You are on page 1of 25

Oleh:

Ibnu Muttaqin
Yoananda ferdinan

Preseptor:
dr. Elfahmi Sp. THT-KL
Empat pasang
sinus paranasal

Sinus Sinus Sinus Sinus


Maxillaris Frontalis Ethmoidalis Sphenoidalis
Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi
tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk rongga
di dalam tulang.
Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke
dalam rongga hidung
Semua sinus dilapisi oleh epitel saluran
pernafasan bersilia yang mengalami modifikasi
dan mampu menghasilkan mukus serta sekret
yang disalurkan ke dalam rongga hidung. Pada
orang sehat, sinus terutamanya berisi udara
Sinus maksila merupakan sinus paranasal
yang terbesar, disebut juga antrum Highmore

Mencapai ukuran
Saat lahir, sinus
Berkembang maksimal, yaitu
maksila
dengan cepat 15 ml saat
bervolume 6-8 ml
dewasa
Sinus maksila berbentuk
piramid
Dinding anterior
Permukaan fasial os
maksila (fossa canina)
Dinding posterior
Permukaan infratemporal
maksila
Dinding medial
Dinding lateral rongga
hidung
Dinding superior
Dasar orbita
Dinding inferior
Prosesus alveolaris dan
palatum.
Sinus frontal terletak di os frontal mulai terbentuk
sejak bulan ke-empat fetus, berasal dari sel-sel
resesus frontal atau dari sel-sel infundibulum
etmoid.
Sesudah lahir, sinus frontal mulai berkembang
pada usia 8-10 tahun dan akan mencapai ukuran
maksimal sebelum usia 20 tahun
Sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris dan
dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah.
Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari
orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi mudah
menjalar ke daerah ini
Sinus frontal berdrainase melalui ostiumnya yang terletak
di resesus frontal, yang berhubungan dengan infundibulum
etmoid
Ukurannya dari
Sinus etmoid Pada orang
anterior ke
merupakan paling dewasa bentuk
posterior 4-5 cm,
penting karena sinus etmoid
tinggi 2.4 cm dan
dapat merupakan seperti piramid
lebarnya 0.5 cm di
fokus infeksi bagi dengan dasarnya
bagian anterior
sinus-sinus di bagian
dan 1.5 cm di
lainnya. posterior.
bagian posterior
Sinus etmoid berongga-rongga, terdiri dari sel-sel
yang menyerupai sarang tawon, yang terdapat di
dalam massa bagian lateral os etmoid, yang
terletak di antara konka media dan dinding
medial orbita.
Sel-sel ini jumlahnya bervariasi.
Berdasarkan letaknya, sinus etmoid dibagi menjadi:

Sinus etmoid Sinus etmoid


anterior posterior

Meatus Meatus
media superior
Di bagian terdepan sinus etmoid anterior ada bagian yang sempit
resesus frontal, yang berhubungan dengan sinus frontal.
Sel etmoid yang terbesar bula etmoid.
Di daerah etmoid anterior terdapat suatu penyempitan infundibulum,
tempat bermuaranya ostium sinus maksila.
Di bagian belakang sinus etmoid posterior berbatasan dengan sinus
sfenoid
Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di
belakang sinus etmoid posterior.
Sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang disebut
septum intersfenoid.
Ukurannya adalah 2 cm tingginya, dalamnya 2,3
cm dan lebarnya 1,7 cm
Volumenya bervariasi dari 5 - 7,5 ml. Saat sinus
berkembang, pembuluh darah dan nervus di
bagian lateral os sfenoid akan menjadi sangat
berdekatan dengan rongga sinus
Batas-batas nya:

Fosa superior serebri media


Superior dan kelenjar hipofisa

Inferior Atap nasofaring

Sinus kavernosus dan arteri


Lateral karotis interna

Fosa serebri posterior di


Posterior daerah pons
FUNGSI SINUS PARANASAL

Sebagai pengatur kondisi udara (air conditioning)

Sebagai penahan suhu (termal insulators)

Membantu keseimbangan kepala

Membantu resonansi suara

Sebagai peredam perubahan tekanan udara


Sebagai pengatur
kondisi udara

Ruang tambahan untuk memanaskan dan


mengatur kelembapan udara inspirasi

Tidak didapati pertukaran udara yg


definitif antara sinus dan rongga hidung

Mukosa sinus tidak punya kelenjar &


vaskularisasi sebanyak mukosa hidung
Penahan (buffer) panas,
melindungi orbita dan fossa
serebri dari suhu rongga
Sebagai hidung yang berubah-ubah
Penahan Suhu
Sinus sinus besar tidak
terletak diantara hidung
dan organ yang dilindungi
Membantu
Keseimbangan
Kepala

Mengurangi berat tulang muka

Jika sinus diganti dengan tulang


penambahan berat sebesar
1%
Membantu
Resonansi Suara

Berfungsi sebagai Posisi sinus dan


rongga untuk ostiumnya tidak
resonansi suara dan memungkinkan sinus
mempengaruhi berfungsi sebagai
kualitas suara resonator aktif
Bila terdapat
Sebagai perubahan tekanan
peredam yang besar dan
perubahan
tekanan mendadak misalnya
udara bersin atau
membuang ingus
Mukus yang dihasilkan sinus
paranasal lebih sedikit dari
rongga
hidungmembersihkan
partikel yang turut masuk
Membantu dengan udara inspirasi
produksi mukus keluar dari meatus medius.
PENYAKIT SINUS PARANASAL

1. Sinusitis
a) Sinusitis Dentogen
b) Sinusitis Jamur
2. Tumor Sinus Paranasal
a) Tumor jinak : Papiloma skuamosa
b) Tumor ganas : Karsinoma sel
skuamosa, karsinoma tanpa
diferensiasi, tumor asal kelenjar
TERIMA KASIH

You might also like