
material tidak bercampur dengan
airnya
TRACTION/FLUID FLOW
AIR MEMPUNYAI KEMAMPUAN:
a. KOMPETENSI: KEMAMPUAN UNTUK
MEMBAWA UKURAN BUTIR SEDIMEN

b. KAPASITI: KEMAMPUAN UNTUK MEMBAWA

SEJUMLAH SEDIMEN

Apabila fluida encer: kompetensi dan kapasiti berbanding

lurus dengan kecepatan (velocity)

Apabila fluida pekat: kompetensi dan kapasiti tidak

tergantung dengan kecepatan atau tidak berbanding lurus
dengan kecepatan, tetapi berbanding lurus dengan
kepekatan
Energi meningkat, bila slope nya besar
Kecepatan tinggi: maka ukuran dan jumlah material bisa
terangkut
Endapan
arus
traksi
Endapan
arus
pekat
 DINAMIKA SEDIMENTASI
BASIN/CEKUNGAN:
ADALAH BAGIAN DARI PERMUKAAN BUMI
YANG CEKUNG, DI MANA ENDAPAN TERSEBUT
TERAKUMULASI

BASIN:
1. DEPOSITIONAL
2. PHYSIOGRAPHY
DEPOSITIONAL BASIN
ADALAH TEMPAT DI PERMUKAAN BUMI YANG
TERLETAK DI BAWAH BASE LEVEL EROTION,
KARENA PROSES2 GEOLOGI

PHYSIOGRAPHY BASIN/ZONE
ADALAH PRODUK TEKTONIK, LITOLOGI DAN
PROSES EKSOGENIK
MISAL: WEST PROGO BASIN
KENDENG ZONE
 SEDIMENTARY BASIN
AN ELEMENT OF THE EARTHS SURFACE,
WHERE SEDIMENTS HAVE ACCUMULATED TO A
SIGNIFICANT THICKNESS.

Lateral Dimentions ~ Hundred Km

Thickness ~ Km
(STANLEY, 1982)
PROSES PENGENDAPAN DIKONTROL:
1. SUBSIDENCE
2. EUSTACY
3. SEDIMENT SUPPLY
(4). CLIMATE
 PROSES PERBEDAAN JARAK BASE
LEVEL DENGAN DASARNYA
DISEBABKAN OLEH:
- KELENTURAN TERJADI
- PENEBALAN COMPACTION PADA
- PENIPISAN STRECHING LITHOSFER
- PERGERAKAN YG ELASTIS

- plastic brittle tectonics

- elastic ductile tectonics