You are on page 1of 15

LAPORAN JAGA

JUM’AT 27 OKTOBER 2017


Identitas
◦ Nama : Nn. A
◦ Usia : 20 Tahun
◦ Status : Belum menikah
◦ Agama : Islam
Anamnesis
◦ Keluhan utama : Marah-marah dan melempar-lempar barang sejak 2 hari SMRS.
◦ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
1 minggu SMRS pasien mulai menunjukkan perilaku aneh, seperti misalnya, pasien
menjadi lebih bawel “tidak bisa diam, selalu ngomong aja. Selain menjadi “tidak bisa
diam”, keluarga pasien juga mengatakan bahwa pasien menjadi sering pergi keluar
rumah entah berpergian kemana dari siang hari sampai sore hari. Lalu keluarga pasien
mengatakan juga bahwa 4 hari SMRS pasien melempar batu ke rumah tetangga tanpa
memiliki alasan yang jelas dan terlibat cekcok dengan tetangga.
Keadaan pasien dinilai keluarga semakin parah saat dua hari SMRS. Pasien menjadi
semakin agresif, bahkan pasien sering menghina siapapun yang menurutnya tidak ia
suka tanpa alasan yang jelas dengan kata-kata kasar. Pasien menjadi sering marah-
marah tanpa alasan yang jelas dan membanting barang-barang di rumah. Saat coba
diberitahu, pasien selalu tidak bisa diam dengan konsentrasi yang kemana-mana.
Keluarga pasien mengatakan bahwa semakin lama pasien menjadi semakin mudah
marah dan mudah terusik oleh hal yang tidak penting. Misalnya, dua hari SMRS, pasien
marah dengan saudaranya karena saudaranya melihat dia. Ia marah dengan
mengatakan “apa lo liat-liat gue? Sirik ya lo sama gue?” sampai handphone milik
saudaranya hampir dibuang ke kali. Setelah dicegah pasien marah dan ingin memukul
kakaknya namun berhasil dicegah
◦ Keluarga pasien juga mengatakan bahwa pasien selalu marah-marah dari pagi
hingga malam hingga pagi lagi. Bahkan keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
tidur mungin hanya sejam atau dua jam lalu bangun dan kembali berjalan-jalan ke
sana kemari tidak bisa diam. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memang
sedang menjalani pengobatan dengan psikiater di RS dekat rumahnya dan keluarga
mengakui bahwa pasien tidak mau disuruh minum obat dan sudah tidak minum
obat sejak 2 hari SMRS.

◦ Keluarga pasien mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendengar pasien


berbicara sendiri ataupun meracau sendiri. Keluarga pasien juga mengatakan
bahwa pasien selama masa hidupnya tidak pernah merokok, minum-minuman
alkohol, ataupun menggunakan NAPZA jenis apapun.
◦ RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
◦ Pasien pertama kali dirawat di RSJSH pada tahun 2011. Keluarga pasien mengaku
awalnya pasien terlihat murung dan semakin diam. Pasien tidak mau bercerita dan
mengurung diri. Karena perilakunya yang selalu tertutup dan tidak pernah menunjukkan
semangat, maka keluarga pasien memutuskan untuk membawa pasien ke psikiater dan
menurut keluarga, pasien didiagnosis depresi. Setelah selesai dirawat dan menjalani
rawat jalan, pada tahun 2015 pasien tiba-tiba menjadi mengamuk dan mengacak-
ngacak rumah. Kejadian tersebut membuatnya dirawat kembali. Pada tahun 2017 awal,
pasien sempat dirawat dengan keluhan yang sama
◦ riwayat kejang, trauma kepala, riwayat hipertensi, riwayat diabetes semua disangkal
oleh keluarga pasien
◦ Keluarga pasien mengatakan bahwa seingat keluarga pasien, pasien lahir normal di
bidan tanpa ada kesulitan apapapun saat masa kehamilan ataupun sampai masa
kelahirannya. Keluarga mengatakan bahwa seingat keluarga, pasien memiliki berat
badan lahir yang normal. Pada masa pertumbuhan, keluarga pasien juga tidak melihat
adanya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan jika dibandingkan dengan
teman sebayanya.
◦ RIWAYAT KELUARGA

◦ Ibu kandung pasien juga dikatakan sedang menjalani pengobatan dengan psikiater.
Keluarga pasien tidak yakin dengan penyakitknya, namun menunjukkan gejala yang
sama dengan anaknya
◦ RIWAYAT SOSIAL

◦ Dari kecil, pasien sudah dirawat dengan tantenya yang merupakan kakak kandung dari
ibunya. Pasien tidak pernah dirawat oleh ibunya sendiri karena ibunya mempunyai
masalah kejiwaan. Ayah pasien juga jarang sekali bertemu dengan pasien karena sering
meninggalkan rumah untuk bekerja yang tidak diketahui dengan jelas pekerjaan ayahnya
apa.
◦ Di masa sekolah, pasien sering dicaci maki oleh teman-temannya karena ada yang
mengetahui bahwa ibunya “gila” dan menjadi bahan tertawaan di sekolah. Pasien
dikatakan sering menangis di dalam kamar tetapi tidak mau bercerita kepada tantenya.
◦ Sehari-hari pasien hanya di rumah tidak memiliki kegiatan apapun. Pada tahun 2015,
pasien sempat bekerja di sebuah pabrik tekstil, sempat berjalan baik sampai tidak
bertahan 1 tahun kemudian pasien mengatakan tidak suka dengan salah satu temannya
dan berkelahi dengannnya. Sejak saat itu, keluarga pasien tidak pernah mencarikan kerja
lagi untuknya. Pasien juga tidak memiliki teman dekat yang dapat diajak bersosialisasi
sehari-hari. Sejak kecilm pasien tidak diasuh oleh kedua orang tuanya karena ibunya
yang memiliki masalah kejiwaan dan ayahnya yang tidak selalu di rumah. Pasien dikenal
pendiam dan tidak suka cerita kepada siapapun sejak ia kecil. Pasien sangat jarang sekali
shalat, baca al-quran atau melakukan kegiatan rohani lainnya.
Status Mental
A. Deskripsi Umum
◦ Penampilan : Wanita, sesuai usia, tampak terawat
◦ Kesadaran : CM
◦ Perilaku : Hiperaktif
◦ Bicara : Spontan, volume dan intonasi yang keras serta kecepatan
bicara yang lumayan tinggi
◦ Sikap : Kooperatif
B. Alam Perasaan
◦ Mood : Hipertim
◦ Afek : Sempit
◦ Keserasian : Serasi

C. Gangguan Persepsi
◦ Halusinasi : Perlu observasi
◦ Ilusi : Perlu observasi
◦ Depersonalisasi : Perlu observasi
◦ Derealisasi : Perlu observasi
D. Proses Pikir
◦ Arus Pikir
o Produktivitas : Flight of idea
o Kontinuitas : Koheren
o Hendaya Bahasa : Tidak ada

• Isi Pikir
o Waham : Perlu Observasi
o Preokupasi : Perlu Observasi
o Fobia : Tidak ada
o Obsesi : Tidak ada
E. Pengendalian Impuls : Buruk

F. Daya Nilai
◦ Daya Nilai Sosial : Buruk
◦ Uji Daya Nilai : Perlu Observasi
◦ RTA : Tidak terganggu

G. Tilikan : Derajat 1

H. Reliabilitas : Dapat dipercaya


Diagnosis Multiaksial
I. Gangguan afektif bipolar episode kini manik tanpa gejala psikotik (F31.1)
II. Perlu Observasi
III. Perlu Observasi
IV. Primary support group, psikososial
V. GAF Current : 30 – 21
HLPY : 60 – 51
Tatalaksana
◦ Inj Haloperidol 1amp
Prognosis
◦ Ad vitam : ad bonam
◦ Ad functionam : Dubia ad bonam
◦ Ad sanationam : Dubia ad bonam

You might also like