You are on page 1of 37

Oleh:

Lilis Sulistiawati, S.Ked


G1A202158

Pembimbing:
dr. Firmansyah, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR FK UNJA


BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD RADEN MATTAHER PROV. JAMBI
PENDAHULUAN
 3 faktor yg berperan dlm proses persalinan
y/:
1) Kekuatan mendorong janin keluar (power) yg
meliputi kekuatan uterus (his), kontraksi otot
dinding perut, kontraksi diaphragma &
ligamentum action,
2) Faktor janin (passanger)
3) Faktor jalan lahir (passage).

 Persalinan tindakan pervaginam dg ektraksi


vakum atau forseps dilakukan apabila syarat
persalinan dipenuhi dan ada indikasi.
Penelitian yg dilakukan oleh. Apithan
Puangsricharern MD dan Witchulada
Chaonoum MD di RS Rajauthi dari tahun
2002-2009 didptkan bahwa kelahiran yg
dilakukan dg menggunakan forceps &
vakum menurun & bahkan mungkin
mencapai nol/tidak ada pada 6 & 10,5 tahun
kedepan.
Sedangkan pd penelitian yg
dilakukan o/ Maimoona Hafeez, dkk
pd 1 Nov 2010 - 30 Okt 2011
menyimpulkan bahwa kelahiran dG
menggunakan ekstraksi vakum
memiliki tingkat kesuksesan yg tinggi
pd kasus yg sesuai, dg komplikasi yg
rendah u/ ibu & bayi baru lahir
Namun, penelitian yg dilakukan o/
Sazili, dkk di RSMH Palembang tahun
2005-2009, menyimpulkan bahwa tdk
ada perbedaan efektivitas antara
ekstraksi forceps & vakum t’hadap
luaran bayi & komplikasi ibu pd
persalinan kala dua lama. Penolong
bebas menggunakan vacum atau
forceps sesuai keinginan dan keahlian.
TINJAUAN
PUSTAKA
Ekstraksi Vakum (ventous) 
Merupakan suatu persalinan buatan
dimana janin dilahirkan dg tenaga
negatif (vakum) pd kepalanya.
Bentuk dan Bagian-bagian
Ekstraktor Vakum:

a) Mangkuk (Cup)
b) Botol
c) Karet penghubung
d) Rantai penghubung
antara mangkuk dengan
pemegang
e) Pemegang (extraction
handle)
f) Pompa penghisap
(vacum pump).
Alat Ekstraktor Vakum Alat Ekstraktor Vakum
Manual Elektrikal
Syarat
 Pembukaan lengkap / hampir lengkap (>7cm pd
multigravida)
 Kontraksi baik
 Ibu kooperatif & masih mampu u/ mengedan.
 Tidak ada kesempitan panggul
 Cukup bulan (tidak prematur)
 Ketuban sudah pecah
 Persentasi kepala
 Penurunan kepala pd H III/IV
 Anak hidup
 Alat ekstraktor vakum masih berfungsi baik.
Indikasi
Ibu
 Kala II lama:  Untuk memperpendek
 Pada Nulipara 2 jam kala II, misalnya:
 Pada Multipara 1 jam.  Penyakit jantung
kompensata
Janin  Penyakit paru-paru
fibrotik
 Gawat janin/ fetal
 Kelainan
distress serebrovaskuler
 Kelainan neuromuskuler
 Ibu lelah.
Kontra Indikasi Relatif

 Kehamilan preterm
 Aplikasi cunam sebelumnya gagal
 Molase dan pembentukan caput
succadenum yang berlebihan
 Dugaan makrosomia
 Janin mati
Kontraindikasi Absolut

Ibu
 Ruptura uteri membakat
 Pada penyakit-penyakit di mana ibu secara
mutlak tidak boleh mengejan, misalnya payah
jantung, preeklampsia berat.

Janin
 Letak muka
 Kepala belum masuk pintu atas panggul
 Janin preterm.
Prasyarat EV :

 Informed Consent
 Persiapan Operator
Paham instrumen EV yg dipilih, indikasi dan tehnik EV
 Persiapan Pasien
Informed consent
Selaput ketuban pecah / sdh dipecahkan.
Kandung kemih kosong
Dilatasi servik lengkap
Kepala sdh engage
Janin diperkirakan dpt lahir per vaginam
 Analgesia dan anestesia
Kriteria Ekstraksi Vakum Gagal

 Waktu dilakukan traksi, mangkuk terlepas


sebanyak 3 kali.
 Dalam waktu setengah jam dilakukan traksi,
janin tidak lahir.
Penyulit

• Laserasi dan memar


kulit kepala, • Fraktur klavikula,
• Hematom subgaleal, • Distorsia bahu,
• Sefal hematom • Cedera saraf kranialis
• Perdarahan ke-6 dan ke-7,
intrakranial • Erb palsy,
• Ikterus neonatorum • Perdarahan retina, dan
• Perdarahan • Kematian janin.
subkonjungtiva
Komplikasi

Janin
Ibu • Ekskoriasi kulit
kepala
• Perdarahan • Sefalhematoma
• Trauma jalan • Subgaleal hematoma
lahir • Nekrosis kulit kepala
yang dapat
• Infeksi
menimbulkan
alopesia.
Keunggulan ekstraksi vakum
dibandingkan ekstraksi cunam:

 Pemasangan mudah (mengurangi bahaya


trauma dan infeksi)
 Tidak diperlukan narkosis umum
 Ekstraksi vakum dpt dipakai pd kepala yg
masih tinggi & pembukaan serviks belum
lengkap
 Trauma pd kepala janin lebih ringan.
Kerugian ekstraksi vakum dibandingkan
ekstraksi cunam:

 Persalinan janin memerlukan waktu lebih lama


 Tenaga traksi tdk sekuat seperti pd cunam.
Sebenarnya hal ini dianggap sebagai
keuntungan, karena kepala janin terlindung dari
traksi dg tenaga yg berlebihan
 Pemeliharaannya lebih sukar, karena bagian-
bagiannya banyak terbuat dari karet & harus
selalu kedap udara.
Cedera Persalinan

 Cedera pada neonatus


 Resiko lain :
 Laserasi kulit kepala
 Hemoragia retina
 Fraktura kranium
 Perdarahan
subarachnoid
 Ekskoriasi
 Sefalhematoma
 Subgaleal hematoma.
 Nekrosis kulit kepala
(scalpnecrosis),
Cedera maternal

 Resiko cedera ibu pd EV


lebih rendah dari pada EC
atau seksio sesar.
 Laserasi jalan lahir
 Inkontinensia urine dan
inkontinensia alvi
KESIMPULAN

 Proses persalinan dipengaruhi o/ 3


faktor yg berperan y/ kekuatan
mendorong janin keluar (power),
faktor janin (passanger) dan faktor
jalan lahir (passage).
 Dibeberapa negara metode ini sudah
mulai ditinggalkan karena banyak
menimbulkan efek, baik pada fetal
maupun maternal
 U/ dpt melakukan EV harus
memenuhi syarat & indikasi medik
serta tdk adanya kontra indikasi yg
membahayakan bagi ibu & anak.
 Keuntungan penggunaan EV adalah
efek traumatik yg ditimbulkan lebih
ringan dari pada EC.
 Sedangkan kerugiannya adalah
waktu yg dibutuhkan u/ EV relatif
lebih lama sehingga tdk dpt
digunakan pd kasus gawat janin.
 Jika EV mengalami kegagalan
maka dpt dilakukan EV +
simfisiotomi / lakukan sectio
sesarea.
Klasifikasi Tindakan Ekstraksi Vakum berdasarkan
“fetal station” dan “cranial postion”

JENIS TINDAKAN DESKRIPSI KLASIFIKASI*


Ekstraksi Vakum – “Outlet” Kepala sudah di perineum; tanpa menyisihkan labia sudah terlihat kulit kepala
pada introitus; tengkorak kepala janin sudah didasar panggul.
Sutura sagitalis berada pada diameter antero posterior panggul ( posisi oksiput
anterior – kiri atau kanan; posisi oksiput posterior – kiri atau kanan )
Esktraksi vakum – “ Low” Posisi/station kepala tidak memenuhi kriteria EV outlet; station + 2 (5 cm)
namun belum mencapai dasar panggul.
Subdivisi Posisi oksiput anterior (OA, LOA, ROA).
Posisi oksiput posterior (OP, LOP, ROP) atau transversal (LOT, ROT).
Esktraksi Vakum – “Mid Pelvic” Station < +2 (5 cm) , kepala sudah engage namun kriteria ekstraksi vakum
rendah tak terpenuhi
Persalinan Seksio Sesar dibantu Tehnik yang tidak spesifik
dengan EV
Ekstraksi vakum khusus Tehnik EV yang tidak spesifik

Ekstraksi Vakum Tinggi Prosedur tindakan EV yang tidak memenuhi klasifikasi diatas

You might also like