Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
DEFINISI
• Pemisahan otot rectus abdominis pada linea alba
yang membungkus permukaan perut, menjadi 2
bagian (kiri dan kanan). Derajat kerusakan mulai
dari yang tidak kelihatan sampai pada tahap
mengganggu kosmetik
• Dinding perut dibatasi superior dengan sudut infrasternal dan
inferior oleh krista iliaca, sulcus inguinal dan pubis sulcus
(Kahle et al, 1992).
• Di setiap sisi pertengahan-line, antara tulang rusuk dan simfisis
pubis, terletak otot rektus abdominis (Hollinshead dan rosse,
1985).
• Lapisan otot luar, dalam dan terdalam dari dinding lateral
antero dibentuk oleh oblique eksternal, oblique internal dan
transverses otot abdominis masing-masing. Aponeurosis dari
obliques eksternal, obliques internal dan transverses otot
abdominis bertemu di pertengahan garis raphewhere
terjalinnya serat tendon mereka membentuk linea alba kolagen.
Sebelum aponeurosis bertemu di alba line, mereka membentuk
selubung di sekitar otot rectus abdominis (Hollinshead dan
rosse, 1985: snell, 1986).
Patofisiologi
• Kondisi ini sungguh dapat menimbulkan ketakutan pada
ibu, karena gerakan usus dapat terlihat dan ia mungkin
akan merasa isi usus akan mencuat walaupun hanya
berdiri. Jarak terjadi sela otot yang pernah dilaporkan
adalah 23 cm ( Thomton& Thornton,1993).
• Dalam keadaan normal, celah sebesar 3-4 cm akan
kembali lagi menutup setelah seminggu atau dua minggu,
setelah melakukan latihan abdomen. Namun, (Hsia &
Jones,2000) menemukan bahwa celah akan menetap
sampai minggu ke-12 pascapartum, sementara diastasis
menurut Thornton tidak menutup sempurna sampai 6
minggu pascapartum.
Patofisiologi
• Terjadi pelebaran otot perut.
• Terlihat tanda seperti tonjolan dan celah yang
melewati midline abdomen dari proc.
Xyphoideus sampai area umbilicus atau
permukaan abdomen.
• Tanda ini menjadi lebih jelas bila otot
dikontraksikan, dan berkurang ketika otot rileks.
• Kelemahan otot rectus abdominius
PROSES FISIOTERAPI
Anamnesis umum
• Nama : Prilly
• Umur : 36 tahun
• Jeniskelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Jl. Mawar
ASSESSMENT (ANAMNESIS)
Anamnesis Khusus
• Keluhan Utama : Pelebaran otot di perut mengakibatkan
sulit untuk bangun dari posisi tidur telentang
• Lokasi Keluhan : Perut
• Terjadi Sejak : 3 minggu yang lalu
• Keluhan Nyeri : Tidak ada
• Waktu Melahirkan : 1 bulan yang lalu
• Riwayat Perjalanan Penyakit : setelah pasien
melahirkan normal 1 bulan yang lalu, pasien merasa ada
sesuatu yang terjadi pada perutnya, perutnya menjadi melar
dan akibatnya sulit untuk bangun dari posisi tidur telentang.
ASSESSMENT (ANAMNESIS)
• Jenis Kelahiran : Melahirkan Normal
• Anak Ke : Pertama
• Berat Anak pada saat dilahirkan : 3,5 kg
• Riwayat Penyakit lain :-
ASSESSMENT (ANAMNESIS)
• Tekanan Darah : 120/90 normal
• Denyut Nadi : 80 x/menit normal
• Pernapasan : 20 x/menit normal
ASSESSMENT (INSPEKSI)
• Sesuai keluhan dilakukan pemeriksaan fungsi dasar
dengan posisi berdiri pada trunk sebagai berikut :
DIAGNOSIS FT
• Anatomical Impairment :
kelemahan otot rectus abdominius akibat post
partum, tighnes erector spine
• Fungsional Limitation :
keterbatasan fungsional yang melibatkan gerakan
fleksi trunk seperti bangun tidur, membungkuk dll.
• Partisipation Retriction :
pasien terbukti mengalami keterbatasan aktifitas
social sehari-hari.
PROBLEMATIK FT
• Anatomical Impairment :
kelemahan otot rectus abdominius akibat post
partum, tighnes erector spine
• Fungsional Limitation :
keterbatasan fungsional yang melibatkan gerakan
fleksi trunk seperti bangun tidur, membungkuk dll.
• Partisipation Retriction :
pasien terbukti mengalami keterbatasan aktifitas
social sehari-hari.
PROBLEMATIK FT
Tujuan jangka pendek
• Meningkatkan kekuatan otot rectus abdominius,
• Meningkatkan ROM fleksi trunk
Tujuan jangka panjang
• Mengembalikan kapasitas dan kemampuan fungsional
pasien seperti semula.
Modalitas fisioterapi
• IR
• Massage
• Terapi Latihan
RENCANA INTERVENSI
1. IR
• Tujuan : merileksasikan jaringan pada pungnggung
khususnya pinggang bawah yang mengalami tightness.
• Penatalaksanaan : Posisi pasien tidur telentang.
• Persiapan Alat
• Perlu di persiapkan alat serta pemeriksaan alat antara lain
meliputi kabelnya, jenis lampu dan besarnya watt. Pada
umumnya generator non-luminous diperlukan waktu
pemanasan 5-10 menit.
INTERVENSI
1. IR
• Tujuan : merileksasikan jaringan pada pungnggung
khususnya pinggang bawah yang mengalami tightness.
• Penatalaksanaan : Posisi pasien tidur telentang.
• Persiapan Alat
• Perlu di persiapkan alat serta pemeriksaan alat antara lain
meliputi kabelnya, jenis lampu dan besarnya watt. Pada
umumnya generator non-luminous diperlukan waktu
pemanasan 5-10 menit.
INTERVENSI
• Sesudah Pengobatan (evaluasi sesaat)
• Setelah pengobatan lampu segera dimatikan dan
ditempatkan pada tempat yang aman, perhatikan kulit
pada daerah yang diobati dan dibandingkan dengan
keadaan sebelumnya. Daerah yang banyak keringat
segera dikeringkan dengan handuk.
INTERVENSI
2. Static kontraksi
dilakukan static kontraksi untuk m. rectus abdominius.
Pelaksanaan :
• Posisi pasien tidur telentang di bed
• Fisioterapis berada di samping kanan pasien
• Fisioterapis meletakkan tangannya di bawah lumbal pasien
• Kemudian pasien diminta untuk menekan tangan fisioterapis
ke bed.
• Pada saat pasien menekan hitung sampai 8 kali hitungan.
• Gerakan bisa diulangi 8-10 kali.
3. Resisted Exercise
• Dilakukan untuk menambah kekuatan otot rectus abdominius.
INTERVENSI
4. Strethcing
• Tujuannya agar merilekskan otot erector spine yang spasme.
INTERVENSI
5. MASSAGE
• Teknik :Penderita prone lying, kemudian transversal
friction diberikan pada otot-otot erector spine yang
mengalami spasme.
INTERVENSI
6. POST NATAL EXCERCISE
• Latihan ini dapat mengembalikan stabilitas otot, menguatkan, dan
menambah daya kontraksi otot, study menemukan bahwa latihan ini
dapat membantu wanita untuk menurunkan berat badannya setelah
post natal.
INTERVENSI
7. Mother and baby class
• Tujuannya untuk strengthening otot
abdominal pada ibu dan menyediakan
vestibular stimulasi pada bayi,
• melakukan latihan di mana ibu dan bayi
bersama-sama melakukan exercise
memiliki beberapa keunggulan. ini
meliputi:
• menjalinikatan ibu dan bayi
• memperkuat prinsip-prinsip ergonomis saat
mengangkat bayi
• menyediakan pengalaman gerakan untuk
bayi, menggabungkan gentle vestibular
yang lembut dan reaksi head righting
• menggunakan bayi sebagai berat untuk
meningkatkan resisten
INTERVENSI
• EDUKASI
• Anjurkan pasien untuk melakukan latihan-latihan seperti
yang telah diberikan.
• Beritahukan juga untuk melakukannya dengan bertahap
jangan dipaksakan untuk langsung melakukan gerakan-
gerakan yang berat.
• EVALUASI
• Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah ada peningkatan
kekuatan otot rectus abdominius, peningkatan dan
pengurangan tightness pada erector spine.
KESIMPULAN
TERIMA KASIH