Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
dr. R. Widhawati, M.Si (Riris)
Estetika, Herbal Medik, Akupunktur is, Peneliti
Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum
tulang. Pada keadaan akut (atau tahap lanjut
dari keadaan kronis, proliferasi sel leukemia
menyebabkan tidak adanya ruang untuk
proliferasi sel normal
Faktor Resiko:
Penyakit kronis
Imunitas yang tidak adekuat
Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret,
gangguan peristaltik)
Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb,
leukopenia, penekanan respon inflamasi)
Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
Prosedur invasif
Malnutrisi
Trauma
Destruksi jaringan
Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
Imunosupresif
Definisi: Perubahan epidermis
dan/atau dermis
Batasan karakteristik:
Pengurangan lapisan-lapisan
kulit (dermis)
Gangguan struktur tubuh
Gangguan permukaan kulit
Batasan Karakteristik:
Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal
Menunjukkan kerusakan
Posisi untuk mengurangi nyeri
Gerakan untuk melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Fokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan )
Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas berulang)
Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang,
mengeluh)
Perubahan dalam nafsu makan
Batasan Karakteristik :
Pulsasi arteri mulai menghilang
Gangguan fungsi motorik
Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku, sensasi, suhu)
Perubahan tekanan darah di ekstremitas
Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah
Penyembuhan luka terlambat
Lemah atau tidak ada nadi
Edema
Nyeri ekstremitas
Parestesia
Batasan karakteristik :
Gangguan visual
Penurunan karbondioksida AGD abnormal
Takikardi Sianosis (pada neonatus)
Hiperkapnea Warna kulit : abnormal (pucat,
Gelisah kehitam -hitaman)
Somnolen Hipoksemia
Iritabilitas Hiperkabia
Hipoksia Sakit kepala ketika bangun
Kebingungan Abnormal frekuensi, irama,
kedalaman napas
Dispnea
Abnormal ph arteri
Nasal flaring (napas cuping
Faktor yang berhubungan: hidung)
Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Perubahan membran kapiler
alveoli
Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang
tidak adekuat
Batasan karakteristik : Faktor yang berhubungan:
Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi Hiperventilasi
Penurunan ventilasi permenit Hipoventilasi
Penggunaan otot nafas tambahan untuk Deformitas tulang
bernafas
Nyeri
Pernafasan nasal flaring
Deformitas dinding dada
Dispnea
Cemas
Orthopnea
Penurunan energi/ kelelahan
Penyimpangan pengembangan dada
Disfungsi neuromuskular
Nafas pendek
Kerusakan muskuloskletal
Pernafasan posisi tripod
Kerusakan kognitif/persepsi
Nafas dengan bibir
Obesitas
Masa ekspirasi memanjang
Cedera tulang belakang
Peningkatan diameter anterior-posterior
Posisi tubuh
Frekuensi nafas : < 11 atau > 24
Imaturitas neurologis
Kedalaman pernafasan :
Kelelahan otot pernafasan
volume tidal dewasa saat istirahat 500 cc
volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB
Penurunan kapasitas vital
Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler,
interstisial, dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan
kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.
Batasan karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Kulit dan membran mukosa kering
Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan
nadi
Penurunan pengisian vena
Perubahan status mental
Penurunan urin output
Peningkatan konsentrasi urin
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan hematokrit
Penurunan berat badan mendadak
CARDIO-
VASCULAR
6,2 kali DISEASES
7.586.000
CANCER 4.057.000
2.830.000
1.607.000 1.125.000
883.000 CHRONIC
HIV/ RESPIRATORY
AIDS DISEASE
TB MALARIA
DIABETES
2. Stroke hemorragik
Pembuluh darah pecah sehingga aliran darah normal
terhambat dan darah merembes ke dalam suatu daerah di
otak dan merusaknya.
70% kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita
hipertensi