You are on page 1of 20

Hormon Korteks Ginjal

Abu To’at
LETAK KELENJAR ANAK GINJAL
ANATOMI ADRENAL
Prinsip Kerja
Mekanisme pengaturan sekresi
hormon
 Sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa
getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya
seperti enzim dan hormon.

1. Renin
penting untuk pengaturan tekanan darah. Renin disekresi
sel-sel ginjal (arteriol aferen), diaktifkan melalui sinyal
(pelepasan prostaglandin) dari makula densa, yang
menanggapi laju aliran fluida melalui tubulus distal, dengan
penurunan tekanan perfusi ginjal (melalui peregangan
reseptor di dinding pembuluh darah), dan oleh stimulus
saraf, terutama melalui beta-1 aktivisi reseptor
Mekanisme Renin-Angiotensin-
Aldosteron
 Mekanisme yang bertanggung jawab dalam mempertahankan
tekanan darah dan perfusi jaringan dengan mengatur
homeostasis ion Na.
 Hipotensi dan hipopolemia -> hipoperfusi ginjal -> tekanan
perfusi menurun dalam arteriol aferen dan penurunan
hantaran NaCl ke makula densa -> keduanya menyebabkan
sekrsi renin dan sek JG (Juksta Glomerulus atau sel Granular)
pada dinding arteriol aferen.
 Renin di sirkulasi menyebabkan pecahnya Angiotensinogen
substrat (dihasilkan hati) -> Angiotensin.
lanjutan

 Angiotensin 1 -> diubah mnjadi Angiotensi 2 oleh ACE ( Angiotensin Converted Enzim)
yang dihasilkan paru dan ginjal.
 Angiotensin 2 -> punya 2 efek menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan sekresi
ADH dan aldosteron dan merangsang hipotalamus untuk mengaktifkan refleks haus,
masing-masing yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Mekanisme pengaturan sekresi
hormon
2. Eritroprotein
adalah hormon glikoprotein yang mengantro proses
eritropoiesis atau produksi sek darah merah. Hormon ini
dihasilkan olleh fibrolat peritubular korteks ginjal. Peranan
eritroproietin mengubah flobulin yang dihasilkan menjadi
eritropoietin, dimana eritropoietin akan merangsang
eritripoetin sensitiven sten cells pada sumsum tulang untuk
membentuk proeritroblas yang merupakan cikal bakal sel
eritrosit. Sekresinya dirangsang oleh hipoksia, garam kobalt,
katekolamin, hormone androgen.
Proses umpan balik

Hipotalamus – menghasilkan RH – menuju adrenohypofisis –


menghasilkan SH – menuju target gland – menghasilkan
hormon.

 Jika hormon yang dihasikan sudah banyak, target gland –


hormon – ke hipotalamus dan atau adnehypofisis untuk
menghambat produksi RH atau SH.
 Jika hormon yang dihasilkan kurang, target gland akan
merangsang hipotalamus untuk menghasilkan RH
Mekanisme umpan balik negatif
1. Stress ( misalnya trauma, infeksi, atau keruakan jaringan) akan
memicu impuls saraf ke hipotalamus.
2. Hipotalamus kemudian mensekresi hormon melepas cortikotropin
(cortikotropin-realising hormon(CRH)), yang melewati sistem
portal hipotalamus-hipofisis menuju kelenjar pituitari anterior
yang melepas ACTH.
3. ACTH bersikulasi dalam darah menuju kelenjar adrenal dan
mengeluarkan sekresi glukokortikoid.
4. Glukokortikoid (steroid kelamin) disintesis pada zona retikularis
dalam jumlah yang relatif sedikit, steroid ini berfungsi terutama
sebagai prekursor untuk mengubah testosteron dan estrogen oleh
jaringan lain.
Struktur dan Aktifitas Hormon
 Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian yaitu luar dan dalam.
Bagian luar dikenal sebagai korteks adrenal, yang selanjutnya dibagi
menjadi tiga zona:
1. zona glomerulosa, lapisan terluar
2. zona fasciculata, lapisan tengah
3. zona reticularis, lapisan paling dalam
Sedangkan bagian dalam kelenjar adrenal disebut sebagai medula
adrenal yang dikelilingi oleh korteks.
Aktifitas Hormon
Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh kelenjar
adrenal adalah sebagai berikut:
1. Hormon Aldosteron,
Hormon aldosteron disekresikan oleh zona glomerulosa
(lapisan terluar) dari korteks adrenal. Fungsi utama hormon ini
adalah untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang
dilewatkan ke dalam urin. Produksi aldosteron dikontrol oleh
renin angiotensin system (RAS) atau renin angiotensin
aldosterone system (RAAS). Ini adalah sistem hormon yang
mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam
tubuh.
lanjutan
Aktifitas Hormon
2. Hidrokortison dan Kortikosteron,
Kortikosteroid dilepaskan dari daerah korteks kelenjar adrenal.
Hormon kortikosteroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal
termasuk hormon hidrokortison dan kortikosteron. Hidrokortison
atau kortisol mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak.
Hidrokortison dan kortikosteron memainkan peran penting dalam
mengatur respon inflamasi tubuh. Kortikosteron juga
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan karenanya dapat
digunakan sebagai agen penekan kekebalan tubuh. Sekresi kedua
hormon ini dikendalikan oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH)
yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis.
lanjutan
Aktifitas Hormon
3. Androgenik Steroid,
Androgenik steroid atau androgen disekresi oleh zona reticularis (lapisan terdalam)
dari korteks adrenal. Androgen adalah hormon seks pria dan bertanggung jawab
untuk perkembangan karakteristik laki-laki. Hormon ini memainkan peran penting
dalam perkembangan organ seks laki-laki selama fase embrio.
Tahap-tahap sintesa hormon

 Jenis hormon korteks adrenal merupakan hormon streoid,


yang dapat menjadi 3 kelompok hormon.:
1. Sintesis Mineralokortikoid, terjadi di zona glomerulosa,
pregnenolon diubah menjadi progesteron oleh 2 enzim yaitu
3β-hidroksisteroid dehidrogenase (3β-OHSD) dan isomerase,
progesteron mengalami hidroklisasi membentuk 11-
deoksikortikostreron (DOC) yang merupakan mineralkortikoit
aktif (yang menahan ion Na+, terjadi hidroksilasi berikutnya
membentuk kortikostero yang mempunyai aktivitas
glukokortikoid dan merupakan mineralkortikoid lemak,
kortikostero diubah menjadi 18-hidroksikortikosteron dengan
bantuan enzim 18-hidroksilase (aldosteron sintase), 18-
hidroksikosrikosteron diubah menjadi aldosteron (konversi 18-
alkohol menjadi aldehid)
Tahap-tahap sintesa hormon lanjutan

2. Sintesis Glukortikoid, memerlukan 3 enzim hidroksilase pada


posisi C17, C21, dan C11. Enzimnya berturut turut adalah
17α-hidroksilase, 21-hidroksilase, dan 11β-hidroksilase, 17α-
hidroksilase merupakan enzim retikulum endoplasma halus
yang bekerja pada progesteron/lebih sering pada
pregnenolon, 17α-hidroksiprogesteron mengalami
hidroksilasi sehingga membentuk 11-deoksikortisol, 11-
deoksikortisol mengalami hidroksilasi membentuk kortisol,
21-hidroksilase merupakan enzim retikulum endoplasma
halus sedangkan 11β-hidroksilase merupakan enzim
mitokondria.
Tahap-tahap sintesa hormon lanjutan

3. Sintesis Androgen, prekursor androgen yang dihasilkan oleh


korteks adrenal adalah dehidroepiandrosteron (DHEA),
produksi androgen adrenal mengalami peningkatan yang
mencolok bila biosintesis glukortikoid terhambat oleh
defisiensi salah satu enzim hidroksilase, sebagian besar
DHEA akan dimodifikasi secara cepat lewat penambahan
sulfat dan sekitar separuh dari modifikasi ini terjadi didalam
adrenal sedangkan sisanya di hati, DHEA sufat merupakan
unsur inaktif tetapi pengeluaran gugus sulfat akan
menghambat pengaktifan kembali, 3β-OHSD dan isomerase
akan mengubah DHEA anrogen yang lemah menjadi
androstenedion yang lebih poten, reduksi androstenedion
pada posisi C17 menghasilkan terbentuknya testoteron
(hanya sejumlah kecil)
Gangguan sekresi / defisiensi dan akibatnya
 Abnormalistas sekresi adrenokortikal
 Hiposekresi terjadi karena destruksi jaringan kortikal akibat penyakit atau artrofi,dikenal
sebagi penyakit addison.penyakit ini mengakibatkan ketidakseimbangan natrium-
kaliumdarah, penghitaman kulit (akibat penambahan ACTH,mirip dengan MSH), dan
penurunan kemampuam untuk merespons stres fisiologis.
 Hipersekresi dapat terjadi akibat tumor adrenal atau akibat peningkatan produksi ACTH.
Efek hipersekresi ini bergantung pada jenis sel dalam korteks adrenal yang mensekresi
hormon dalam jumlah besar.
 Aldosteronisme primer ialah sekresi aldosteron yang berlebihan pada zona
glomerulosa.hal ini mengakibatkan peningkatan natrium tubuh, volume cairan
ekstraselular, curah jantung, dan tekanan darah.
 Cushing’desease terjadi akibat produksi glukokortikoid berlebihan pada zona fasikulata.
Hal ini mengakibatkan peningkatan mobilisasi protein dan lemak dileher, wajah, dan
trunkus. Peningkatan glukoneogenesis mengakibatkan kadar gula darah sangat tinggi
(deabetes adrenal).
 Sindrom adrenogenital (virilisme adrenal) terjadi akibat produksi androgen berlebihan
pada zona retikuralis.
Gangguan sekresi / defisiensi dan akibatnya
lanjutan
 Kondisi ini mengakibatkan pubertas dini,jika terjadi pada anak prapubertas.
 Pada perempuan dewasa, maskulinisasi berupa tumbuhnya rambut pada wajah,
suara yang memberat, dan peningkatan perkembangan otot dapat terjadi.
 Maskulinisasi dapat terjadi pada janin berjenis kelamin perempuan jika ibu
menderita tumor adrenal atau mengkonsumsi hormon sejenis androgen
(progestin) selama kehamilan.
 Glukokortikoid dalam jumlah lebih besar dari yang diproduksi tubuh dapat
diinjeksi secara terapeutik untuk mengurangi respons inflamatori dan alergi.
 Efek positif dariinjeksi glukokortikoid meliputi stabilitas membran lisosomdan
penurunan permeabilitas kapilar yang akan menghambat inflamasi.
 Efek negatifnya adalah menghambat respons sel darah putih terhadap infeksi dan
penurunan produksi antibodi sehingga memperlama penyembuhan luka.
Terima kasih

You might also like