Professional Documents
Culture Documents
Annisa Permatasari
4251131413
IDENTITAS PASIEN
Nama : N (P)
Usia : 20 tahun
Tgl pemeriksaan : 5 juni 2017
Alamat : Padalarang
No. telp : 081394923376
Agama : Islam
Status pernikahan : Belum menikah
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA
ANAMNESIS
Os mengeluhkan gigi depan atas kiri hilang karena pencabutan sisa akar 1 bulan yang lalu,
os merasa tidak nyaman denmgan keadaan tersebut karena sangat mengganggu penampilan.
Os ingin dibuatkan gigi tiruan pada gigi yang hilang, dan gigi tiruan tersebut yang
permanen tidak bisa dilepas pasang.
ANAMNESIS
±
Foto Intra Oral Foto Rontgen
Pre-endo Post-endo
RENCANA PERAWATAN
1. Mouth preparation
- Scalling RA dan RB
- Penambalan pada gigi 16,26,47
2. Alternatif perawatan yang dapat direncanakan:
a. Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan pada gigi 21 rencana perawatan paling awal
untuk tetap menjaga estetik pasien , sebelum perawatan gigi tiruan cekat
b. Pembuatan jembatan kantilever gigi 21
c. Pembuatan implan pada gigi 21
d. Pembuatan Mahkota Pasak pada gigi 11
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
DESAIN GTSL
• Missing teeth : Gigi 21
• Klasifikasi : keneddy kelas IV
• Support : Tkombinasi ( mukosa and tooth support )
• Retensi :
- direct retainer : c-clasp di gigi 14 dan 24 arah
cangkolan distal-mesial
- Indirect retainer:
perluasan landasan sampai 1/3 servikal
Perluasan landasan dibagian labial
• Stabilisasi :
• F1 : distal gigi 14 ke distal gigi 24
POLA PERENCANAAN GIGI TIRUAN CEKAT
Pre-endo Post-endo
PASAK
Memberikan kekuatan pada gigi dengan beberapa tipe stabilisasi yg melekatkan restorasi tsb pada
sisa jaringan gigi didapat dengan menggunakan pasak dan inti, serta mahkota sebagai struktur
penunjang sehingga didapatkan stabilisasi mahkota - akar yang baik
Inti berpasak :
1. Pasak (post, dowel)
2. Inti (core)
• Indikasi
• Mahkota gigi post perawatan endodontik yg mengalami kerusakan tetapi tidak
dapat direstorasi dengan inlay, resin akrilik, mahkota ¾. Selain itu dapat
dilakukan untuk memperbaiki posisi gigi pada perawatan orthodonti atau untuk
abutment bridge
• Kehilangan mahkota pasca perawatan endodontik
• Kontra Indikasi
• Kasus close bite/ cervikal bite, akar gigi yg terlalu pendek atau tipis, kesehatan
umum yg buruk, kesehatan mulut yg buruk dan juga bad oral habit
• Mahkota asli masih memiliki estetik yang baik
• Pengisian saluran akar yang tidak sempurna
Syarat-syarat ideal suatu pasak
1. Memberi perlindungan maksimal terhadap akar untuk menahan terjadinya fraktur
2. Dapat memberi retensi yg maksimal terhadap inti dan mahkota
3. Tidak terdapat peradangan pada jaringan periapikal
4. Jaringan pendukung yang sehat
5. Gigi tidak mobility, tidak terjadi resorbsi vertikal maupun horisontal
6. Jaringan padat, keras dan dinding saluran akar cukup tebal
7. Pengisian saluran akar yang baik (hermetis )
8. Mudah diaplikasikan, Cukup kuat, biokompatibel dan estetik
9. Mudah dilihat pada ro foto
10. Mudah dilepas jika diperlukan
Custom Dibuat sesuai bentuk
saluran akar
Pasak
1. Logam
2. Serat karbon
Prefabricated
3. Ceramic
(Laboratory)
4. Serat kaca
5. Plastik
DESAIN PREPARASI PASAK (PADA KASUS)
a. Bagian bukal
Menggunakan bur fisur diamond bagian bukal dikurangi sedalam 1,2 mm dengan
membentuk akhiran berbentuk shoulder
b. Bagian lingual
Dikurangi sedalam 1 mm dengan membentuk akhiran berbentuk chamfer
c. Bagian mesial dan distal
Pengurangan permukaan mesial dan distal sebanyak 0,5mm. Permukaan dinding lurus sampai
ke permukaan gusi retensi gesekan.
TATALAKSANA KLINIS
menggunakan bur final tapered diamond diameter 1,2 mm atau bur fine-grit
diamond / carbide
TATALAKSANA KLINIS
4. Pengambilan guttapercha
Pengambilan guttapercha dalam saluran akar menggunakan Peeso reamer, sebanyak
2/3 bagian koronal akar saluran akar, sedangkan gutta percha 1/3 bagian apikal tetap
dipertahankan.
• Preparasi pasak dengan bur fisur berdiameter 1.50, 1.70, 2.00 mm, saluran
dilurus/ratakan dan dibesarkan sehingga penampangnya berbentuk oval
• Diameter saluran akar dibuat kurang lebih 1/3 dari ukuran penampang permukaan
akar. Dalamnya saluran akar adalah 2/3 dari panjang akar atau sedikitnya sama
dengan panjang mahkota asli yang diganti
TATALAKSANA KLINIS
Indirek
a. Potong kawat sepanjang panjang kerja dan bentuk seperti huruf J
b. Pastikan kawat dapat keluar masuk saluran akar tanpa hambatan
c. Masukkan bahan cetak elastomer ke dalam saluran akar dengan syringe
kemudian masukkan kawat sesuai panjang kerja
d. Dilakukan pencetakan dengan bahan cetak elastomer dengan kawat yang
masih di saluran akar, setelah megeras angkat tray kemudian cor sehingga
didapatkan model kerja
e. Lakukan step seperti direk
TATALAKSANA KLINIS
TATALAKSANA KLINIS
9. Setelah model baik, maka model tersebut dipendam dan dicor dengan logam
10. Pembuatan bahan pasak dan mahkota sementara yang direkatkan dengan semen
fletcher
TATALAKSANA KLINIS
TATALAKSANA KLINIS
Gigi tiruan cekat adalah suatu restorasi gigi di dalam mulut yang menggantikan
satu atau beberapa gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas dengan mudah, baik
oleh pasien maupun operator. Restorasi dilekatkan secara permanen pada gigi
asli yang merupakan pendukung utama dari restorasi tersebut.
Komponen-komponen GTC
Syarat gigi abutment
• Panjang dan bentuk mahkota
• Rasio mahkota : akar
• Konfigurasi akar
• Kesehatan jaringan periodontal
• Tidak ada mobility
• Inklinasi / kemiringan aksial gigi Poros abutment (inklinasi) harus tegak
dan paralel antar abutment, apabila ada kemiringan tidak boleh lebih dari
250
• Gigi yang vital lebih baik dari pada non vital
• Luas ligamen periodontal Hukum. Ante
“ Luas permukaan jaringan periodontium gigi penyangga harus sama atau lebih besar
dari luas permukaan gigi yang hilang atau digantikan”
• LPD abutment harus sehat
• Kegoyangan gigi:
• Miller 0 ideal
• Miller 1 memuaskan
• Miller 2 harus dicari tahu penyebabnya
• Miller 3 tdk dapat dijadikan abutment
• Ratio Mahkota:Akar
• 1:2 ideal
• 1:1,5 memuaskan
• 1:1 minimal
Luas Permukaan Akar Gigi
Retainer
Tipe2 retainer :
Ekstrakorona Retainer dowel
Intrakorona
Pontik
• Prinsip desain:
• Cleansability yg berhadapan dgn saddle
• Halus
• Dapat dibersihkan dgn mudah
• Dipoles atau di-glazing sebaik mungkin
• Embrasure
• Appearance
• Visible
• Tooth-like
• Strenght
• Mampu menahan beban oklusal
Desain pontik
Macam-macam desain gigi tiruan cekat:
Semua komponen digabungkan secara rigid, dengan cara penyolderan setiap unit
individual bersama atau menggunakan satu kali pengecoran. Memiliki dua atau lebih
gigi penyangga. GTC tipe ini menghasilkan kekuatan dan stabilitas yang sangat baik
dan juga mendistribusikan tekanan lebih merata pada restorasi. Serta memberikan
efek splinting yang sangat baik.
Fixed-fixed Bridge
• Indikasi :
• Penggantian 1 – 3 gigi yang saling bersebelahan
• Pasien yang punya tekanan kunyah normal – kuat
• Gigi penyangga tidak terlalu besar
• Gigi penyangga dengan mobility gr 1 dengan keadaan periodontal normal
• Kontra-Indikasi :
• Pontics/span yang terlalu panjang
• Gigi penyangga memiliki kelainan periodontal atau karies esktensif
• Pasien yang masih muda dengan ruang pulpa besar.
• Keuntungan :
• Memiliki indikasi terluas dari semua jenis GTC
• Punya efek splinting terbaik dan karenanya sering digunakan sebagai
perawatan penunjang periodontal.
• Kerugian :
• Jika span terlalu panjang terjadi resiko adanya gaya ungkit/bent/efek flexural.
Hal ini terjadi pada saat makan, bolus makanan berada baik di gigi penyangga
atau berada di tengah span/pontik.
Mahkota Gigi Tiruan
• Full veneer crown
- All porcelain
- All metal
- Porcelain fused to metal
Porcelain fused to metal
Mahkota tiruan penuh yang terbuat dari logam sebagai ( coping / backing )
yang dilapisi porselen sebagai facing
Mekanisme pengikatan porselen dan logam
• Ikatan mekanis
• Gaya kompresi
• Gaya Van der Waals
• Ikatan Kimia
Indikasi :
- Gigi yang memerlukan coverage secara komplit dan memerlukan estetik
- Gigi dengan kebutuhan estetik, tetapi juga butuh kekuatan restorasi
- Ukuran gigi normal
- Gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar
Kontraindikasi :
- Untuk gigi tiruan cekat dengan keadaan pasien karies aktif atau dengan
penyakit periodontal yang tdk dirawat
- Kamar pulpa yang besar, karena memiliki resiko tinggi pulpa menjadi
terkespos
Prosedur Perawatan
TATA LAKSANA KLINIS JEMBATAN
Tahap I
Anestesi infiltrasi labial dan palatal agar tidak terasa ngilu saat preparasi
1.Pembuatan die
Bagian dari model kerja yang slicing untuk dapat dibuka dan
dipasangkan lagi pada model yang bertujuan untuk membuat
mahkota terutama bagian proksimal
Pembuatan Die
Cara kerja:
a. Oleskan permukaan preparasi pada die dengan air sabun,
tunggu sampai kering.
b. Panaskan wax.
c. Gunakan lekron untuk mengukir mahkota atau bridge.
d. Pada bridge bentuk pola pontik sesuai dengan bentuk
anatomis gigi yang digantikan.
e. Lepaskan pola wax dari die, letakkan pada model kerja. Pada
bridge, dengan bantuan sonde sambungkan pontik dengan gigi
penyangga.
f. Periksa hubungan dengan gigi tetangga, pola wax harus
mencapai kontak yang baik.
TATA LAKSANA KLINIS JEMBATAN
4. Penyemenan Bridge
a.Mahkota bridge dibersihkan dan disterilkan lalu
dikeringkan, gigi yang akan dipasangi mahkota bridge juga
dikeringkan
b.Menggunakan semen GIC dengan konsistensi sedikit lebih
cair
c.Setelah homogen, semen siap masuk ke dalam crown
d.Semenkan juga pada gigi penyangga dengan ditekankan
secara perlahan dan pasien disuruh menggigit cotton roll
e.Setelah semen mengeras bersihkan sisa semen
5. Periksa oklusi sebelum pasien pulang
6. Operator memberi tahu cara membersihkan jembatan
TATA LAKSANA KLINIS JEMBATAN
(LANJUTAN)