You are on page 1of 23

G3P1A1 Usia 27 Tahun Hamil 41 minggu

Belum inpartu
dengan Oligohidramnion dan Serotinus

Di susun oleh: Azmi Yunita H2A012006


Pembimbing : dr. Adi Rahmawan, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
RSUD Tugurejo Semarang
CATATAN MEDIS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 27 th
Agama : Islam
Alamat : Mangunharjo RT 03/V
Tugu, Semarang
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
No. RM : 211257
Tgl masuk RS : 22 Maret 2017
Anamnesis
Keluhan utama:
Hamil lebih bulan.

RPS:
Seorang wanita 27 tahun G3P1A1 hamil 41 minggu
datang ke IGD RSUD Tugurejo tanggal 22 Maret 2017 pukul 20.45
WIB dengan keluhan hamil lebih bulan. Sebelumnya pasien
sudah memeriksakan kehamilannya di bidan, dan dari bidan
tersebut pasien dirujuk karena umur kehamilanya melewati hari
taksiran persalinan. Kenceng-kenceng belum dirasakan. Keluar
lendir darah dari jalan lahir (-) dan gerak janin (+) masih
dirasakan.
Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun.
Lama haid : 7 hari, siklus haid 28 hari.
HPHT : 9 Juni 2016
HPL : 15 Maret 2017
Riwayat Menikah
1x, selama 8 tahun

Riwayat Obstetri
Anak 1 : Abortus usia kehamilan 8 minggu
Anak 2 : Laki-laki, lahir pada tahun 2010 di Bidan, UK 39 minggu, Lahir Spontan, BB
lahir 3200 gram, keadaan saat ini sehat
Anak 3 : hamil ini

Riwayat ANC
Di bidan >4x, di bidan

Riwayat KB
Menggunakan KB suntik 1 bulan selama 2 tahun
RPD

Pasien menyangkal riwayat asma, HT, DM, penyakit Jantung, alergi.

RPK

Dalam keluarga menyangkal riwayat asma, HT, DM, penyakit Jantung, alergi.

RP SOS
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien karyawan swasta
Pembiayaan dengan menggunakan BPJS PBI
Kesan ekonomi : cukup
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM PEMERIKSAAN OBSTETRIK
KU : Baik Pemeriksaan luar
Kesadaran : Compos mentis
InspeksiAbdomen:
Membuncit,membujur, supel,
TANDA VITAL
linea nigra(+),
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit, striae gravidarum(+)
irama reguler, isi dan tegangan
cukup
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36, 8 0C

STATUS GENERAL
Dalam batas normal
Palpasi : Pemeriksaan Dalam :
Pemeriksaan leopold
VT : belum ada, kulit ketuban
Leopold I :
teraba bagian atas janin besar, (+), efficement 10%, portio
lunak, ballotement ( - ), kesan
bokong, TFU 30 cm, TBJ 2790 medial, konsistensi padat, bagian
gram
Leopold II : bawah kepala belum masuk PAP,
teraba tahanan memanjang Lendir darah (-).
disebelah kiri, kesan
punggung.
Leopold III :
bagian terbawah janin teraba
besar, bulat, keras,
ballotement ( + ), kesan
kepala.
Leopold IV : konvergen.
Auskultasi :
DJJ : 136x/menit
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Darah rutin (WB EDTA)

Leukosit H 11,34 103/ul 3,6- 11 103/ul

Eritrosit 3,77 106/uL 3,8 -5.2 106/uL

PEMERIKSAAN Hemoglobin 11,7g/dL 11.7 15.5 g/dL

PENUNJANG Hematokrit 29,30 % 35-47%

MCV 81,40 fl 80-100 fl

MCH 26,90 pg 26-34 pg

MCHC 33 g/dl 32-36 g/dl

Trombosit 333 103/uL 150 440 103/uL

Kimia darah

HbsAg Non reaktif (-) Non reaktif (-)

GDS 74
Diagnosis
G3P1A1, 27 tahun, hamil 41 minggu
Janin I hidup intra uterin, presentasi kepala, punggung kiri,
bagian bawah janin belum masuk PAP
Belum inpartu
Serotinus, Oligohidramnion
INITIAL PLAN

Ip Tx Ip Mx
Akhiri kehamilan dengan Darah rutin
induksi persalinan dengan Pengawasan 10
oksitosin 5iu+500 cc RL
Ip Ex
mulai 8 tpm naik 4 tpm/30
menit sampai his adekuat Menjelaskan kepada pasien
atau max 20 tpm dan keluarga pasien tentang
keadaan kehamilan pasien
dan proses persalinan yang
akan direncanakan.
Pronosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Sanam : dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam
LAPORAN PERSALINAN
Tgl Vital sign His DJJ Keterangan

(06.00) T :110/70 - 144x/m Keluhan : -


mmHg VT : belum ada, kulit ketuban (+),
P : 80 efficement 10%, portio medial, konsistensi
x/menit padat, bagian bawah kepala belum masuk
R : 20 x/ PAP, Lendir darah (-).
menit
S : 37o C Diagnosis:
G3P1A1, 27 tahun, hamil 41 minggu
Janin I hidup intra uterin, presentasi
kepala, punggung kiri
Belum inpartu
Serotinus, Oligohidramnion
Sikap :
Induksi oksitosin 5 IU drip dalam infus RL
500 cc, 8 tpm.
Evaluasi 30 menit.
Tidak ada reaksi , tetesan dinaikkan mjd
12 tpm 16 tpm20 tpm.
Tunggu dan evaluasi 6 jam.
Pengawasan 10
LAPORAN PERSALINAN
Tgl Vital sign His DJJ Keterangan

(12.00) T : 138/80 3xdalam 10 selama 140x/m Keluhan : -


P : 80 40 VT : 2 jari longgar, KK (+), eff 50 %,
x/menit kepala turun di H I
R : 20 x/ Portio medial, lunak
menit Diagnosis:
S : 37o C G3P1A1, 27 tahun, hamil 41 minggu
Janin I hidup intra uterin, presentasi
kepala, punggung kiri,
Serotinus, Oligohidramnion
Sikap :
Induksi oksitosin 5 IU drip dalam infus RL
500 cc, 20 tpm
Tunggu dan evaluasi 4 jam.
Pengawasan 10
LAPORAN PERSALINAN
Tgl Vital sign His DJJ Keterangan
(14.30) T : 110/70 4x dalam 10 144x/m Keluhan : Ingin BAB
mmHg VT : lengkap, KK (-),kepala turun di H III
selama 40
P : 80 Portio medial, lunak
x/menit Diagnosis:
R : 20 x/ G3P1A1, 27 tahun, hamil 41 minggu
menit Janin I hidup intra uterin, presentasi
S : 37o C kepala, punggung kiri
Serotinus, Oligohidramnion
Sikap :
Pimpin mengejan
LAPORAN PERSALINAN
Tgl Vital sign Keterangan
(14.45) T : 100/70 Lahir bayi laki-laki, berat janin 2940 gram, panjang badan 48
mmHg cm, AS 8-9-10.
P : 86 Injeksi Oksitosin 10 IU
x/menit Plasenta lahir 5 menit setelah bayi lahir, 134 kotiledon lengkap,
R : 20 x/ infark (-), hematom (-)
menit Eksplorasi :
S : 37o C kontraksi uterus kuat
perineum episiotomi hecting jelujur
perdarahan 250 cc
Pembahasan

1. Apakah itu induksi dan stimulasi?


Induksi: memacu timbulnya kontraksi
sebelum ada tanda persalinan
Stimulasi: memperbaiki kontraksi yang
inadekuat (dalam persalinan)
Induksi atau stimulasi bertujuan
menimbulkan his yang adekuat sehingga
menyebabkan dilatasi serviks dan
penurunan kepala
2. Berapa lamakah waktu dilakukan induksi dan
stimulasi?

Evaluasi pembukaan serviks dilakukan dengan dengan


periksa dalam vagina. . Apabila his timbul secara teratur dan
adekuat maka tetesan oksitosin dipertahankan hingga
pembukaan lengkap.
Infus oksitosin dihentikan apabila ibu tampak kelelahan atau
bila dengan dua botol infus tidak memberikan respon dan ibu
diistirahatkan selama 24 jam, kemudian akan diulang
kembali pemberian infus oksitosin (kecuali pada kasus
dengan ketuban yang sudah pecah). Infus oksitosin juga
dihentikan apabila selama pemberian infus oksitosin terjadi
penyulit atau komplikasi, baik bagi ibu maupun janin dan
persalinan dikelola sesuai penyulit atau komplikasi yang
terjadi.
3. Bagaimanakah bila terjadi
hiperstimulasi?
Pada hiperstimulasi ( lama kontraksi lebih dari 60 detik
hingga 90 detik atau lebih dari 5 kali kontraksi dalam 10
menit atau 7 kali dalam periode 15 menit), penghentian
segera oksitosin hampir selalu mengurangi kontraksi uterus.
Jika oksitosin dihentikan, konsentrasinya dalam plasma
cepat turun karena rerata waktu paruhnya adalah sekitar 5
menit.
Hiperstimulasi uterus yang di induksi PGE2 (tablet vagina,
gel dan gel intraserviks), pemberian tokolitik dengan obat
- adrenergik (satu dosis terbutalin 250mikogram secara
IV/SC) berhasil dalam menormalisasi kontraksi uteus,
perbaikan biasanya dimulai dalam waktu 5 menit tanpa
memperhatikan pola hiperstimulasi.
4. Apa saja cara induksi?
Secara Medis
Infus Oksitosin
Pemberian Prostglandin
Cairan hipertonik intrauterin
Manipulatif / tindakan
Amniotomi
Stripping of the Membrane
Pemakaian rangsangan listrik
Rangsangan pada puting susu
5. Bagaimanakah pengelolaan pada
kasus ?

You might also like