You are on page 1of 32

GAGAL JANTUNG

KONGESTIF

Mahrus A Rahman,SpA(K)
Divisi Kardiologi Lab/SMF Ilmu Kesehatan
Anak FK UNAIR/RSU Dr Soetomo Surabaya
DEFINISI
• Gagal jantung kongestif (GJK) :
Sindrom klinis jantung tidak dapat
memompa cukup darah ke seluruh tubuh
untuk memenuhi kebutuhan, mengalirkan
kembali darah vena sistemik atau
pulmonal yang cukup, atau kombinasi
keduanya.
PENYEBAB
• Overload volume atau tekanan, atau keduanya
• Tachyarrhytmia dan blok jantung
• Penyakit Jantung Bawaan(PJB)
• Disfungsi miokardial
• Kelainan metabolik dan
endokrin,anemia,penyakit paru,penyakit
kolagen,hipertensi sistemik/pulmonal,kelainan
neuromuskular,obat-obat
PENYEBAB
Umur Penyebab

Baru lahir HLHS


Lesi overload volume : - Insufisiensi trikuspid & pulmonal berat
- Fistula arteriovenous sistemik besar
Minggu pertama TGA
PDA pada prematur
HLHS dengan anatomi lebih baik
TAPVD obstruktif
Fistula arteriovenous sistemik
AS dan PS kritikal
1-4 minggu Koarktasio aorta dgn anomali lain
AS kritikal
VSD/PDA besar pada prematur
4-6 minggu AVSD
6-8 minggu VSD besar
PDA besar
ALCAPA
PENYEBAB

Penyakit jantung didapat :


1. Endokardial fibroelastosis : minggu 8
2. Miokarditis virus : bayi < 1 tahun
3. Miokarditis penyakit Kawasaki : anak 1-4 thn
4. Karditis reumatik akut : anak sekolah
5. Penyakit katup reumatik : anak besar –dewasa
6. Kardiomiopati dilatasi : anak –remaja
7. Kardiomiopati doksorubisin : kanker
8. Pasien pos operasi jantung
PENYEBAB

Penyebab lain-lain :
1. Abnormalitas metabolik: hipoksia
berat,asidosis,hipoglikemia,hipokalsemia
2. Endokrinopati : hipotiroidism.
3. Supraventricular tachycardia.
4. Blok AV komplit
5. Anemia berat
6. Bronkopulmonari displasia
7. Defisiensi karnitin primer
8. Cor pulmonale akut karena obstruksi jln napas akut
9. Hipertensi sistemik akut
PATOFISIOLOGI
• Asas Frank-Starling : volume akhir diatolik
ventrikel (preload) meningkat, kardiak output
meningkat sampai maksimum dan tidak dapat
meningkat lagi.
• Tek.akhir diastolik mencapai titik tertentu, timbul
gejala kongesti paru walaupun miokardium
berfungsi normal.
• Peningkatan preload meningkatkan volume
sekuncup,tidak sampai pada tingkat maksimal
seperti jantung sehat  timbul gejala GJK
PATOFISIOLOGI

Respons kompensasi pada GJK :


aktivasi sistem saraf simpatis &
sistem renin angiotensin
• Tonus simpatis meningkat  cardiac output
meningkat,sekresi epinefrin dari kel.adrenal dan
norepinefrin dari saraf  denyut jantung
meningkat,kontraktilitas meningkat.
• Rangsangan adrenergik kronis : afterload
meningkat, hipermetabolisme, arrhytmogenesis,
toksisitas langsung pada miokardium.
PATOFISIOLOGI

• Penurunan aliran darah ke ginjal  pengeluaran


renin meningkat  pembentukan angiotensin II
 reabsorbsi air dan garam dari tubulus
renalis,vasokonstriksi,hipertrofi miokardial,
fibrosis miokardial,dan mengubah komplains
ventrikel.
• Pemberian B adrenergik bloker dan ACE pada
GJK untuk melawan peran maladaptif sistem
adrenergik dan renin-angiotensin-aldosteron
DIAGNOSIS
• Riwayat :
1. Pada bayi : sulit minum,sesak napas
memberat saat minum,berat badan sulit
naik,berkeringat di dahi
2. Pada anak : sesak napas saat aktivitas,
cepat lelah, bengkat kelopak mata atau
kaki
DIAGNOSIS

• Pemeriksaan fisik :
1. Respons kompensasi gangguan fungsi
jantung :a. Takikardia,irama derap,nadi
lemah
b. Kardiomegali
c. Tanda rangsangan simpatis:
berkeringat,kulit dingin dan
basah
DIAGNOSIS

• Pemeriksaan fisik :
2. Tanda kongesti v.pulmonalis
a. Tachypnea
b. Sesak saat exercise
c. Orthopnea
d. Wheezing dan krepitasi
3. Tanda kongesti vena sistemik
a. Hepatomegali
b. Bengkak kelopak mata
c. Tek.vena jugularis meningkat
DIAGNOSIS
• Foto thoraks :
- Kardiomegali
- Eedema paru,kongesti vena
• EKG : membantu menentukan tipe defek
• Echocardiografi :
- Dilatasi ventrikel
- Gangguan fungsi sistolik dan
diastolik LV
- Menentukan penyebab GJK
TATALAKSANA
Terdiri dari :
• Penganan penyakit dasar
• Terapi faktor presipitasi
(infeksi,anemia,aritmia,demam)
• Terapi gagal jantung
TATALAKSANA
Tatalaksana penyakit dasar / faktor
kontribusi :
1. Pembedahan apabila memungkinkan
2. Hipertensi : antihipertensi
3. Aritmia : anti aritmia,pacu jantung
4. Hipertiroidism : PTU
5. Demam : antipiretik
6. Infeksi : antibiotik yang sesuai
7. Anemia : PRC Hct > 33%
TATALAKSANA
Tatalaksana umum :
1. Semiupright position: mengurangi
distres napas
2. Oksigen (40-50%)
3. Kalori dan cairan cukup: 150-160
kcal/kg/hari:
- fortification of feeding
- sedikit-sedikit tapi sering
- intermittent/continous NG feeding
- Pembatasan garam dan cairan tidak
dianjurkan pada bayi  diuretik
TATALAKSANA
Terapi Obat :
Diuretik : mengontrol kongesti vena
sistemik dan pulmonalis
3 macam diuretik :
1. Thiazide: bekerja di tubulus proksimal
dan distal
2. Furosemid: loop diuretic
3. Aldosteron antagonis: spironolakton,bekerja di
tubulus distal menghambat pertukan Na dan K
TATALAKSANA

Terapi Obat :
Diuretik :
Dosis :
chlorothiazide 20-40 mg/kg/hr 2-3 dosis p.o
Furosemide 2-4 mg/kg/hari 2-3 dosis i.v.
Spironolakton 1-3 mg/kg/hari 2-3 dosis
Efek samping : - hipokalemia
- hipochloremia
TATALAKSANA

Inotropik kerja cepat


Diberikan pada: bayi dengan GJK
kritikal,gangguan fungsi ginjal,posoperasi
jantung dengan GJK
1. Dopamin 5-10 mcg/kg/min iv
2. Dobutamin 2-8 mcg/kg/min iv
3. Epinefrin 0,1-1 mcg/kg/min iv
4. Isoproterenol 0,1-0,5 mcg/kg/min iv
TATALAKSANA
Digitalis
Digoksin :
• Paling sering, meningkatkan cardiac
output, pemberian dengan vasodilator
atau diuretik lebih baik.
• Kontroversi pemakaian pada bayi dengan
pirau kiri-kanan besar,kontraksi ventrikel
normal
• Efek parasimpatomimetik: denyut jantung
menurun
TATALAKSANA

Digitalis
Digoksin: Dosis oral

Umur Dosis digitakisasi Rumatan


total (mcg/kg) (mcg/kg/hr)
Prematur 20 5
Bayi 30 8
< 2 thn 40-50 10-12
> 2 thn 30-40 8-10
TATALAKSANA

Cara digitalisasi :
1. Rekam EKG,periksa elektrolit serum.
2. Hitung dosis digitalisasi total.
3. Berikan ½ dosis selanjutnya ¼ dan ¼
dosis interval 6-8 jam
4. Mulai dosis rumatan setelah 12 jam
dosis digitalisasi total terakhir,rekam
EKG sebelum mulai dosis rumatan
TATALAKSANA

Monitoring toksisitas digitalis dengan EKG


Efek : QTc memendek,sagging segmenST,
gel.Tmengecil,laju jantung menurun
Toksisitas : Interval PR memanjang
,sampai blok AV derajad 2, sinus
bradikardia atau blok sinoatrial, aritmia
supraventrikular, aritmia ventrikular :
bigemini dan trigemini, PVC isolated.
TATALAKSANA
Terapi Obat :
Obat penurun afterload :
Perbaikan inotropik dan gejala kongestif lebih baik
apabila kombinasi vasodilator + inotropik
3 kelompok berdasarkan tempat kerja :
1. Vasodilator arteriol : hidralazine,sering diberi
bersama propranolol
2. Venodilator : nitrogliserin,ISDN,dilatasi vena
sistemik
3. Vasodilator campuran : ACE inhibitor
TATALAKSANA
Terapi Obat :
Obat penurun afterload :
Obat Rute & dosis Komentar
Hidralazine i.v. 0,1-02 mg/kg/dosis Takikardi, Gx GIT.
NTG i.v. 0,5-2 mcg/kg/min Mulai dosis kecil.
Captopril po Bayi bari lahir 0,1-0,4 Hipotensi,pusing,
mg/kg/dosis1-4x/hr. Neutropenia,
Bayi :0,5-6 mg/kg/hr 1-4x/hr proteinuria.
Anak : 12,5 mg/dosis 1-2 x/hr
Enalapril po, 0,1 mg/kg 1-2x/hr Hipotensi,sinkop
TATALAKSANA
Terapi Obat :
Obat lain :
B-adrenergic blockers
Menguntungkan pada GJK kronis anak,
Overstimulasi adrenergik menyebabkan
kerusakan miosit.
Diberikan pada saat keseimbangan cairan
baik dan tekanan darah stabil.
Diberikan dosis kecil,ditingkatkan bertahap
TATALAKSANA
Obat lain :
Carvedilol :
B-adrenergik bloker non selektif, efek alfa 1
antagonis,ditambahkan pada terapi
standard menguntungkan pada
kardiomiopati dilatasi. Dosis awal 0,09
mg/kg 2x/hari, dosis ditingkatkan sampai
0,36 dan 0,75 mg/kg. Efek samping:
pusing,hipotensi,sakit kepala.
TATALAKSANA
Obat lain :
Metoprolol
Ditambahkan pada terapi standard pasien
GJK kronis dgn kardiomiopati,LV EF & SF
meningkat, gejala membaik.
Dosis awal 0,1-0,2 mg/kg/dosis
2x/hari,dinaikan bertahap sampai 1,1
mg/kg/hari
TATALAKSANA
Obat lain :
Propranolol
Ditambahkan pada terapi standard pasien
bayi GJK berat,menurunkan laju
jantung,laju napas,perbaikan gejala GJK,
kadar renin,aldosteron dan norepinefrin
plasma turun bermakna.
Dosis : 1,6 mg/kg/hari
TATALAKSANA
Obat lain :
Catnitine
Kofaktor esensial untuk transpor as.lemak rantai
panjang ke dalam mitokondria untuk oksidasi.
Perbaikan pada beberapa kasus kardiomiopati
khususnya dgn dugaan kelainan metabolisme.
Dosis L-carnitine 50-100 mg/kg/hr 2-3 dosis p.o
Memperbaiki fungsi miokardial,mengurangi
kardiomegali dan kelemahan otot.
TATALAKSANA BEDAH
- GJK dengan dasar penyakit jantung
bawaan, dengan terapi medikal tidak
berhasil dalam beberapa minggu sampai
beberapa bulan.
- Transplantasi jantung pada kardiomiopati
yang memburuk progresif,dengan terapi
medikal maksimal tidak berhasil.
SEKIAN,
TERIMA KASIH

You might also like