You are on page 1of 17

Benign Prostatic Hyperplasia

Dr. Hary Krisna Dasa


Tinjauan Pustaka
Apa itu BPH???

INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI??


ETIOLOGI
1. Teori Dihidrotestosteron
dibentuk oleh enzim 5-alpha reductase dengan bantuan
koenzim NADPH.berikatan dengan reseptor androgen
(RA) kompleks DHT-RAsintesis protein growth factor
stimulasi pertumbuhan prostat
2. Teori Ketidakseimbangan Estrogen-Testosteron
Usia Tua : testosteron menurun, estrogen stabil.
Estrogen proliferasi sel-sel kelanjar prostat
meningkatkan sensitifitas sel-sel prostat terhadap hormone
androgen, meningkatkan jumlah reseptor androgen
menurunkan jumlah kematian sel-sel prostat (apoptosis)
Patologi
Ganbaran histologi:
BPH murni proses hiperplastikpeningkatan pada jumlah
sel.
Patofisiologi:
Gejala BPH obstruksi dari komponen prostat /respon
sekunder resistensi buli-buli.
obstruksi mekanik dan dinamik.
DIAGNOSIS
Gejala Klinis LUTS obstruktif & iritatif
Pemeriksaan Fisik
Palpasi dan perkusi suprapubik ada tidaknya residu urin yang
signifikan
pemeriksaan colok dubur. evaluasi bentuk, ukuran,
kesimetrisan, kualitas, ada tidaknya nodul, dan konsistensi
dari prostat.
Pemeriksaan Penunjang
Serum Prostate-spesific Antigen (PSA) : biomarker untuk kanker
prostat /diagnosis BPH informasi penting tentang
progresivitas.
USG Urologi
Urinalisi
TERAPI
Watchful Waiting dan Perubahan Gaya Hidup
Farmakologi
Pembedahan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : WAB
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Gianyar
Agama : Hindu
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Tanggal pemeriksaan : 15 januari 2014
KELUHAN UTAMA
BAK tidak lancar

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke RS dengan keluhan buang air kecil (BAK)
tidak lancar sejak 5 bulan yang lalu. Pancaran BAK dirasakan
melemah, kadang-kadang sulit keluar (hanya menetes)
sehingga perlu mengejan, dan sering tidak tuntas. Pasien
sempat mengeluhkan BAK merah, nyeri di akhir BAK dan
peningkatan frekuensi BAK terutama malam
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Cukup, compos mentis
TANDA VITAL
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Temperatur : 36,8 C
Nadi : 80 x/menit, teratur, kuat angkat
Nafas : 26 x/ menit
STATUS GENERALIS
KepalaLeher : Anemis (+), Ikterus(-), Sianosis(-), Dispnea(-)
Pembesaran KGB (-)
Thoraks : Pergerakan kanan dan kiri simetris, Tidak didapatkan retraksi
Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vesikuler/vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Soepel, Flat
Bising usus (+) normal
Hepar/lien tidakteraba
Ekstrimitas : Akral hangat
Edema (-)
STATUS UROLOGI
Costo Vertebro Angle (CVA) : inspeksi dbn, massa (-), nyeri
ketuk (-/-)
Regio Supra Simfisis : nyeri tekan (-), massa (-), kesan
buli kosong
Regio Genitalia Eksterna :orificium uretra eksterna dbn,
terpasang kateter
Rectal Touche : Tonus SfingterAni (TSA) baik, mukosa
licin, prostat teraba rata dan simetris dengan konsistensi
kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba nodul
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaanlaboratorium :
DarahLengkap :
Leukosit : 12,9 x 103/L
Eritrosit : 4,74 x 106/L
Hb : 12,9 g/dL
Trombosit : 463x 103/L Kimia klinik :
BUN : 22,8 mg/dl
Serum Kreatinin : 1,5 mg/dl
Asam Urat : 7,40 mg/dl
SGOT : 19,3 /l
SGPT : 21,6/l
PemeriksaanUSG Urologi :
Kedua ginjal besar dan bentuk normal, tidak didapatkan batu
Buli dinding tampak menebal, tidak didapatkan batu
Prostat tampak membesar, echo homogen, ukuran 4,6 cm x 4,3 cm x 4,8
cm
Kesimpulan : BPH
DIAGNOSA
Diagnosa Banding : BPH
Batu Buli Buli
Diagnosa : BPH

PLANNING
PLANNING TERAPI
Pasang kateter
Pro TURP
Terimakasih

You might also like