You are on page 1of 50

1

Continual Improvement

Management OHS
Review Policy

Checking & A P
Corrective Planning
Action C D

Implementation
& Operation
2
Continual Improvement

TINJAUAN MANAGEMEN OHS Policy


PENGECEKAN & TINDAKAN PERENCANAAN
KOREKSI
Perencanaan Identifikasi bahaya,
Pengukuran dan pemantauan kinerja pengujian resiko dan
Kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian, pengendalian resiko.
tindakan koreksi dan pencegahan Persyaratan legal dan yang lain
Record dan Pengelolaan record Objective
Audit Program manajemen OH & S

PENERAPAN DAN OPERASI


Struktur & tanggungjawab
Training, pemahaman dan kompetensi
Konsultasi dan komunikasi
Dokumentasi
Pengendalian dokumen dan data
Pengendalian oparasional
Kesiapan dan respon terhadap emergensi 3
SASARAN
Memahami sejarah perkembangan OHSAS 18001

Memahami persyaratan OHSAS 18001

Integrasi dengan aktifitas sistem managemen lain


seperti ISO 9001, ISO 14001

Memahami tahapan proses sertifikasi

4
DEFINISI
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH&S)
Kondisi dan faktor yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan karyawan, pekerja, kontraktor, pengunjung
dan adanya orang lain ditempat kerja

Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (OH&S Management System)
Bagian dari keseluruhan sistem managemen yang
memudahkan pengelolaan terhadap resiko kesehatan dan
keselamatan kerja yang digabungkan dengan bisnis
Perusahaan. Ini mencakup struktur organisasi, aktifitas
perencanaan, tanggung jawab, petunjuk, prosedur, proses
dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan,
pencapaian dan peninjauan Kebijakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Perusahaan. 5
LATAR BELAKANG SEJARAH

HSG 65 - Successful Health and Safety Management

BS 8800 - Guide to Occupational Health and Safety

Industry Guide - e.g. Responsible Care. (Asosiasi industri


kimia UK - LRQA dan 2 badan sertifikasi )

National Scheme - e.g. Safety Map ( Sertifikasi Australia)

Perkembangan permintaan tumbuh pesat mulai 1990

6
LATAR BELAKANG SEJARAH

OHSAS 18001 : 99 Dipublikasikan April 1999

Didasarkan pada model ISO 14001

Dihasilkan oleh 6 Badan Sertifikasi termasuk LRQA dan


4 Badan Standard (UK, Irlandia, Spanyol, Australia

Diperluas termasuk Singapore, Afrika Selatan, Malaysia,


Jepang dan European Foundation

Badan Sertifikasi International menawarkan OHSAS 18001


1 Standar, 1 Sertifikat world-wide

7
LATAR BELAKANG SEJARAH

Sertifikasi pertama OHSAS oleh LRQA Mei 1999

Beberapa sektor Perusahaan Sertifikasi oleh LRQA


@ Food - British Sugar plc
@ Electronics - Lucent Technologies
@ Automotive - Denso Manufacturing
@ Chemical - Lever Brothers
@ Offshore - Odebrecht SLP
@ Oil Refining - Alliance Refining
@ Construction - John Holland

8
APA MANFAAT SISTEM MANAGEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Membuat Perusahaan untuk :

Memahami kinerja kesehatan dan keselamatan kerjanya

Menetapkan Policy, Objective dan Target yang lebih


bermanfaat

Memberikan alat dimana Perusahaan perlu untuk meng


integrasikan tanggung jawabnya terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja

9
UNTUK MENCAPAI
SERTIFIKASI OHSAS 18001

Komitmen dan keterlibatan Top Managemen

Penggunaan pengujian resiko yang baik sebagai ukuran


proaktif

Fokus pada kinerja dan penyempurnaan sistem , tidak


hanya kesesuaian terhadap persyaratan legal

Merupakan sistem interkoneksi terintegrasi

10
PERSYARATAN OHSAS 18001 : 1999
OH&S Policy
Perencanaan
- Perencanaan untuk identifikasi bahaya, pengujian resiko
dan pengendalian resiko
- Persyaratan Legal dan persyaratan lain
- Objectives
- Program Managemen OH&S
Penerapan dan Operasi
- Struktur dan tanggung jawab
- Training, pemahaman dan kompetensi
- Konsultasi dan komunikasi
- Dokumentasi
- Pengendalian dokumen dan data
- Pengendalian operasional
- Kesiapan dan respon terhadap Emergensi 11
PERSYARATAN OHSAS 18001 : 1999
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
- Pengukuran dan pemantauan kinerja
- Kecelakaan, insiden, ketidak sesuaian dan tindakan
koreksi & pencegahan
- Pengelolaan record
- Audit
Tinjauan Managemen

12
OH & S Policy
OH&S Policy disahkan oleh Top Managemen

Menyatakan secara jelas keseluruhan objective


dan komitmen kesehatan dan keselamatan untuk
penyempurnaan kinerja kesehatan dan keselamatan
a. Sesuai sifat dan skala resiko OH&S Perusahaan
b. Mencakup komitmen untuk Continual Improvement
c. Mencakup komitmen untuk memenuhi Peraturan OH&S
yang berlaku dan persyaratan lain yang ditetapkan atau
dijanjikan oleh Perusahaan
d. Didokumentasi, diterapkan dan dipelihara
e. Dikomunikasikan keseluruh karyawan dengan maksud
untuk membuat karyawan sadar tentang kewajiban
OH&S mereka.
13
OH & S Policy
- Tersedia untuk fihak-fihak yang berkepentingan
- Ditinjau secara berkala untuk menjamin bahwa Policy
masih relevan dan sesuai untuk Perusahaan

Tinjauan Managemen

Umpan Balik dari


Audit Policy Pengukuran Kinerja

Perencanaan

OH&S Policy
14
Perencanaan
Perencanaan merupakan klausul kunci dari OHSAS 18001.
Ini mencakup proses perencanaan dimana arah pengendalian
dan penyempurnaan diidentifikasi.
Output dari proses perencanaan sebagai input langsung ke
dalam klausul penerapan dan operasi.
Umpan balik dari pengukuran kinerja dan hasil audit akan
digunakan sebagai input perencanaan
Policy

Umpan balik
Audit Planning pengukuran
kinerja

Penerapan dan operasi


15
Perencanaan Identifikasi Bahaya,
Pengujian Resiko dan Pengendalian Resiko

Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Prosedur


untuk terus menerus mengidentifikasi bahaya, pengujian
resiko dan penerapan tindakan pengendalian yang perlu.
Termasuk
- Aktifitas rutin dan tidak rutin
- Aktifitas semua orang yang mempunyai akses ke tempat
kerja (termasuk subkontraktor dan pengunjung).
- Fasilitas ditempat kerja, apakah diberikan oleh
Perusahaan atau yang lain
Hasil pengujian ini dan efek dari pengendalian diperhatikan
ketika menetapkan Objective dari OH&S
Informasi ini didokumentasi dan dijamin up-to-date
16
Perencanaan Identifikasi Bahaya,
Pengujian Resiko dan Pengendalian Resiko

Metodologi identifikasi bahaya dan pengujian resiko harus


- Dirumuskan sesuai dengan ruang lingkup, sifat dan
ketepatanya untuk menjamin ini proaktif dari pada
reaktif
- Memberikan klasifikasi dan identifikasi resiko yang akan
dieliminasi atau dikendalikan dengan objective dan
program.
- Konsisten dengan pengalaman operasi dan kemampuan
tindakan pengendalian yang dipakai
- Memberikan masukan didalam penentuan persyaratan
fasilitas, identifikasi kebutuhan training dan/atau
pengembangan pengendalian operasional
17
Perencanaan Identifikasi Bahaya,
Pengujian Resiko dan Pengendalian Resiko
- Memberikan pemantauan tindakan yang diperlukan
untuk menjamin keefektifan dan ketepatan waktu
penerapannya

Metodologi pengujian resiko harus memperhatikan adanya


persyaratan peraturan pemerintah

18
Perencanaan
Persyaratan Legal dan yang lain

Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Prosedur


untuk mengidentifikasi dan menguji persyaratan Legal
dan persyaratan OH&S lain yang terkait
Informasi ini harus dijamin up-to-date
Informasi relevan tentang persyaratan Legal dan yang lain
harus dikomunikasikan ke karyawan dan fihak-fihak
yang terkait.

19
Perencanaan
Objective

Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Objective


tertulis OH&S, pada setiap fungsi dan tingkatan yang
relevan dalam Perusahaan
Objective sebisa mungkin dapat diukur
Dalam menetapkan dan meninjau objective harus
memperhatikan persyaratan Legal dan yang lain, bahaya
dan resiko OH&S, teknologi, finansial, persyaratan
bisnis dan operasional serta pandangan fihak terkait
Objective harus konsisten dengan OH&S Policy,
termasuk komitmen terhadap Continual Improvement

20
Perencanaan
Objective
Penetapan Objective
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penetapan
objective dapat dipertimbangkan sebagai pengarah
begitu pula yang lain dapat dipertimbangkan sebagai
cakupan.

Pengarah Cakupan
- Pengujian resiko - Finansial
- Kewajiban legal - Kebutuhan operasional
- Komitmen Policy - Pilihan teknologi
- Pandangan fihak terkait - Sumber daya
- Continual improvement

21
Perencanaan
Objective

Penetapan objective disetiap tingkatan yang relevan


dalam perusahaan merupakan persyaratan

Tingkatan atau Fungsi Objective


- Direktur - Sumber daya/kepemimpinan
- Manager lini - Kepemimpinan/proyek
- Safety specialist - Training/monitoring
- Supervisor - Motivasi/disiplin
- Operator - Disiplin/tingkah laku

22
Perencanaan
Program Managemen OH&S
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara program
managemen OH&S untuk mencapai objective, yang
meliputi :
a. Penunjukan tanggung jawab dan wewenang untuk
pencapaian objective pada fungsi dan tingkatan yang
relevan dalam perusahaan
b. Cara dan jangka waktu dimana objective akan dicapai
Program managemen OH&S ditinjau pada interval yang
teratur dan direncanakan
Program dirubah untuk memenuhi perubahan aktifitas,
produk, kondisi layanan atau operasi perusahaan

Program adalah kulminasi dari proses perencanaan, yang menyatakan


apa yang akan dikerjakan, oleh siapa, bagaimana dan kapan
23
Perencanaan
Perencanaan Input
- Identifikasi bahaya
- Pengujian resiko
- Persyaratan legal dan yang lain

Perencanaan Output
- Tindakan pengendalian resiko
- Objective OH&S
- Program managemen OH&S

24
Penerapan dan Operasi
Struktur dan Tanggung Jawab
Peran, tanggung jawab dan wewenang personel yang
mengelola, melaksanakan dan memverifikasi aktifitas
yang mempunyai efek pada resiko OH&S aktifitas
perusahaan, fasilitas dan proses, harus ditentukan,
didokumentasi dan dikomunikasikan dengan maksud
untuk memudahkan managemen OH&S
Tanggung jawab terakhir OH&S terletak pada Top
Managemen
Perusahaan harus menunjuk seorang anggota Top
Managemen ( dalam organisasi yang besar, seorang
anggota dewan atau komite eksekutif) dengan tanggung
jawab utama untuk menjamin sistem managemen OH&S
diterapkan dan melaksanakan persyaratan disemua
lokasi dan lingkungan operasi Perusahaan
25
Penerapan dan Operasi
Struktur dan Tanggung Jawab
Managemen harus menyediakan sumber daya esensial
untuk penerapan, pengendalian dan penyempurnaan
sistem managemen OH&S.
(Sumber daya mencakup sumber daya manusia dan tenaga
ahli, teknologi dan finansial).
Managemen yang ditunjuk harus mempunyai peran,
tanggung jawab dan wewenang yang ditentukan untuk :
a. Menjamin persyaratan sistem managemen OH&S
ditetapkan, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan
spesifikasi OH&S

26
Penerapan dan Operasi
Struktur dan Tanggung Jawab
Menjamin bahwa laporan mengenai kinerja sistem
managemen OH&S dipresentasikan kepada Top
Managemen untuk tinjauan dan sebagai dasar untuk
penyempurnaan sistem managemen OH&S.

Seluruh tanggung jawab managemen harus membuktikan


komitmennya terhadap Continual Improvement kinerja
OH&S

27
Penerapan dan Operasi
Training, Pemahaman dan Kompetensi
Personel harus kompeten untuk melaksanakan tugas
yang dapat berdampak pada OH&S ditempat kerjanya.
Kompetensi harus ditentukan dalam bentuk pendidikan,
training dan/atau pengalaman yang sesuai
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur
untuk menjamin karyawan yang bekerja pada setiap
fungsi dan tingkatan yang sesuai telah memahami tentang :
- Pentingnya kesesuaian terhadap OH&S Policy dan
prosedur, dan terhadap persyaratan sistem managemen
OH&S
- Akibat OH&S, aktual atau potensial, dari aktifitas kerja
dan keuntungan OH&S terhadap penyempurnaan
kinerja personal
28
Penerapan dan Operasi
Training, Pemahaman dan Kompetensi

Peran dan tanggung jawabnya dalam pencapaian


kesesuaian terhadap persyaratan sistem managemen
OH&S, termasuk persyaratan kesiapan dan respon
terhadap emergensi
Akibat potensial terhadap penyimpangan dari prosedur
operasi yang telah ditentukan
Prosedur training harus memperhatikan tingkatan
berlainan ;
- Tanggung jawab, kemampuan dan pemahaman
- Resiko

29
Penerapan dan Operasi
Konsultasi dan Komunikasi
Perusahaan harus mempunyai Prosedur untuk menjamin
informasi OH&S penting dikomunikasikan kepada dan
dari karyawan dan fihak terkait lain
Keterlibatan karyawan dan pengaturan konsultasi harus
didokumentasi dan fihak terkait diinformasi
Karyawan harus :
- Dilibatkan dalam pengembangan dan tinjauan Policy
dan prosedur untuk mengelola resiko
- Dikonsultasikan bilamana terdapat perubahan yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan ditempat
kerjanya
- Diinformasi siapa karyawan wakil OH&S dan
managemen yang ditunjuk
30
Penerapan dan Operasi
Dokumentasi

Perusahaan harus menetapkan dan memelihara informasi


dalam media yang sesuai seperti dalam bentuk kertas atau
elektronik, yang :
a. Menerangkan elemen inti dari sistem managemen dan
interaksinya
b. Memberikan petunjuk pada dokumentasi terkait

Catatan : penting bahwa dokumentasi disimpan minimum


sesuai yang diperlukan untuk keefektifan dan
efisiensi

31
Penerapan dan Operasi
Pengendalian Dokumen dan Data
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Prosedur
untuk mengendalikan semua dokumen dan data yang
diperlukan oleh spesifikasi OHSAS ini untuk menjamin :
- Dokumen dan data dapat ditemukan/tersedia
- Secara berkala ditinjau, direvisi jika perlu dan disahkan
kecukupannya oleh yang berwenang
- Versi terbaru dokumen dan data yang sesuai tersedia
disemua lokasi dimana operasi penting dari fungsi sistem
OH&S dilaksanakan.
- Dokumen dan data kadaluarsa ditarik dari seluruh lokasi
atau dicegah terhadap salah penggunaan
- Arsip dokumen dan data disimpan untuk tujuan legal
atau preservasi
32
Penerapan dan Operasi
Pengendalian Operasional
Seluruh operasi dan aktifitas yang berkaitan dengan resiko
yang telah diidentifikasi dimana tindakan pengendalian
perlu dilaksanakan harus diidentifikasi
Aktifitas ini termasuk pemeliharaan harus direncanakan
untuk menjamin dilaksanakan dibawah kondisi yang
telah ditentukan, dengan :
a. Menetapkan dan memelihara Prosedur tertulis untuk
mengatasi situasi dimana tidak adanya prosedur bisa
menyebabkan penyimpangan dari OH&S Policy dan
Objective
b. Menetapkan kriteria operasi kedalam Prosedur

33
Penerapan dan Operasi
Pengendalian Operasional
c. Menetapkan dan memelihara prosedur yang berkaitan
dengan resiko OH&S yang diidentifikasi terhadap
bahan/material, peralatan dan layanan yang dibeli dan/
atau digunakan oleh Perusahaan dan mengkomunikasi
kan prosedur atau persyaratan terkait kepada pemasok
dan kontraktor
d. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk
perancangan tempat kerja, proses, instalasi, permesinan,
prosedur pengoperasian dan organisasi kerja, termasuk
penyesuaiannya terhadap kemampuan manusianya,
untuk mengeliminasi atau mengurangi resiko OH&S

34
Penerapan dan Operasi
Kesiapan dan Respon terhadap Emergensi
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara rencana
dan prosedur untuk identifikasi potensi dan respon
terhadap, situasi insiden dan emergensi, dan untuk
mencegah serta mengurangi kemungkinan sakit dan luka
karenanya.
Perusahaan harus meninjau rencana dan prosedur kesiapan
dan respon terhadap emergensi, terutama setelah adanya
kejadian situasi insiden dan emergensi
Bilamana dapat dilaksanakan Perusahaan juga harus
secara berkala menguji prosedur ini

35
Perencanaan

Umpan balik
Penerapan dan dari pengukuran
Audit
Operasi kinerja

Pengecekan dan tindakan koreksi

Penerapan dan Operasi


36
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
Pengukuran dan Pemantauan Kinerja
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Prosedur
untuk memantau dan mengukur secara teratur
kinerja OH&S. Prosedur harus memberikan:
- Pengukuran kualitatif dan kuantitatif, sesuai kebutuhan
Perusahaan
- Pemantauan untuk memenuhi objective OH&S
- Pengukuran proaktif kinerja yang memantau kesesuaian
nya dengan program managemen OH&S, kriteria
operasional dan persyaratan peraturan dan perundangan
- Pengukuran reaktif kinerja untuk memantau kecelakaan,
gangguan kesehatan, insiden (termasuk nyaris) dan
bukti sejarah kekurangan kinerja OH&S yang lain

37
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
Pengukuran dan Pemantauan Kinerja
- Merekam data dan hasil pemantauan dan pengukuran
secara cukup untuk analisis tindakan koreksi dan
pencegahan
Jika untuk pengukuran dan pemantauan kinerja
diperlukan peralatan, Prosedur kalibrasi dan pemeliharaan
harus ditetapkan. Record bukti kalibrasi dan pemeliharaan
harus disimpan.

38
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
Kecelakaan, Insiden, Ketidak sesuaian,
Tindakan Koreksi dan Pencegahan

Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Prosedur


untuk menentukan tanggung jawab dan wewenang untuk:
a. Penanganan dan investigasi kecelakaan, insiden dan
ketidak sesuaian
b. Melaksanakan tindakan untuk mengurangi adanya
akibat yang timbul dari kecelakaan, insiden atau
ketidak sesuaian
c. Melaksanakan dan menyelesaikan tindakan koreksi
dan pencegahan
d. Memastikan keefektifan tindakan koreksi dan
pencegahan yang dilaksanakan
39
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
Kecelakaan, Insiden, Ketidak sesuaian,
Tindakan Koreksi dan Pencegahan
Semua tindakan koreksi dan pencegahan yang diusulkan
harus ditinjau melalui proses pengujian resiko sebelum
diterapkan
Adanya tindakan koreksi atau pencegahan yang
dilaksanakan untuk mengeliminasi penyebab aktual dan
potensial ketidak sesuaian harus sesuai dengan besarnya
masalah dan sepadan dengan resiko OH&S yang ditemukan
Perusahaan harus menerapkan dan mencatat adanya
perubahan didalam prosedur tertulis yang dihasilkan
dari tindakan koreksi dan pencegahan

40
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
Record dan Pengelolaan Record
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Prosedur
untuk identifikasi, pemeliharaan dan disposisi record
OH&S, maupun hasil-hasil audit dan tinjauan
Record OH&S harus jelas dapat dibaca, dapat
diidentifikasi dan ditelusur ulang terhadap aktifitas
terkait. Record OH&S harus disimpan dan dipelihara
sehingga mudah didapat ulang dan dilindungi terhadap
kerusakan dan hilang. Lama waktu penyimpanan harus
ditetapkan dan dicatat
Record harus dipelihara sesuai sistem dan Perusahaan,
untuk menunjukan kesesuaiannya terhadap spesifikasi
OHSAS

41
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
Audit
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara Prosedur
dan program audit untuk audit berkala sistem managemen
OH&S yang harus dilaksanakan untuk :
a. Menentukan apakah sistem managemen OH&S sesuai
dengan pengaturan managemen OH&S yang direncana
kan termasuk persyaratan spesifikasi OHSAS telah
diterapkan dan dipelihara secara benar dan efektif dalam
memenuhi Policy dan Objective Perusahaan
b. Meninjau hasil-hasil audit sebelumnya
c. Memberikan informasi hasil audit kepada Managemen
Program audit, termasuk jadwal harus didasarkan pada
hasil pengujian resiko, dan hasil audit sebelumnya.

42
Pengecekan dan Tindakan Koreksi
Audit

Prosedur audit harus mencakup ruang lingkup, frekwensi,


metodologi dan kompetensi, maupun tanggung jawab
dan persyaratan untuk melaksanakan audit dan
melaporkan hasilnya.
Bilamana mungkin, audit harus dilaksanakan oleh
personel independen dari tanggung jawab langsung
aktifitas yang diaudit.

Independen bukan berarti perlu dari eksternal Perusahaan

43
Penerapan dan Operasi

Pengecekan dan Umpan Balik


Audit Tindakan dari Pengukuran
Koreksi Kinerja

Tinjauan Managemen

Pengecekan dan Tindakan Koreksi


44
Tinjauan Managemen
Top Managemen Perusahaan harus pada selang waktu
telah ditentukan, meninjau sistem managemen OH&S,
untuk menjamin kelangsungan kesesuaian, kecukupan
dan keefektifannya.
Proses tinjauan managemen harus menjamin informasi
yang diperlukan disusun agar managemen dapat
melaksanakan evaluasi.
Tinjauan harus didokumentasi
Tinjauan harus membahas kemungkinan perlunya
perubahan Policy, Objective dan elemen lain dari sistem
managemen OH&S, dengan menyoroti hasil-hasil audit
sistem managemen OH&S, perubahan kondisi sekitar
dan komitmen terhadap Continual Improvement.

45
Pengecekan dan Tindakan Koreksi

Faktor Internal Tinjauan Faktor Eksternal


Managemen

Policy

Tinjauan Managemen

46
Definisi
Ketidak Sesuaian (Non-Conformance)
Adanya penyimpangan dari standar kerja, petunjuk, prosedur, peraturan,
kinerja sistem managemen, dls. yang dapat secara langsung atau tidak
dapat menyebabkan bahaya atau luka atau kesakitan, kerusakan barang,
kerusakan lingkungan tempat kerja atau kombinasinya
Contoh : aseton tumpah di meja kerja, acetylene tidak ditempatkan tegak
berdiri

Insiden
Kejadian yang dapat menimbulkan suatu kecelakaan atau mempunyai
potensi untuk menyebabkan kecelakaan
Contoh : atap jatuh dijalan kerja tetapi tidak ada orang ditempat itu

Kecelakaan
Kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kematian, gangguan
kesehatan, luka, kerusakan atau kerugian lain

47
Definisi

Bahaya
Sumber atau situasi dengan potensi kerugian dalam bentuk luka pada
manusia atau gangguan kesehatan, kerusakan barang, kerusakan pada
lingkungan tempat kerja atau kombinasinya

Resiko
Kombinasi dari kemungkinan dan akibat kejadian bahaya

Pengujian Resiko
Keseluruhan proses estimasi besarnya resiko dan menyimpulkan apakah
resiko dapat ditolerir atau tidak

Resiko dapat ditolerir


Resiko yang telah diturunkan pada tingkat yang dapat diterima Perusahaan
dengan memperhatikan peraturan legal dan Policy OH&S

48
Proses Sertifikasi

Stage 1 - On Site Stage 2 - On Site

- Policy - Penerapan sistem


- Elemen Perencanaan - Penerapan program
- OH&S Objective managemen OH&S
- Definisi program OH&S - Progress pemenuhan
- Definisi Sistem objective
- Audit - Report
- Report - Rekomendasi
- Rencana untuk Stage 2 - Rencana visit berikutnya

49
Activity Plan
1. Prosedur / Manual Penerapan Sistem Managemen Kesehatan, Keselamatan &
Lingkungan (HSE)
(Prosedur makro/payung dari garis besar Prosedur-prosedur No. 2 5)

2. Prosedur Perencanaan HSE : (a) Perencanaan identifikasi aspek HSE, Pengujian


dan pengendalian resiko, (b) persyaratan legal & peraturan terkait, Objective
dan (d) Program pengelolaan HSE

3. Prosedur Penerapan & Operasi HSE : (a) Struktur & tanggung jawab,
(b) Training, pemahaman, kompetensi, Konsultasi & komunikasi,
(d) Pengendalian dokumen & data, (e) Pengendalian operasional, (f) Kesiapan &
respon terhadap emergensi

4. Prosedur Pengecekan & Tindakan koreksi : (a) Pengukuran & pemantauan


kinerja, (b) Ketidak sesuaian, insiden, kecelakaan, investigasi, tindakan
koreksi & pencegahan, Record and pengelolaan record

5. Prosedur Audit & Tinjauan managemen terhadap Kinerja Sistem Managemen


HSE. (digabung dengan Prosedur Internal audit & Tinjauan Managemen)
50

You might also like