You are on page 1of 18

Pengertian

Coronary artery disease adalah pemyakit yang berkaitan dengan kerusakan


pada arteri koroner seperti angina pectoris dan infark miokard. Beberapa
ahli juga menyebutnya dengan istilah acute coronary syndrome (ACS-
sindrom koroner akut). Pengertian klinis angina adalah keadaan iskemia
miokard karena kurangnya suplai oksigen ke sel- sel otot jantung ( miokard)
yang di sebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan arteri koroner,
peningkatan beban kerja jantung dan menurunnya kemampuan darah
mengikat oksigen. Angina pectoris berasal dari bahasa yunani yang berarti
cekikan di dada yaitu gangguan yang sering terjadi karena atherosclerotic
heart di sease. Terjadinya serangan angina menunjukkan adanya iskemia.
ETIOLOGI
Angina Pectoris disebabkan oleh karena berkurangnya aliran darah ke arteria coronaria yang
salah satu penyebabnya adalah aterosclerosis, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara
suplai oksigen ke myocardium dan kebutuhan oksigen.

FAKTOR-FAKTOR RESIKO

1. Dapat Diubah (dimodifikasi)

a. Diet (hiperlipidemia)

b. Rokok

c. Hipertensi

d. Stress

e. Obesitas

f. Diabetes Mellitus
2. Tidak dapat diubah
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Ras
Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan
antara lain :
1. Emosi
2. Stress
3. Kerja fisik terlalu berat
4. Hawa terlalu dingin
5. Banyak merokok
KLASIFIKASI
1. Stable Angina menggambarkan nyeri dada yang timbul saat peningkatan
aktivitas fisik maupun stress emosional. Dengan tanda- tanda khas yaitu
serangan merupakan gejala baru dan stabil, durasi dan intensitas gejala
stabil.

2. Unstable Angina berkaitan dengan nyeri dada yang timbul karena


aktivitas dengan derajat yang sulit di ramalkan dengan tanda khas yaitu
peningkatan frekuensi serangan dan intensitas nyerinya.

3. Variant angina di gambarkan sebagai nyeri dada yang biasanya terjadi


selama istirahat atau tidur dari pada selama aktivitas. Variant angina
terutama di sebabkan oleh spasme arteri koroner. ( udjianti, 2013 ).
PATOFISIOLOGI
Saat istirahat, jantung mempergunakan oksigen dalam
jumlah yang cukup besar(75%) dari aliran darah koroner, lebih besar
dari beberapa organ utama yang lain dalam tubuh. Saat metabolisme,
beban kerja otot jantung dan konsumsi oksigen meningkat sehingga
kebutuhan akan oksigen meningkat berlipat ganda. Oksigen
tambahan di supali oleh peningkatan aliran darah arteri koroner. Bila
aliran darah koroner tidak dapat menyuplai kebutuhan sejumlah
oksigen yang di perlukan oleh otot jantung, maka terjadi
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan. Kecuali, bila rasio
dari suplai dan kebutuhan menjadi seimbang, jaringan otot jantung
menjadi iskmia dan infark
Di sekitar area infark ada dua zona yang d sebut injuri
zone dan ischemic zone. Area infark akan terus
berkembang bila suplai darah tetap membahayakan atau
kurang dari kebutuhan miokard

( udjianti, 2013 ).
MANIFESTASI KLINIK
Stable Angina

1. Nyeri dada timbul setelah melakukan kegiatan atau mengalami sters psikis
atau emosi tinggi.

2. Serangan berlangsung kurang dari 10 menit dan stabil( frekuensi, lama


serangan, factor pencentus menetap dalam 30 hari terakhir).

3. Serangan nyeri dada hilang bila klien beristirahat dan mendapat obat
nitrogliserin vasodilator ( udjianti, 2013 ).
Untable angina

1. Nyeri dada timbul saat istirahat dan melakukan aktvitas

2. Nyeri lebih hebat dan frekuensi serangan lebih sering

3. Serangan berlangsung sampa dengan 30 menit atau lebih

4. Saat serangan timbul biasanya di sertai tanda-tanda sesak


nafas mual ,muntah.

5. Pola EKG :segmen ST depresi saat serangan dan setelah


serangan (muncul sebagian )
Variant atau Prinzmantal Angina

1. Nyeri dada timbul saat istirahat maupun melakukan aktivitas

2. Dapat terjadi tanpa aterosklorosis koroner

3. Kadang-kadang di setai aritmia dan konduksi abnormal

4. EKG: segmen ST elevasi saat serangan namun normal bila


serangan hilang
5. Tanda-tanda lain hampir sama dengan unstable angina

6. Serangan nyeri dada hilang bila klien mendapat terapi


nitrogliserin dan obat antipasme arteri

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrokardiografi

Laboratorium darah.

Thorax Rontgen: melihat gambaran kardiomegali seperti


hipertrofi ventrikel atau cardio-thorax ratio (CTR) lebih
dari 50%
PENATALAKSANAAN
a. terapi umum
Menghindari/ mengatasi faktir resiko : Diet, rokok, hipertensi, DM,dll.
1. 1. Istirahat
2. 2. Diet
a. Berikan makan lunak yang tidak mengandung kolestrol dan makanan yang
dapat memacu kerja jantung.
b. Medikamentosa.
1. Obat pertama:
2. Nitrogliserin sublingual 0,3-0,6 mg di berikan waktu terjadi serangan.
3. Isosorbid mono / dinitrat diberikan untuk mencegah serangan.
KOMPLIKASI
1. perasaan seperti diikat atau ditekan yang bermula dari tengah dada
yang secara bertahap menyebar kerahang bawah
2. aritmia kardiak merupakan suatu respon yang timbul akibat ada
jaringan yang tidak mendapatkan suplai darah.
3. unstable angina terjadi karena iskemia pada otot jantung yang
sudah meluas sehingga nyeri yang dirasakan akibat penimbunan
asam laktat lebih sering terjadi.
4. sudden death : terjadi akibat kelelahan jantung yang memomopa
darah terus menerus dengan frekuensi yang tidak stabil dan
diperberat oleh nekrosis otot jantung yang makin meluas.
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Keluhan utama.
2. Riwayat kesehatan sekarang.
3. Riwayat kesehatan dahulu.
4. Riwayat kesehatan sekarang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnose keperawatan yang dapat diangkat pada kasus angina pectoris
ini : menurut Doenges,( 2000 ) adalah
Nyeri dada berhubungan dengan berbagai frekuensi durasi dan
itensitas focus menyempit.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan inotropik
transient atau memanjang, gangguan pada frekuensi atau
irama dan irama
Intoleransi aktifitas berhubungan ketidak seimbangan antara suplai
02 mikroard dan kebutuhan.
Perubahan kenyamanan (nyeri dada akut)
berhubungan dengan iskemia miokard sekunder
terhadap ketidak seimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen miokard
Data penunjang
Subjektif: nyeri dada seperti di remas, ditekan beban
berat, sesak nafas, mual, muntah, berkeringat dingin,
pusing
Objektif: diarofesis, reaksi non-verbal (grimace,
menekan dada kiri); EKG: ST depresi atau elevasi,
glombang T inversi; peningkatan kadar kardiak iso-
enzim; hasil pemeriksaan status jantung.
Tujuan
Nyeri berkurang atau hilang dan ikemia tidak
berkembang
Tujuan
Nyeri berkurang atau hilang dan ikemia tidak
berkembang
Kriteria hasil
nyeri berkurang atau hilang, poanapas eupna, mual
dan munta hilang reaksi non-verbal baik
no Intervensi Rasional
1 Kurangi atau batasi aktivitas 1. Pembatasan aktivitas fisik mengurangi
fisik selama serangan komsumsi oksgen dan beban kerja jantung

2 Posisi tidur supine fowler 2. Posisi semi fowler membantu menunjang


meringankan gejala kesulitan bernapas dan
memperbaiki ekspansi paru

3 Pelihara ketenangan 3 . Lingkungan nyaman dan tenang menunjang


lingkungan yang nyaman kebutuhan istirahat dan mengurangi kcemasan
,batasi jumlah pengunjung
klien
Observasi timbulnya nyeri
dengan

4 melihat isyarat verbal dan 4. Nyeri merangsang respons stress yang memicu
nonverbal pelepasan katekolamin endogen sehingga
Diskusikan dengan klien meningkatkan komsumsi oksigen
tentang factor faktor yang
tepat padat
no intervensi Rasional

5 Diskusikan dengan klien tentang 5.Pembatasan aktivitas bersifat


factor faktor yang tepat padat individual guna mempertahankan
mempercepat timbulnya denyut jantung dan tekanan darah pada
serangan nyeri dan tentang batas aman
perubahan aktivitas sehari-hari
6 Kolaborasi dengan tim gizi 6. Diet rendah garam mengurangi
dalam memberikan diet jantung retensi cairan ekstraseluler sehingga
(rendah garam ,rendah lemak menurunkan preoad .Diet rendah
rendah kalori jika klien gemuk ) lemak dapat menurunkan kadar
Bantu klien makan sedikit tapi kolestrol darah dan mengurangi
sering konsumsi oksigen sistem pencernaan

You might also like