You are on page 1of 15

PEMERIKSAAN OBSTETRI

1. Pemeriksaan Leopold I-IV


2. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
3. Auskultasi Denyut Jantung Janin (DJJ)
4. Pemeriksaan Dalam
5. Deteksi Ruptur Membran Amnion
6. Pemeriksaan Ukuran Panggul Dalam
ANAMNESIS
• GPA
• UMUR IBU
• PARITAS
• RIWAYAT PERSALINAN YANG DULU
• PENYAKIT –PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
• KEHAMILAN SEKARANG
• TANDA-TANDA PERSALINAN

21/12/2017
PEMERIKSAAN LEOPOLD
Leopold Manuver I
• Tujuan : untuk mengidentifikasi
bagian janin yang terletak di
fundus uteri  temuan :
presentasi
• Prosedur :
– Posisi pemeriksa menghadap ke
bagian kepala ibu
– Letakkan ujung telapak tangan
kiri dan kanan pada fundus uteri
– Rasakan bagian bayi yang ada
pada bagian tersebut dengan
jalan menekan secara lembut
dan menggeser telapak tangan
kiri dan kanan secara bergantian
Leopold Manuver II
• Tujuan : untuk mengetahui letak
punggung janin  temuan : posisi
• Prosedur :
– Letakkan telapak tangan kiri pd
dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pd dinding
perut lateral kiri ibu secara sejajar
dan pd ketinggian yg sama.
– Mulai dr bag atas, tekan secara
bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan kiri dan kanan,
kemudian geser ke arah bwh
– Rasakan adanya bag yg rata dan
memanjang (punggung) atau bag-bag
kecil (ekstremitas)
Leopold Manuver III
• Tujuan : untuk mengidentifikasi
bag janin yg berada pd bwh perut
ibu, sudah menyentuh PAP atau
belum  temuan : bag
presentasi
• Prosedur :
– Pemeriksa menghadap ke kepala
pasien
– Gunakan tangan kanan untuk
mempalpasi bagian bawah rahim
– Dengan keempat jari dan ibu jari,
pegang bagian terbawah janin
(kepala) dan tentukan sudah
terfiksir atau belum
Leopold Manuver IV
• Tujuan : untuk mengonfirmasi ulang bag
yg berada di bag bwh uterus dan sejauh
mana bag tsb memasuki PAP
• Prosedur :
– Pemeriksa menghadap arah kaki pasien
– Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pd lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung2 jari tangan kiri dan kanan
berada pd tepi atas simfisis
– Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan,
rapatkan semua jari2 tangan yg meraba
dinding uterus
– Perhatikan sudut yg dibentuk oleh jari2 kiri
dan kanan (konvergen atau divergen)
PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI
• Tujuan : untuk menentukan
kemajuan pertumbuhan
janin dan perkiraan usia
kehamilan
• Prosedur :
– Pasien dlm posisi berbaring
dg kepala sedikit terangkat
(gunakan satu bantal)
– Pita ukur diletakkan di bag
tengah abdomen mulai dari
batas atas simphisis pubis
hingga batas atas fundus
uteri mengikuti kurve fundurs.
Perkiraan usia kehamilan
Atau
Menggunakan rumus
McDonald’s :

Usia kehamilan (bln)


= TFU (cm) x 2/7 (atau +
3,5)

Usia kehamilan (mgg)


= TFU (cm) x 8/7
AUSKULTASI DJJ
• Prosedur :
– Ambil stetoskop Laenec dg
tangan kiri
– Tempelkan ujungnya pd
dinding perut pasien sesuai
dg posisi punggung bayi
– Tempelkan telinga kiri
pemeriksa dan dengarkan
bunyi jantung bayi selama 60
detik (1 menit) penuh
• DJJ normal : 120 – 160
kali/menit
PEMERIKSAAN DALAM
• Tujuan : untuk menentukan presentasi dan posisi janin
• Prosedur :
– Dua jari yg telah memakai handscoen diarahkan pd introitus vagina
dan ditujukan pd bag terbawah janin. Untuk membedakan kepala,
muka, dan bokong.
– Apabila kepala janin sbg bag terbawah, maka jari2 pemeriksa
diarahkan ke aspek posterior vagina. Jari menyapu ke depan atas
kepala ke arah simphisis pubis. Selama pergerakan ini, jari akan
melewati sutura sagitalis janin dan arah sutura dpt ditentukan.
– Posisi dua ubun2 dpt ditentukan dg cara jari mengusap bag anterior
sutura sagitalis.
– Station atau seberapa dalam bag terbawah janin telah turun dalam
rongga panggul juga dpt ditentukan
DETEKSI RUPTUR MEMBRAN AMNION

• Prosedur :
– Menggunakan spekulum
– Dilihat apakah terdapat carian yg terkumpul di
forniks posterior, apakah terdapat cairan yg keluar
dari OUE, atau menggunakan tes kertas lakmus
(perubahan warna kertas lakmus menjadi biru jika
terdapat cairan ketuban
PEMERIKSAAN UKURAN PANGGUL DALAM
• Kesempitan panggul :
– Kesempitan PAP, jika konjugata diagonalis <
11,5 cm
– Kesempitan PTP
•Ukuran rata2 PTP : Diameter transversus atau
interspinosus 10,5 cm
•Curiga sempit, jika : spina ischiadica menonjol,
dinding panggul konvergen, atau sacrosciatic
notch (sciatic foramen) sempit
– Kesempitan PBP, jika diameter interischial
tuberous < 8 cm

• Pemeriksaan untuk menilai :


– Konjugata diagonalis dan konjugata vera
dari promontorium
– Linea terminalis
– Kelengkungan sakrum
– Penonjolan spina ischiadica
– Mobilitas/kelenturan os.coccygeus
Terimakasih 

You might also like