You are on page 1of 23

Penelitian tentang kematian perinatal pada masa

persalinan sungsang dengan peningkatan tingkat


seksio sesarea
Presentasi sungsang bertahan pada 3-4% dari semua
masa kelahiran. Ada tiga kali lipat peningkatan pada
kematian perinatal untuk bayi sungsang yang
dilahirkan pervaginam yang berhubungan dengan
afiksia dan trauma kelahiran.
Penyebab paling sering kematian pada neonatus
melalui persalinan sungsang adalah perdarahan
intrakranial.
Trauma kelahiran pada persalinan sungsang dapat
berupa:
Perdarahan intraserebral,
Trauma sefalik,
Kelumpuhan saraf wajah,
Lesi pleksus brakialis,
Fraktur klavikula, humerus atau femur
dan trauma lainnya
Menurut penelitian mengenai presentasi sungsang yang dilakukan di Rumah
Sakit King George, Vishakhapatnam dari tahun 2012 sampai tahun 2015 dan
hasilnya dibandingkan dengan penelitian yang sama yang dilakukan pada
tahun 1981-1984:
Ada peningkatan pada insidensi operasi saesar dan penurunan pada
kematian perinatal pada penelitian yang dilakukan saat ini dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya.
Peningkatan seksio saesar untuk persalinan sungsang telah menurunkan
insidensi kematian perinatal.
Presentasi sungsang dikaitkan dengan peningkatan resiko kelahiran
prematur, berat badan lahir rendah, dan morbiditas perinatal dan mortalitas.
Kematian perinatal didefinisikan sebagai kematian intrapartum atau
kematian dalam seminggu setelah kelahiran
Tujuan dan Sasaran
untuk mempelajari tentang Manajemen presentasi sungsang dan membandingkan
hasilnya dengan persalinan yang dilakukan selama periode tahun 2012 sampai
2015 dengan penelitian yang dilakukan dari tahun 1981-1984, di departemen
kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit King George Hospital, Vishakhapatnam.
Hal ini dilakukan untuk mengubah tren pada Manajemen dari masa persalinan
sungsang selama tiga dekade terakhir.

Bahan dan Metode


Sebuah penelitian retrospektif mengenai faktor-faktor seperti cara melahirkan,
berat lahir dan hasil perinatal dalam persalinan sungsang yang dilakukan di
departemen obstetrik dan ginekologi dari januari 2012 sampai Desember 2015.
Hasilnya dibandingkan dengan penelitian serupa yang dilakukan antara tahun
1981 sampai 1984.
Yang termasuk kriteria:
Semua presentasi sungsang
Semua kehamilan tunggal antara usia kehamilan 37-42 minggu

Kriteria pengecualian:

Prematuritas

Presentasi sungsang yang disertai dengan gangguan medis lainnya

Perdarahan antepartum

Kematian intrauterin

.
Hasil dan Diskusi
Pada tahun 2000 terjadi perubahan drastis dalam kebijakan mengenai
masa sungsang, semuanya sebagai hasil dari satu percobaan acak: The
term breech Trial (TBT) 1, yang dilakukan oleh Term Breech
Collaborative Group. Analisis dilakukan sesuai dengan prinsip
'intention-to-treat'.
Dari 1.041 perempuan yang ditetapkan untuk menjalani operasi CS,
941 (90,4%) melahirkan secara SC.
Dari 1.042 wanita yang ditetapkan untuk menjalani persalinan per
vaginam, 591 (56,7%) melahirkan secara vaginam.
Hasilnya menunjukkan mortalitas perinatal sebesar 1,3% setelah
menjalani persalinan per vaginam dan 0,3% setelah menjalani operasi
CS.
Dalam penelitian ini angka kematian perinatal adalah 9%
dibandingkan dengan 32,9% selama periode 1981-84.
Pada tahun 1980 Collea dkk, telah menganalisis 208 wanita dengan masa
tunggal janin pada presentasi bokong.

Dari jumlah tersebut, 115 wanita diacak untuk percobaan persalinan (TOL),
namun hampir separuh dari ini harus dikeluarkan karena hasil pelvimetri
sinar-X.
Dari 60 yang tersisa, 49 (82%) melahirkan secara pervaginam tanpa
kematian perinatal, namun 2 bayi memiliki plasenta pleksus brakialis yang
persisten.

Dalam penelitian ini pada 360 kasus, 45 (12,5%), melahirkan pervaginam


dengan mortalitas perinatal 0,3%.
Apgar skor digunakan untuk menilai kondisi bayi baru lahir
pada menit kritis pertama kehidupan dan dapat berguna dalam
mengevaluasi resusitasi neonatal dan kelangsungan hidup,
terutama pada pengaturan sumber daya rendah.
Bayi lahir mati dan apgar skor merupakan indikator penting
dalam kualitas perawatan kebidanan.
Dalam penelitian ini, bayi baru lahir dengan apgar skor
berkurang jumlahnya (10,8%) jika dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya (31,8%).
Oleh karena itu, kematian perinatal secara keseluruhan
berkurang bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dari
tahun 1981-84.
Kesimpulan
insiden presentasi sungsang, selama 3 dekade terakhir
tidak berubah namun angka kematian perinatal telah
berkurang 4,6 kali. Insidensi operasi caesar meningkat
dua setengah kali.

You might also like